Harry berdiri dengan agak susah payah, mengamati Paula dan Linda. “Sialan! Mereka sangat hebat. Mereka bahkan mengalahkan para pengawal tanpa kesulitan. Aku terlalu meremehkan mereka. Dari mana Davis mendapatkan dua wanita itu?”“Ayah, aku ingin mereka menjadi pengawalku selamanya. Kau harus merekrut mereka.” Helga menarik-narik tangan Henry Tolando.“Aku mohon maaf, Nona. Kami sudah terikat kontrak dengan Tuan Davis selamanya. Kami hanya akan melayaninya,” ujar Paula.“Apa?” Helga terkejut, cemberut. “Berapa Davis membayar kalian? Aku bisa membayar kalian lebih mahal dari Davis.”“Kami tidak bisa mengatakannya, Nona. Kami akan menjaga Anda sesuai dengan kesepakatan.”“Ayah!” Helga merengek. “Kau harus mendapatkan mereka!”Henry Tolando melepaskan tangan Helga, melirik para pengawalnya yang kembali berdiri. “Kalian terikat dengan Davis selamanya?”“Benar, Tuan.”“Baiklah, kalian berhak memilih jalan hidup kalian. Akan tetapi, jika kalian berubah pikiran, kalian harus mendatangiku.”He
Aparat kepolisian menjaga kediaman keluarga Frangkrut hingga wilayah sekitarnya dengan sangat ketat. Mereka melakukan pemeriksaan berlapis pada seluruh awak media dan orang-orang yang akan mendekat ke wilayah kediaman Frangkrut. Suansana jalanan kota sangat ramai dan padat.Para jurnalis melaporkan berita dari tempat konferensi pers secara langsung. Pasukan siber aliansi tengah beradu argumen dengan pasukan siber keluarga Frangkrut. Suasana di dunia nyata dan dunia maya terasa sangat panas.Sebagian besar penduduk Fluxton sudah bersiap untuk melihat konferensi pers keluarga Frangkrut. Mereka tampak penasaran dengan pembelaan yang akan keluarga Frangkrut lakukan. Selama ini, mereka dikenal sebagai keluarga terpandang yang menorehkan banyak prestasi dalam berbagai bidang.Lucas Frangkrut berhasil mengungkap banyak kasus sulit yang sebelumnya susah terungkap. Ia mendapat deretan tropi dan pujian dari presiden dan lembaga negara. Keberhasilannya nyaris menyamai ayahnya.Sementara itu, Lia
“Keluarga Frangkrut masih memiliki cara lain jika rencana awal mereka gagal. Mereka bisa berpura-pura mengalami kecelakaan, lalu menuduh aliansi sebagai pelakunya,” ujar Davis.Sammy menyahut, mengamati televisi. “Keluarga Frangkrut memiliki cara untuk melanggengkan posisi mereka. Mereka tentu tidak akan membiarkan seseorang atau sekelompok orang menghancurkan mereka.”Don berkata, “Aku penasaran apa yang akan terjadi dalam konferensi pers ini.”“Kau sebaiknya tidur, Don.” Alex duduk si samping Davis.“Kaulah yang sebaiknya tidur, bocah nakal. Kau harus pergi ke sekolah besok pagi.”Layar menunjukkan Lucas, Liam, dan Levon. Para pengawal mereka berjaga di sekeliling mereka. Cahaya kamera terus bermunculan. Situasi lokasi acara begitu ramai.Lucas Frangkrut mengamati sekeliling sebelum berbicara, “Aku sangat menyesal dengan berita yang beredar luas mengenaiku dan kedua putraku. Aku mewakili keluarga Frangkrut memohon maaf yang sebesar-besarnya pada semua warga Fluxton mengenai kabar te
Samson segera memeriksa halaman bersama bawahannya. “Dasar brengsek! Dylan menghilang. Dia bergerak sangat cepat.”Samson menoleh pada balkon, bergegas memasuki rumah. “Dylan menyerang dan mengalahkan anggota-anggotaku dengan mudah.”Pasukan keluarga Frangkrut menutup seluruh akses menuju kediaman utama. Mereka mengusir para wartawan dan masyarakat yang akan mendekat. Di saat yang sama, pencarian Dylan masih berlangsung.Televisi dan media internet masih menayangkan kejadian di konferensi pers. Kabar tersebut menjadi topik panas bahkan hingga keluar negeri.Chris masih berada di lantai dua bersama para pengawal lain. Ia memeriksa setiap ruangan dengan teliti, melirik ke lantai tiga. “Aku akan bergerak ketika Tuan Alvin memberiku tanda. Aku harus bersabar.”Alvin sudah berada di lantai tiga, menyamar sebagai salah satu pasukan keluarga Frangkrut. Ia menghitung hingga tiga, dan seketika saja sebuah ledakan terjadi sebuah ruangan. Asap seketika menyebar ke sekeling hingga beberapa anggot
Asap hitam membumbung tinggi ke langit. Mobil terbalik di tengah jalan, terbakar di beberapa bagian. Beberapa mobil lain terlihat saling bertabrakan dan terguling.Lucas, Liam, dan Levon tidak sadarkan diri di tengah jalan. Mereka mendapat luka yang cukup serius. Beruntung, Levon sempat mengaktifkan mode keamanan sebelum ledakan terjadi sehingga mereka tidak mendapatkan luka parah.Pasukan keluarga Frangkrut segera mendekat, bergegas membawa Lucas, Liam, dan Levon menuju mobil. Para wartawan bergegas mendekati lokasi kediaman keluarga Frangkrut setelah mendengar suara ledakan.Sementara itu, Alvin tengah berlari menuju ruangan Ryan Buldone, menghantam musuh yang terus berdatangan. Ia menghajar lawan sekaligus menghindar dari serangan.Samson memerintahkan seluruh pasukannya dari berbagai titik lokasi untuk menangkap Alvin. “Aku tidak akan membiarkanmu lari, Dylan.”Samson mendapatkan informasi dari bawahannya. “Apa? Lucas Frangkrut dan kedua putranya mengalami kecelakaan karena mobil
Mario mengembus napas panjang, terdiam agak lama. “Pria yang berkeliaran selama ini bukanlah Dylan. Dia memiliki kecenderungan tidak mengayunkan kedua tangannya ketika berjalan sedangkan Dylan cenderung menggoyangkan tangan kiri ketika berjalan. Kebiasan itu biasanya jarang disadari, kecuali jika memperhatikan saksama.”Mario mengamati foto masa lalu Dylan dan dan foto Dylan masa sekarang. “Akan tetapi, mereka sangat mirip dari sisi manapun. Semua orang mengira jika mereka adalah orang yang sama. Aku menduga jika Dylan memerintahkan seseorang untuk menjadi dirinya. Dylan sempat terjatuh dari jurang sehingga nyaris tewas. Peristiwa itu seharusnya membuatnya cacat bertahun-tahun atau setidaknya dia mendapatkan luka yang parah.”Mario memejamkan mata erat-erat, berusaha mencari kesimpulan dari fakta-fakta yang ia kumpulkan selama ini. Ia membuka mata perlahan, mengembus napas panjang. “Aku menduga jika Dylan sedang berada di suatu tempat. Dia mengirimkan banyak anggotanya untuk melakukan
Davis tengah berada di pantai setelah menyelesaikan quest harian. Ia melihat matahari yang terbit dari ufuk timur. Angin berembus cukup kencang, mengoyangkan pepohonan ke kiri dan kanan. Ombak menyentuh kakinya perlahan.“Peristiwa semalam membuatku sangat penasaran.” Davis mengamati cincinnya. “Sistem tiba-tiba melakukan pembaharuan otomatis. Anehnya aku tidak menemukan perubahan apa pun pada sistem.”Davis mengembus napas panjang. “Aku baru menyelesaikan quest rahasia sebanyak satu kali. Sistem tidak pernah memberikan quest rahasia lagi padaku setelah quest menyelematkan Jack, Edwin, Russel, dan Roland dari Levon.”“Selain itu, sistem tidak memberikan quest mengenai pendapatan keuntungan perusahaan lagi, padahal aku menduga jika quest itu akan terjadi setiap bulan. Aku menduga karena sistem memberikan quest untuk mengalahkan keluarga Frangkrut.”Davis mengamati Alex yang tengah berlatih dengan Don di dekat pohon kelapa. “Alex tampak sangat semangat, begitupun dengan Jacob dan Carlos
Lucas bergegas keluar dari kamar Landon. Ia tampak tegang dan ketakutan. “Bagaimana jika Dylan mengetahui soal kunci emas itu. Dia adalah adik dari Dominique, dan dia bisa mengambil keuntungan dari kunci emas itu.”“Hampir sebagian besar harta kekayaan keluarga adalah pemberiaan dari Tuan Daniel dan yang lain. Dia mengambilnya dari harta adiknya.”Lucas mengembus napas panjang, menutup pintu rahasia. Ia mengamati keadaan kamar, bergerak menuju pintu. “Aku tidak membawa kunci emas itu bersamaku dan memilih menyimpannya di kamarku karena aku tidak ingin Dylan mengambilnya.”Lucas bergegas memasuki ruangan rahasia di kamarnya, mengawasi keadaan sekeliling waspada. “Ruangan ini tampak tidak berubah.”Lucas membuka sebuah kotak. “Kunci emas itu masih berada di dalam kotak.”Lucas mengembus napas lega, memejamkan mata cukup lama. Ketika membuka mata, ia melihat sebuah kancing di bawah lemari. “Kancing ini sama dengan kancing yang aku temukan di ruangan rahasia ayah.”Lucas mengamati dua kan
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha
“Selamat, kau berhasil lolos dari ujian, Logan.”Aaron bertepuk tangan, tersenyum saat melihat para pengawalnya terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Kau memang pantas menjadi juniorku.”Logan tiba-tiba terjatuh terduduk, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia mengamati tetes keringatnya di lantai, menoleh pada para pengawal di sekelilingnya. “Aku berhasil lolos dari ujian.” Logan mengamati pistol di tangannya, tersenyum. “Sialan! Aku pikir aku akan gagal.”“Jadi, sampai kapan kau akan duduk di lantai, Logan? Apa kau tidak ingin mengelilingi bangunan ini sebelum kau kembali ke rumahmu? Kau tidak memiliki waktu untuk beristirahat.”Logan memaksakan berdiri, terhuyung-huyung sesaat. Ia menampar wajahnya saat penglihatannya tidak jelas. “Tentu saja, Tuan.” Logan menghadap Aaron. “Aku siap untuk berkeliling.”“Kau bebas pergi ke mana pun yang kau mau di lantai ini. Sayangnya, kau harus pergi sendiri. Aku akan kembali ke ruanganku untuk beristirahat.”“Aku mengerti, Tuan.”Aaron
Logan turun dari kapal, mengamati keadaan sekeliling.“Tempat ini adalah tempat persembunyian yang sangat menarik.” Logan tersenyum saat kakinya menyentuh pasir putih pantai.Logan dan beberapa pengawalnya berjalan memasuki kawasan hutan. Dari kejauhan, beberapa pria bertopeng sudah berbaris di depan pintu masuk.“Aku datang untuk bertemu dengan Tuan Aaron,” ujar Logan sembari menunjukkan sebuah pesan di ponsel.Seorang penjaga memindai tulisan dan kode di ponsel, mengangguk pada temannya. “Kode yang kau tunjukkan adalah asli. Tapi sebelum kau memasuki bangunan, kami harus memeriksanya dan para pengawalmu lebih dahulu.”“Aku sama sekali tidak keberatan. Aku datang dengan damai.”Para penjaga memeriksa Logan dan para pengawalnya, membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.Para penjaga kembali muncul dan melakukan pemeriksaan hingga berkali-kali hingga Logan dan para pengawalnya tiba di depan sebuah bangunan.“Siapa yang mengira ada sebuah bangunan unik di pulau terpencil s
Suara alarm membangunkan Dariel. Pria itu mengerjap beberapa kali, duduk di kasur. Tatapannya memindai sekeliling kamar.Dariel merenggangkan badan beberapa kali, menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menyentuh dahi, leher, dan lengannya. “Aku sudah sembuh?”Dariel melompat dari kasur, tersenyum. “Aku tidak merasakan pusing.”“Tunggu, apa ini?” Dariel terdiam saat melihat tulisan di layar hologram. “Quest sudah terbuka. Aku harus berolahraga selama satu jam untuk mendapatkan EXP.”“Ini adalah quest pertamaku. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”Dariel bergegas mencuci wajah, bersiap-siap berolahraga, keluar dari kamar.“Ke mana Anda akan pergi, Tuan Muda?” tanya Chris.Dariel menoleh pada Chris dan Adrian. “Kalian berdua datang di waktu yang tepat. Aku ingin kalian menemaniku berolahraga di halaman belakang.”“Anda masih harus beristirahat, Tuan Muda,” kata Adrian, “kondisi Anda ....”“Aku sudah sehat sekarang. Aku akan memastikan aku bertanggung jawab jika terjadi sesuat
“Aku sangat menantikan pertemuan itu, Tuan.”Logan tersenyum, mengamati ponselnya sesaat. “Tuan Aaron tampaknya sedang dalam keadaan bahagia sekarang. Kabar apa yang akan dia berikan padaku?”“Apa pun kabar itu, aku tampaknya akan mendapatkan sesuatu yang menarik.”Logan berjalan menuju ruangan utama, mengamati Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig. “Sampah-sampah itu membuatku semakin kesal. Mereka bertingkah layaknya seorang raja.”“Siapa yang meneleponmu, Logan?” tanya Levon. “Seniorku baru saja menghubungiku. Dia ingin bertemu denganku besok.” Logan duduk di sofa, mengambil minuman di meja. “Kau harus mempertemukanku dengan seniormu, Logan. Kau sudah berjanji padaku.”“Aku tentu ingin mengenalkan kalian pada seniorku. Akan tetapi, semua tergantung seniorku. Aku tidak bisa memaksanya.”Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig menatap Logan tajam. Logan tertawa. “Jangan berpikiran buruk tentangku. Aku akan memberikan kalian sedikit cara agar seniorku mau membantu kalian.”“Katakan,” ujar Liam. “
“Apa kau mengatakan sesuatu, Dariel?” tanya Daniel. Dariel teringat dengan pembicaraannya dengan Green. “Aku tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai kemampuanku dan cincin ini, termasuk pada ayah,” gumamnya. “Kau sepertinya harus segera beristirahat, Dariel. Kau tampak pucat.” Daniel melirik Donald dan Deric sekilas, berbisik di telinga Dariel. “Kau harus mengabaikan mereka, Dariel.”“Aku mengerti, Ayah.” Dariel merasakan kepalanya pusing. Dariel dan Daniel pergi menuju ruangan, mengabaikan Donald dan Deric yang masih berada di lantai atas. Dariel memejamkan mata untuk mengurangi pening. Saat akan menaiki tangga, ia mendadak ambruk dan tidak sadarkan diri. “Dariel!” teriak Daniel sembari mengguncang tubuh Dariel. Kekhawatiran dan ketakutan terlihat sangat jelas di wajahnya. “Panggilkan dokter sekarang juga!”Chris segera menghubungi dokter, memberi tanda pada Adrian. Tiga dokter datang bersama beberapa pengawal tak lama setelahnya. Mereka membawa Dariel ke sebuah ruangan.“D
Dariel tengah berjalan di lorong. Pandangannya mengabur dan telinganya berdengung kencang. Ia bersikap senormal mungkin meski ia nyaris tidak bisa mengendalikan dirinya.Dariel merasakan tubuhnya sangat kesakitan. Ia memilih untuk beristirahat di hotel dibandingkan terus melanjutkan perjalanan. Ia tidak ingin membuat ayahnya khawatir karena kondisinya yang tiba-tiba memburuk.Chris, Adrian, dan para pengawal tidak berani bertanya meski mereka melihat kondisi Dariel yang aneh.“Aku tidak diganggu sampai dua jam ke depan,” ujar Dariel saat di depan sebuah kamar.Chris, Adrian, dan para pengawal sontak mengangguk.Dariel bergegas memasuki kamar, mengunci pintu. Ia berjalan pontang-panting hingga akhirnya terjatuh ke lantai.“Tuan muda,” panggil Chris sembari mengetuk pintu. “Apa Anda baik-baik saja?”Dariel nyaris tidak bisa menggerakkan tubuhnya sekarang. Semua benda di sekelilingnya seperti berputar-
“Aku dengan senang hati akan menyerangmu.”Dariel tersenyum, menggeser layar. Ia hanya menemukan satu jenis serangan. “Pelumpuh.”“Jenis serangan akan bertambah seiring dengan levelmu, Tuan.” Green berdiri, mundur beberapa langkah, merentangkan kedua tangan. “Baiklah, serang aku sekarang, Tuan.”Dariel berdiri dari sofa, melirik Chris dan Adrian yang masih berada di tempat mereka sekilas. “Mereka sama sekali tidak bergerak dari tempat mereka.”“Jangan mengkhawatirkan keadaanku, Tuan. Aku akan baik-baik saja,” kata Green.Dariel menekan tombol serang. Aliran listrik seketika muncul dan menyerang Green.Sebuah pelindung muncul di depan Green untuk menghadang serangan.Dariel terkejut, mengamati cincin di jarinya. “Cincin ini benar-benar hebat, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan dengan cincinku.”Dariel menatap Green lekat-lekat. “Mereka tidak mungkin memberikan cincin canggih ini padaku secara cuma-cuma. Aku tidak boleh lengah.”“Apakah sekarang kau percaya, Tuan?” Green duduk di sofa
“Serum bakat itu sudah menyebar ke seluruh tubuhmu, Tuan. Tubuhmu sedang beradaptasi dengan kemampuan itu sekarang. Kau sedang tidak sehat sejak kemarin, bukan?”Green menunjukkan layar. “Kemampuanmu akan aktif kurang dari dua jam. Semakin dekat waktu pengaktifan kemampuan itu, semakin besar rasa sakit yang akan kau rasakan. Kau hanya perlu bertahan selama proses berlangsung.”Green melanjutkan, “Jika serum bakat itu tidak cocok denganmu, kau pasti akan langsung tewas. Akan tetapi, karena serum bakat itu cocok, kau mampu bertahan hingga sekarang.”“Bakat apa yang akan aku dapatkan?” tanya Dariel.“Kau akan mendapatkan bakat untuk melihat masa depan.”Dariel sontak tertegun, menatap Green lekat-lekat. Suasana menjadi sangat hening, tetapi kesunyian mendadak lenyap saat Dariel tertawa. Dariel memelotot tajam. “Hentikan semua omong kosong ini! Aku tidak ingin mendengarkan semua penjelasan tidak masuk akalmu lagi.” “Ah!” Dariel tiba-tiba meringis, menyentuh leher belakangnya. Dariel m