Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 63 Kau Tidak Boleh Mengambil Peran

Share

Chapter 63 Kau Tidak Boleh Mengambil Peran

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-17 20:50:00

"CEO Ren, apa sesuatu terjadi?" Asisten Jung bertanya dengan ragu-ragu. Dia melepaskan tumpukan dokumen di aras meja.

Hari ini setelah kembali dari ibu kota Samuel menjadi lebih dingin dan kejam dari biasanya bahkan suhu ruang ini menjadi rendah dan menyiksa siapapun yang masuk dan berhadapan langsung. Bahkan para karyawan lain takut untuk memberikan laporan langsung dan memilih meminta Asisten Jung untuk mengantarkannya.

Samuel menatap tajam pada Asistennya. "Jangan bertanya. Lebih baik urus saja pekerjaanmu!"

"Saya juga ingin fokus dengan pekerjaan, tapi karena suasana hati anda sedang buruk, pekerjaan saya jadi bertambah karena orang-orang takut menemui anda dan--"

"Apa kau sedang menyalahkanku?" Samuel menjadi semakin dingin.

"Ti-tidak. Saya. akan kembali melanjutkan pekerjaan lain." Asisten Jung menjadi takut. Jika salah bicara bisa saja dia harus menghadapi kemarahan besar dari atasannya ini.

Asisten Jung bertanya-tanya, siapa yang telah menyinggung Samuel Ren sampai Bosn
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 64 Mengendalikan Sesuka Hati

    Samuel melepaskan naskah itu ke arah Maya. "Kau baca sendiri naskahnya. Melihat itu, apa aku harus setuju? Kau hanya akan mencoreng muka, ku jika berani melakukannya adegan itu." "Adegan apa yang kau maksudkan?" Membolak balik lembaran kertas itu dan membaca dengan cepat. "Terlalu banyak adegan yang memalukan." Samuel menjawab dengan ketus. Maya yang membaca sekilas, kini beralih ke arah Samuel. "Ini hanya adegan ciuman, dan pelukan, kenapa kau bereaksi berlebihan?" "Hanya ciuman dan pelukan? Maya, apa kau tidak membaca dengan benar? Ada beberapa adegan yang mengharuskan untuk tidur dengan aktor. Apa kau pikir itu adegan yang sederhana? Oh apa sebenarnya kau sudah tahu hal ini? Kau ingin tidur dengan pria lain?" Samuel meninggalkan nada suaranya. Stelio membuat gerakan kecil. Samuel akhirnya merendahkan nada suaranya. "Kita akan membahasnya nanti setelah aku memindahkan Stelio ke kamarnya." Samuel menggendong tubuh mungil itu dengan hati-hati tanpa membangunkannya. Stelio masih

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 65 Jika Aku Dapat Mencelakainya

    “Maya, itu adalah risiko yang harus kau tanggung, tapi tenang saja, aku hanya akan bertindak pada hal-hal yang menggangguku, tapi bukankah itu juga sebanding dengan apa yang kau dapatkan?”ucap Samuel dengan penuh kesombongan. “Aku juga tidak akan memaksamu bekerja terlalu keras seperti apa yang dilakukan agensimu yang lain.” “Samuel, justru tindakanmu itu lebih berlebihan. Agensiku bahkan tidak pernah membatasi adegan atau drama yang harus aku pilih, “ protes Maya. “Itu karena mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan dan hanya menganggapmu sebagai pekerja. Aku berbeda dari mereka dan juga Maya, adegan yang tidak baik akan menimbulkan citra yang buruk juga.” Samuel tidak mau kalah berdebat. Dia bertindak memaksa Maya untuk setuju dengan pemikirannya. "Samuel, apa kau tahu berapa banyak artis yang sudah menikah, tapi masih mengambil adegan seperti ini? Nama mereka juga tidak menjadi buruk. Lagipula, ini juga tidak berlebih." "Maya, kau masih bersikeras untuk mengambil peran ini?" Sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 66 Aku Telah Menyingkirkannya

    “Aaaa” “Maya Lin, kenapa kau begitu terlambat untuk berteriak?” ucap orang itu.“Keluar sekarang juga!’ teriak Maya. Orang itu justru semakin mendekat lalu menutupi tubuh Maya dengan jubah mandi. “Kau bisa kedinginan jika seperti ini.” Tubuh Maya terangkat secara tiba-tiba. “Samuel kenapa kau begitu suka melakukan ini? Aku tidak tahu kau memiliki kebiasaan buruk seperti ini.” “Maya, kau sendiri yang memintaku masuk! Aku tidak salah, kan?” Samuel meletakkan tubuh Maya ke tempat tidur. “Aku tidak menyuruhmu. Aku menyuruh pelayan. Oh ya, di mana pelayan itu sekarang? Apa dia meninggalkan tugasnya begitu saja atau kau yang mengusirnya?” Maya menatap curiga ke arah Samuel. "Ya. Aku memang menyingkirkannya." Samuel mengucapkan tanpa ada perasaan penyesalan sedikitpun."Kenapa? Pelayan itu masih muda dan juga melakukan pekerjaannya dengan baik. Kenapa kau menyingkirkannya?" "Karena dia ingin menjauhkanku darimu." "Apa? Apa maksudnya?" Maya tidak mengerti jalan pemikiran Samuel Ren. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 67 Aku Ingin Kau Merilis Tentang....

    "Itu pasti organisasi kriminal yang kita curigai saat itu," ucap pria berambut botak itu. "Tidak. Ini berbeda. Tato yang ada di tubuh mereka memang mirip, tapi setelah aku melihatnya lebih jelas kita salah memperkirakan," ucap pria berambut pirang itu. "Pantas saja selama ini tidak ada hasil." Samuel sedari tadi diam dan terlihat berpikir. Dia mengingat-ingat tentang tato itu untuk mencari tahu siapa organisasi kriminal itu. "Aku akan meminta mereka yang aku kenali untuk menyusup masuk ke dalam kelompok mereka.""Tuan Samuel, kali ini tidak akan mudah untuk mengirimkan orang masuk. Mereka cukup ketat dalam menerima anggota dan jaringan informasi mereka begitu luas.""Aku tahu, tapi aku tahu bagaimana cara untuk menembusnya. Bukankah mereka tidak akan mungkin mencurigai wanita cantik?" ucap Samuel. "Apa anda akan mengorbankan seorang gadis lemah untuk melakukan itu? Bukankah gadis itu terlalu malang? Bagaimana jika mereka melakukan hal buruk," ucap pria berambut pirang itu. "Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 68 Berlutut

    “Samuel, kenapa kau melakukan ini padaku? Apa aku sudah sepakat? Kau bahkan tidak memberitahuku terlebih dahulu.” Maya langsung datang ke ruang kerja Samuel, dia tahu bahwa pria itu akan berada di sana saat Weekend. “Kenapa kau berjalan ke sini? Apa kakimu sudah lebih baik?” “Samuel, jangan mengalihkan pembicaraan,” Maya menatapnya dengan ekspresi kesal“Maya, kau sudah resmi menjadi artisku. Bukan hal yang salah untuk mengumumkan secara resmi bahwa kau akan berada di agensi kami. Bahkan perusahaan lamamu juga sudah memberikan pernyataan secara resmi bahwa kau bukan lagi artis mereka. Jadi, apa yang salah hal itu?” Samuel menjelaskan dengan penuh ketenangan, menganggap bahwa hal ini bukan sebuah masalah yang besar.Maya mendengus kesal mendengar penjelasan Samuel. “Tentu saja itu bukan masalah besar bagimu, Samuel, tetapi kau bahkan tidak memberikan salinan kontrak padaku. Apa itu yang dianggap sudah resmi?” Samuel terdiam sejenak lalu menghela nafas. “Maya, bukankah kau bilang ji

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 69 Kenapa Dia Harus Melakukan Ini?

    Stelio yang ada di depan pintu ruang kerja Samuel yang sedikit terbuka itu. Dia mendengar suara mamanya yang begitu menyedihkan membuatnya tidak bisa menahan diri untuk mendekat. Betapa terkejutnya melihat apa yang dilakukan oleh mamanya.“Papa, kenapa papa mempersulit mama seperti ini. Biarkan saja mama melakukan apa yang diinginkan olehnya,” ucap Stelio membujuk Samuel. Dia mengalihkan pandangan ke arah Maya. “Mama, tolong bangun. Bukankah kakimu masih sakit?”“Biarkan saja,” ucap Maya. “Ini mungkin akan membuat Samuel Ren menjadi puas.”“Maya, hentikan! Bahkan walaupun kau mencium sepatuku, jawabanku tidak akan berubah," ucap Samuel dengan dingin.Stelio merasa sedih. Saat ini ekspresi Maya seolah akan menangis. “Aku harus membantu mama, tapi membujuk papa tidak mudah,” batin Stelio. Pria kecil itu memutar otak lalu mengikuti apa yang dilakukan oleh Maya. “Papa, aku akan ikut berlutut dengan mama sampai papa mengabulkannya.”Samuel terkejut dengan tindakan putranya. "Stelio, kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 70 Audisi

    “Aku akan memberimu waktu 5 menit untuk memahami dan menghafalkan naskah bagian pemeran utama wanita,” ucap Sutradara Wang dengan nada merendahkan. “Ataukah kau butuh waktu lebih lama dari itu.” Maya menanggapinya sikap provokatif ini dengan tenang. Maya sudah terbiasa dipandang rendah, apalagi sekarang ini dia yang baru saja memiliki popularitas menggunakan jalur belakang untuk mendapatkan drama. Seseorang seperti Sutradara Wang terkenal keras bagi para artis yang menggunakan jalur belakang. Jika Maya mengeluh maka pandangan Sutradara Wang akan semakin buruk. “Tidak, itu sudah cukup. “Maya mulai memahami naskahnya. Peran utama wanita ini sedikit sulit karena ini membuatnya harus bisa mengontrol emosi. “Cukup! Sekarang saatnya mulai.” Maya maju untuk berdiri di depan Sutradara Wang yang menatap tajam ke arahnya. Sekilas dia melirik ke arah anak laki-laki yang menatap dengan penuh keyakinan. Maya menghela nafas. Dia harus melakukan dengan baik, apalagi tokoh utama dan dia memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 71 Jangan Membuat Masalah Untukku

    "Tidak. Jangan memaksaku. Jika kalian ingin pergi maka lakukan saja. Aku akan pulang sendiri saja," ucap Maya dengan tegas. "Jika ada sesuatu yang terjadi, khususnya padamu, Stelio, kau sendiri yang akan menanggungnya dan jangan salahkan aku." "Baiklah, mama. Aku tidak akan pergi." Stelio hanya bisa mengalah dan Berhenti membujuknya. "Mama jangan pulang sendiri, itu jauh lebih berbahaya. Aku ingin tetap di sisi mama."Maya tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam mobil . "Tuan Kecil, apa anda benar-benar tidak masalah Mobil melaju dengan tenang meninggalkan kompleks gedung itu. Maya duduk di kursi belakang bersama dengan Stelio, tetapi dia hanya memandang ke arah luar atau melihat ponselnya. ."Mama melakukan audisi dengan baik. aku belum pernah melihat artis yang lebih baik daripada Mama." "Terima kasih."Maya mengucapkan dengan singkat. Maya tidak sedikitpun melihat ke arah Stelio. Ini membuat stereo merasa sedih. Dia pasti sudah melakukan sesuatu yang telah membuat mamanya ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status