Home / Romansa / Skandal Suamiku / 22. Penjaga toilet

Share

22. Penjaga toilet

last update Last Updated: 2024-11-24 21:40:55
Aretha refleks menoleh ke belakang ternyata Alvarendra yang sedang memeluknya.

"Mas!"

"Kenapa Sayang?" Alvarendra bertanya dengan suara lembut tepat di samping telinga Aretha.

"Mas kenapa bisa ada di sini?" Aretha merasa heran Alvarendra masuk ke dalam toilet wanita.

"Nggak boleh?" Alvarendra menaikkan salah satu alisnya.

"Iya, tentu saja Mas nggak boleh masuk ke sini, ini toilet wanita!" Jawab Aretha mengingatkan.

"Ada larangan?" Aretha memutar bola matanya malas mendengar ucapan Alvarendra.

"Tentu saja ada larangannya, seorang pria dilarang masuk ke dalam toilet wanita!" Ujar Aretha menegaskan.

"Mas lepas! Bagaimana kalau ada yang melihat kita?" Aretha terlihat khawatir menoleh ke sana kemari memastikan tidak ada orang yang melihatnya. Sedangkan tangannya berusaha melepaskan tangan Alvarendra yang sedang memeluknya. Namun Alvarendra justru semakin mempererat pelukannya.

"Mas!"

"Sebentar saja, Aretha!" Pinta Alvarendra sedikit memaksa.

Aretha menghembuskan nafas panjang men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Skandal Suamiku    23. Jual diri

    Alvarendra membuka pintu Villanya terlihat Aretha tampak sibuk mengerjakan tugas kuliahnya. Mendengar suara pintu dibuka Aretha segera menoleh ke arahnya. "Mas, sudah pulang? Maaf belum menyiapkan makan malam, dari tadi sibuk mengerjakan tugas dari kampus." Ujar Aretha dengan hati-hati. "Nggak apa-apa kita makan malam di luar saja." Aretha tampak terkejut mendengar ucapan Alvarendra, ini pertama kalinya Alvarendra mengajaknya makan di luar. "Mas, yakin mau mengajakku makan di luar?" "Iya kenapa?" "Biasanya Mas mengajak kekasihnya kalau mau makan luar, kenapa sekarang malah mengajakku?" Aretha bertanya menatap heran ke arah Alvarendra. "Apa ada larangan mengajak istri sendiri makan di luar?" Bukannya menjawab pertanyaan Aretha, Alvarendra justru balik bertanya. "Nggak, cuma aneh saja. Apa sekarang pesona Mas sudah hilang sehingga tidak ada lagi wanita yang mau diajak makan malam bersama?" Alvarendra mengerutkan keningnya mendengar ucapan Aretha. "Iya, semua ini gara-gara kamu m

    Last Updated : 2024-11-25
  • Skandal Suamiku    24. Kado anniversary

    "Ayo pergi!" Alvarendra menarik pergelangan tangan Aretha agar mengikutinya keluar dari restoran lalu masuk ke dalam mobil. "Mas, kamu terlalu romantis menyuruh istrinya menjual diri untuk diri sendiri." Seulas senyum tipis terbit di bibir Alvarendra mendengar ucapan Aretha. Dia mengambil kotak perhiasan kemudian memberikannya kepada Aretha. "Makan malam adalah kado darimu, sedangkan ini kado dariku." "Terima kasih Mas." Aretha tersenyum menerima kotak perhiasan yang diberikan oleh Alvarendra kepadanya. "Mas, apakah aku boleh membukanya?" Tanya Aretha menatap ke arah Alvarendra meminta izin darinya. "Tentu saja boleh, itu sudah menjadi milikmu." Aretha membuka kotak perhiasan yang ada di tangannya secara perlahan. Terlihat sebuah kalung dengan berlian biru "the hope diamond" berada di dalam kotak perhiasan tersebut. Aretha terkejut sekaligus kagum melihatnya. "Mas, kalung ini benaran untukku?" "Iya, bukankah tadi mas sudah mengatakannya." "Bagus banget kalungnya." Dengan mata

    Last Updated : 2024-11-26
  • Skandal Suamiku    25. Patah hati

    Aretha yang sedang menyiapkan sarapan segera menoleh ketika mendengar suara langkah kaki semakin mendekat ke arahnya. Terlihat Alvarendra berjalan menghampirinya. "Mas, sarapan dulu!" "Sarapan apa?" Tanya Alvarendra menoleh ke arah Aretha. "Sandwich." Aretha meletakkan dua potong sandwich serta dua gelas teh manis di atas meja makan. "Sepertinya enak." Seulas senyum tipis terbit di bibir Alvarendra melihat sandwich yang telah tersaji di atas meja makan. Dia mempercepat langkah kakinya menuju meja makan. Alvarendra sudah berdiri di dekat meja makan hendak duduk, namun diurungkan olehnya ketika mendengar suara dering hp-nya. Dia berjalan sedikit menjauh dari Aretha untuk mengangkat panggilan yang masuk ke hp-nya. Ariana: .... Alvarendra: Aku akan segera ke sana! Alvarendra berkata dengan suara keras tampak khawatir. Ariana: .... "Aku bilang akan segera ke sana, Ariana tunggu aku di sana!" Alvarendra meninggikan nada bicaranya, semakin terlihat khawatir. "Ariana? ora

    Last Updated : 2024-11-27
  • Skandal Suamiku    26. Pindah tempat tinggal

    "Dari awal aku sudah tahu kalau akan berakhir seperti ini, kenapa juga aku harus bersedih." Monolog Aretha dalam hati. Aretha baru saja pulang dari kampus, dia mengerutkan keningnya melihat mobil Alvarendra sudah terparkir di depan Villa. "Tumben Mas Alvarendra sudah pulang." Batin Aretha merasa heran. Aretha membuka pintu Villa terlihat Alvarendra sedang berdiri membelakanginya. Seketika Alvarendra membalikkan badannya setelah mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. "Mas, kenapa sudah pulang?" Tanya Aretha berusaha tersenyum ke arah Alvarendra lalu memeluknya. "Aku pulang lebih awal untuk melihat seseorang yang tadi pagi aku tinggal pergi begitu saja, marah atau tidak?" "Kalau Mas tidak mengingatkannya, aku pasti sudah lupa." Jawab Aretha mendongak menatap wajah Alvarendra. Dia berusaha tetap terlihat tenang seolah tidak tahu apa-apa tentang kejadian tadi pagi. Pandangan Alvarendra tertuju pada bibir Aretha lalu menyatukannya. Aretha tampak terkejut menyadari sesuatu

    Last Updated : 2024-11-28
  • Skandal Suamiku    27. Mengubur perasaan

    Aretha sudah berada di depan mall menunggu kedatangan Tasya. Mendengar suara seseorang memanggil namanya Aretha segera menoleh ke arahnya. "Aretha!" Terlihat Tasya berjalan ke arahnya. Mereka berjalan bersama masuk ke dalam mall menuju food court makanan Jepang. "Aretha, kamu benaran sudah pindah dari Villa Grand Luxury?" Tasya bertanya memastikan kebenaran ucapan Aretha tadi di telepon, setelah mereka mendaratkan bokongnya di atas kursi duduk berhadapan. "Iya." "Kenapa?" Tanya Tasya merasa penasaran sekaligus heran, Aretha dipindahkan begitu saja dari Villa Grand Luxury setelah dua tahun tinggal di sana. "Orang yang dicintai oleh Mas Alvarendra sudah kembali, dia menyuruhku keluar dari Villa Luxury karena Villa tersebut dipersiapkan khusus untuk Ariana. Selama ini aku hanya numpang tinggal di sana." Terang Aretha menjelaskan alasan dirinya dipindahkan dari Villa Grand Luxury. Dia berkata sambil menunduk dadanya terasa sesak mengingat Alvarendra lebih peduli dengan Ariana dibandi

    Last Updated : 2024-11-29
  • Skandal Suamiku    28. Marah

    Alvarendra mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan sampai menyalip beberapa kendaraan yang kebetulan melintas di sana. "Mas, berhenti!" Aretha memijat pelipisnya yang berdenyut, kepalanya terasa sangat pusing karena Alvarendra mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan. Alvarendra seolah menulikan pendengarannya dia tetap mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. "Mas, aku bilang berhenti!" Bentak Aretha dengan suara keras merasa kesal dengan Alvarendra. Alvarendra akhirnya menghentikan laju mobilnya kemudian menoleh ke arah Aretha. Dia terkejut melihat wajah Aretha tampak pucat. "Sayang, kamu kenapa?" Tanya Alvarendra tampak panik. "Mas, buka pintunya!" Aretha memegangi perutnya yang tiba-tiba merasa mual. "Sayang, perutmu mual?" Tanya Alvarendra semakin panik. Aretha hanya mengangguk lemah sebagai jawabannya. Menyadari pintu mobilnya sudah tidak dikunci, Aretha bergegas keluar dari mobil. Di luar mobil dia memuntahkan isi perutnya. Alvarendra yang melihatnya se

    Last Updated : 2024-11-30
  • Skandal Suamiku    29. Aretha sakit

    Semalam Alvarendra tidur di kantor sampai pagi. Dia mengambil hpnya memeriksa panggilan serta pesan yang masuk ke dalamnya, namun dari sekian banyak panggilan serta pesan yang masuk tidak ada satupun dari Aretha."Aretha sama sekali tidak peduli kepadaku, bahkan tidak ada satupun pesan atau panggilan yang masuk darinya." Monolog Alvarendra merasa kecewa.Mendengar suara pintu dibuka Alvarendra menoleh ke arah pintu, berharap Aretha yang datang."Apakah Aretha datang ke sini untuk mengantarkan sarapan?" Batin Alvarendra dengan seulas senyum tipis terbit di bibirnya.Terlihat seorang wanita berjalan masuk namun bukan Aretha melainkan Ariana. Dengan cepat senyuman yang menghiasi wajah Alvarendra hilang begitu saja."Ariana, ada apa kamu pagi-pagi datang ke sini?" Tanya Alvarendra menatap heran ke arah Ariana."Al, aku cuma mau mengajakmu sarapan bersama. Aku tahu kamu pasti belum sarapan 'kan?" Ariana berjalan menghampiri Alvarendra sambil menenteng kotak makan di tangannya."Sarapan?" A

    Last Updated : 2024-12-13
  • Skandal Suamiku    30. Cerai?

    "Setelah masalah akuisisi HR Group selesai aku akan membahas hubunganku dengan Aretha.""Kamu akan menceraikannya? Jangan terlalu sadis bagaimanapun juga dia sudah menemanimu selama dua tahun, bahkan harus kehilangan masa mudanya karena menikah denganmu." Ujar Alan mengingatkan, menatap ke arah Alvarendra menuntut jawaban darinya."...." Alvarendra hanya diam mengangguk ragu."Kamu yakin akan bercerai dengan Aretha?" Alan kembali bertanya kepada Alvarendra."Apa aku yakin, kenapa tiba-tiba merasa ragu?" Batin Alvarendra merasa heran dengan dirinya sendiri."Jangan pasang tampang terpaksa seperti itu, pikirkan dulu dengan baik! Aku pamit mau kembali ke rumah sakit." Alan beranjak dari duduknya."Ya." Alvarendra menoleh ke arah Alan yang berjalan keluar dari apartemennya.Alvarendra kembali masuk ke dalam kamar terlihat Aretha masih duduk di atas ranjang, sedangkan bubur ayamnya sama sekali belum disentuh olehnya. Dia berjalan menghampiri Aretha lalu duduk di sampingnya."Sayang, kenapa

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Skandal Suamiku    39. Cerai

    "Aretha!" Panggil Evan membuat Aretha mengangkat pandangannya menatap ke arahnya."Iya Kak?""Kenapa nggak dimakan soto ayamnya?" Tanya Evan melihat soto ayam di mangkuk Aretha masih banyak."Ini dimakan, Kak." Jawab Aretha kembali memakan soto ayamnya."Sepertinya Aretha sudah jatuh cinta dengan Alvarendra?" Batin Evan menyadari perubahan ekspresi di wajah Aretha setelah melihat berita akuisisi HR Group.Setelah selesai makan Evan mengantarkan Aretha ke apartemen Grand Luminor."Terima kasih Kak." Aretha tersenyum ke arah Evan setelah turun dari mobil."Sama-sama."Evan menatap ke arah Aretha yang berjalan masuk ke dalam apartemen Grand Luminor."Meskipun kita tidak ditakdirkan untuk kembali bersama, aku berharap kamu bisa hidup bahagia." Gumam Evan lirih.Aretha membuka pintu apartemennya terlihat gelap dan sepi menandakan Alvarendra belum pulang."Sepertinya Mas Alvarendra belum pulang?" Batin Aretha berjalan masuk ke dalam apartemen lalu menyalakan lampunya.Dia masuk ke dalam kam

  • Skandal Suamiku    38. Selamat jalan Ibu

    Evan yang melihatnya segera menahan tub uh Aretha sehingga tidak jatuh ke lantai, mengangkatnya ke dalam gendongannya. Dia membawa Aretha menuju ruang rawat."Aretha baru berusia 21 tahun tapi sudah harus kehilangan ayahnya, dan sekarang juga kehilangan ibunya." Batin dokter Wilson menatap iba ke arah Aretha yang sedang digendong oleh Evan.Terdengar bisik-bisik beberapa dokter dan perawat yang melihat Evan menggendong Aretha."Beruntung Aretha mempunyai suami yang tidak hanya tampan, tapi juga begitu perhatian.""Aku juga mau punya suami yang tampan serta perhatian."Evan seolah menulikan pendengarannya, dia tetap menggendong Aretha tidak peduli dengan beberapa orang yang sedang membicarakannya.Evan merebahkan Aretha di atas ranjang rumah sakit. Dia menatap iba wajah pucat Aretha yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Wanita yang pernah menjadi kekasihnya memberi warna dalam kehidupannya kini terlihat begitu rapuh. Ada perasaan bersalah karena pernah menuduh Aretha yang t

  • Skandal Suamiku    37. Sia-sia

    "Dari awal sampai akhir aku tidak pernah berpikir untuk mengakuisisi HR GROUP secara menyeluruh. Kontrol mutlak merupakan strategi FR GROUP terhadap HR GROUP kali ini. Yang kalian maupun dunia luar lihat hanyalah perangkap." Ujar Alvarendra tegas menatap ke arah Ariana dengan seringai menghiasi wajah tampannya.DEGAriana tampak terkejut mendengar penuturan Alvarendra. "Jadi semua hanyalah perangkap?" Tanyanya menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya."Iya. Tapi yang paling tidak ingin aku lihat hari ini adalah kamu. Walaupun tidak bisa melanjutkan hubungan kita, setidaknya kamu masih bisa menempati sebuah posisi dalam hatiku?" Terang Alvarendra menjelaskan membuat Ariana semakin terkejut mendengarnya."Sampai detik ini tidak ada seorang pun yang peduli denganku sama sekali. Ayah yang memaksaku untuk pergi meninggalkanmu, kepulanganku kali ini juga karena dipaksa olehnya." Raung Ariana dengan air matanya mengucur deras membasahi kedua pipinya, berharap Alvarendra akan ber

  • Skandal Suamiku    36. Alvarendra vs Ariana

    Breaking newsFR GROUP berhasil mendapatkan lebih dari 50% saham HR GROUP. Secara resmi mengambil alih kepemilikan perusahaan tersebut dengan kepemilikan saham mutlak.Ariana memegangi pipinya yang terasa panas setelah ditampar oleh ayahnya."Anak nggak tahu diri, bukankah aku sudah mengatakannya sejak awal untuk memanfaatkan hubunganmu dengan Alvarendra. Tapi apa yang kamu lakukan, Hah?" Bentak Pak Harry dengan suara keras menatap tajam ke arah Ariana, dadanya naik turun amarah telah menguasai dirinya. Perlahan kembali mengangkat tangannya tinggi-tinggi."Tampar saja, lagipula aku sudah nggak peduli." Ujar Ariana ketus ketika melihat ayahnya hendak menamparnya lagi.Pak Harry menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya."Ariana, asal kamu bisa mengatasinya maka HR GROUP akan ayah serahkan kepadamu." Pak Harry menurunkan tangannya membalikkan badannya berjalan menuju sofa lalu duduk di atas, memijat pelipis kepalanya y

  • Skandal Suamiku    35. Diam-diam perhatian

    Alvarendra meminta Fano untuk datang ke ruangannya."Iya Pak, ada apa?" Fano bertanya kepada Alvarendra setelah berada di dalam ruang CEO."Mari kita lihat sejauh mana perkembangan kondisi penyakit ibunya Aretha saat ini." Ujar Alvarendra menatap ke arah Fano."Bukankah waktu itu nggak peduli? Sekarang mau peduli nih." Monolong Fano tersenyum dalam hati."Kalau kekurangan dana buka rekening rumah sakit untuk biaya pengobatannya!""Baik Pak, kalau begitu nanti saya akan melihatnya dulu ke rumah sakit.""Untuk saat ini minta pihak rumah sakit agar tidak memberi tahu Aretha dulu!""Iya Pak, kalau begitu saya permisi." Pamit Fano keluar dari ruangan CEO."Kalau dilihat dari sikapnya sepertinya Pak Alvarendra tidak akan menceraikan Bu Aretha." Monolog Fano dalam hati keluar dari ruang CEO.Seperti permintaan Alvarendra, Fano pergi ke rumah sakit tempat ibunya Aretha dirawat."Selamat siang Pak." Sapa Fano kepada dokter Wilson setelah berada di dalam ruangannya."Siang juga, maaf anda siapa

  • Skandal Suamiku    34. Dilema

    Mobil yang dinaikki oleh Aretha melaju dengan kencang menuju apartemen Grand Luminor."Jadi Aretha sekarang tinggal di sini." Gumam Evan lirih melihat Aretha masuk ke dalam apartemen Grand Luminor."Bukankah sebelumnya dia tinggal di Villa Grand Luxury, jadi sekarang sudah pindah ke sini?" Monolog Evan dalam hati.Aretha masuk ke dalam apartemennya lalu melepaskan jaket yang dipakai olehnya. Mendengar suara pintu dibuka Aretha segera menoleh ke arah pintu, terlihat Alvarendra berjalan masuk ke dalam apartemen."Kenapa Mas pulang?" Tanya Ariana heran.Alvarendra mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Aretha."Kenapa, aku nggak boleh pulang ke sini? Kamu habis nangis?" Alvarendra memicingkan matanya melihat wajah Aretha yang tampak sembab.Menyadari Alvarendra sedang menatap ke arahnya, Aretha segera memalingkan wajahnya ke arah lain.Tanpa sengaja Alvarendra melihat jaket yang tergeletak di atas sofa."Jaket siapa ini?" Tanya Alvarendra dengan suara keras menata

  • Skandal Suamiku    33. Aretha vs Ariana

    "Jadi maksudmu Alvarendra mengajakmu ke ruangan VIP, lalu di sana kalian bertemu dengan Ariana?" Tanya Tasya kepada Aretha setelah mendengar cerita yang diucapkan olehnya. "Iya." Jawab Aretha singkat setitik air matanya menetes di kedua pipinya. "Benar-benar pria nggak punya hati, kalau mau bertemu dengan kekasihnya seharusnya tidak mengajak istrinya." Tasya mengumpat merasa sangat kesal dengan Alvarendra, setelah mendengar cerita dari Aretha. "Aretha, nggak perlu dipikirkan pria seperti itu! Yang ada kamu akan semakin terluka." Ujar Tasya tidak tega melihat sahabatnya tampak sedih. "Iya benar pria seperti itu memang tidak usah dipikirkan." Sahut Aretha. Aretha berusaha menepis bayangan Alvarendra dan Ariana yang sejak tadi memenuhi otaknya. Namun tetap saja bayangan mereka masih memenuhi otaknya, seolah mengejeknya. "Biarkan dia mati!" Melihat Aretha tampak rapuh Ariana kembali mengumpat, Aretha yang mendengarnya juga ikut mengumpat. "Iya biarkan dia mati saja." Teriak Aretha b

  • Skandal Suamiku    32. Pelakor?

    "Nggak perlu dibahas lagi! Bukankah hubungan kita sudah berakhir?" Aretha membalikkan badannya berjalan keluar dari ruang rawat ibunya, meninggalkan Evan yang masih berada di sana.Melihat Aretha berjalan keluar dari ruang rawat ibunya, Evan segera menyusulnya."Aretha,tunggu!"Mendengar suara Evan memanggil namanya, Aretha segera menghentikan langkah kakinya. Dia membalikkan badannya terlihat Evan sedang berjalan dengan cepat menghampirinya."Ada apa lagi?" Tanya Aretha bertanya sedikit kesal."Maaf.""Maaf untuk apa?" Tanya Aretha menatap heran ke arah Evan"Maaf jika ucapanku menyinggung mu.""Lupakan saja."Aretha membalikkan badannya kembali melanjutkan langkah kakinya, meninggalkan Evan yang berdiri mematung menatap kepergiannya."Aretha, jika kamu bercerai dari Alvarendra apakah kita masih bisa bersama lagi seperti dulu?" Monolog Evan menatap ke arah Aretha yang semakin menjauh darinya.***Tasya meminta Aretha menemaninya datang ke pesta ulang tahun Revi, teman sekampusnya. Ul

  • Skandal Suamiku    31. Ibu

    "Tinggal di apartemen Grand Luminor lebih dekat dengan kampus, mall, supermarket dan sebagainya. Kalau di Villa Grand Luxury mau kemana-mana jauh." Terang Aretha menjelaskan.Pak Arman dan Bu Salma manggut-manggut mendengar penjelasan Aretha, sedangkan Alvarendra menghela nafas lega."Sepertinya ayah dan ibu percaya dengan ucapan Aretha." Batin Alvarendra menoleh ke arah Pak Arman dan Bu Salma."Kalian sedang tidak ada masalah, 'kan?" Tanya Pak Arman menatap ke arah Alvarendra dan Aretha secara bergantian."Kami baik-baik saja, ayah dan ibu nggak perlu khawatir. Iya 'kan Sayang?" Alvarendra menoleh ke arah Aretha meminta dukungan darinya."Iya." Aretha tersenyum ke arah Pak Arman dan Bu Salma."Alvarendra, Ayah dengar FR GROUP akan mengakuisisi HR Group apakah itu benar?" Tanya Pak Arman menatap ke arah Alvarendra, menuntut jawaban darinya."Iya benar Yah, saat ini FR GROUP sudah mendapatkan 75 % saham HR Group." Jawab Alvarendra tegas."Jadi FR GROUP akan mengakuisisi HR Group, tapi

DMCA.com Protection Status