“Dari mana Davis mengetahui nama asliku?” gumam Sammy seraya menatap kosong pintu yang setengah terbuka.“Sammy tampak terkejut ketika aku memanggil nama ‘Samuel’. Jika Samuel adalah nama asli Sammy, maka aku bisa memastikan jika mimpi tadi adalah sebuah kenyataan.”“Apa nama aslimu Samuel, Sammy?” tanya Davis seraya mendekat.Sammy terdiam agak lama, berbalik menghadap Davis. “Benar. Dari mana kau mengetahuinya? Hanya orang-orang terdekatku yang mengetahui nama asliku. Apa Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, atau Paula yang memberitahumu?”“Mereka tidak akan mengatakan apa pun soal nama aslimu.” Davis duduk di sofa, mengingat kembali mimpi buruk yang ia alami beberapa menit lalu. “Apa kau bisa mengatakan sesuatu mengenai tuanmu di masa lalu?”“Kenapa kau bertanya hal yang sama lagi padaku, DAvis? Bukankah aku sudah mengatakan jika kau tidak perlu mengetahuinya?”Sammy mendekati Davis, berdiri di depan putra tuannya itu. “Apa kau mulai mencurigaiku, Davis?”Davis berdiri, menatap Sammy s
Davis, Sammy, dan Don mengunjungi kediaman keluarga Anderson. Drake, Louise, dan Ivan menyambut mereka dengan tatapan sinis.“Apa yang kau inginkan, Davis?” ketus Drake.“Aku ingin bertemu dengan kakek.” Davis melewati Drake, Louise, dan Ivan, mencari keberadaan Sebastian.Drake, Louise, dan Ivan menatap Davis penuh kekesalan, tetapi mereka tidak berani mencibir atau mengusir ketika melihat Sammy dan Don.Drake, Louise, dan Ivan keluar dari rumah dengan terburu-buru.“Dasar brengsek! Davis semakin bertingkah semaunya.” Drake mendengkus kesal. “Dia merasa dirinya berada di atas kita. Aku benar-benar sudah muak.”“Sialnya, kita tidak berbuat apa pun sekarang.” Louise mengintip keadaan rumah melalui pintu yang terbuka.“Ayah selalu membela Davis sehingga Davis menjadi angkuh dan menjengkelkan seperti sekarang. Di saat yang sama, kita tidak bisa membantah perintah ayah,” ucap Ivan.Don keluar dari rumah, memperhatikan Drake, Louise, dan Ivan dengan tatapan tajam. “Jika kalian memiliki pes
Alan, Ferdinand, dan Grace turun dari mobil, berjalan menuju kerumunan. Asisten kepercayaan mereka mengikuti dari belakang.Tiga mobil lain menepi di sisi sungai. Randy, Wilson, dan Albert keluar dari mobil, bergabung bersama Alan, Ferdinand, dan Grace.“Aku tidak pernah mengira jika kita akan mengikuti pertemuan dari keempat kelompok malam ini. Ini sesuatu yang cukup mustahil bagiku,” ujar Wilson.“Hal yang membuatku terkejut adalah Roxy dan asisten kepercayaannya berhasil dikalahkan dan dipermalukan oleh dua bawahan Davis. Mereka bahkan tidak berhasil mendaratkan satu pukulan pun pada dua pria bertopeng itu,” sahut Ferdinand.Grace menanggapi dengan agak santai, “Davis membuatku muak, tapi di saat yang sama membuatku semakin penasaran.”“Apa kau menyukai Davis, Grace?” tanya Albert sembari tertawa.Grace memutar bola mata, menoleh ke arah sungai. “Dasar gila! Kenapa aku harus menyukai Davis? Aku penasaran dari mana dia mendapatkan orang-orang bertopeng itu.”Alan duduk di anak tangg
“Dasar brengsek! Lakukan dengan cepat dan jangan membuang waktuku!” ketus Edwin.Jack, Edwin, Russel, dan Roland berbaris rapi, mengangkat kedua tangan. Empat bawahan pria berkacamata itu segera mengecek mereka dari atas hingga bawah.Di tempat berbeda, Davis, Sammy, dan Don menunggu dengan tegang. Mereka berharap bahwa kamera yang dipasangkan Trex tidak diketahui oleh musuh.Keempat pengawal mengeluarkan pisau dan pistol dari balik pakaian Jack, Edwin, Russel, dan Roland.“Dasar brengsek! Aku tahu kalian curang!” Russel mendengkus kesal.“Tutup mulutmu sialan! Kau membawa dua pistol dalam pertemuan ini. Kau sangat pengecut sampai membawa dua senjata sekaligus.” Roland menatap tajam, menoleh pada Edwin. “Dan kau pria berambut ayam, kau sungguh licik karena menyembunyikan pisau di ikat pinggangmu.”Dua pengawal yang memeriksa Edwin dan Russel menemukan dua benda berwarna hitam di balik pemimpin Red Hawk dan Blue Turtle itu. Dua pengawal itu memberikan benda itu pada si pria berkacamata
“Mari kita kesampingkan permusuhan yang terjadi di antara kalian. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama dari keempat kelompok yang berkuasa di Fluxton. Agenda pertemuan ini adalah untuk mendiskusikan rencana penyerangan Davis dan pasukannya di Leaventown. Aku akan memberikan kesempatan pada setiap pemimpin kelompok untuk berbicara,” kata Joseph.Jack mendapat kesempatan pertama. Ia memang sudah menduga jika Davis akan membuatnya kesulitan. Akan tetapi, ia tidak pernah mengira jika Davis akan menyusahkannya dan kelompok lain hingga sejauh ini.Jack masih penasaran dengan sosok yang berada di balik Davis. Ia sudah mengerahkan tim terbaik untuk mencari identitas pria itu, tetapi ia belum mendapatkan informasi sampai saat ini. Selain itu, informasi mengenai ketujuh orang bertopeng pun masih sangat rahasia.Jack mengakui kehebatan ketujuh orang bertopeng itu. Ketika menyadari fakta bahwa ia pernah dikalahkan dengan orang yang menyamar sebagai Sebastian, ia sangat murka.Jack merasa semaki
Dariel tersenyum lebar meski tangannya terkepal erat. Dadanya berdebar kencang ketika ia menyaksikan bagaimana ia dan Deric dipermalukan oleh dua orang pria bertopeng.Dariel cukup tertekan dengan keadaan keluarga Miller saat ini. Selain Darius masih tidak sadarkan diri, ayahnya dan paman-pamannya mewanti-wanti semua anggota keluarga untuk tidak keluar dari kediaman utama jika tidak dalam keadaan darurat.Penjagaan semakin ketat dari waktu ke waktu. Di saat yang sama, Victor berusaha untuk menemukan keberadaan Dylan setelah tahu jika lokasi awal adalah lokasi palsu.“Sial! Aku sangat kesal, tapi aku tidak sabar untuk bertemu dengan orang-orang bertopeng itu.” Dariel tertawa, mengembus napas panjang. Ia harus bersembunyi hanya untuk menonton tayangan ini.Dariel mengecek forum. Ia terkejut ketika melihat video pertarungannya dan Deric dalam sudut pandang berbeda. Ia juga mendapati beberapa komentar negatif mengenainya dan pasukannya.“Brengsek! Siapa yang sudah melakukan hal ini?” Dari
Randy dan Ferdinand segera menyusul Trex. Mereka menghubungi anggota mereka untuk melakukan pengejaran dan memblokade jalan.“Aku yakin pria itu adalah salah satu pasukan Davis, lebih tepatnya adalah salah satu dari orang bertopeng,” kata Ferdinand.“Kita tidak akan bisa mengalahkan orang itu jika kita berdua melawannya. Kita sebaiknya menghubungi pemimpin utama yang lain. Kita memiliki kesempatan untuk memenangkan pertarungan dengan mengandalkan jumlah,” sahut Ferdinand.“Cepat lakukan!” Randy memacu mobil lebih cepat, menyalip beberapa kendaraan, menerobos lampu merah.“Jangan memerintahku, brengsek!” maki Ferdinand sembari mengirim pesan darurat pada Alan, Grace, Wilson, dan Albert.“Kita sebaiknya mengirim pesan pada Jack.” Randy berbelok ke samping kanan sekaligus. “Aku yakin kita bisa menghabisi orang itu.”“Brengsek! Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?” Ferdinand menghubungi Jack. “Aku, Randy, para pemimpin utama, dan anggota yang lain sedang mengejar pria itu sekarang.
“Kau salah.” Randy mengamati jejak mobil, melemparkan batu ke pinggiran tebing. Batu itu mendarat di badan mobil. “Orang itu menyembunyikan mobilnya.”Trex tersenyum. “Kau cukup cerdas, Randy.”Beberapa mobil berdatangan dan menepi. Jack, Alan, Grace, Wilson, dan Albert segera mendekat pada Randy dan Ferdinand.“Aku akan menghabisi kalian berdua jika kalian membawaku ke tempat sampah.” Jack menarik baju Randy dan Ferdinand, mendorong mereka.Trex bergerak sesenyap mungkin di balik batu, bersiap menyergap dari belakang.“Cari sampah itu sekarang!” perintah Jack.Trex menerjang Wilson dan Albert dari belakang, melesatkan tendangan sangat kuat. Kedua pemimpin utama Black Lizard itu terdorong ke depan hingga nyaris terjatuh dari tebing.“Brengsek!” maki Wilson dan Albert.Trex bergerak cepat menuju Grace. Sebelum bisa melawan, wanita itu sudah tumbang ke tanah setelah terkena pukulan di belakang lehernya.“Sialan!” Grace meremas tanah.Randy, Ferdinand, dan Alan segera mengeluarkan pisau,
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak
Langit sudah sepenuhnya gelap saat beberapa rombongan mobil mulai memasuki gerbang, menepi di depan sebuah bangunan mewah. Satu per satu anggota aliansi turun dari kendaraan, memasuki gedung. Mereka berbincang mengenai pesan dari Henry Tolando yang mendadak.Jack tiba beberapa menit kemudian. Pria itu turun dari mobil, mendengkus kesal saat melihat Emir dan Russel. “Dasar brengsek! Kenapa aku terus terlibat dengan sampah-sampah itu?”Jack mengabaikan Emir dan Russel, berjalan memasuki gedung. “Ayah sudah tiba lebih dahulu. Dia tampak tegang setelah mendapatkan pesan dari Tuan Henry. Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku juga menjadi tegang?”“Aku yakin Tuan Henry memiliki informasi penting. Dia tidak mungkin meminta seluruh anggota aliansi untuk berkumpul dalam waktu mendadak,” ujar Emir yang berjalan di samping Jack. “Apa kau bisa menebak?”“Tutup mulutmu, brengsek! Kita akan tahu setelah kita tiba di ruangan.” Jack mendengkus kesal, berjalan lebih cepat saat Russel juga mend
Rombongan mobil mulai meninggalkan penjara, melewati sebuah jembatan panjang.Donald melirik Dennis, tersenyum. “Kau akhirnya mau memihakku, Dennis. Aku tahu kau sudah sangat kesal pada Daniel.”Dennis mendengkus kesal. “Aku hanya tahu berandal seperti apa yang kau rekrut menjadi sekutumu. Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam perselisihanmu dengan Daniel.”“Kehadiranmu sekarang cukup membuatku senang.” Donald tersenyum, menoleh ke samping, mengamati laut dan pantai yang tampak ramai. “Kau akan terikat denganku selamanya, Dennis. Aku tahu kau sangat menyayangi Daisy sehingga kau tidak ingin dia menderita,” batinnya.“Sial! Aku akhirnya terseret dalam perselisihan ini.” Dennis mengepalkan tangan erat-erat, mengamati gedung pencakar langit di pusat kota Pixeltown. “Aku melakukan semua ini demi Daisy. Aku harus menjaganya sampai akhir hidupku.”“Daisy sering kali pergi menuju Leaventown akhir-akhir ini. Apakah ada sesuatu yang menarik di kota kecil itu?” tanya Donald.“Dia hanya ing
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (800/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.830.000]Davis dan henry Tolando berada di sebuah ruangan. Sammy dan para pengawal menunggu di luar ruangan, begitu pun dengan Harry dan para bawahan Henry Tolando.Langit sore terlihat indah dari arah jendela. Kawanan burung bergerak serempak menuju arah selatan. Beberapa pengunjung tampak keluar masuk kawasan.“Aku akan langsung berbicara pada intinya, Tuan.” Davis mengembus napas panjang. “Timku sudah mendapatkan lokasi keberadaan Logan dan Ludwig. Mereka berada di Somacity, sebuah kota yang terletak di wilayah timur ibu kota Floxia. Mereka sering bertemu di sebuah rumah di kawasan elit.”Davis mengirimkan lokasi rumah itu pada Henry Tolando.Henry Tolando bergegas memeriksa alamat, menghubungi Harold. Wajahnya tampak tegang dan kesal. “Harold, kirimkan pasukan kita ke alamat itu.”“Tunggu, Tuan. Ak
Lima hari berjalan sangat lambat bagi Dariel. Ia terus berada di rumah untuk menjaga Daniel.Dariel sedang berlatih bersama Adrian di ruangan olahraga. Sayangnya, ia tidak fokus hingga berkali-kali terkena serangan.Adrian menendang Dariel hingga pria itu terjatuh dan ambruk di arena. “Kau tidak fokus dalam berlatih, Tuan Muda. Aku sebaiknya memberimu waktu untuk beristirahat. Aku berharap kau bisa fokus setelahnya.”Dariel mengembus napas panjang, mengamati langit-langit ruangan. “Aku akan tertidur selama beberapa waktu di sini.”“Baiklah, aku tidak akan mengganggumu, Tuan Muda.” Adrian berjalan ke sisi arena, meneguk minuman sembari mengamati Dariel. “Tuan Dylan mengatakan jika Donald dan Deric pergi untuk mencari sekutu. Dariel pasti tertekan dengan kabar tersebut. Dia ... masih belum siap menghadapi keluarganya sendiri.”Adrian meninggalkan ruangan olahraga, berdiri di samping kursi. “Kau adalah pria yang baik, Tuan Muda. Sayangnya, kau harus menanggung dosa dan kesalahan dari aya
“Apa kau setuju jika dia menjadi menggantikan Draco, Tuan?” tanya Logan.Ludwig mendengkus kesal, mengembus napas panjang. “Dia adalah kaki tangan, Draco. Aku pikir tidak ada sosok lain yang lebih layak selainnya.”Logan berdiri dari sofa. “Kau akan pergi ke Leaventown hari ini, Pedro. Seperti yang sudah aku jelaskan padamu melalui telepon, kau akan menggantikan Draco untuk menjadi mata-mata. Targetmu adalah Jeremy, Erwin, atau anggota utama aliansi yang lain.”“Aku mengerti.” Pedro mengganggu. “Jika tidak ada lagi hal yang perlu aku dengar, aku akan segera pergi ke Leaventown sekarang juga.”“Kau boleh pergi sekarang. Semua persiapanmu sudah aku siapkan.”Pedro meninggalkan ruangan, menutup pintu. Ia bergegas memasuki mobil, meninggalkan bangunan. “Aku mendengar Henry Tolando memanggil Draco ke kediamannya. Akan tetapi, hal yang menggaguku adalah si Dewa Kematian Seberapa kuat dia sampai Draco kalah melawannya?”Pedro mengepalkan tangan erat-erat. “Aku tahu seberapa kuat Draco. Dia t
Dariel tiba di kediaman utama pukul dua pagi. Pria itu bergegas memasuki kamar Daniel, terkejut saat seorang dokter memeriksa ayahnya.“Ayah.” Dariel terpaksa menunggu di sofa selama beberapa waktu. Ia tidak mengalihkan pandangan sedetik pun dari Daniel. Kekhawatiran tampak jelas di wajahnya.Dariel merasa sangat tegang selama dalam perjalanan pulang. Meski kendaraan melaju sangat cepat, tetapi ia merasa waktu berjalan lambat.Dariel menghampiri Daniel setelah dokter meninggalkan ruangan. Ia duduk di samping ranjang, mengamati keadaan ayahnya.Daniel tampak lebih kurus dan pucat akhir-akhir ini meski kondisinya sempat membaik.Daniel menyentuh tombol di jam tangannya. Ruangan seketika terkunci dengan rapat. Ia membuka mata perlahan, tersenyum saat melihat Dariel. Ia tentu merasa sangat bangga pada putra semata wayangnya itu.“Dariel, aku senang kau tiba tepat waktu. Aku mengkhawatirkan keselamatanmu selama kau menuju rumah.” Daniel menyentuh tangan Dariel, mencengkeram kuat.“Ayah, ka
Henry Tolando menatap bangunan mewah di depannya sekilas, berlari menuju teras. Ia bergegas pergi setelah membaca pesan Davis.“Davis! Di mana kau?” teriak Henry Tolando sekeras mungkin. Ia berusaha mengendalikan napas yang terengah-engah. “Dasar bajingan!”Davis berhenti di tengah tangga saat mendengar teriakan, menoleh ke arah pintu. “Apa mungkin Tuan Henry datang?”Sammy bergegas menghampiri Davis. “Tuan Henry baru saja tiba, Davis.”Davis tersenyum. “Bukakah pintu untuknya. Ini saatnya aku memberinya sebuah kejutan.”“Kau benar-benar licik, Davis.” Sammy tersenyum, membuka pintu.“Di mana Davis?” Henry Tolando memelotot tajam, mengawasi keadaan sekeliling. Ia berjalan saat melihat Davis di tangga.“Kau mengejutkanku, Tuan. Apa yang terjadi? Apa kau marah karena petarungmu kalah dalam pertarungan tadi?” tanya Davis tanpa bergerak dari posisinya saat ini.“Hentikan basa-basimu, sialan! Aku ingin berbicara denganmu sekarang!” Henry Tolando terdiam saat melihat beberapa pengawal Davis