Pagi dan hari yang baru untuk Davis. Sejak pagi buta, Davis sudah melakukan olahraga dan persiapan. Pria itu menghabiskan waktu selama dua jam untuk menyelesaikan quest harian.[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 10 (668/1000)][Health Point: 28/30][Kekuatan: 23 | Pertahanan: 24 | Kecerdasan: 23 | Kelincahan: 23][Money Power: $1.032.600.000]Davis dan Sammy tengah berada di halaman luas. Angin berembus cukup kencang, menggoyangkan dedaunan ke kiri dan kanan.“Sesuai dengan jadwal, hari ini adalah hari pertamamu untuk berlatih berladiri bersamaku. Selama berlatih, kau tetap harus memakai rompi pemberat yang akan semakin bertambah berat setiap harinya,” kata Sammy seraya menjauh dari Davis.“Latihan beladirimu akan terdiri dari beberapa bagian. Kau akan belajar teknik untuk melarikan diri, menghindar, bertahan, kemudian bertarung dalam berbagai situasi. Untuk dua minggu pertama, kau akan berlatih teknik melarikan diri. Setelah kau lulus, kau bisa mempelajari
Dua bulan berlalu dengan penuh perjuangan bagi Davis. Tiada hari tanpa berlatih dan keringat yang bercucuran. Davis berjuang sangat keras mengikuti pelatihan hingga sampai ke hari terakhir ia berlatih bersama Sammy.Davis fokus pada latihan tanpa memikirkan masalah lain, termasuk sosok di balik peringatan sistem tempo hari. Ia juga menyakinkan dirinya jika Sebastian baik-baik saja.[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 12 (8/1200)][Health Point: 33/33][Kekuatan: 28 | Pertahanan: 29 | Kecerdasan: 26 | Kelincahan: 28][Money Power: $1.044.000.000]Matahari perlahan naik ke tengah langit. Angin berembus kencang, menggoyangkan dedaunan ke kiri dan kanan. Deburan ombak bersahutan dengan suara kawanan burung yang terbang di atas laut.Davis dan Sammy sedang berada di halaman luas untuk melakukan ujian terakhir.“Davis, hari ini adalah hari terakhir kau berlatih di bawah bimbinganku. Sesuai dengan perkataanku kemarian, kau harus lulus dari ujian akhir untuk bisa me
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Utama][Quest : Lulus ujian akhir pelatihan][Hadiah 800 EXP + $8.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 12 (808/1200)][Health Point: 30/33][Kekuatan: 28 | Pertahanan: 29 | Kecerdasan: 26 | Kelincahan: 28][Money Power: $1.052.000.000]Sammy perlahan melepaskan cengkeraman di tubuh Davis, tersenyum dan kesal di saat bersamaan. Ia senang karena Davis berhasil menyelesaikan ujian dan jengkel karena berhasil dibodohi oleh pria itu.Davis mengendalikan napas yang terengah-engah. Sesaat setelah Sammy menerjangnya dari atas, ia seketika melemparkan jam ke sembarang arah. Ia memberontak untuk menjauhkan perhatian Sammy dari jam tangan.“Berdirilah dan ambil jam tangan itu,” kata Sammy.Davis memungut jam tangan, tersenyum. Ia merasa bangga pada dirinya setelah berjuang keras semalam ini.“Kau berhasil menyelesaikan ujian akhir dengan baik, Davis. Kau mampu bertahan hing
“Aku berencana untuk mengambil alih kembali Leaventown dari Black Lizard secepatnya. Aku akan mendirikan perusahaan di Leaventown dan ingin kondisi tempat ini aman untuk kelangsungan perusahaanku. Selama dua hari ke depan, aku akan mengawasi pergerakan Black Lizard lebih dulu,” ujar Davis.Sammy melirik Davis singkat, mempercepat laju mobil.Davis memiliki waktu libur selama dua hari setelah menyelesaikan quest utama tingkat sangat sulit. Ia akan menggunakan waktu itu untuk mengawasi Black Lizard dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.Davis, Sammy, dan Sarah tiba di rumah beberapa menit kemudian. Setelah makan malam, mereka bersiap untuk bertemu Sebastian.“Aku akan bertemu kakek! Aku akan bertemu kakek!” Sarah melompat-lompat kegirangan, menggenggam hadiah untuk Sebastian dengan erat. Gadis kecil itu sudah tampil cantik dengan gaun merah muda.Davis masih berada di kamar, memakai baju, jaket, dan sepatu. Ia membaca pesan dari Alex mengenai Black Lizard. “Randy dan anggotanya me
Drake, Louise, dan Ivan menatap kesal kedekatan Sebastian dengan Davis, Sammy, dan Sarah. Kehidupan mereka yang tenang mendadak hancur dengan kedatangan ketiga orang itu.“Dasar brengsek! Davis selalu saja membawa masalah dan membuatku kesal,” ketus Drake seraya memukul tiang. “Ayah terus saja memanjakannya sehingga dia terus berbuat seeenaknya.”“Sampai saat ini, ayah masih belum mau menceritakan perihal orang tua Davis. Kita bahkan belum mendapatkan informasi apa pun mengenai Davis meski sudah berkali-kali mencari informasi,” ucap Louise.“Aku ingin melenyapkan rasa penasaranku, tapi aku justru semakin penasaran ketika melihat kedekatan Davis dan ayah,” sahut Ivan.“Saatnya kita pergi.” Drake bergegas meninggalkan halaman. Louise dan Ivan mengikuti dari belakang dengan langkah cepat.Drake, Louise, dan Ivan menaiki tangga dengan langkah terburu-buru, berhenti di depan kamar Sebastian.“Aku tahu perbuatan ini tidak sopan, tapi inilah satu-satunya cara untuk kita mengetahui soal orang
Sejak siang hingga malam, Davis dan Sammy mengawasi pergerakan anggota Black Lizard di beberapa tempat. Mereka mengumpulkan banyak informasi terkait kegiatan dan titik kumpul kelompok tersebut. Informasi dari Alex membantu mereka, terutama soal kegiatan para pemimpin utama.Davis tengah bersembunyi di balik dinding, mengintip pertarungan antara Black Lizard dan Red Hawk di jembatan. Pertarungan berjalan imbang untuk sementara waktu sampai akhirnya rombongan polisi datang dan membubarkan perkelahian. Kedua kelompok itu seketika lari tunggang langgang ke berbagai arah.Davis ikut berlari bersama anggota Black Lizard hingga memasuki markas Black Lizard. Ia bergabung dengan kerumunan, mengamati perbincangan.“Sialan! Kita hampir saja mengalahkan Red Hawk,” ujar seorang berandalan.“Kenapa para polisi itu membubarkan pertarungan kita?”“Beberapa warga pasti melapor mengenai perkelahian itu.”“Para polisi itu pasti tidak ingin kehilangan muka di depan publik meski kita sudah menyuap mereka
“Aku memberimu waktu lima menit untuk mengalahkan para berandalan itu,” ujar Sammy seraya tersenyum lebar.Davis memakai sarung tangan, memasang topeng. “Aku akan melakukannya lebih cepat dari waktu yang kau berikan.”“Aku harap kau tidak membual.”Davis turun dari mobil, menarik napas, melesat cepat menuju gang. Ia melihat anggota Black Lizard tengah berkerumun di beberapa titik.“Siapa kau?” teriak seorang anggota Black Lizard, “Apa yang kau lakukan di”Davis melesatkan tendangan ke arah wajah anggota Black Lizard itu hingga berandalan itu terdorong ke belakang dan menabrak para berandalan lain.Enam orang berandalan ambruk setelah menabrak tong sampah. Anggota Black Lizard seteketika berkumpul, berlari ke arah Davis.“Dasar brengsek! Serang dia!” teriak seorang berandalan.Davis melesat cepat menghajar angggota Black Lizard. Mereka tumbang dengan satu serangan di mana sebagian tak sadarkan diri dan sisinya meringis kesakitan di lantai.“Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia tiba-tiba me
Davis terkejut. “Randy berhasil mengetahui identitasku. Aku harus segera mengalahkannnya sebelum anggota Black Lizard kembali bangkit. Kehadiran Randy akan memicu semangat mereka.”Sammy memperhatikan dari jauh. “Davis berhasil mengalahkan para berandalan yang tersisa kurang dari sepuluh menit. Dia beruntung karena tidak harus mencari Randy. Randy mendatanginya secara langsung.”[Waktu penyelesaian Quest Utama : 8 menit 50 detik]Davis mengamati Randy dari atas hingga bawah. Ia sudah mempelajari kemampuan Randy, tetapi belum pernah berhadapan secara langsung. “Aku hanya memiliki waktu kurang dari sembilan menit untuk mengalahkannya. Aku harus cepat.”Randy melepaskan baju hingga bertelanjang dada, mendekat pada Davis. “Aku sudah menanti malam ini sejak lama, Davis. Aku sudah mencari-carimu selama ini, tapi kau lebih suka bersembunyi seperti pengecut. Mari kita bertarung dengan adil, Davis.”Randy mengangkat kedua tangan. “Aku tidak akan menggunakan senjata apa pun saat melawanmu. Aku
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak
Langit sudah sepenuhnya gelap saat beberapa rombongan mobil mulai memasuki gerbang, menepi di depan sebuah bangunan mewah. Satu per satu anggota aliansi turun dari kendaraan, memasuki gedung. Mereka berbincang mengenai pesan dari Henry Tolando yang mendadak.Jack tiba beberapa menit kemudian. Pria itu turun dari mobil, mendengkus kesal saat melihat Emir dan Russel. “Dasar brengsek! Kenapa aku terus terlibat dengan sampah-sampah itu?”Jack mengabaikan Emir dan Russel, berjalan memasuki gedung. “Ayah sudah tiba lebih dahulu. Dia tampak tegang setelah mendapatkan pesan dari Tuan Henry. Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku juga menjadi tegang?”“Aku yakin Tuan Henry memiliki informasi penting. Dia tidak mungkin meminta seluruh anggota aliansi untuk berkumpul dalam waktu mendadak,” ujar Emir yang berjalan di samping Jack. “Apa kau bisa menebak?”“Tutup mulutmu, brengsek! Kita akan tahu setelah kita tiba di ruangan.” Jack mendengkus kesal, berjalan lebih cepat saat Russel juga mend
Rombongan mobil mulai meninggalkan penjara, melewati sebuah jembatan panjang.Donald melirik Dennis, tersenyum. “Kau akhirnya mau memihakku, Dennis. Aku tahu kau sudah sangat kesal pada Daniel.”Dennis mendengkus kesal. “Aku hanya tahu berandal seperti apa yang kau rekrut menjadi sekutumu. Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam perselisihanmu dengan Daniel.”“Kehadiranmu sekarang cukup membuatku senang.” Donald tersenyum, menoleh ke samping, mengamati laut dan pantai yang tampak ramai. “Kau akan terikat denganku selamanya, Dennis. Aku tahu kau sangat menyayangi Daisy sehingga kau tidak ingin dia menderita,” batinnya.“Sial! Aku akhirnya terseret dalam perselisihan ini.” Dennis mengepalkan tangan erat-erat, mengamati gedung pencakar langit di pusat kota Pixeltown. “Aku melakukan semua ini demi Daisy. Aku harus menjaganya sampai akhir hidupku.”“Daisy sering kali pergi menuju Leaventown akhir-akhir ini. Apakah ada sesuatu yang menarik di kota kecil itu?” tanya Donald.“Dia hanya ing
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (800/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.830.000]Davis dan henry Tolando berada di sebuah ruangan. Sammy dan para pengawal menunggu di luar ruangan, begitu pun dengan Harry dan para bawahan Henry Tolando.Langit sore terlihat indah dari arah jendela. Kawanan burung bergerak serempak menuju arah selatan. Beberapa pengunjung tampak keluar masuk kawasan.“Aku akan langsung berbicara pada intinya, Tuan.” Davis mengembus napas panjang. “Timku sudah mendapatkan lokasi keberadaan Logan dan Ludwig. Mereka berada di Somacity, sebuah kota yang terletak di wilayah timur ibu kota Floxia. Mereka sering bertemu di sebuah rumah di kawasan elit.”Davis mengirimkan lokasi rumah itu pada Henry Tolando.Henry Tolando bergegas memeriksa alamat, menghubungi Harold. Wajahnya tampak tegang dan kesal. “Harold, kirimkan pasukan kita ke alamat itu.”“Tunggu, Tuan. Ak
Lima hari berjalan sangat lambat bagi Dariel. Ia terus berada di rumah untuk menjaga Daniel.Dariel sedang berlatih bersama Adrian di ruangan olahraga. Sayangnya, ia tidak fokus hingga berkali-kali terkena serangan.Adrian menendang Dariel hingga pria itu terjatuh dan ambruk di arena. “Kau tidak fokus dalam berlatih, Tuan Muda. Aku sebaiknya memberimu waktu untuk beristirahat. Aku berharap kau bisa fokus setelahnya.”Dariel mengembus napas panjang, mengamati langit-langit ruangan. “Aku akan tertidur selama beberapa waktu di sini.”“Baiklah, aku tidak akan mengganggumu, Tuan Muda.” Adrian berjalan ke sisi arena, meneguk minuman sembari mengamati Dariel. “Tuan Dylan mengatakan jika Donald dan Deric pergi untuk mencari sekutu. Dariel pasti tertekan dengan kabar tersebut. Dia ... masih belum siap menghadapi keluarganya sendiri.”Adrian meninggalkan ruangan olahraga, berdiri di samping kursi. “Kau adalah pria yang baik, Tuan Muda. Sayangnya, kau harus menanggung dosa dan kesalahan dari aya
“Apa kau setuju jika dia menjadi menggantikan Draco, Tuan?” tanya Logan.Ludwig mendengkus kesal, mengembus napas panjang. “Dia adalah kaki tangan, Draco. Aku pikir tidak ada sosok lain yang lebih layak selainnya.”Logan berdiri dari sofa. “Kau akan pergi ke Leaventown hari ini, Pedro. Seperti yang sudah aku jelaskan padamu melalui telepon, kau akan menggantikan Draco untuk menjadi mata-mata. Targetmu adalah Jeremy, Erwin, atau anggota utama aliansi yang lain.”“Aku mengerti.” Pedro mengganggu. “Jika tidak ada lagi hal yang perlu aku dengar, aku akan segera pergi ke Leaventown sekarang juga.”“Kau boleh pergi sekarang. Semua persiapanmu sudah aku siapkan.”Pedro meninggalkan ruangan, menutup pintu. Ia bergegas memasuki mobil, meninggalkan bangunan. “Aku mendengar Henry Tolando memanggil Draco ke kediamannya. Akan tetapi, hal yang menggaguku adalah si Dewa Kematian Seberapa kuat dia sampai Draco kalah melawannya?”Pedro mengepalkan tangan erat-erat. “Aku tahu seberapa kuat Draco. Dia t
Dariel tiba di kediaman utama pukul dua pagi. Pria itu bergegas memasuki kamar Daniel, terkejut saat seorang dokter memeriksa ayahnya.“Ayah.” Dariel terpaksa menunggu di sofa selama beberapa waktu. Ia tidak mengalihkan pandangan sedetik pun dari Daniel. Kekhawatiran tampak jelas di wajahnya.Dariel merasa sangat tegang selama dalam perjalanan pulang. Meski kendaraan melaju sangat cepat, tetapi ia merasa waktu berjalan lambat.Dariel menghampiri Daniel setelah dokter meninggalkan ruangan. Ia duduk di samping ranjang, mengamati keadaan ayahnya.Daniel tampak lebih kurus dan pucat akhir-akhir ini meski kondisinya sempat membaik.Daniel menyentuh tombol di jam tangannya. Ruangan seketika terkunci dengan rapat. Ia membuka mata perlahan, tersenyum saat melihat Dariel. Ia tentu merasa sangat bangga pada putra semata wayangnya itu.“Dariel, aku senang kau tiba tepat waktu. Aku mengkhawatirkan keselamatanmu selama kau menuju rumah.” Daniel menyentuh tangan Dariel, mencengkeram kuat.“Ayah, ka
Henry Tolando menatap bangunan mewah di depannya sekilas, berlari menuju teras. Ia bergegas pergi setelah membaca pesan Davis.“Davis! Di mana kau?” teriak Henry Tolando sekeras mungkin. Ia berusaha mengendalikan napas yang terengah-engah. “Dasar bajingan!”Davis berhenti di tengah tangga saat mendengar teriakan, menoleh ke arah pintu. “Apa mungkin Tuan Henry datang?”Sammy bergegas menghampiri Davis. “Tuan Henry baru saja tiba, Davis.”Davis tersenyum. “Bukakah pintu untuknya. Ini saatnya aku memberinya sebuah kejutan.”“Kau benar-benar licik, Davis.” Sammy tersenyum, membuka pintu.“Di mana Davis?” Henry Tolando memelotot tajam, mengawasi keadaan sekeliling. Ia berjalan saat melihat Davis di tangga.“Kau mengejutkanku, Tuan. Apa yang terjadi? Apa kau marah karena petarungmu kalah dalam pertarungan tadi?” tanya Davis tanpa bergerak dari posisinya saat ini.“Hentikan basa-basimu, sialan! Aku ingin berbicara denganmu sekarang!” Henry Tolando terdiam saat melihat beberapa pengawal Davis
“Itu bukan masalah besar, Tuan Muda. Aku akan menemani Anda bertemu Davis. Aku yakin Davis pasti akan terkejut,” ujar Harry.Dariel berdiri dari sofa. “Ya, aku sejujurnya ingin bertanya beberapa hal pada Davis, terutama dari mana dia mendapatkan Si Dewa Kematian. Dia memiliki selera yang bagus.”Jack, Emir, dan Russel tampak kesal mendengarnya.Daisy dan Helga memasuki ruangan.“Dariel,” panggil Daisy. Ia terkejut saat melihat Jack, Emir, Russel, dan Harry hingga berhenti berjalan.Helga temenung di belakang Daisy, bertatapan dengan Harry sesaat. Ia melirik Jack yang terus mengamatinya. “Situasi menjadi canggung,” gumamnya.Dariel berkata, “Kau datang terlambat, Daisy. Pertandingan baru saja selesai.”Daisy memutar bola mata. “Aku memang sengaja datang terlambat. Aku tidak suka teriakan para penonton dan pertarungan di arena. Bisakah kita berbicara berdua, Dariel?”Jack, Emir, Russel, Harry, dan Helga meninggalkan ruangan.Harry mendekati Helga. “Apa yang sudah kau lakukan dengan Dais