Home / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / chapter 100 Apa Permintaanku Terlalu Egois?

Share

chapter 100 Apa Permintaanku Terlalu Egois?

Author: Tya Prajana
last update Last Updated: 2023-08-17 23:11:34

"Kau tidak perlu memberitahuku apapun. Setidaknya , Maya Lin tidak seburuk wanita yang membuatmu melakukan hal seperti ini. Robin, sebagai sahabatmu, aku hanya ingin mengatakan, lebih baik jauhi wanita itu dan jangan pernah menyentuh Maya Lin," ucap Mike menanggapi apa yang dikatakan oleh temannya itu.

"Kau sebegitunya membela Maya Lin? Selain itu, kau tidak seharusnya berbicara buruk tentang wanitaku. Jika bukan karena Maya Lin, dia pasti...hallo...Mike!" Robin berteriak dengan keras. Namun, sambungan telepon itu telah terputus.

"Sialan!" Robin menjadi semakin bertambah marah. "Aku harus memikirkan rencana lain untuk membantu kesayanganku dan membuatnya senang."

Robin tidak memikirkan konsekuensi dari hal yang terjadi.

***

Samuel di dalam ruangannya. Dia yang awalnya memeriksa dokumen, kini beralih ke arah ponselnya. Tangannya menekan tombol untuk menjawab palinggilan. "Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan hasil dari apa yang aku perintahkan padamu?"

"Ya. Seperti dugaan anda itu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 101 Jangan Menjawab Telepon darinya Lagi

    "Maya, kenapa kau keluar tiba-tiba?" tanya Samuel saat hendak masuk, di belakangnya ada Stelio yang mengikutinya. "Tidak apa-apa, tiba-tiba aku tidak nafsu makan. Menyingkirlah! Aku ingin kembali ke kamarku!" ucapnya pada Samuel. Stelio menahan tangan Maya. "Mama, aku minta maaf. Aku telah bersikap kasar pada mama. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Tolong, mama tetap di sini dan makan bersama denganku.” “Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Maya Lin, ini masih pagi dan kau sudah bertengkar? Kembali ke meja makan, tidak ada yang boleh pergi sebelum selesai makan!” perintah Samuel. “Samuel, kenapa kau membuat perintah sesuai dengan keinginanmu?” Maya merasa kesal. Suasana hatinya sedang tidak baik saat ini.“Itu adalah aturan yang sejak lama berlaku. Jangan banyak bicara, apa kau ingin menunda waktu sarapan hanya untuk perdebatan yang tidak penting ini?” Maya dengan terpaksa harus menuruti Samuel. Dia kembali ke tempat duduknya. Mereka berdua mulai menikmati makan

    Last Updated : 2023-08-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 102 Saatnya Melakukan Sesuai Perintahnya

    “Samuel, ini terlalu berlebihan. Kita tidak sedang pergi ke acara kenegaraan yang akan dihadiri oleh pejabat atau ini juga bukan acara award yang akan menjadi sorotan. Kenapa aku harus melakukan ini?” Maya menelepon dengan banyak keluhan. Ini memang bukan pertama kalinya, tetapi tetap ini membuatnya lelah karena pemaksaan.“Ini lebih penting daripada itu, kau akan muncul sebagai ibu dari Stelio dan semua orang akan memperhatikanmu. Bukan hal yang berlebihan untuk tampil sebaik mungkin. Turuti saja orang-orang yang aku minta untuk membuatmu tampil cantik. Sampai bertemu nanti.” Samuel langsung mematikan panggilannya.“Hallo, aku masih belum selesai bicara denganmu!” Maya menelepon ulang pria itu, tetapi jawaban operator yang dia terima. *** Maya Lin selesai bersiap. Seperti saat pesta pertamanya, hari ini dia juga harus melalui rangkaian perawatan kecantikan yang panjang dan juga make up. Maya beda di ruang tengah menunggu Samuel karena Stelio sudah pergi terlebih dahulu dengan gurun

    Last Updated : 2023-08-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 103 Menggantikan Maya dengan yang Lain

    "Maya Lin! Jangan tutup matamu! Ambulan akan segera datang!" Samuel mengenggam erat tangan wanita yang berlumuran darah itu. Pria ibu berusia menyumbat darah yang keluar dari perutnya. Samuel langsung menggendong Maya keluar dari mobil. Tidak ada orang yang memperhatikan mereka karena semua orang juga panik dengan adanya ancaman teror bom yang dideklarasikan. Samuel bertemu dengan Asistennya saat dirinya keluar. "Aku akan membawanya ke rumah sakit. Kau tolong cari dan jaga Stelio!" perintah Samuel. "Baiklah, Tuan Muda." Samuel langsung memasukkan Maya ke dalam mobil yang telah disiapkan oleh Asisten Jung itu dan segera melaju ke rumah sakit. Sepanjang jalan, Samuel terus mengancam Maya agar dia tidak tertidur. "Aku terluka, tetapi kau justru mengancamku?" suara Maya begitu lemah. "Jangan banyak bicara. Kau harus menyimpan energimu." Samuel mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, beruntung ada rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi. Samuel langsung mengarahkan mobil ke area

    Last Updated : 2023-08-19
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 104 Hanya Sedikit Sakit

    "Kenapa kau baru saja menyampaikannya sekarang? Dia mungkin bisa menjadi kunci, tetapi kita kehilangan lagi? Apa anak buahmu tidak melakukan pekerjaan dengan baik?" Samuel merasa marah. Asisten Jung meminta maaf. "Sudahlah, orang itu tidak lagi berguna. Singkirkan orang itu sejauh mungkin!" perintah Samuel. "Tuan Muda, apa kita harus memberitahu pada Tuan kecil? Bagaimanapun dia adalah pengasuh yang dekat dengannya." Asisten Jung merasa khawatir."Tidak perlu. Orang itu telah memberikan kenangan buruk pada Stelio, sekarang dia bahkan sudah melupakannya. " Asisten Jung hanya membalas dengan anggukan. "Aku akan mandi dan berganti pakaian. Jaga istriku baik-baik, jangan biarkan orang yang mencurigakan masuk. Bahkan jika itu seorang perawat, kau harus tetap mengawasinya!" *** "Mike! Kau sudah gila?" Robin Lee terkejut dengan kedatangan tamu yang tidak diundang dan langsung memukulnya. Ini sudah dua kali tamu yang datang padanya justru orang yang berniat wajah tampannya bengkak. Mik

    Last Updated : 2023-08-19
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 105 Apa Kalian Sedang Mencarinya?

    "Aku terus menerus memikirkan ini. Hantu Mathilda tidak akan berhenti mengirim roh-roh jahat untuk merasuki orang yang digunakan membalas dendam padaku!" Wajah Maya terlihat begitu pucat dan suaranya juga semakin lamah dan dipenuhi kekhawatiran. "Ancaman yang aku dapat tidak akan berakhir jika kita tidak berpisah," ucap Maya dengan ekspresi serius." Samuel menghela nafas. "Lagi-lagi kau membahas hal ini. Lebih baik kau istirahat saja. Jangan memikirkan hal yang tidak berguna dan terlalu dini bagi kita untuk bercerai. Apa yang akan kita katakan pada publik saat mengetahui perceraian kita? Apa kau akan mengatakan bahwa karena kau dihantui oleh saudaramu itu? Apa mereka akan percaya?" Maya hendak membuka mulutnya, tetapi Samuel menghentikannya. "Jika kau berani membahas ini maka aku akan menciummu!" Maya akhirnya hanya bisa diam. Dia memilih untuk merembahkan tubuhnya. Samuel pasti tidak akan hanya menciumnya. "Mama!" Stellio tiba-tiba saja datang bersama dengan Asisten Jung dibelaka

    Last Updated : 2023-08-20
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 106 Kau Hanya Boleh Menatapku

    "Bukankah kau ada di pihaknya dan kau hari ini baru saja menemuinya, tapi kau justru melaporkan bahwa dia adalah tersangkanya? Apa kau memiliki bukti?" Samuel menatap tamu yang tidak diundang ini.Pria itu menyeringai, "Bukankah itu sudah jelas? Dia membenci Maya dan bisa menjatuhkan citranya, kenapa dia tidak bisa untuk membunuhnya?" "Apa itu cukup untuk menjadi bukti? Bisa saja kau menuduhnya hanya untuk menjadi kambing hitam saja. Aku sudah mengawasinya selama ini dan tidak ada hal yang mencurigakan." "Tuan Ren, jika aku tersangkanya, kenapa aku harus datang padamu seperti ini? Kau bisa menyelidikinya lebih dalam. Aku yakin dia sudah tahu bahwa kau mengawasi panggilannya juga. Aku yakin dia menggunakan ponsel lainnya." "Mike, kenapa kau begitu yakin bahwa Robin adalah pelakunya? Bukankah kau adalah temannya?" Maya bertanya dengan ragu. "Karena aku tahu seperti apa Robin dan juga walaupun aku temannya, tapi aku tidak ingin menutupi kejahatan yang telah dia lakukan." Maya dan Sa

    Last Updated : 2023-08-21
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 107 Apa Dia juga Marah Padaku?

    “Tolong hentikan!” Mike berteriak dengan keras. “Mike, ada apa denganmu?” Managernya merasa heran. “Aku harus menemukan CEO Ren sekarang juga! Cepat! Kembali ke sakit sekarang juga!”Manager mencoba untuk menenangkannya. “Mike, tenanglah! Kau tidak bisa membuat masalah dengan CEO Ren, kau tahu tentang itu, kan?” “Aku tahu, tapi ini penting! Jika kau tidak berhenti, aku akan melompat keluar!” Mike masih bersikeras. Managernya dibuat sakit kepala dengan hal ini. “Turuti saja apa yang dia mau!” Mobil itu dengan segera memutar balik, kembali ke rumah sakit. Mike dengan gila berlari langsung ke dalam rumah sakit, tanpa memedulikan orang-orang yang menegur tindakannya itu.Mike membuka pintu dengan keras bahkan terkesan membantingnya. Dia berbicara dengan keras “CEO Ren, kenapa kau melakukan itu?” “Paman Mike, jangan berteriak! Mama akan—“ Stelio terlambat untuk menghentikan orang ini. Tidur Maya yang terganggu membuat wanita itu akhirnya bangun dan melihat situasi yang terjadi. “Ada

    Last Updated : 2023-08-22
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 108 Aku Benci, Tapi Tidak Bisa Menolak

    "Maya Lin, kau ingin bertemu dengan siapa?" Samuel tiba-tiba saja datang membuat Maya terkejut. "Samuel, apa yang kau lakukan di sini?" Maya mulai gugup, tetepi masih mencoba bersikap tenang. "Apa kau menungguku sedari pagi? Apa CEO Ren punya banyak waktu senggang?" "Aku sangat sibuk, tapi aku berusaha menyempatkan waktu untuk menjemput istriku, tapi ternyata Istriku telah merencanakan sebuah perselingkuhan." "Aku tidak selingkuh. Jangan menuduh sembarang di tempat terbuka seperti ini. Apa kau tidak merasa khawatir jika ada orang lain yang mendengar lalu menyebarkannya di internet?" protes Maya. "Jika bukan berselingkuh lalu apa? Bukankah seseorang yang ingin Kau temui itu Mike? pertemuan pribadi pria dan wanita tanpa boleh memberitahu suami. Apa namanya kalau bukan perselingkuhan?" sindi Samuel. "Sudahlah, aku tidak akan menemuinya. Kita akan pulang sekarang!" ucap Maya. Dia tidak ingin memperbesar masalah. "Kau yakin tidak ingin menemuinya? Aku dapat menemanimu," ucap Samuel d

    Last Updated : 2023-08-23

Latest chapter

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status