Share

Keresahan Elvira

Penulis: Author Receh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Elvira berusaha mengalihkan pikirannya dengan pergi menemui teman-teman sosialitanya di sebuah kafe mewah yang sering mereka kunjungi. Begitu tiba, ia disambut hangat oleh teman-temannya—Laura, Karina, dan Siska—yang sudah berkumpul sambil menikmati kopi dan berbincang santai.

“Elvira! Lama sekali nggak ikut nongkrong sama kita,” sapa Laura dengan senyum lebar. “Apa kabar? Terakhir dengar kamu sibuk banget sama keluarga.”

Elvira tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. “Ya, akhir-akhir ini banyak urusan rumah yang harus aku urus,” jawabnya santai. “Makanya baru sempat ketemu kalian sekarang.”

Karina, yang memang suka bergosip, segera mengarahkan obrolan ke topik yang lebih hangat. “Eh, kamu tahu nggak, Vi? Di acara keluarga minggu lalu, aku lihat seorang wanita muda yang cantik banget. Katanya sih, dia dekat sama keluarga Arjun.”

Elvira langsung merasakan jantungnya berdegup lebih kencang mendengar itu. “Oh, kamu maksud Olivia?” tanyanya sambil berusaha tenang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Merindukan Ibu

    Keesokan paginya, saat keluarga Arvendra berkumpul di ruang makan untuk sarapan, Olivia turun dengan tampilan yang segar dan senyum mengembang di wajahnya. Ia menyapa semua orang dengan hangat, terutama ibu Arjun yang duduk di sisi kepala meja. "Selamat pagi, Tante, semuanya," Olivia menyapa dengan ramah, seolah sudah bagian dari keluarga. Ibu Arjun tersenyum dan mempersilakannya duduk. "Pagi, Olivia. Bagaimana tidurmu semalam? Semoga kamarnya nyaman," tanya ibu Arjun dengan perhatian. "Nyaman sekali, Tante. Terima kasih sudah menjamu saya dengan baik," jawab Olivia sopan, sesekali melirik Elvira yang duduk di seberang meja dengan ekspresi kaku. Elvira, yang sudah tak tahan melihat Olivia merasa begitu betah, meletakkan sendoknya agak keras ke piring dan tersenyum kecil namun penuh sindiran. "Ya, untungnya kamar tamu di sini memang disiapkan untuk tamu-tamu khusus, kan?" Nada Elvira terdengar halus, tapi siapa pun bisa menangkap sarkasme di baliknya. Arjun yang duduk di samp

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Tunduk Pada Olivia

    Ketika Arjun bersiap mengantar Olivia pulang, Elvira muncul dari balik pintu dengan wajah penasaran, matanya menyipit seolah berusaha membaca suasana. "Aku ikut," ujar Elvira sambil meraih tasnya. Namun, langkah Elvira tiba-tiba terhenti ketika suara mertua terdengar di belakangnya. "Elvira, bukannya kamu bilang ingin berbicara denganku tentang acara amal nanti?" Nada suara ibu Arjun lembut namun tegas, seperti sengaja menahan Elvira agar tetap tinggal di mansion. Elvira menoleh, sedikit enggan, namun ia tak bisa menolak permintaan mertuanya. "Baiklah, Bu. Kita bisa membahasnya sekarang," balasnya dengan senyum yang dipaksakan, meski sorot matanya masih menatap Olivia dengan tajam. Olivia yang berdiri di samping Arjun hanya mengangkat alis, menyembunyikan senyum puas di balik wajah polosnya. "Saya akan segera pulang, Tante. Terima kasih atas keramahan keluarganya hari ini." Ibu Arjun mengangguk ramah. "Kamu selalu diterima di sini, Olivia." Elvira hanya menghela napas kesal,

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Rasa Bersalah Olivia

    Keesokan harinya, Arjun dan Olivia kembali pada rutinitas mereka, tetap menjaga rahasia hubungan mereka. Arjun tiba di kantor lebih awal dari biasanya, sementara Olivia menyusul tak lama kemudian, masuk dengan senyum penuh percaya diri. Namun, ketegangan terasa saat mereka bertemu pandang di tengah lobi kantor. Meski harus berpura-pura profesional, ada ketertarikan yang sulit disembunyikan. Saat jam makan siang, Arjun mendekati Olivia dengan ekspresi tenang. “Ada yang perlu kubicarakan denganmu di ruanganku. Bisa datang sebentar?” katanya dengan nada datar, seolah sedang mengatur urusan pekerjaan. Olivia mengangguk, kemudian bergegas menuju ruangan Arjun beberapa menit kemudian. Setelah pintu tertutup rapat, senyum di wajah Arjun perlahan berubah menjadi senyuman nakal, menunjukkan sisi yang hanya Olivia yang tahu. “Apa kau siap dengan rencana kita akhir pekan ini?” tanyanya sambil mendekat, pandangan matanya hangat namun penuh tekad. “Tentu saja,” jawab Olivia, mendekatkan diri

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Tantangan Arjun

    Saat malam sudah larut, Arjun akhirnya kembali ke mansion. Langkahnya pelan namun mantap, berusaha tidak menimbulkan suara saat melewati ruang tengah menuju kamarnya. Namun, langkahnya terhenti begitu melihat Elvira sudah berdiri di ujung lorong dengan tatapan penuh curiga. “Kau pulang tengah malam lagi, Arjun?” Elvira menyapa dengan nada dingin, alisnya terangkat, memperlihatkan ekspresi yang penuh tanda tanya. Arjun tersenyum tenang, tanpa tergesa-gesa menghampiri istrinya. “Ada urusan pekerjaan yang harus kuselesaikan, Elvira. Kau tahu, proyek besar ini memerlukan waktu dan tenaga ekstra,” jawabnya dengan nada santai, berusaha terdengar meyakinkan. Elvira mendekat, matanya tajam memperhatikan setiap gerakan dan ekspresi suaminya. “Urusan pekerjaan? Kenapa selalu seperti ini, Arjun? Tengah malam, berulang kali. Jangan-jangan…” ia menggantungkan kalimatnya, berharap Arjun akan menanggapi dengan jujur atau setidaknya menunjukkan tanda-tanda kebohongan. Arjun terkekeh ringan, t

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Bucin Pada Olivia

    Keesokan harinya, Arjun bangun dengan perasaan hampa. Setelah semalam penuh memikirkan Olivia, hatinya semakin gelisah. Tanpa pikir panjang, ia segera bersiap, meraih jasnya dan meninggalkan mansion sebelum Elvira sempat menahannya. Sampai di kantornya, Arjun langsung melangkah menuju ruangan pribadinya, berharap bisa segera melihat Olivia. Ia tak sabar ingin merasakan kembali senyum hangat dan perhatian dari wanita yang telah berhasil merebut hatinya sepenuhnya. Saat pintu ruangannya terbuka, Olivia sudah ada di sana, berdiri sambil menyusun beberapa dokumen. "Pagi, Arjun," sapanya lembut, tersenyum kecil. Arjun melangkah mendekat, dan tanpa ragu, ia meraih tangan Olivia, menggenggamnya erat. "Aku ingin kau tahu, aku hanya punya kau, Olivia. Kau yang selalu mengisi hari-hariku. Aku ingin ini… bukan sekadar rahasia lagi," ucapnya dengan suara pelan tapi tegas. Olivia terdiam, menatap wajah Arjun yang tampak begitu serius. Ada keraguan di matanya, tapi ia tak bisa membohongi di

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Rahasia Raka dan Elvira

    Elvira mencoba meredakan napasnya, menenangkan diri dari pertemuan tak terduga ini. Namun, tatapan Raka yang penuh arti membuatnya terpojok. Perlahan, dia mengangkat cangkir kopinya, seolah-olah mencoba menyembunyikan kegugupan di balik tindakan sederhana. “Aku tidak ingin mengungkit masa lalu, Raka,” katanya pelan tapi tegas. “Semua sudah berubah, aku sudah menikah dan menjalani hidup yang berbeda sekarang.” Raka tersenyum, seolah tidak terpengaruh. “Menikah, ya? Dengan pria kaya yang kau anggap bisa melindungimu dari semua ini?” ujarnya sinis, sambil menggeleng pelan. “Kau tahu, Elvira, rahasia yang kita punya terlalu besar untuk dilupakan begitu saja. Tidak semudah itu.” Elvira merasa dadanya semakin sesak. “Aku mohon, Raka, jangan buat ini semakin sulit,” katanya lirih, hampir memohon. Dia tahu bahwa Raka memegang sesuatu yang bisa menghancurkan hidupnya, dan itu bukan hanya soal masa lalu mereka, tapi juga sesuatu yang bisa membuka rahasia yang selama ini ia tutupi dari Arj

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kecemasan Elvira yang berlarut

    Malam itu, setelah percakapan mereka yang penuh ketulusan, Elvira tetap merasa cemas. Meski Arjun sudah meyakinkannya dengan kata-kata hangat, perasaan takut dan bersalah masih membayanginya. Dia merasa ada banyak hal yang ia sembunyikan dari Arjun, dan perlahan-lahan, semua itu terasa semakin menyesakkan. Ketika Arjun akhirnya tertidur, Elvira terbangun dengan pikiran yang berkecamuk. Ia berjalan pelan-pelan keluar dari kamar, tak ingin membangunkan suaminya. Saat mencapai ruang tengah, ia terduduk di sofa sambil memandangi layar ponselnya. Dalam pikirannya, ada ketakutan bahwa rahasia masa lalunya bisa terungkap kapan saja. Elvira bergumam, mencoba menenangkan diri, “Aku tidak bisa terus seperti ini... aku harus menemukan cara agar semua ini tidak pernah terungkap.” Beberapa saat kemudian, ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari seseorang yang namanya membuat jantung Elvira berdetak lebih cepat. Itu adalah pesan dari mantan kekasihnya. Ia langsung merasa was-was, tetapi ra

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Sindiran Olivia pada Elvira

    Hari berikutnya, Olivia datang ke kantor dengan semangat baru, bertekad untuk memfokuskan diri pada pekerjaan dan mengesampingkan semua drama yang terjadi sebelumnya. Dia duduk di mejanya, menyusun laporan yang perlu diselesaikan, namun pandangannya tidak bisa tidak tertuju pada pintu ruangan Arjun. Saat dia melirik ke arah pintu itu, dia melihat Elvira berjalan dengan langkah percaya diri, menuju ruangan suaminya. Dengan senyuman nakal di wajahnya, Olivia memutuskan untuk menghampiri Elvira. Dia melangkah cepat, mengikuti jejak Elvira yang tampak tidak menyadari kehadirannya. Ketika Elvira membuka pintu dan hendak masuk ke dalam, Olivia menghentikannya dengan menaruh tangannya di pintu, memaksa Elvira untuk berhenti. “Elvira, tunggu!” seru Olivia, suaranya terkesan ceria namun ada nada menantang di dalamnya. Elvira menoleh dengan raut wajah bingung. “Ada apa, Olivia? Aku sedang terburu-buru,” jawabnya, mencoba menjaga kesan tenang meskipun dalam hatinya ia merasa tidak nyaman.

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Rasa Iri Elvira

    Di sisi lain, Elvira duduk di meja kerja kecil di apartemennya yang kini jauh dari kemewahan mansion yang dulu ia tinggali bersama Arjun. Pandangannya tajam menatap layar laptop di depannya, sementara tangannya sibuk mengetik pesan-pesan singkat yang ia kirim ke beberapa kenalannya. Elvira bukan tipe wanita yang menyerah begitu saja. “Arjun mungkin mengira dia sudah menang,” gumamnya dengan senyum sinis. “Tapi dia lupa siapa aku. Aku nggak akan berhenti sampai semuanya hancur, termasuk dia dan Olivia.” Dia membuka folder di laptopnya, di mana ada beberapa dokumen lama tentang bisnis keluarga Arjun. Di sana terdapat beberapa laporan yang belum pernah ia gunakan sebagai senjata. Senyumnya semakin melebar. “Semua ini akan aku manfaatkan.” Telepon di mejanya berbunyi, mengalihkan perhatian Elvira. Dia menjawab dengan nada dingin, "Halo?" "Elvira, apa kau yakin dengan rencanamu ini?" suara seorang pria di ujung telepon terdengar ragu. "Jika ketahuan, ini bisa menghancurkanmu." El

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kebaikan Arjun

    Arjun menatap Olivia dengan intensitas yang dalam, matanya seolah ingin menyampaikan semua yang ada di hatinya tanpa kata. Dia mengangkat tangan, menyentuh wajah Olivia yang sembab, ibu jarinya menyapu lembut sisa air mata yang masih mengalir di pipinya. "Olivia," suaranya terdengar rendah, namun sarat emosi. "Kamu adalah istriku. Wanita yang kupilih untuk hidup bersamaku, untuk menjadi ibu dari anakku. Aku tahu masa lalu kita tidak sempurna, tapi aku juga tahu kita bisa menciptakan sesuatu yang lebih baik ke depan." Olivia menggigit bibirnya, merasa hati kecilnya mencelos mendengar kata-kata itu. "Tapi, Arjun... aku menyakitimu. Aku... aku memanfaatkanmu. Bagaimana bisa kau tetap mencintaiku setelah semua itu?" Arjun tersenyum tipis, senyuman yang penuh luka namun juga kejujuran. "Karena aku tahu kamu lebih dari sekadar kesalahan itu. Aku tahu, Olivia, bahwa di balik dendammu, ada hati yang terluka. Dan di balik semuanya, aku melihat kebaikanmu. Kamu mencintai dengan cara yang

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Elvira yang tak menyerah

    Di sisi lain, Elvira menonton video klarifikasi Arjun dengan wajah tegang. Tangannya gemetar saat memegang ponselnya, dan mata tajamnya menyipit penuh amarah. Suara Arjun yang tegas dalam video itu terasa seperti tamparan keras baginya, menegaskan bahwa ia telah kehilangan kendali atas narasi yang selama ini ia kuasai. “Beraninya dia,” desis Elvira dengan suara rendah namun penuh kemarahan. Ia melemparkan ponselnya ke atas sofa dan berdiri, berjalan mondar-mandir di ruang tamunya yang luas dan mewah. Di sekitarnya, segala sesuatu terlihat sempurna, tetapi hatinya penuh kekacauan. “Arjun tak bisa lolos begitu saja, dan Olivia...” Elvira mengepalkan tangannya, ingatan tentang penghinaan yang ia terima di depan semua orang membuat darahnya mendidih. “Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia. Kalian pikir kalian sudah menang? Tidak semudah itu.” Ia segera meraih telepon lain di meja dan menekan nomor yang sudah dihafalnya. Suara seorang pria menjawab dari seberang sana. “Kau masih

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Bekerja sama

    Setelah beberapa saat terdiam, Olivia mengatur napasnya, berusaha mengontrol emosinya yang meluap setelah mendengar pernyataan Elvira. Suasana di ruang kerjanya terasa berat, dan pikirannya mulai mengembara pada segala hal yang telah terjadi. “Aku tahu kamu marah, Arjun,” kata Olivia dengan suara lebih tenang namun penuh makna. “Tapi kita tidak bisa membiarkan semua ini merusak apa yang sudah kita bangun bersama. Kita harus bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan.” Arjun, yang berada di sisi lain telepon, terdiam sejenak. Bisa terdengar bagaimana nafasnya tertahan, seolah berat untuk mengatakan apa-apa lebih lanjut. “Aku tidak pernah menyangka akan sampai seperti ini,” ucapnya, suara penuh penyesalan. “Dia… dia yang dulu aku anggap sebagai pasangan hidupku, kini semua ini hancur karena wanita itu.” Olivia bisa merasakan emosi Arjun yang meluap, dan meskipun dia tahu betapa sulitnya keadaan ini, dia tetap berusaha memberikan dukungan. “Kamu tidak sendirian, Arjun. Aku ada di

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Dendam Elvira

    Namun, di tempat lain, Elvira duduk di ruang tamu apartemennya yang suram. Wajahnya dipenuhi amarah yang mendidih di dalam hatinya. Ia memandangi foto Arjun di ponselnya, senyum mantan suaminya terasa seperti ejekan yang tak henti-henti mengganggu pikirannya. Di tangannya, secarik kertas dengan informasi yang baru saja ia dapatkan dari seseorang yang ia bayar mahal. “Olivia... kau pikir kau menang?” gumamnya, nada suaranya penuh kebencian. Ia menggigit bibirnya hingga nyaris berdarah, menggenggam kertas itu erat seolah bisa menghancurkan lawannya hanya dengan kekuatan genggamannya. Ponselnya berbunyi, menampilkan nama seorang pria yang telah lama menjadi sekutunya dalam bayang-bayang. Dengan senyum miring, Elvira mengangkat panggilan itu. “Sudah kudapatkan semua yang kau minta, Elvira,” kata suara pria itu dari seberang. “Ini akan menghancurkan reputasinya habis-habisan.” “Bagus,” Elvira menarik napas panjang, berusaha menenangkan degup jantungnya yang melaju cepat. “Kirimkan

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kebahagiaan Olivia dan Arjun

    Arjun menatap Olivia yang berdiri di sampingnya. Wajahnya terlihat lelah namun berseri-seri. Sentuhan angin lembut menggoyangkan helai rambutnya yang jatuh di sekitar wajah. Arjun mendekat dan membenarkan rambut itu di belakang telinga Olivia. "Terima kasih sudah ada di sisiku, Olivia," ucap Arjun dengan suara dalam yang dipenuhi perasaan. Dia menggenggam tangan Olivia dengan erat. "Aku tahu perjalanan kita tidak mudah. Tapi, aku berjanji akan selalu ada untukmu dan anak kita." Olivia menatap Arjun dengan mata berkaca-kaca. Ada perasaan hangat yang menjalar di dalam dadanya. Selama ini, ia pikir kekuatan dan keteguhan hati yang ia miliki cukup untuk melindungi dirinya sendiri, namun bersama Arjun, ia merasa aman dengan cara yang tak pernah ia duga. “Aku juga berterima kasih, Arjun,” jawab Olivia dengan suara yang sedikit bergetar. “Aku tahu awalnya aku salah, banyak hal yang kulakukan karena rasa sakit dan kemarahan. Tapi, kau tetap di sini, mencintaiku dengan segala keburukanku

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Pernikahan Olivia dan Arjun

    Upacara berlangsung dengan khidmat, diiringi oleh alunan musik lembut yang mengisi seluruh ruangan. Beberapa tamu sudah menitikkan air mata haru, termasuk mama Arjun yang sesekali menghapus sudut matanya dengan saputangan putih. Arjun berdiri tegap di sisi Olivia, tangannya tak pernah lepas menggenggam jemari wanita itu. Dia menyampaikan setiap kata dengan ketulusan yang mencerminkan cinta dan komitmennya. “Olivia, sejak hari pertama kita bertemu, aku tak pernah menyangka akan sampai di titik ini. Kau mengajarkanku arti cinta yang sesungguhnya, kau membuatku berani melawan rasa takut dan keraguan. Mulai hari ini, aku berjanji akan selalu melindungimu, menjagamu, dan mencintaimu tanpa syarat,” ucap Arjun dengan suara bergetar, matanya lurus menatap Olivia yang tampak menahan air mata. Olivia menghela napas, merasakan detak jantungnya berdegup cepat. Dia menatap Arjun dengan mata yang berbinar penuh emosi. “Arjun, kau adalah satu-satunya yang mengerti luka dan perihku, kau yang teta

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Persiapan Pernikahan

    Olivia duduk di sofa ruang tamu, tangannya mengusap lembut perut buncitnya yang semakin terlihat. Arjun duduk di sampingnya, merangkul pundaknya dengan penuh perhatian. Di seberang ruangan, mama Arjun tampak sibuk berdiskusi dengan para staf rumah tentang dekorasi, makanan, dan musik untuk pesta pernikahan yang akan digelar. “Aku tidak percaya, hanya tinggal beberapa hari lagi,” bisik Arjun sambil menatap Olivia dengan tatapan lembut. Matanya berbinar penuh kasih dan rasa syukur. Olivia tersenyum, meski ada sedikit kelelahan di wajahnya. “Ya, rasanya semua berjalan begitu cepat. Aku bahkan tak menyangka akan berada di sini, merencanakan pernikahan denganmu,” ujarnya, suaranya bergetar pelan. Arjun menggenggam tangan Olivia erat. “Ini nyata, Liv. Dan aku ingin memastikan semuanya sempurna untukmu dan bayi kita,” katanya tegas. Olivia tertawa kecil, berusaha meredakan ketegangan. “Asal kita bersama, aku yakin semua akan baik-baik saja, Jun.” Mama Arjun melirik ke arah mereka b

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kehidupan Berbeda

    Olivia meneguk jus buahnya perlahan, menikmati kesegaran yang membasahi tenggorokannya. Di sekelilingnya, suasana semakin akrab. Arjun duduk di sampingnya, sesekali meremas tangan Olivia dengan lembut, seolah memastikan kehadiran wanita yang dicintainya itu nyata. Papa Arjun yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara. "Olivia, aku mengerti banyak hal telah terjadi di antara kita. Tapi aku berharap, mulai sekarang semuanya bisa berubah menjadi lebih baik. Demi Arjun, dirimu, dan... cucu kami." Olivia terdiam sejenak, menatap Papa Arjun dengan mata yang berkaca-kaca. "Saya mengerti, Pa. Saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk keluarga ini dan untuk masa depan anak kami." Mama Arjun menyentuh lengan Olivia dengan lembut, memperkuat pesan suaminya. "Kami hanya ingin melihat Arjun bahagia, dan dari apa yang kami lihat sekarang, kamu juga membawanya kebahagiaan itu. Jangan pikirkan yang sudah-sudah, mari kita mulai lembaran baru." Arjun mengangguk pelan, menatap kedua orang

DMCA.com Protection Status