“Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku ingin memastikan apa yang dikatakan ayahmu dan paman-pamanmu mengenai Dylan,” ujar Mario.Dariel diam sejenak, menunduk. “Ayah dan paman-pamanku mengatakan jika Dylan adalah sosok berbahaya. Dia … adalah adik dari mendiang bibiku. Dia berencana untuk mengambil harta keluargaku dan menghabisi keluargaku. Aku dan sebagian besar sepupu-sepupuku masih baik ketika Dylan berada di rumah ini.”Mario tiba-tiba tertawa. “Maafkan aku. Itu candaan yang sangat lucu.”Dariel mengamati Mario saksama. Ia semakin curiga dengan perkataan ayah dan paman-pamannya. “Mungkinkah ayah dan paman-pamanku berbohong soal Dylan?” gumamnya.Dariel mengepalkan tangan erat-erat. “Akan tetapi, kakek mengatakan hal yang sama seperti yang ayah dan paman-pamanku katakan. Siapa yang harus aku percaya sekarang?”“Beri aku waktu sebentar.” Mario berkutat dengn kode-kode di layar. “Aku sudah mengecoh kamera pengawas, Victor dan bawahannya. Kita bisa berbincang banyak hal sekarang, Tu
Lucas bergegas memasuki rumah sakit bersama beberapa pengawalnya. Ia memasuki elevator, berjalan di lorong yang panjang. Dadanya berdebar sangat kencang. “Aku harap mereka baik-baik saja.”Alvin berpapasan dengan Lucas, tersenyum. Ia menyamar sebagai dokter, berakting memeriksa laporan. “Aku sudah menyiapkan kejutan untukmu, Lucas.”Alvin memasuki toilet, mengubah wujudnya menjadi sosok aslinya. “Tuan Dylan mengirimkan pesan. Dia memerintahkanku untuk tetap membuat kekacaun selama dua minggu ke depan. Davis tampaknya sedang berada dalam misi penting sekarang.”Lucas memasuki ruangan dan seketika mematung ketika melihat Liam tertidur di sofa sedangkan Levon terbaring di ranjang. Ia lega karena tidak terjadi hal buruk pada mereka. “Apa yang mereka lakukan? Bukankah Liam yang seharusnya tidur di ranjang?”Lucas menampar Levon. “Bangunlah, sialan!”Levon mengerjapkan mata berkali-kali. Ia seketika melompat dari ranjang hingga terjatuh ke lantai. “Dylan!”Liam sontak terbangun, menoleh ke
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 28 (2510/2800)][Health Point: 48/48][Kekuatan: 47 | Pertahanan: 48 | Kecerdasan: 43 | Kelincahan: 47][Money Power: $16.161.520.000]Davis tengah berada di kantor, mengamati informasi di layar hologram. “Tiga anggota aliansi mengalami kecelakaan semalam karena pengejaran aliansi Lucas Frangkrut. Mereka tampaknya tidak main-main untuk menghabisi anggota aliansi.”Davis menutup layar hologram, memeriksa internet. “Foto-foto dan video-video pertemuan Lucas Frangkrut dengan para penjahat kelas kakap serta kejahatan Levon dan Liam sudah tersebar di internet sejak pagi ini. Sesuai dengan dugaan, kabar itu menjadi topik panas di kalangan netizen hingga bermunculan gerakan untuk mencopot Lucas dan Liam dari jabatan mereka sekaligus mengadili mereka.”“Pihak kepolisian membantah kebenaran foto-foto dan video-video itu, tetapi netizen tidak mempercayai ucapan mereka. In kabar bagus.”Emmanuel memasuki ruangan, menyodorkan beberapa
“Apa yang terjadi?” tanya Alex seraya menoleh ke arah teras. Ia bergegas berlari, terkejut ketika melihat seorang wanita cantik berdiri di dekat Davis. “Davis, siapa dia?”Helga memutar bola mata. “Diamlah bocah nakal!”Jacob, Angela, Carlos, Elena, Sarah, dan Elora belari menuju teras.Helga terkejut ketika melihat dua wanita cantik keluar dari pintu. “Dasar pria menyebalkan! Aku membencimu, Davis!”“Helga, aku menunggumu di café, tapi kau tidak kunjung datang. Kau bahkan tidak menerima panggilanku dan membalas pesanku,” ujar Davis.“Kau seharusnya menungguku lebih lama seperti yang aku lakukan tempo hari, Davis. Kau benar-benar payah,” ketus Helga.Angela dan Elena membawa Sarah dan Elora ke dalam rumah. Jacob dan Carlos menarik Alex masuk tak lama setelahnya.“Siapa wanita galak itu?” tanya Alex, “dia sangat menyebalkan.”Jacob duduk di kursi. “Kita sebaiknya tidak mengganggu, Davis. Bagaimana jika kita makan malam sekarang? Aku sudah sangat lapar.”Angela dan Elena menoleh ke arah
[Ding][Sub Quest sudah dibuat][Tingkat kesulitan : sulit][Quest : Mengantar Helga ke hotel dengan selamat][Durasi : 30 menit][Hadiah : 1000 EXP + $10.000.000]“Aku mendapatkan quest baru.” Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Semakin tinggi levelku, semakin besar hadiah dan semakin sulit quest yang harus aku selesaikan.”“Aku yakin Harold sudah menyadari jika seseorang sedang mengikuti kita. Dia dan pasukannya mampu melindungi Helga,” ujar Sammy.Don menyahut, “Kau sebaiknya menyerahkan penjagaan pada Harold dan pasukannya, Davis. Jika kau masih mengkhawatirkan kekasihmu, kau bisa mengirim pasukan untuk mengawalnya hingga sampai di hotel.”“Helga bukan kekasihku.” Davis tercenung sesaat, mengawasi keadaan di layar. “Aku akan tetap mengantar Helga hingga dia sampai ke hotelnya. Aku tidak ingin Henry Tolando berpikir jika aku adalah seorang pengecut.”“Don, perintahkan Trex, Frans, Paula, dan Linda serta pasukan untuk bergerak sekarang. Kita harus tetap berpura-pura lemah untuk men
Suasana pusat kota tampak normal malam ini, berbeda dengan pinggiran kota di mana pasukan Henry Tolando tengah bertarung dengan pasukan musuh.Ledakan terjadi di beberapa titik. Pasukan Henry Tolando menggempur musuh sekuat tenaga. Akan tetapi, musuh tidak menyerah dan terus melakukan serangan.Davis mengamati pertarungan melalui layar. “Kita akan memasuki kawasan hutan sesaat lagi. Pasukanku dan pasukan bantuan Henry Tolando mungkin sudah menyerang pasukan musuh, tetapi beberapa anggota pasukan musuh mungkin masih bersembunyi dan meminta bantuan untuk memulai serangan.”Davis memeriksa keberadaan seluruh anggota aliansi. “Henry Tolando berada di hotel. Para pengawal menjaganya sangat ketat. Dia tampak sangat khwatir. Anggota aliansi lain berada di rumah, kantor, dan perjalanan.”“Jack berada di Leaventown sekarang. Dia menuju pusat kota.” Davis memperbesar layar hologram. “Musuh juga membuntutinya. Anggota aliansi yang berada dalam perjalanan menjadi incaran.”Davis mengecek keadaan
“Kalian belum siap untuk mengetahui soal Davis,” ujar Sebastian.Drake menahan amarah sedalam mungkin. Ia tidak ingin menyinggung dan tidak sopan pada Sebastian. “Ayah, sampai kapan kau akan merahasiakan soal Davis pada kami? Kami adalah anak-anakmu. Kami berhak tahu alasanmu memanjakan dan merawat Davis selama sekaligus tahu siapa Davis sebenarnya.”“Ayah, kami bukanlah anak-anak. Kami adalah pria dewasa yang bisa menjaga rahasia.” Loise memohon. “Jika kau memang menyayangi Davis, kau seharusnya member tahu kami siapa Davis sebenarnya.”“Ayah.” Ivan mengembus napas panjang.“Jangan mengangguku. Aku tidak ingin berbicara dengan kalian lagi.” Sebastian memasuki kamar, mengunci pintu. Ia berdiri dari kursi roda, mengamati topeng hitamnya. “Kalian adalah putra-putraku yang baik. Hanya saja kalian masih belum siap.”Drake menuruni tangga dengan terburu-buru, merasa sangat jengkel dengan sikap Sebastian. “Aku benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran ayah. Kenapa dia masih merahasiakan i
[Waktu penyelesaian sub quest : 7 menit 15 detik]Lampu di seluruh kota tiba-tiba padam. Keadaan kota seketika menjadi gelap gulita. Sayangnya, listrik cadangan tidak menyala. Beberapa pengendara yang terjebak macet terdengar mengumpat. Para pejalan kaki berhenti berjalan. Suara klakson terdengar bersahutan.“Kita akan pergi dengan menggunakan motor untuk mengantar Helga ke hotel,” ujar Davis seraya mengamati keadaan kota melalui layar hologram.Sammy menanggapi. “Itu terlalu berbahaya, Davis. Posisimu terbuka sehingga musuh dapat mengincarmu dengan mudah.”“Kita tidak mungkin berada di tempat ini di saat musuh bergerak mendekat. Aku yakin padamnya lampu adalah ulah pasukan musuh.”“Lihatlah! Harold dan Helga keluar dari mobil! Mereka pergi menggunakan motor!” Don menunjuk dua orang yang menaiki sepeda motor.“Harold memiliki ide yang sama denganku.” Davis tersenyum, bergegeas menyiapkan penyamaran. Ia tidak perlu susah payah membujuk Harold dan Helga.Rombongan motor meninggalkan jal
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha
“Selamat, kau berhasil lolos dari ujian, Logan.”Aaron bertepuk tangan, tersenyum saat melihat para pengawalnya terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Kau memang pantas menjadi juniorku.”Logan tiba-tiba terjatuh terduduk, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia mengamati tetes keringatnya di lantai, menoleh pada para pengawal di sekelilingnya. “Aku berhasil lolos dari ujian.” Logan mengamati pistol di tangannya, tersenyum. “Sialan! Aku pikir aku akan gagal.”“Jadi, sampai kapan kau akan duduk di lantai, Logan? Apa kau tidak ingin mengelilingi bangunan ini sebelum kau kembali ke rumahmu? Kau tidak memiliki waktu untuk beristirahat.”Logan memaksakan berdiri, terhuyung-huyung sesaat. Ia menampar wajahnya saat penglihatannya tidak jelas. “Tentu saja, Tuan.” Logan menghadap Aaron. “Aku siap untuk berkeliling.”“Kau bebas pergi ke mana pun yang kau mau di lantai ini. Sayangnya, kau harus pergi sendiri. Aku akan kembali ke ruanganku untuk beristirahat.”“Aku mengerti, Tuan.”Aaron
Logan turun dari kapal, mengamati keadaan sekeliling.“Tempat ini adalah tempat persembunyian yang sangat menarik.” Logan tersenyum saat kakinya menyentuh pasir putih pantai.Logan dan beberapa pengawalnya berjalan memasuki kawasan hutan. Dari kejauhan, beberapa pria bertopeng sudah berbaris di depan pintu masuk.“Aku datang untuk bertemu dengan Tuan Aaron,” ujar Logan sembari menunjukkan sebuah pesan di ponsel.Seorang penjaga memindai tulisan dan kode di ponsel, mengangguk pada temannya. “Kode yang kau tunjukkan adalah asli. Tapi sebelum kau memasuki bangunan, kami harus memeriksanya dan para pengawalmu lebih dahulu.”“Aku sama sekali tidak keberatan. Aku datang dengan damai.”Para penjaga memeriksa Logan dan para pengawalnya, membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.Para penjaga kembali muncul dan melakukan pemeriksaan hingga berkali-kali hingga Logan dan para pengawalnya tiba di depan sebuah bangunan.“Siapa yang mengira ada sebuah bangunan unik di pulau terpencil s
Suara alarm membangunkan Dariel. Pria itu mengerjap beberapa kali, duduk di kasur. Tatapannya memindai sekeliling kamar.Dariel merenggangkan badan beberapa kali, menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menyentuh dahi, leher, dan lengannya. “Aku sudah sembuh?”Dariel melompat dari kasur, tersenyum. “Aku tidak merasakan pusing.”“Tunggu, apa ini?” Dariel terdiam saat melihat tulisan di layar hologram. “Quest sudah terbuka. Aku harus berolahraga selama satu jam untuk mendapatkan EXP.”“Ini adalah quest pertamaku. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”Dariel bergegas mencuci wajah, bersiap-siap berolahraga, keluar dari kamar.“Ke mana Anda akan pergi, Tuan Muda?” tanya Chris.Dariel menoleh pada Chris dan Adrian. “Kalian berdua datang di waktu yang tepat. Aku ingin kalian menemaniku berolahraga di halaman belakang.”“Anda masih harus beristirahat, Tuan Muda,” kata Adrian, “kondisi Anda ....”“Aku sudah sehat sekarang. Aku akan memastikan aku bertanggung jawab jika terjadi sesuat
“Aku sangat menantikan pertemuan itu, Tuan.”Logan tersenyum, mengamati ponselnya sesaat. “Tuan Aaron tampaknya sedang dalam keadaan bahagia sekarang. Kabar apa yang akan dia berikan padaku?”“Apa pun kabar itu, aku tampaknya akan mendapatkan sesuatu yang menarik.”Logan berjalan menuju ruangan utama, mengamati Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig. “Sampah-sampah itu membuatku semakin kesal. Mereka bertingkah layaknya seorang raja.”“Siapa yang meneleponmu, Logan?” tanya Levon. “Seniorku baru saja menghubungiku. Dia ingin bertemu denganku besok.” Logan duduk di sofa, mengambil minuman di meja. “Kau harus mempertemukanku dengan seniormu, Logan. Kau sudah berjanji padaku.”“Aku tentu ingin mengenalkan kalian pada seniorku. Akan tetapi, semua tergantung seniorku. Aku tidak bisa memaksanya.”Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig menatap Logan tajam. Logan tertawa. “Jangan berpikiran buruk tentangku. Aku akan memberikan kalian sedikit cara agar seniorku mau membantu kalian.”“Katakan,” ujar Liam. “
“Apa kau mengatakan sesuatu, Dariel?” tanya Daniel. Dariel teringat dengan pembicaraannya dengan Green. “Aku tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai kemampuanku dan cincin ini, termasuk pada ayah,” gumamnya. “Kau sepertinya harus segera beristirahat, Dariel. Kau tampak pucat.” Daniel melirik Donald dan Deric sekilas, berbisik di telinga Dariel. “Kau harus mengabaikan mereka, Dariel.”“Aku mengerti, Ayah.” Dariel merasakan kepalanya pusing. Dariel dan Daniel pergi menuju ruangan, mengabaikan Donald dan Deric yang masih berada di lantai atas. Dariel memejamkan mata untuk mengurangi pening. Saat akan menaiki tangga, ia mendadak ambruk dan tidak sadarkan diri. “Dariel!” teriak Daniel sembari mengguncang tubuh Dariel. Kekhawatiran dan ketakutan terlihat sangat jelas di wajahnya. “Panggilkan dokter sekarang juga!”Chris segera menghubungi dokter, memberi tanda pada Adrian. Tiga dokter datang bersama beberapa pengawal tak lama setelahnya. Mereka membawa Dariel ke sebuah ruangan.“D
Dariel tengah berjalan di lorong. Pandangannya mengabur dan telinganya berdengung kencang. Ia bersikap senormal mungkin meski ia nyaris tidak bisa mengendalikan dirinya.Dariel merasakan tubuhnya sangat kesakitan. Ia memilih untuk beristirahat di hotel dibandingkan terus melanjutkan perjalanan. Ia tidak ingin membuat ayahnya khawatir karena kondisinya yang tiba-tiba memburuk.Chris, Adrian, dan para pengawal tidak berani bertanya meski mereka melihat kondisi Dariel yang aneh.“Aku tidak diganggu sampai dua jam ke depan,” ujar Dariel saat di depan sebuah kamar.Chris, Adrian, dan para pengawal sontak mengangguk.Dariel bergegas memasuki kamar, mengunci pintu. Ia berjalan pontang-panting hingga akhirnya terjatuh ke lantai.“Tuan muda,” panggil Chris sembari mengetuk pintu. “Apa Anda baik-baik saja?”Dariel nyaris tidak bisa menggerakkan tubuhnya sekarang. Semua benda di sekelilingnya seperti berputar-
“Aku dengan senang hati akan menyerangmu.”Dariel tersenyum, menggeser layar. Ia hanya menemukan satu jenis serangan. “Pelumpuh.”“Jenis serangan akan bertambah seiring dengan levelmu, Tuan.” Green berdiri, mundur beberapa langkah, merentangkan kedua tangan. “Baiklah, serang aku sekarang, Tuan.”Dariel berdiri dari sofa, melirik Chris dan Adrian yang masih berada di tempat mereka sekilas. “Mereka sama sekali tidak bergerak dari tempat mereka.”“Jangan mengkhawatirkan keadaanku, Tuan. Aku akan baik-baik saja,” kata Green.Dariel menekan tombol serang. Aliran listrik seketika muncul dan menyerang Green.Sebuah pelindung muncul di depan Green untuk menghadang serangan.Dariel terkejut, mengamati cincin di jarinya. “Cincin ini benar-benar hebat, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan dengan cincinku.”Dariel menatap Green lekat-lekat. “Mereka tidak mungkin memberikan cincin canggih ini padaku secara cuma-cuma. Aku tidak boleh lengah.”“Apakah sekarang kau percaya, Tuan?” Green duduk di sofa
“Serum bakat itu sudah menyebar ke seluruh tubuhmu, Tuan. Tubuhmu sedang beradaptasi dengan kemampuan itu sekarang. Kau sedang tidak sehat sejak kemarin, bukan?”Green menunjukkan layar. “Kemampuanmu akan aktif kurang dari dua jam. Semakin dekat waktu pengaktifan kemampuan itu, semakin besar rasa sakit yang akan kau rasakan. Kau hanya perlu bertahan selama proses berlangsung.”Green melanjutkan, “Jika serum bakat itu tidak cocok denganmu, kau pasti akan langsung tewas. Akan tetapi, karena serum bakat itu cocok, kau mampu bertahan hingga sekarang.”“Bakat apa yang akan aku dapatkan?” tanya Dariel.“Kau akan mendapatkan bakat untuk melihat masa depan.”Dariel sontak tertegun, menatap Green lekat-lekat. Suasana menjadi sangat hening, tetapi kesunyian mendadak lenyap saat Dariel tertawa. Dariel memelotot tajam. “Hentikan semua omong kosong ini! Aku tidak ingin mendengarkan semua penjelasan tidak masuk akalmu lagi.” “Ah!” Dariel tiba-tiba meringis, menyentuh leher belakangnya. Dariel m