Hujan mengguyur sejak semalam. Waktu sudah menunjukkan pagi, tetapi langit masih gelap karena awan hitam. Di tengah guyuran hujan, Davis tengah berlari di pantai.“Davis, tunggu kami! Kamia akan bergabung denganmu!” teriak Alex dari kejauhan. Ia berlari menuju pantai bersama Jacob dan Carlos.Carlos menoleh ke arah rumah, berlari di belakang Alex dan Jacob. “Aku merasa jika Paman Eric bukan sosok biasa. Aku melihat wajahnya tampak terkejut ketika Tuan Simon muncul semalam. Apa mungkin dia merupakan bagian dari pasukan?”Carlos mengembus napas panjang. “Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula juga belum muncul. Tuan Simon tampaknya sedang berbicara dengan mereka. Jika Paman Eric merupakan bagian dari pasukan, itu berarti Elena sudah mengetahui siapa Davis sebenarnya.”“Carlos, kenapa kau lama sekali?” Alex berjalan mundur dari jarak agak jauh, melambaikan tangan. “Jangan sampai kami meninggalkanmu.”“Tunggu aku, Alex!” Carlos segera mengejar Alex.Sementara itu, Sebastian te
“Brengsek!” Romeo bergegas berdiri, menepuk-nepuk celananya yang basah. Ia sangat malu karena terjatuh di depan Angela dan seorang wanita cantik yang belum ia kenal.“Siapa wanita yang bersama Angela?” Gabriel berbisik. “Dia tidak kalah cantik dan menarik dibandingkan Angela.”“Ya, kau benar, Gabriel. Dia seperti seorang model.” Joseph mengamati Elena dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Aku harus berkenalan dengannya.”“Aku benar-benar iri pada Davis. Dia membawa seorang wanita cantik ke rumahnya. Aku penasaran apa yang sudah dia lakukan dengan wanita itu di rumah ini?” ujar Paul.Angela dan Elena memasuki rumah.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul berlomba-lomba memasuki pintu lebih dahulu. Akan tetapi, mereka justru terjebak di lubang pintu.“Apa yang kalian lakukan?” tanya Romeo seraya mendorong Gabriel, Joseph, dan Paul. “Akulah yang seharusnya masuk lebih dulu.”“Kaulah yang seharusnya mundur, Romeo. Bandamu terlalu besar sehingga menghalangiku memasuki rumah,” ketus Gabriel.Rome
Dariel, Deric, Danny, Dante, Darwin, dan Devatto keluar dari ruangan latihan bersamaan dengan Daisy dan Dorotty yang sedang menuruni tangga.“Apa yang terjadi, Daisy? Kenapa kau dan Dorothy tampak cemas dan terburu-buru?” tanya Dariel seraya mendekat.“Aku mendengar kakek terkena serangan jantung ketika dia sedang berbincang dengan Paman Daniel dan Chris. Kakek sedang dalam penanganan dokter sekarang.” Daisy menarik tangan Dorotty, berlari dengan terburu-buru.Dariel. Deric, Danny, Dante, Darwin, dan Devatto bertemu dengan Chris di lorong.Daniel mengamati ujung lorong, mengembus napas panjang. Kalaupun ia belari ke depan ruangan, ia tidak bisa membantu apa pun. “Apa yang kakek bicarakan denganmu, Chris?”“Tuan Darius mengatakan jika dia berencana untuk merekrutku untuk menjadi pasukan keluarga Miller. Dia menanyakan pendapat Tuan Daniel. Tak lama setelahnya, Tuan Darius terdiam cukup lama dan akhirnya nyaris terjatuh dan tidak sadarkan diri.”“Kakek tampaknya sangat kelelahan. Aku se
Hujan mengguyur deras sejak sore hingga malam. Kediaman keluarga Miller tampak sepi saat ini. Beberapa penjaga terlihat berjaga di beberapa lokasi.Darius masih berada di dalam kamar. Ia tidak ingin bertemu dengan siapa pun saat ini. Ketika mengingat Damian, Dominique, dan Davis, pria tua itu tidak bisa menahan tangisan. Kesehatannya terus memburuk hingga beberapa dokter terus berjaga di sisinya.Darius menatap pintu, mengabaikan dua dokter yang berada tidak jauh darinya. Ia berusaha duduk, meringis kesakitan. Tayangan video tadi seakan enggan pergi dari pikirannya. “Aku tidak akan pernah memaafkan kalian, terutama kau, Daniel. Aku juga tidak akan pernah menyerahkan status pewaris padamu. Aku akan tetap menunggu sampai Davis tiba. Rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Damian, Domique, Davis, dan Dylan alami. Aku tidak akan kalah. Tidak akan!”Darius merasakan kepalanya sangat pening. Bayangan Davis terus hadir dan mendadak menghilang ketika ia tidak sadarkan diri. “Dav
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 20 (1345/2000)][Health Point: 40/40][Kekuatan: 36 | Pertahanan: 37 | Kecerdasan: 33 | Kelincahan: 36][Money Power: $1.071.275.000]Davis tengah menatap pantulan dirinya di cermin, merapikan penampilannya. Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggunya. Ia akan bertemu dengan anggota pasukan barunya. Seluruh anggotanya juga turut hadir, kecuali Tommy, Eslon, Adrian, dan Chris. Ini adalah momen baru sekaligus mendebarkan baginya.“Aku sudah berada di titik ini.” Davis tersenyum, menatap cincinnya. “Aku bisa sejauh ini berkat bantuan sistem.”[Sistem hadir untuk membantu Anda, Host]“Aku memiliki beberapa pertanyaan setelah melihat game yang dimainkan Alex semalam. Dalam sistem permainan, sistem akan memberikan skill khusus yang bisa langsung bisa digunakan oleh pemanin tanpa harus melakukan pelatihan apa pun, seperti skill dalam bidang medis, beladiri, ataupun peretasan. Apa mungkin aku juga akan mendapatkan skill ter
Davis berdiri gagah di depan semua pasukannya. Pria itu menatap semua orang yang tengah membungkuk. Beberapa waktu lalu ia hanya pria tidak berguna yang tidak memiliki apa pun. Nyaris semua orang tidak menginginkan dan mengharapkannya. Akan tetapi, saat ini ia memiliki banyak pengikut dan pasukan yang siap sedia membantu dan menolongnya.Davis mengingat semua perjuangannya hingga titik ini. Sebuah perjalanan yang cukup panjang, tetapi ia masih cukup jauh dari tujuannya.“Angkatlah kepala kalian sekarang,” ujar Davis.Semua anggota pasukan kembali berdiri tegak, menatap Davis.“Mulai hari ini, kalian akan bekerja untukku. Aku sangat berharap kita bisa bekerja sama dengan baik. Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam hal apa pun. Aku memberikan kepercayaan pada kalian, dan aku juga menerima kepercayaan kalian.”Davis mengangkat satu tangan, dan semua anggota pasukan seketika membungkuk.Sebastian berdiri dari kursi, tersenyum. “Kau memang sudah sepantasnya mendapatkan penghorm
Davis masih berada dalam kemeriahan pesta. Ia mengajak Sebastian mengelilingi gedung dan halaman. Pesta ini lebih meriah dibandingkan pesta ketika penyambutan anggota baru tempo hari.“Aku ingin mengajak keluarga Anderson untuk datang ke acara ini, tapi mereka sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sekarang,” ujar Davis.“Kau bisa mengundang mereka malam nanti, Davis. Kau hanya perlu membuat sebuah pesta kecil untuk mereka.”“Kau benar, Kakek.” Davis menoleh pada Eric sesaat. “Kakek, aku melihat Paman Eric keluar dari kamarmu tempo hari. Apa yang kau lakukan bersamanya?”“Kami hanya berbincang sebagai sesama pria tua.” Sebastian tertawa. “Kami bisa langsung akrab karena kami adalah generasi tua yang masih hidup di generasi sekarang.”“Kau bisa tinggal di rumahku selama yang kau mau, Kakek.” Davis melewati kerumunan anggota pasukan yang sedang melihat Benjamin dan Delta beradu panco.“Aku tidak ingin merepotkanmu, Davis. Lagipula Drake dan yang lain pasti tidak akan senang jika aku tingg
“Chris, ini adalah tantangan utamamu. Jika kau berhasil dalam misi membawa pria brengsek itu ke keluarga Miller, kau akan resmi menjadi pasukan keluarga Miller,” ujar Samson seraya menatap Benny yang baru saja memasuki mobil. “Kau dan aku akan duduk di samping Benny untuk menjaganya dari dekat.”“Aku mengerti.” Chris mengangguk.Chris duduk di sebelah kiri Benny, dan Samson berada di samping kiri Benny.“Aku seharusnya sangat senang karena bisa bebas dari penjara, tetapi kebahagianku hancur saat melihat siapa yang datang menjemputku dan ke mana aku akan pergi.” Benny tertawa, menatap borgol di tangannya.“Tutup mulutmu dan jangan membuat suasana menjadi buruk, brengsek!” bentak Samson seraya menekan sebuah tombol.Benny menggelinjang karena borgol mengalirkan listrik. “Kalian memiliki borgol yang bagus. Aku benar-benar terkejut.”Samson menekan kembali tombol, tersenyum saat Benny menggelinjang hingga tubuhnya terdorong ke depan.Chris mengamati Benny, menatap lurus ke depan. Ia harus
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak
Langit sudah sepenuhnya gelap saat beberapa rombongan mobil mulai memasuki gerbang, menepi di depan sebuah bangunan mewah. Satu per satu anggota aliansi turun dari kendaraan, memasuki gedung. Mereka berbincang mengenai pesan dari Henry Tolando yang mendadak.Jack tiba beberapa menit kemudian. Pria itu turun dari mobil, mendengkus kesal saat melihat Emir dan Russel. “Dasar brengsek! Kenapa aku terus terlibat dengan sampah-sampah itu?”Jack mengabaikan Emir dan Russel, berjalan memasuki gedung. “Ayah sudah tiba lebih dahulu. Dia tampak tegang setelah mendapatkan pesan dari Tuan Henry. Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku juga menjadi tegang?”“Aku yakin Tuan Henry memiliki informasi penting. Dia tidak mungkin meminta seluruh anggota aliansi untuk berkumpul dalam waktu mendadak,” ujar Emir yang berjalan di samping Jack. “Apa kau bisa menebak?”“Tutup mulutmu, brengsek! Kita akan tahu setelah kita tiba di ruangan.” Jack mendengkus kesal, berjalan lebih cepat saat Russel juga mend