Reporter tak berhenti membidikan kamera ke arah Amber yang saat ini hendak dibawa ke mobil untuk pergi ke pusat rehabilistasi.Beberapa reporter bertanya pada Amber tanpa henti, tapi tidak satu patah kata pun yang keluar dari mulut Amber. Wanita itu hanya menundukan kepalanya dan pergi ke mobil dengan para polisi yang melindunginya dari kerumunan reporter.Amber yang mengenakan masker penutup wajah menyembunyikan kemarahannya dibalik masker itu. Saat ini ia ingin sekali berteriak pada reporter yang merongrongnya dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya geram.Sampai di dalam mobil, Amber melepaskan maskernya. "Reporter-reporter sialan!" makinya kesal.Mobil yang membawa Amber melaju dengan pelan menembus para reporter yang kini menghadang mobil itu.Wajah Amber terlihat begitu menyeramkan. Ia diliputi kemarahan yang ingin membuatnya membunuh orang yang sudah membuatnya berada dalam situasi ini. Karir yang ia bangun dengan susah payah kini hancur berantakan. Jika ia hanya tersandung
Jam tiga dini hari, Anton mendatangi kediaman Amber. Ia berhasil melewati para penjaga di kediaman Amber. Untuk seorang preman jalanan seperti Anton, masuk ke rumah Amber tanpa tertangkap bukanlah hal yang sulit.Anton menyelinap masuk ke kamar Amber. Ia menemukan wanita itu tengah tertidur di atas ranjang. Barang-barang berserakan di lantai kamar itu. Anton tidak mempedulikannya. Ia mengeluarkan seutas tali kemudian menjerat leher Amber dengan tali itu.Tercekik, Amber membuka matanya. Ia melihat wajah Anton dengan mata terbelalak."Ada apa, Amber? Kau terkejut melihatku masih hidup, hah!" Anton menarik tali lebih kuat membuat Amber semakin sulit bernapas.Amber berusaha keras membebaskan dirinya. Ia mencoba meraih sesuatu tapi tak ada yang bisa ia gapai."Kau pikir kau bisa hidup setelah mencoba membunuhku, hah! Kau akan mati, Amber! Kau akan mati!" Raut wajah Anton terlihat seperti kerasukan iblis. Ia begitu mengerikan.Anton dengan niat membunuh tidak menyadari bahwa kenop pintu
Pengacara yang Starlee kirim tengah mendampingi Anton. Interogasi akan dimulai sebentar lagi. Si pengacara menggunakan waktu itu untuk bicara dengan Anton."Jika kau ingin membalas dendam pada Amber kau harus membongkar kejahatannya. Kau tidak ingin hancur sendirian, bukan?""Apa maksudmu?" Anton berpura-pura tak mengerti."Aku tahu kau terlibat dalam kasus kematian supermodel Starlee Alyssandra dan Amber adalah dalang utamanya. Ungkapkan itu jika kau ingin menghancurkan Amber."Pupil mata Anton sedikit membesar. Bagaimana pengacara di depannya bisa tahu tentang kejahatan yang hanya ia dan Amber yang tahu."Siapa kau? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?""Kau tidak perlu tahu itu, Anton. Lakukan saja apa yang aku katakan. Kau tetap akan dipenjara karena kasus percobaan pembunuhan yang kau lakukam terhadap Amber, sedang wanita itu akan bebas berkeliaran di luar sana. Amber tentu tidak akan melepaskanmu, atau mungkin ia bisa membayar orang untuk menghabisimu di penjara." Pengacara itu men
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Amber telah diberitakan oleh berbagai media. Wanita itu tidak bisa mengelak karena semua bukti yang menunjukan tentang kebusukannya. Hukuman yang Amber terima adalah seumur hidupnya karena wanita itu melakukan pembunuhan berencana.Amber tidak bisa melakukan apapun untuk meringankan hukumannya karena Arshaka menekan semua pihak untuk tidak membantu Amber atau mereka semua akan menjadi musuhnya.Hukuman yang Amber terima cukup membuat Starlee puas. Yang paling penting bagi Starlee adalah semua orang tahu tentang kejahatan yang dibuat oleh Amber. Ia hanya menuntut keadilan untuk kematiannya yang tragis.Semua dendam Starlee telah terbalaskan. Kini yang tersisa hanya tentang Arshaka. Setelah ia meninggalkan Arshaka ia akan memulai hidup baru, di tempat yang baru, dengan suasana baru. Starlee akan benar-benar meninggalkan Arshaka. Seberapapun besar cintanya pada Arshaka, ia tidak akan tinggal dan terus menjadi wanita simpanan.Starlee telah melewati du
Starlee memandangi dirinya di cermin. Ia terlihat sangat elegan dengan gaun hitam yang saat ini ia kenakan. Rambutnya diikat menjadi satu. Leher putih jenjangnya terlihat sangat menggoda.Lima belas menit lagi acara pertunangan Arshaka akan diadakan. Starlee tidak akan melewatkannya meski nanti ia akan terluka. Starlee tahu maksud Arshaka mengundangnya ke acara pertunangan itu adalah untuk menyakitinya.Menarik napas dalam, Starlee membalik tubuhnya dan melangkah keluar dari kamar. Setelah malam ini ia tidak akan melihat Arshaka lagi. Ia akan menjauhi segala hal yang menyangkut tentang Arshaka. Sudah saatnya bagi Starlee untuk benar-benar menyerah terhadap Arshaka.Mobil Starlee membelah jalanan Kota B. Ia melaju dengan kecepatan sedang, semakin dekat menuju tempat pertunangan, Starlee semakin merasa tidak enak. Seperti ada jarum yang menusuk dadanya.Starlee sampai di depan pintu hotel. Ia turun dari mobilnya dan membiarkan petugas hotel mengambil alih mobilnya kemudian masuk menyu
Bulu mata lentik Starlee bergerak. Iris biru tenangnya terlihat. Senyum di wajahnya terbit ketika ia melihat Arshaka terlelap di sebelahnya dengan wajah damai.Semalam ia mendengarkan banyak hal dari Arshaka yang berakhir dengan permintaan maaf lagi dari pria yang kini bisa ia sebut sebagai tunangannya.Ia meraba wajah Arshaka dimulai dari kening hingga berhenti di bibir pria itu. Masih tidak menyangka bahwa akhirnya pria itu benar-benar menjadi miliknya.Arshaka merasakan sentuhan Starlee. Namun, ia terlalu mengantuk untuk bangun sekarang. Arshaka memeluk tubuh polos Starlee, membawa wanita itu kembali menempel erat padanya.Arshaka mengecup puncak kepala Starlee dengan sayang. "Tidurlah lagi.""Aku tidak mau tidur lagi.""Kenapa?""Karena aku ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi."Arshaka tertawa kecil. "Kau bisa memastikannya lagi nanti. Sekarang tidurlah lagi.""Bagaimana jika ketika aku tidur, jiwaku meninggalkan
"Tunggu sebentar. Aku mau menerima panggilan." Arshaka melepaskan genggaman tangannya dari Starlee. Pria itu melangkah sedikit menjauh dari keramaian di acara pesta, tapi dari jaraknya ia masih melihat Starlee yang kini berdiri sendirian.Arshaka menyadari banyak mata tertuju pada Starlee, tapi ia cukup yakin tidak akan ada yang berani mengusik wanitanya jika tidak mau berurusan dengannya.Berita tentang pertunangannya dengan sang supermodel yang kini sudah menjadi ranking 3 model dengan bayaran termahal itu sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia.Banyak pria dan wanita patah hati karena pertunangan itu. Arshaka dan Starlee adalah dua orang yang digilai banyak orang.Seperti yang Arshaka katakan, hampir seluruh orang di dalam ruangan pesta itu hanya berani memandangi Starlee tanpa berani mendekati wanita berbalut gaun biru tua itu.Namun, beberapa saat kemudian seorang pria berwajah latin mendekati Starlee."Boleh aku temani?" Pria itu bert
Arshaka menemani Starlee berbelanja. Ia ditemani Nicole kini menunggu dengan tenang sembari melihat majalah. Sedang Nicole hanya berdiri di sebelah Arshaka.Setiap Starlee keluar dari ruang ganti, Arshaka selalu menggelengkan kepalanya karena Starlee memilih dress terbuka. Seperti saat ini. Starlee mengenakan dress dengan bagian paha yang singkat. Ia mendekat ke arah Starlee, mendorong wanita itu kembali masuk ke ruang ganti.Kemudian Starlee memakai pakaian lain. Arshaka lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Bagian dada yang terlalu terbuka.Pada akhirnya Starlee menyerah dan kesal karena Arshaka selalu menolak pilihannya. Harusnya tadi ia mengajak Vivi saja. Arshaka tidak mengerti fashion, jadi seleranya payah.Melihat wajah kesal Starlee. Arshaka berdiri, ia memilihkan beberapa pakaian yang tidak terbuka dan ia rasa cocok dengan Starlee."Aku tidak suka melihat kau memakai pakaian terbuka. Hanya aku yang boleh melihat tubuhmu." Arshaka menyerahkan