Ethan meringis kesakitan, segera menghubungi komplotannya, berpura-pura tidak sadarkan diri. “Malam ini adalah malam terakhir kesombonganmu, Davis.”Davis segera melepaskan ikatan Susan, Rebecca, dan Emmely. “Kalian harus segera bersembunyi sekarang. Para berandalan sudah mengepung tempat ini.”Susan tiba-tiba memeluk Davis sangat erat. “Terima kasih karena kau sudah menyelamatkanku, Davis. Kau selalu melindungiku selama ini.”“Susan.” Davis terkejut, melihat air mata membasahi pipi Susan.Rebecca dan Emmely menatap sebal Susan.Davis melepaskan pelukan Susan perlahan. “Tempat ini berbahaya. Kalian harus segera pergi dari tempat ini secepatnya.”Susan terkejut ketika Davis melepas pelukannya. Ia mengira jika pria itu akan membalas pelukannya dan senang atas hadiah kecil darinya. Akan tetapi, kenyataan berkata lain.Davis memberikan Susan sebuah pisau, dan memberikan Rebecca pistol milik Ethan. “Aku akan mengantar kalian keluar dari gedung ini. Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul akan mem
“Suara apa itu?” tanya Emmely saat mendengar sorakan dari luar.Rebecca mengintip keadaan luar melalui jendela atas ruangan. Ia melihat beberapa berandalan berlarian ke arah tangga. “Aku melihat para berandalan pergi ke arah rooftop.”Susan mengintip dari jendela samping. Ia melihat kerumunan di rooftop. “Davis, aku harap kau baik-baik saja.”“Kita bisa keluar dari ruangan ini sekarang.” Rebecca turun dari tumpukan balok kayu, menggeser beberapa barang sepelan mungkin.“Apa kau yakin, Rebecca?” Emmely memegang pipa lebih erat.“Kita tidak mungkin selamanya berada di ruangan menyeramkan ini, Emmely. Aku juga tidak mau harus berurusan dengan tikus-tikus bau itu. Bantu aku untuk menjauhkan barang-barang ini dari pintu sekarang.”Susan dan Emmely membantu Rebecca.Di saat yang sama, Paul bergegas memasuki mobil, memacu kendaraan ke arah para berandalan yang tengah bertarung dengan Romeo, Gabriel, dan Joseph.Romeo, Gabriel, dan Josep segera menjauh ketika melihat mobil datang. Paul memacu
Davis segera menghindar ke samping, tetapi Toba mengalihkan serangan ke arah yang sama dengannya. Ia menerima sebuah tendangan hingga terdorong ke belakang meski sempat menahannya dengan kedua tangan.Lexy dan John melesatkan tendangan ketika Davis mundur. Tendangan mereka berhasil membuat Davis kembali maju.Davis menahan tendangan Toba dari samping meski sempat terdorong beberapa langkah. Lexy dan John segera mencengkeram tangan Davis, tetapi Davis lebih dahulu menendang kaki Lexy dan John hingga pertahanan mereka goyah dan ia bisa menyelamatkan diri.Para penonton bersorak heboh saat Davis berhasil menjauh dari The Street Boss. Mereka mulai bertaruh.Davis mengepalkan tangan erat-erat, mengembus napas panjang. “Sammy pasti akan langsung meninggalkanku ketika dia tahu aku kalah dan bergabung dengan The Street Boss. Aku mendapatkan kesetiaannya dengan susah payah dan aku tidak akan membiarkan Sammy lepas begitu saja. Dia adalah salah satu anggota terkuatku.”Davis melompat-lompat kec
Davis dan Toba saling melesatkan tendangan, melayangkan pukulan, beradu kekuatan. Para berandalan semakin bersorak heboh ketika pertarungan terjadi. Lexy dan John masih tampak kesal karena berhasil dikalahkan Davis.Ethan, Rico, dan Felix menonton pertarungan dari arah belakang. Ketiga pria itu terkejut karena Davis mulai mendominasi pertarungan.Ethan mengamati tangga sesaat. “Sialan! Jika Davis berhasil mengalahkan Toba, dia bisa memerintahkan para berandalan untuk menangkapku. Aku tidak mau kembali berada di penjara. Aku harus merencanakan pelarian jika situasi tidak terduga terjadi.”Ethan mendekat ke sisi rooftop, melihat Susan dan yang lain masih terbaring di tanah.“Ethan, apa yang kau rencanakan?” tanya Rico seraya mendekat bersama Felix. “Davis berhasil memukul Toba beberapa kali. Dia sepertinya sangat marah.”“Aku berniat membawa Susan.” Ethan tersenyum bengis.“Kau sama saja membahayakan dirimu sendiri, Ethan. Davis menyerang dengan membabi buta hanya karena Toba meledeknya
Toba tersenyum, menatap Davis yang berusaha berdiri. “Meski begitu, aku tahu kelemahanmu sekarang, Davis. Dibandingkan dengan Susan, kau tampaknya sangat menghormati pria tua bernama Sebastian. Aku akan membalasmu dengan balasan yang lebih mengerikan dibandingkan yang sudah kau lakukan padaku.”Toba memejamkan mata, tidak sadarkan diri.Davis meringis ketika berdiri, menatap para berandalan yang bersorak memanggil-manggil namanya. Ia seperti melihat Dave, Ricky, dan Tonny.Davis mengangkat tangan kanan. Para berandalan seketika terdiam. “Mulai sekarang, akulah yang menguasai jalanan Leaventown.”Para berandalan kembali bersorak.“Satu minggu dari sekarang, siapa pun yang ingin bergabung menjadi pasukanku harus berkumpul di tempat ini,” ujar Davis seraya memutar tubuh, menatap para berandalan.Para berandalan tersenyum, saling berbisik satu sama lain.“Kalian boleh pergi dan mengabarkan hal ini pada yang lain. ”Para berandalan mulai bergerak ke arah pintu.“Satu hal lagi, jangan bera
Davis pergi ke kediaman utama keluarga Anderson, memacu mobil cukup lambat karena kondisinya yang cukup buruk. Ketika menoleh ke samping, ia melihat rombongan mobil melewatinya dengan cepat.Davis tiba di kediaman keluarga Anderson beberapa menit kemudian. Ia keluar dari mobil, berjalan agak terburu-buru.“Apa yang kau lakukan di sini, Davis?” tanya Drake dengan tatapan memelot tajam, berjalan menghampiri Davis.“Aku harus menjemput seseorang.” Davis melewati Drake.Drake mencengkeram bahu Davis. “Jangan berbuat seenakmu di rumah ini! Kau sudah terusir dari rumah ini ketika aku mengusirmu tempo hari.”Davis berhenti, menatap ke arah ruangan Sebastian. “Kakek mengizinkanku untuk memasuki rumah ini kapan pun aku mau.”Davis kembali berjalan, mengabaikan tatapan kebencian Louise dan Ivan.“Dasar sampah sialan!” Drake terus berteriak ketika Davis menaiki tangga. “Kau semakin bertingkah semaumu! Aku seharusnya membuangmu sejak pertama kali kau datang ke rumah ini!”“Ayah.” Susan menggengga
Malam yang panjang berganti pagi. Cahaya matahari menerobos celah-celah kamar. Davis terbangun, memandangi seluruh kamar. Pria itu terdiam beberapa saat, membasuh wajah, menatap pantulan wajahnya di cermin.Davis mengintip Sarah di kamarnya. Gadis kecil itu masih tertidur pulas. “Sammy belum memberikan kabar terbaru padaku mengenai anggota baru yang berhasil dia rekrut.”Davis menjalankan quest harian di ruangan latihan, berbaring di tengah ruangan, memandangi langit-langit. Ketika memejamkan mata, ia teringat dengan kejadian semalam. “Polisi masih belum menemukan Ethan, Rico, dan Felix sampai sekarang. Mereka kemungkinan akan kembali membuat masalah di kemudian hari.”[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 8 (141/800)][Health Point: 23/28][Kekuatan: 19 | Pertahanan: 20 | Kecerdasan: 21 | Kelincahan: 19][Money Power: $1.012.250.000]Davis membersihkan diri, bergantian pakaian. Ketika ia akan membangunkan Sarah, gadis kecil itu sudah tampil rapi.“Kenapa aku
Davis membaca pesan dari Sammy. “Sammy sudah mendapatkan dua anggota saat ini. Aku harap dia segera kembali. Aku ingin membicarakan rencanaku padanya secara langsung.”Davis membaca informasi singkat sekaligus mengamati foto dua anggota yang baru dikirimkan Sammy. “Mereka terlihat tangguh.”Davis duduk di kursi, mengamati forum. “Pertandinganku dengan The Street Bos terus ditonton oleh banyak orang. Wajahku akan semakin dikenali oleh orang-orang.”“Dariel pasti juga sudah melihat pertandingan itu, tapi aku cukup heran karena dia tidak datang seperti waktu sebelumnya.”Davis menoleh pada Sarah yang tengah bermain dengan Susan, Rebecca, dan Emmely. “Aku juga belum melihat kondisi Toba, Lexy, dan John di penjara. Jika mereka sampai lolos dari penjara, mereka akan kembali melakukan kejahatan. Aku harus segera membuat pasukanku sendiri.”Rebecca mendekati Davis dengan malu-malu. “Davis, apa kau baik-baik saja? Aku sempat melihat pertarunganmu semalam. Aku juga belum sempat berterima kasih
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m