Home / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 05. Menyusup Ke Sarang Goblin

Share

Bab 05. Menyusup Ke Sarang Goblin

last update Last Updated: 2023-05-22 14:17:30

[Ya]

Sistem yang berada dalam diri Zhu Lian bereaksi terhadap jawabannya. Yang membuat dia ingin menerima tantangan tersebut adalah karena poin aura spritualnya akan naik.

Pada dasarnya dengan menggunakan qi, seseorang akan membangkitkan kekuatan spiritual atau biasa lumrahnya disebut: tenaga dalam. Kemampuan spiritual seseorang didapatkan dari pengerahan qi yang menangkap energi unsur-unsur alam. 

Aura spiritual merupakan indikator pancaran enersi spiritual dalam diri seseorang. Singkatnya: semakin aura spiritual meningkat, itu menandakan seberapa besar kekuatan spiritual individu tertentu.

Menemukan pintu masuk Kuil Cadas, Zhu Lian mulai melangkah menyusuri lorong dari bangunan tersebut. Pada tembok-temboknya terdapat obor yang memberikan penerangan seadanya.

[Saat aura spiritual mencapai 1000 poin. Anda dapat membuka: teknik Tinju Geledek Longma dan Tendangan Halilintar Longma]

“Bagus! Itu dia yang aku tunggu-tunggu!” sambut Zhu Lian dalam hati, ketika sistemnya memberikan penjelasan bagi dia.

Teknik yang akan didapatkan olehnya merupakan jurus pukulan dan tendangan menggunakan kekuatan spiritual. Yang berarti, tinju dan sepakannya nanti lebih kuat dari pada saat ia menaklukkan kelompok Serigala Tanduk tadi.

Terus menyusuri lorong dengan mengendap-endap, dari belokan sebelah kiri yang ada di depannya, Zhu Lian mendengar orang bercakap-cakap. Akan tetapi, mereka menggunakan bahasa yang tak dapat ia mengerti.

Vokal mereka kedengaran berat, kadang bagai tengah menggumam. Lalu suara cekikikan yang terkesan mengejek juga terdengar.

“Hiehehehe …!”

“Itu pasti Goblin,” pasti Zhu Lian tanpa bersuara. 

Begitu dia tiba di sudut tembok yang membelok ke kiri, ia tidak langsung melewatinya. Melainkan, mengintip dari balik dinding.

Tidak jauh di depan, ada ambang lorong lain. Zhu Lian melihat. Ada makhluk-makhluk yang membawa obor melintas di sana. Tinggi tubuhnya hanya sekira 150 sentimeter. Kulit mereka kehijauan. Wajahnya memiliki hidung bak hewan babi. Telinganya besar dan ujung cupingnya lunglai.

Mengawasi makhluk-makhluk yang membawa gada tersebut, pemandangan selanjutnya membuat Zhu Lian terkejut. Ia melihat sosok wanita terikat menggantung pada sebuah batang kayu. Mulutnya dibekap dan sama sekali tidak mengenakan busana.

Rombongan Goblin itu membawa dua orang perempuan dalam kondisi yang sama. Terikat dan tak berpakaian.

“Mereka … menawan wanita-wanita tersebut?” batin Zhu Lian menerka.

Ia teringat akan kisah para pendekar petualang tentang ras makhluk Goblin. Konon, mereka memang suka merudapaksa kaum hawa. Akan tetapi, yang mereka lakukan bukanlah layaknya kekerasan biasa.

Mereka akan menculik, kemudian membawa wanita-wanita tersebut. Kemudian, menggauli mereka untuk ritual tertentu. Gawatnya, mereka akan menyetubuhi para perempuan itu hingga tak berdaya. Kemudian, membunuh mereka.

“Aku mesti menyelamatkan wanita-wanita itu!” tegas Zhu Lian dalam benaknya.

Melanjutkan penyusupannya, Zhu Lian sempat tersesat di dalam Kuil Cadas. Beruntung. Dalam kebingungannya, sistem dalam dirinya ternyata bagai mengetahui apa yang ia perlukan. Sehingga, sistem tersebut membuka peta untuk menuntun dia.

Tidak lama kemudian, Zhu Lian tiba di sebuah lorong. Di dalam, ia bisa mendengar suara khas para Goblin tengah berkata-kata dengan serempak. Rupanya, mereka sedang memulai ritual tertentu.

Dengan ekstra hati-hati, Zhu Lian menyusuri gang tempat ia berada. Ternyata benar. Ia dapat melihat. Ada dua wanita terikat di lantai tanah dari ruangan tersebut. Mereka berusaha meronta, tapi tangan dan kaki mereka terbebat melebar pada pasak-pasak yang tertanam di tanah.

“Hmmmnnn…! Hmmnnn…!”

“Nnnnggg…! Nnnggg…!”

Baru saja Zhu Lian berpikir apa yang harus ia lakukan, tahu-tahu saja ia merasakan. Dari arah belakang, punggungnya ditodong oleh sebuah benda tajam.

“Hiehehe …!”

Bermaksud untuk menoleh, Zhu Lian mendengar suara kekehan sesosok Goblin. Pada akhirnya, Zhu Lian menoleh perlahan-lahan. 

Benar. Ada tiga makhluk yang jauh lebih pendek dari dirinya memandangi dia dengan puas. Kesemuanya menyeringai menunjukkan gigi-gigi tajam mereka yang tertata tidak beraturan. Ketiganya menodongkan tombak mereka pada Zhu Lian.

Salah satunya bersuara, seolah menyuruh Zhu Lian untuk terus melangkah ke ujung lorong. Masih tidak tahu apa yang akan dirinya perbuat, terpaksa. Dia menuruti keinginan para Goblin tersebut. Ia mengangkat tangan dan berjalan bersama mereka.

“Dasar sial! Sistem, apakah kamu tidak bisa mendeteksi keberadaan lawan?” keluh Zhu Lian dalam hati pada sistemnya yang tidak memberikan tanda apa-apa.

Zhu Lian digiring memasuki sebuah tempat layaknya sebuah tempat upacara penyembahan. Ketika ia tiba di sana, kedua perempuan yang tengah terikat itu terkejut. Sekaligus, kikuk. Kaget karena ada manusia lain di sana dan canggung karena mereka berada dalam keadaan telanjang bulat.

“Nona-nona,” singkat Zhu Lian berucap, bermaksud menghargai para wanita itu. 

Aktivitas para Goblin terhenti karena kedatangan Zhu Lian. Para Goblin mengenakan pakaian seperti manusia zaman batu. Cawat dari kulit hewan tanpa mengenakan atasan.

Namun, salah satu di antara mereka mengenakan kulit hewan dengan cara berbeda. Ia menggunakan baju berpotongan menyelempang. Bagian bawahnya seperti rok.

“Kemungkinan besar, makhluk jelek yang satu ini adalah pimpinan mereka,” terka Zhu Lian dalam batinnya.

“Hurah…! Rhawhwa grrrhah wahwowhoh… huah!”

Related chapters

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 06. Ritual Tak Senonoh

    Itulah yang ditangkap Zhu Lian pada saat makhluk yang ia tebak merupakan pemimpin para Goblin tersebut saat dia bersuara. Karena tentu saja, Zhu Lian tidak memahami bahasa Goblin.Ia hanya bisa terdiam menilik makhluk tersebut. Dibanding rekan-rekannya yang lain, nampak jelas kulitnya sudah berkeriput.Goblin memiliki rambut. Rambut sosok yang berada di hadapan Zhu Lian tertata acak dan kesemuanya putih. Sebuah kalung yang terdiri dari untaian belulang, kemungkinan juga gigi, mungkin kuku hewan dan entah apalagi tergantung pada lehernya. “…!” Goblin tersebut membentak. Ia membawa sebuah tongkat dan mengacungkannya pada Zhu Lian. “ …!”Lagi-lagi, si pimpinan Goblin berceloteh dalam bahasa janggalnya. Suaranya begitu berat dan bernada tegas.Saat itu, Zhu Lian ingin tahu. Apa sebenarnya yang dimaksud oleh si tetua Goblin. Sebelum, ia akan bertindak. Tahu-tahu saja, Goblin yang lain mendekat padanya da

    Last Updated : 2023-05-22
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 07. Benteng Tubuh Emas Longma

    Terkena sambaran energi asing si goblin, sontak tubuh Zhu Lian menjadi lemah. Badannya terasa berat. Ada rasa nyeri yang menusuk hingga ke tulang. Lututnya pun otomatis lunglai. Sehingga, membuat ia lemas dan bertelut di atas hamparan tanah kuil.“Hiehehehe …! ” Goblin tua itu berbicara dalam bahasanya. “!”Usai berkata-kata menggunakan tutur cakapnya yang janggal, makhluk itu melangkah menerjang ke arah Zhu Lian. Kemudian, ia menghantamkan ujung tongkatnya yang membentuk lengkungan padat ke dada musuh.Zrakhhh …! Sama sekali tidak disangka oleh Zhu Lian. Tongkat kayu Goblin tersebut ternyata begitu keras. Lalu, pancaran kekuatan yang sebelumnya mendera Zhu Lian kembali muncul pada saat tongkat itu mengantam dadanya. Disertai pengerahan energi asing miliknya, sang tetua Goblin membuat tubuh Zhu Lian terlempar ke arah belakang.“Uaaakh

    Last Updated : 2023-05-22
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 08. Lantai Pertama, Lapis Ke Empat

    Mendengar suara dari dua wanita yang mulutnya terbekap tersebut, membuat Zhu Lian buru-buru mendatangi mereka.“Maafkan aku, nona-nona. Aku barusan … wow …!” Zhu Lian berkata-kata. Lucu. Dia sempat bersuara tanda kagum. Karena, melihat kemolekan tubuh para pendekar perempuan yang ada di hadapannya.Kocak dan canggung sejurus. Jika saja ada orang yang melihat Zhu Lian dan kedua wanita tersebut, bisa-bisa menyangka bakal terjadi hal-hal yang tidak senonoh di antara mereka.Sang adam bertelanjang dada di hadapan dua perempuan yang terikat dalam keadaan telanjang bulat. Pun, mereka berada dalam posisi mengangkang.Sorot mata wanita-wanita itu bagai berharap agar Zhu Lian segera bertindak. Meski begitu, kulit wajah kedua gadis itu juga memerah. Karena, merasa malu pastinya. Maklum. Yang berdiri di hadapan mereka adalah seorang pria jangkung bertubuh atletis nan tampan berhidung bangir.Rambut Zhu Lian memiliki potongan bergaya poni. Juga, bak tertata acak dengan sembarangan. Sedangkan ia m

    Last Updated : 2023-05-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 09. Pulang Membawa Uang Ratusan Juta

    Dalam hatinya, Zhu Lian terkaget-kaget. Bukan apa-apa. Semakin seseorang berada di tingkat yang lebih tinggi dari Menara Nirwana, tingkat kesulitan wilayah yang berada di dalamnya semakin rumit, tergantung dari lapisannya.Setiap tingkat dari Menara Nirwana memiliki wilayah yang dibagi dalam 7 daerah atau biasa disebut dengan: ‘Lapis’.Ia belum menyadari. Ternyata malam itu, entah bagaimana caranya, sistem Kesatria Langit membawa Zhu Lian langsung masuk lebih jauh ke dalam lapisan ke empat dari lantai 1 Menara Nirwana.Lapisan pertama biasanya diisi oleh makhluk-makhluk atau monster yang tidak agresif. Semakin jauh ke dalam, makhluk-makhluk yang ada di sana semakin buas dan berbahaya.Sekarang, Zhu Lian baru mengetahui. Ia berada di Lapis 4. Tidak mengherankan apabila dia berhadapan dengan makhluk-makhluk seperti Seriga Tanduk yang bagai enggan diganggu. Juga, para Goblin yang memiliki ritual vulgar. “Aku memang memiliki kekuatan spiritual. Namun selama ini …, aku memilih untuk tidak

    Last Updated : 2023-05-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 10. Kaya Mendadak!

    Begitu Zhu Lian berkata, sinar putih berpendar muncul dari ukiran tempat dirinya berpijak. Setelah itu, tubuhnya terbungkus oleh cahaya yang begitu terang.Selanjutnya, Zhu Lian bagai berada di langit malam yang bertaburan bintang. Secara otomatis, ia melangkah. Kedua kakinya terasa seperti tengah mengayun di atas sebuah treadmill.Nampak di depan dia, sebuah ambang berkilau sama seperti ujung dari sebuah gua yang gelap. Zhu Lian tiba di ambang itu dan terus melenggang. Tahu-tahu saja, ia muncul di sebuah tempat. Pintu mengilau yang ada di belakangnya tertutup. Ia berkata-kata dalam hati.“Aku … telah tiba …?”Untuk sejenak, Zhu Lian memandangi sekeliling sembari lanjut melangkah. Ia berada di sebuah gang buntu di antara dua gedung yang tidak terlalu tinggi.“Aku berada di …”Begitu keluar dari lorong mati itu, Zhu Lian tersenyum meriah penuh keterkaguman. Benar. Dia memang telah tiba di Taman Hijau. Yaitu, salah satu pusat keramaian di Kota Great North.“Ether Realm memang luar biasa

    Last Updated : 2023-05-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 11. Sistem Kultivasi Yang Curang

    Rasa-rasanya, Zhu Lian nyaris tersedak pada saat petugas Pusat Petualangan itu menyebutkan bahwa dia akan menerima uang sebesar 1 miliar lebih. Meskipun, ia tahu. Para pendekar petualang memang banyak uangnya.Apalagi, para pemimpin sekte. Karena, mereka memiliki tambang Kristal Pijar. Yaitu, sumber energi ramah lingkungan baru yang hanya bisa didapatkan di Ether Realm.Tapi kini, Zhu Lian mengalaminya secara langsung. Membawa pulang organ-organ monster yang ia taklukkan saja sudah membuat dia memiliki uang miliaran!Seolah tahu Zhu Lian terperangah karena jumlah yang ia sebutkan, sang petugas berkata, “Boleh minta nomor rekeningmu, Nak Zhu Lian? Rajin-rajinlah bertualang dan menabung. Maka kamu akan kaya sejak usia muda,” kocak dia pada kliennya yang langsung menjawab.“B-ba-baik, Pak. Nomor rekening saya …”Dengan wajah berseri-seri, Zhu Lian tiba di Gang Biru III untuk kembali berdagang bakmi. Yang membuat ia mendapat uang sebesar itu adalah kalung dan tongkat milik kepala suku Gob

    Last Updated : 2023-05-26
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 12. Berburu Tikus Beracun

    [Tidak semua makhluk di Ether Realm berguna untuk menaikkan aura spiritual] “Hmpphhh …” Zhu Lian tersenyum seraya mendengus seperti mengejek. Pasalnya, ia pernah mendengar. Para pendekar petualang harus menaklukkan semua monster yang berada di Ether Realm. Selain untuk menajamkan kemampuan mereka, konon, monster di dunia lain tersebut akan mengeluarkan energi spiritual setelah mereka dimusnahkan. Energi spiritual itu tentu saja akan menaikkan kekuatan spiritual seorang pendekar. Tapi sekarang, ia tahu dari Sistem Kesatria Langit. Nyatanya, tidak semua makhluk di sana bisa membuat mereka menjadi hebat. [Tempo hari, dirimu langsung dibawa ke Lapis 4, agar kekuatan spiritualmu cepat bangkit dan mendapat poin aura spiritual yang tinggi] Benar-benar curang. Bagi Zhu Lian, memiliki sistem dalam dirinya sama dengan bermain game dan menggunakan ‘cheat code’. Sehingga, ia tahu apa yang mesti dirinya lakukan agar lekas menjadi kuat. [Setelah mengalahkan Serigala-serigala Tanduk dan Goblin,

    Last Updated : 2023-05-26
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 13. Pelecehan, Zhu Lian Bertindak

    “Ia lari ke arah kami, Nona. Kalau kami tidak memusnahkannya, dia akan menyerang kami. Hehehe …!” “Kelinci itu berhasil berkelit dari cengkeramanku. Berarti akulah yang lebih dahulu menyentuh dia, bukan Kakak!”Saat itu, Zhu Lian berada di jarak sekira 10 meter dari 5 orang pendekar pria dan 1 orang gadis tersebut. Dari balik pepohonan, dia menyimak. Rupanya, mereka sedang memperkarakan buruan mereka.Ding![Kelinci Terbang. Salah satu spesies kelinci di Ether Realm. Kulit induk Kelinci Terbang yang telah memiliki keturunan mengandung zat yang berguna untuk pengobatan kanker][Namun, sama seperti sebagian makhluk di ether Realm, Kelinci Terbang bukan termasuk jenis monster untuk berkultivasi]Sistem Kesatria Langit memberitahu Zhu Lian tentang manfaat dari Kelinci Terbang. Ternyata walaupun ada makhluk di dunia lain tersebut yang tidak berguna untuk meningkatkan energi spiritual, mereka masih berguna untuk hal lain.Sementara itu, sekelompok lelaki dan gadis yang ada bersama mereka,

    Last Updated : 2023-05-27

Latest chapter

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status