Beranda / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 156: Ingin Menjajal Kekuatan Si Tukang Bakmi

Share

Bab 156: Ingin Menjajal Kekuatan Si Tukang Bakmi

Penulis: Lucky Number 12
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-21 17:16:27

Setelah bundanya yang berkata-kata pada Zhu Lian, giliran Xue Er mengomentari Zhu Lian. Lucu. Zhu Lian tidak mengetahui, apa yang diucapkan oleh Xu Er barusan itu berarti harapan, ajakan atau sindiran.

Pasalnya, paras jelita Xue Er memiliki ekspresi yang begitu datar. Sehingga, sukar untuk menerka suasana hatinya.

Tidak ingin membuat pasangan ibu dan anak yang merupakan ketua dan wakil ketua sekte Golden Lotus tersebut, Zhu Lian terpikirkan jawaban yang diplomatis.

“Sepertinya begitu, Lady Qian, Lady Xue Er. Busana yang aku kenakan ini simbol baktiku untuk Negeri Utama, layaknya para Gong. Tetapi, aku bisa saja berada di bawah panji sekte manapun,” kelit Zhu Lian.

Qian Bingbing langsung menimpali, “Itu tandanya dia sudah siap bergabung dengan kita, Meimei-ku sayang. Tinggal menunggu waktunya dia datang ke Lotus Palace untuk mengambil embelem,” dia berkata sembari mencondongkan tubuh ke arah telinga Xue Er.

Tetapi Xue Er masih tidak bereaksi. Ia memandang datar pada Zhu Lian yang mula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 157: Hu Chen Mencari Gara-gara

    Usai menyuarakan apa yang terlintas dalam kepalanya, Hu Chen berucap pada Mei Li. “Apalagi yang aku butuhkan selain berdua saja dengan kamu di mana pun, cintaku Mei Li?”“Ya ampun, aku baru saja ingin mengatakan hal serupa, Hu Chen. Kita ini memang satu hati!” genit Mei Li menanggapi.Hu Chen merangkul Mei Li yang merasa senang dengan perlakuan kekasihnya. Namun, Hu Chen melemparkan tatapan ke arah Zhu Lian. Sorot matanya begitu sinis. Ia tengah memikirkan sesuatu.Pesta Thousand Rainbows terus berjalan. Beberapa atraksi seperti seni tari tradisional, peragaan seni bela diri akrobatik dari para murid sekte tersebut menghibur para tamu.Tidak ketinggalan, pesta itu juga dimeriahkan oleh para penyanyi kenamaan Negeri Utama yang sengaja didatangkan untuk menghibur para tamu.“Senior. Menurutku, ada baiknya bagi dirimu untuk menerima tawaran bergabung bersama Golden Lotus. Zhu Lian, pemilik Warung Bakmi Nikmat Pendekar, seorang Golden Lotus, jenderal famili Gong! Aku saja ingin menjadi se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 158: Pendekar Tingkat Elevate Atau Soaring?

    Perkataan Tan Mei Fang tersebut membuat Qian Bingbing yang duduk mesra dengan kekasihnya tersenyum pada guru besar sekte Thousand Rainbows tersebut. Lin Jiang berkomentar. “Sekarang, kita nikmati saja atraksi dari pendekar kita itu.” Sementara pertarungan Zhu Lian dengan Hu Chen terus berlangsung. Sudah dapat dipastikan oleh Zhu Lian, sebelumnya Hu Chen kemungkinan telah menyusun rencana untuk mencari gara-gara dengannya. Sekarang terlihat, Hu Chen yang begitu ngotot melancarkan serangan agresif terhadap Zhu Lian. Awalnya, Hu Chen menyerang dan Zhu Lian terus menangkis di sisi taman. Kini, mereka sudah hampir berada di tengah-tengah halaman belakang dari kediaman keluarga Gong. Hu Chen menghentikan agresinya. Ia memandang geram ke arah Zhu Lian sembari berkata, “Mengapa sejak tadi kau hanya menangkal seranganku, Zhu Lian? Apakah ilmu bela diri yang kau miliki adalah ilmu bela diri yang hanya memiliki teknik tangkisan?” Ding! [Tugas untuk host. Menghadapi Hu Chen. Hadiah: karisma

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 159: Hawa Maut Gunung Es Pencabut Nyawa

    Penuh rasa geram, Hu Chen berkata-kata pada Zhu Lian. Berada beberapa meter di hadapan musuh, ia kembali menggerak-gerakkan tangan tanda merapal kekuatan spiritual.Namun tiba-tiba saja, tubuh Hu Chen menegang kaku. Ia bisa merasakan pengerahan energinya terhenti dan seketika itu, tubuhnya lunglai.“Akhhh …!”“Hu Chen …!” pekik Mei Li yang ditinggal Hu Chen di sisi taman.“Waaah …!”Seketika itu decak kagum dari para tamu yang ada di taman Kastil Gong terdengar. Tan Mei Fang dan Qian Bingbing silih bertatapan kemudian keduanya tersenyum lebar. Sementara, para pemimpin sekte berkasak-kisik.“Apakah itu …”“Baru kali ini aku melihatnya. Apa benar teknik yang dikerahkan anak itu adalah …”Sama seperti sebelumnya, Metodis Liu mengkonfirmasi apa yang dimaksud oleh rekan-rekan sesama pendekarnya. “Teknik Totokan Maut Tinju Kaisar Langit,” katanya tenang.Orang-orang yang ada di sekitar ayah dari Xian Hua tersebut mengangguk-anggukan kepala. Lord Gong terlihat tersenyum dengan tidak kentara.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 160: Dia Lebih Kuat Dari Kakeknya

    Pertanyaan dari Qian Bingbing itu tidak langsung dijawab oleh Gong Xiao Bin. Namun lantas, Tan Mei Fang yang duduk di sebelahnya berucap.“Secara aturan sekte kami, tidak mungkin anak muda itu bergabung dengan Thousand Rianbows, Bingbing. Tetapi, dia adalah murid dari Bai Lu. Aku tidak tahu apabila suamiku ini berminat Uutuk merekrut pedagang bakmi viral itu.”Begitu Mei Fang selesai berkata-kata, Gong Xia Bin yang tengah menikmati cerutu saling bertatapan dengan istrinya. Lalu, dia bertutur.“Thousand Rainbows tetap pada aturan sekte. Kami hanya melahirkan para pendekar petualang yang benar-benar merupakan murid sekte. Lagi pula, mengadopsi ‘orang-orang aneh’ di dunia persilatan itu adalah ciri khas geng Teratai Emas, bukan?”Walaupun kata-kata yang diucapkan oleh Xiao Bin seolah menyindir sektenya, Qian Bingbing tersenyum. Seperti itulah gaya berbicara Lord Gong.Dengan menyebut Golden Lotus sebagai ‘geng’ dan bukan sekte, seolah ia mengingatkan sejarah berdirinya Sekte di bawah kep

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 161: Segel Yang Terbuka

    Tiba di depan gedung tempat ia menggelar pertemuan, sebuah limousine mentereng yang telah dikawal dengan ketat sudah menanti Daoming.“Baiklah. Terima kasih sudah mengabariku …” Daoming berkata sembari masuk ke dalam kendaraan berwarna hitam tersebut.Seorang wanita yang sebaya dengan dirinya telah duduk di dalam kabin penumpang sedan mewah itu. ia menyambut dengan tersenyum lantas bertanya.“Ada kabar penting yang kau terima, Sayang?”“Songyun, segel itu telah terbuka,” sahut Daoming. Wanita yang duduk di sebelahnya adalah sang pasangan hidup.“Hahhh …,” Songyun mengambil napas dan mengembuskannya dengan menimbulkan bunyi. “Mau bagaimana lagi, Daoming. Memang begitu, bukan? Kita tidak dapat menahan kekuatan dia selamanya. Itu adalah takdirnya,” ujarnya kemudian.“Sekarang orang-orang pasti berpikir sesuatu yang besar akan terjadi di negeri kita,” jenaka Daoming berkata sembari tersenyum dan mengenggam erat tangan sang istri.“Kamulah yang lebih mengetahuinya, bukan, Sayang?” balas So

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 162: Kisah Pengikut Ilmu Hitam

    Tersenyum sejenak pada Bai Lu yang duduk di atas sebuah batu tempat ia bersandar, Zhu Lian menjawab, “Kakekku yang menceritakannya padaku. Memangnya, Lord Gong tidak pernah mengisahkannya padamu, Guru?”Giliran Bai Lu yang memamerkan senyum, lalu berucap, “Papa dan kakek hanya mengatakan bahwa mereka adalah pendekar-pendekar sesat yang tidak paham dengan apa yang mereka lakukan.”“Ya. Karena, Menara Nirwana membuat semua orang ingin memiliki kekuatan demi untuk menjelajahinya. Atau tepatnya, melancong di Ether Realm. Sekarang, qi dan keberadaan sekte bersama para pendekar malah menjadi trend,” Zhu Lian berkata dengan nada jenaka.“Lantas, apa saja yang dikisahkan oleh kakekmu pada dirimu? Karena kakek dan papa juga ayahnya Xian Hua seperti tidak suka mengungkit akan hal itu. Jadi, aku ingin mendengarnya darimu,” pinta Bai Lu.“Aku mendengarnya dari kakekku, Bai Lu. Kakek dan ayahmu juga Metodis Liu kemungkinan mengetahui apa yang terjadi dengan lebih detail,” Zhu Lian menanggapi.“Tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 163: Bai Lu Mesti Dikawal!

    Mei Fang berkata pada putrinya yang menyambut dengan cerah ceria. “Ya, Mama ada apa?” ujar Bai Lu. Sebelum ia duduk dekat dengan ayahnya, dia menyempatkan untuk menyapa Li Pengfei. “Pengfei.”“Nona Gong,” sambut Pengfei mengangguk singkat. Meski rambut panjangnya tertata dengan gaya kepang ala pendekar, busana yang ia kenakan tetap bergaya kasual.Lalu Xiao Bin mulai angkat bicara. “Bai Lu. Kemarin di acara ulang tahun sekte kita, para anggota armada sempat membahas tentang hilangnya para pendekar.”Rupanya, kabar mengenai raibnya para pendekar terutama di lantai 3 dan 4 Menara Nirwana telah sampai ke telinga para pendekar nomor wahid di Kota Great North.Sehingga, para pimpinana armada Thousand Rainbows membahas tentang hal tersebut. Sebab, semua sekte tentunya memiliki murid yang tengah berkultivasi di lantai 3 dan 4. Terutama, mereka yang berada di tingkat Rising dan Elevate.“Ya, aku juga mendengar tentang hal itu, Papa. Apa mungkin, Menara Nirwana tengah kembali masuk pada masa e

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 164: Dia Adalah Muridku

    “Tunggu, sepertinya aku melihat orang itu di pesta perayaan ulang tahun sekte Thousand Rainbows tempo hari,” Zhu Lian bertanya-tanya dalam hati.Tapi kemudian, Pengfei memiringkan tubuh dan terlihat logo sektenya pada lengan kiri. Sehingga, Zhu Lian dapat memastikan bahwa dia datang dari sekte Batu Pemantik Api.Perkumpulan para ahli bela diri yang berada di bawah kepemimpinan Li Dong, ayah Pengefei tersebut memang cukup kenamaan di Great North.“Zhu Lian, mungkin kau sudah melihat kawanku ini di perayaan ulang tahun Thousand Rianbows. Dia adalah Li Pengfei, putra dari ketua Li Dong, pemimpin sekte Batu Pemantik Api.”Ketika melihat Pengfei mengenakan seragam sektenya, Zhu Lian sudah dapat memastikan. Ada kemungkinan, pria tersebut adalah putra dari pimpinan sekte tersebut. Benar saja. Bai Lu memperjelas siapa Pengfei sebenarnya.“Sungguh sebuah kehormatan bisa berkenalan dengan Anda, Tuan Pengfei,” ujar Zhu Lian sembari merunduk singkat.“Senang bisa bertemu denganmu lagi, Zhu Lian,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27

Bab terbaru

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

DMCA.com Protection Status