Home / Urban / Sistem Kekayaan Tak Terbatas / Ch. 5 — Mobil Mewah itu Punya William

Share

Ch. 5 — Mobil Mewah itu Punya William

Author: raraey
last update Last Updated: 2023-07-30 22:56:16

Sebuah mobil sedan keluaran terbaru memasuki halaman kampus Universitas Indonesia. Pandangan mahasiswa di sekitar terpaku pada kemewahan mobil tersebut. Orang-orang mulai berkumpul dan mencoba menerawang sang pemilik melalui siluet.

“Lihat, bukankah itu adalah mobil keluaran terbaru?”

“Aku tidak tahu kalau di fakultas kita ada orang kaya,” tambah yang lainnya.

Dagu Sarah perlahan naik, ia mendengus, dan tersenyum sombong. Perhatian orang-orang membuatnya semakin bersemangat. Setelah kejadian di mall kemarin, ia harus kesulitan untuk membujuk dan mengembalikan mood James.

‘Aku sudah bersusah payah mendapatkan mobil ini. Sudah sewajarnya kalian merasa iri,’ batin Sarah.

Sarah melepaskan sabuk pengaman, menekan tombol pembuka pintu, dan menunjukkan diri di depan mahasiswa lain untuk memamerkan mobil barunya. Ia tersenyum penuh keangkuhan dan menutup pintu, berusaha untuk menyapa kenalannya.

Tiba-tiba, perhatian semua orang beralih. Sarah ikut mencoba mencari tahu pencuri perhatian tersebut hingga mendapati sebuah mobil sport melaju pelan dan parkir tepat di depan mobil Sarah.

Gadis itu mengigit bibirnya sendiri, merasa perhatiannya dicuri. Ia penasaran siapa orang yang membawa mobil mewah itu ke kampus. Dan lagi, itu adalah mobil sport yang dia lihat kemarin masih di pajang di showroom!

Dalam hitungan detik, Sarah akan menemukan siapa pencuri perhatian itu dan akan membuat perhitungan karena telah menganggunya, pasangan dari putra tunggal keluarga Eliort.

Saat pintu mobil tersebut terbuka dan menampakkan siluet seorang pria tinggi dengan setelan mahal, Sarah sempat berpikir dia akan memulai target baru untuk ia isap sebagai lintah. Tetapi, begitu dia menemukan siapa pria itu, senyuman Sarah dengan tiba-tiba merekah,

“Bukankah dia William?!”

“Bagaimana mungkin? William berubah begitu cepat setelah menghilang selama beberapa hari!”

Kerumunan mulai memenuhi William ketika mereka merasa saling mengenal satu sama lain setidaknya untuk menyapa. Semua orang di sana tahu, William memiliki hati baik.

Tidak peduli dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu, entah dari tiket lotre ataupun melakukan hal ilegal, mereka pasti akan menerima sedikit cipratan uang jika mengungkit sedikit kebaikan mereka di masa lalu.

William menyeringai, menatap pada mereka yang segera memakai topeng mereka kembali ketika menemukannya telah mengubah takdir. Ia berpikir untuk setidaknya memberi mereka pelajaran, namun itu tidak akan seberat hukuman yang akan dia jatuhkan pada Sarah dan James.

Sarah memandangi dalam diam di kejauhan, terlarut dalam pikiran.

‘James bilang mobil mewah itu senilai dua miliaran. Bagaimana William bisa mendapatkan uang untuk membeli mobil tersebut? Jika aku mengungkit ini di depan orang lain, mereka mungkin akan menyadari kejanggalan dan menuduh William melakukan kejahatan. Jika aku mampu mempermalukannya dan mengendalikan situasi, James pasti senang,’ batin Sarah.

Sarah tersenyum penuh kelicikan sebelum dia berjalan menuju ke arah William dengan tergesa-gesa. Ia berdiri di antara orang-orang yang mengelilinginya, dan mata mereka saling membalas satu sama lain.

“William, senang melihat kabarmu baik-baik saja. Seminggu lalu, aku mendengar kamu masuk rumah sakit setelah mengalami kecelakaan. Apa kamu masih merasa sakit?” tanya Sarah penuh perhatian palsu.

Situasi berubah. Dari semula mereka memenuhi ruangan dengan pertanyaan dibenak mereka, pusat pembahasan menjadi lebih fokus pada pertanyaan Sarah. Semua orang memberikan tatapan sama; mencoba memastikan apakah pernyataan tersebut benar.

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang tidak perlu kamu khawatirkan, Sarah. Kamu membuat dirimu terlihat seperti orang lain saja,” sindir William. Terlihat ekspresi terkejut Sarah, tetapi dia tidak berhenti di sana. “Bagaimanapun, memang benar selama seminggu ini aku dirawat di rumah sakit, tetapi bukan masalah besar karena dokter mengatakan pemulihanku begitu cepat.”

Sarah menggigit bibir, berkata dengan segera sebelum situasi berubah merugikannya, “Lihatlah, mobil barumu. James bilang mobil ini seharga dua miliar. Bagaimana kamu bisa mendapatkan uang yang cukup banyak untuk membelinya? Jika aku cukup beruntung, aku mungkin sudah memenangkan tiket lotre, tetapi tidak ada berita tentang seseorang memenangkan hadiah utama selama satu bulan terakhir. Kamu tahu, mencari uang sebagai seorang pria itu adalah pekerjaan sulit.”

“Sarah, kamu sangat mengetahui itu. Sebagai seorang pria, aku perlu bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan dan keberuntunganku sangatlah buruk. Aku tidak bisa membiarkan orang lain berdiri di atasku dan mengendalikan diriku, tidak juga menyerahkan tubuhku pada orang lain demi lembaran kertas. Aku sangat yakin kamu sendiri mengetahui itu,” ucap William, memicu kembali ingatan membekas di antara mahasiswa lain.

Sebelum itu, William pernah mendengar rumor buruk tentang Sarah, yang menempel pada anak orang kaya untuk memeras mereka dengan kecantikan yang dia miliki. Sudah bukan rahasia umum kalau sebagian besar orang memandang Sarah demikian, dan itu membuat mereka saling berbisik.

“Perkataan William benar. Ia tidak mungkin menggelantung pada orang lain untuk mendapatkan uang.”

“Bukankah itu berarti mobil Sarah didapatkan dari pria yang dia tempeli?”

“Jika suatu hari nanti aku mendengar dia menjadi wanita simpanan, aku tidak akan terkejut,” tambah yang lain.

William menilik ke arah Sarah, mengetahui gadis tersebut menahan emosi dan mencoba untuk tidak terpancing.

“Tentu saja, aku membicarakan tentang orang lain. Aku memahami dan mengerti kalau kamu bukan wanita seperti itu, Sarah, karena kita sudah mengenal selama dua bulan.”

Sarah memasang sedikit senyuman pahit. Perkataan William barusan membuat situasi panas mulai redam kembali. Ia menyadari kalau hal ini pasti akan sampai ke telinga James, maka dari itu William mengetahui kesalahan tersebut dan mencoba untuk memperbaikinya.

‘Pada akhirnya, William masih memiliki ketakutan terhadap James. Aku akan meladenimu kalau begitu.’

“Tetapi, Sarah, kamu memang pandai memilih pasangan. James berasal dari keluarga terpandang, keluarga Eliort, berpikir kamu menjadi pasangan dari tuan muda mereka membuatku sulit untuk berkata-kata.”

“Aku penasaran pertukaran semacam apa yang membuatnya sampai membelikanmu mobil,” lanjut William dengan seringai jahat.

Keadaan kembali memanas. Saat itu, emosi Sarah sudah memuncak dan dia hampir akan menerjang William dengan umpatan dan kata-kata binatang. Namun, dengan tiba-tiba, jarak di antara mereka menjadi kian menyempit, dan bisikan membuat Sarah bungkam.

“Aku tidak akan mengungkapkan kebohongan dan rekayasamu di hadapan orang lain untuk menjaga martabatku. Tetapi kamu akan menerima akibatnya jika mencoba untuk bermain-main denganku,” bisik William memberi peringatan keras.

**

Sarah memecahkan vas bunga, mencoba untuk meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ia berada di kelas. Saat ia melihat William mulai mencari muka dan bertindak semena-mena, Sarah terus mengutuk di dalam hati dan berharap pemuda itu mati.

James melihat kemarahan Sarah dan berusaha untuk menenangkan. Ia dengan perlahan memeluk gadis tersebut dari belakang, mencoba untuk menenangkannya.

“Sayang, kenapa kamu begitu emosi? Ini tidak seperti dirimu saja.” James menaruh perhatian penuh, sangat khawatir.

Ia mendengarkan semua perkataan Sarah, mendengar tentang mobil baru William dan bagaimana Sarah dipermalukan di depan orang lain. Seketika, kobaran api memenuhi hati James. Kebencian dan emosi memenuhi rongga hati hingga dia sendiri merasa sesak untuk berdiam diri.

“Ini tidak bisa dibiarkan! Jika dia sangat ingin memulai peperangan, maka aku akan menghadapinya! Kamu tenang saja, kita akan membuat William kembali merasa seperti di neraka!” gertak James.

Related chapters

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 6 — Rasa Bersalah dan Bahaya

    Mobil mewah itu melaju lebih kencang lagi di tengah gemerlap perkotaan dengan gedung-gedung menjulang tinggi. Jalan raya dipenuhi oleh cahaya-cahaya neon dari gedung-gedung pencakar langit yang megah, menciptakan suasana yang futuristik dan glamor. Kendaraan lainnya berlalu lalang, namun semua perhatian tercuri oleh mereka. Saat atap mobil terbuka, adrenalin meningkat dan teriakan histeris pria di kursi penumpang bergabung dengan deru mesin mobil yang kuat, menciptakan kegembiraan yang luar biasa di tengah keramaian kota. William, sang pengemudi, tak bisa menyembunyikan senyuman kepuasannya dan semakin memacu kecepatan, menikmati setiap detiknya.Namun, kegembiraan itu berubah menjadi momen penuh ketegangan saat William merasa tangan pemuda di sampingnya menggenggam pundaknya dengan kuat. Melalui tatapan berbinar, pemuda itu menunjukkan rasa ketakutannya dan memohon untuk melambatkan mobil. William mengerjap, menyadari bahwa mereka harus mengurangi kecepatan, menyadari terlalu terbawa

    Last Updated : 2023-07-31
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 7 — Preman

    William tidak memiliki pilihan lain. Para preman itu, William mengetahui identitas mereka. Dulu dan sekarang tidak pernah berubah. James akan selalu menghantui kapan pun dia hidup dan tidak mungkin untuk lepas dari genggaman bajingan itu tanpa menunjukkan perlawanan berarti.Berpikir mengakhiri kontrak adalah kesempatan untuk melepaskan diri, namun dia salah.Kenangan buruk mulai menghantui dan merasuki hati William, mengingatkan rasa trauma dan ketakutan di masa lalu. Tanpa terasa mereka sampai di gedung kosong, tempat di mana dia biasa menerima pelajaran.“Sana dan duduklah dengan tenang sampai Tuan Muda sampai!”Pemuda itu didorong ke sudut ruangan dan terjatuh. Puing-puing dan lantai kasar melukai telapak tangan William. Ia tidak bisa memberikan perlawanan dengan pikiran kosong.Tidak lama, suara hentakan kaki terdengar mendekati keberadaan mereka. Wajah tidak asing itu terlihat menyeringai dengan jahat dan merendahkan. Ini adalah pemandangan yang sangat James rindukan, ketika ia

    Last Updated : 2023-08-01
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 8 — Peringatan

    Ayunan tangan William mengenai tepat di muka James, membuat pemuda itu terjerembab ke belakang dan berputar. William masih memiliki kemarahan di hati, keinginan untuk memberi lebih banyak pelajaran harus ia urungkan.William tahu dia perlu memberi lebih banyak pelajaran hingga James merasa enggan untuk memancing masalah. Terlahir sebagai anak satu-satunya keluarga Eliort membuat pemuda itu tidak mengetahui batasan dan kapan menyerah—kesempatan ini seharusnya tidak dilewatkan begitu saja.Namun, William memutuskan untuk berhenti.‘Aku tidak boleh menjadi seperti James. Ia memang melakukan hal di luar batas, tetapi bukan berarti aku juga,’ batin William.James babak belur, sebagaimana para preman itu. Sesaat sebelum William sadar akan situasi, ia telah menyingkirkan semua preman dalam satu kali pukulan, membuat ia terkesan sekaligus takjub pada diri sendiri. Ia menjadi sangat kuat dengan menukar Poin Sistem, tetapi bagaimana dengan keterampilan bela diri lain?‘Aku merasa seperti tidak

    Last Updated : 2023-08-03
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 9 — Keluarga Eliort

    William menatap dengan penuh kebingungan pada jendela notifikasi yang melayang di udara. Dua iklan properti yang menarik perhatiannya muncul di layar, memperumit pilihannya. Ia berada dalam situasi yang sulit; harus memilih salah satu dari dua rumah impian yang ia temukan.Di sudut kiri layar, terdapat iklan rumah yang berlokasi di tengah kota. Rumah tersebut memiliki arsitektur klasik dengan nuansa elegan. Halaman depannya dikelilingi oleh taman bunga berwarna-warni, dan deretan pohon besar memberikan teduh yang menyenangkan. Selain itu, lokasinya sangat dekat dengan kantor dan tempat-tempat hiburan yang selalu ramai dikunjungi. Semua aspek tersebut sangat menarik bagi William yang ingin hidup di pusat kota untuk kemudahan akses dan kehidupan yang dinamis.Namun, di sudut kanan layar, terdapat iklan rumah kedua yang berlokasi di pinggiran kota. Rumah ini memiliki gaya modern dengan jendela-jendela besar yang memberikan pemandangan indah ke perbukitan hijau. Udara segar dan suasana

    Last Updated : 2023-08-04
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 10 — Tuntutan Keluarga Eliort

    Setelah menghajar James dan menyelesaikan permasalahan dengan mantap, William kini merasakan kedamaian yang selama ini ia idam-idamkan. Sosok James yang dulu menjadi sumber kekacauan kini tampak menghilang dari lingkaran perhatian, dan bahkan saat mereka berpapasan, James terlihat acuh tak acuh.Joel, sahabat William, memperhatikan perubahan ini dan tidak bisa menyembunyikan rasa keheranannya. "Menurutmu, apa ada alasan kenapa James tiba-tiba berhenti menyebabkan masalah? Dia bahkan tampak tidak peduli saat bertemu denganku."Joel mengungkapkan kecurigaannya terhadap tindakan James yang mengejutkan. Baginya, sangat mungkin James menyusun rencana besar di balik perilaku anehnya. William tidak bisa menahan senyum misterius ketika membicarakan keluarga Eliort, dan seolah-olah ada rahasia besar yang disembunyikan di balik senyumnya.“Tenang saja. Mungkin saja James telah mendapatkan pencerahan dan berhenti berbuat jahat,” jawab William dengan santai, mengundang tawa dari Joel karena jawaba

    Last Updated : 2023-08-05
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 11 — Kemarahan Sang Dekan

    “Ini membuatku kecewa. Fakta kalau kamu berpikir sesempit itu, Ales.”Herman, semula berada di ambang pintu, mendorong kursi roda dengan pelan menggunakan tangannya yang rapuh. Ia menolak pertolongan William dan mendekat ke arah Ales dengan konstan. Ada sedikit tekanan yang muncul setiap kali roda berputar. Sementara Ales, memendam kekesalan karena situasi tak terduga ini. Hati pria tua itu memanas, namun kehadiran Herman bagaikan air yang akan meredamnya.“Tuan Herman, anda berkata sangat kasar. Saya melakukan ini demi menjaga nama baik universitas dan menghargai jasa keluarga Eliort sebagai pembawa perubahaan pada universitas ini. Tanpa mereka, dan hanya dengan mengandalkan dukungan pemerintah, nama universitas ini tidak akan dikenal di seluruh negeri!”Herman membuang nafas kasar dan memalingkan muka menuju jendela kaca, memandangi universitas yang telah ia bangun selama beberapa puluh tahun, dan mengenang setiap perkembangan yang ada. Campur tangan konglomerat, politisi, bahkan n

    Last Updated : 2023-08-06
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 12 — Rencana Investasi

    Kebenaran terungkap, sementara dekan pun memiliki puluhan tugas baru untuk dikerjakan demi menyingkirkan ketidakadilan di lingkungan universitas.Berkat kejadian yang diungkapkan oleh William, Herman, untuk pertama kali, melakukan sebuah gerakan revolusioner baru yang menekankan keadilan dan kesetaraan di universitas tersebut dan memastikan agar tidak ada lagi diskiriminasi yang terjadi.Pengumuman tersebut jelas membawa perubahan besar pada hierarki yang sebelumnya ada, menghancurkannya, dan kini para mahasiswa dari kalangan ke bawah dapat menegakkan kepala mereka dengan tenang dan nyaman.Selain itu, demi menekankan berlakunya peraturan baru, Herman membuat sebuah lembaga atau serikat mahasiswa yang menjunjung tinggi kesetaraan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan universitas dan menerima setiap laporan mengenai masalah para mahasiswa. ‘Selain itu, ada banyak anak orang kaya yang mulai kehilangan keberanian setelah Tuan Herman menghukum James. Bagi mereka, James

    Last Updated : 2023-08-07
  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 13 — Raelza

    Restoran dari Hotel Queen memancarkan kemegahan dan keeleganan yang memukau. Ketika William dan pria tua itu memasuki restoran, mereka disambut dengan desain interior yang berkelas dan mewah. Langit-langit tinggi dihiasi dengan lampu gantung kristal yang berkilauan, memberikan sentuhan gemerlap yang mempesona. Dinding restoran dilapisi dengan warna lembut menciptakan suasana hangat dan ramah.Aroma lezat dari hidangan makanan yang dihidangkan menyapu ruangan, menggugah selera dan menciptakan atmosfer yang mengundang. Bau harum rempah-rempah dan bumbu-bumbu segar menggoda indera penciuman, membuat William semakin menantikan santapan yang akan mereka nikmati.Di antara meja-meja yang diletakkan dengan apik, terlihat seorang gadis cantik yang duduk seorang diri. Wajahnya begitu memesona dengan cahaya lembut yang menghiasi dari lampu meja di sekitarnya. Matanya yang indah seperti permata berkilauan.Rambut panjang dan mengalir, berwarna cokelat muda, menyentuh bahunya dengan lembut. Saat

    Last Updated : 2023-08-08

Latest chapter

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 17 — Kencan (2)

    William membuntuti gadis tersebut tanpa dapat ia sadari. Beberapa saat lalu, ajakan tersebut sangat sulit untuk ditolak. Padahal, William sudah memiliki rencana untuk berkunjung ke panti asuhan.Ia membawa tas belanjaan Raelza tanpa berkomentar apa pun. Pekerjaan ini lebih sederhana dibandingkan yang dia pikirkan. Hingga gadis tersebut menoleh ke belakang dan menatap dengan kesal.“William, jangan membuntutiku dari belakang. Kita harus berjalan sejajar agar orang-orang tidak menganggapmu sebagai kurir,” protes Raelza.William tidak mengerti. Bagi dia, gadis ini bukanlah orang yang akan mempermasalahkan tentang hal sederhana seperti ini, apalagi memikirkan pendapat orang lain. Ia menyunggingkan senyuman pahit, merasa tidak layak untuk menerimanya.Jauh di hati William, kenangan pahit dengan Sarah dan James masih membekas, memberikannya ketakutan untuk tenggelam dalam hubungan asmara. Jadi, ia sengaja menjaga jarak dengan orang lain.“Janga

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 16 — Kencan (1)

    Keramaian dan kicauan memenuhi restoran, menandakan jam sibuk mereka. William melihat ke arah jam tangan bermerek yang dia beli seharga ratusan juta, kemudian kembali memaikan ponsel.Tidak lama, seseorang menghampiri William, memberi sapaan hangat dan menepuk pundaknya akrab.“Kamu sudah menunggu lama?” tanya sang gadis, Raelza.William menggelengkan kepala, menarik kursi di samping untuk memberikan ruang pada sang gadis untuk duduk. Ia bahkan membersihkan tempat duduk terlebih dahulu dan memberikan kesan bagus.“Aku sudah memesankan minuman untukmu.”Sang gadis mengerutkan kening. Matcha, bagaimana William tahu kalau dia menyukainya? Sayangnya, pemikiran seperti itu dengan cepat hangus, mengingatkan Raelza kalau ini adalah restoran Jepang. Bahkan, hidangan sendiri tidak jauh dari ramen dan sushi.“Kamu sudah membaca tentang laporan yang aku berikan? Beberapa bisnis mengalami kenaikan signifikan, terutama di sektor hiburan. Tetapi bisnis dari keluarga Eliort tampak mengalami penuruna

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 15 — Janji

    “Hya!”“Sya!”Suara itu menggema di antara pohon-pohon dan bunga-bunga yang bermekaran, menyelinap keluar dari balik pagar besi yang megah dan kuat, menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya dari dunia luar.Seorang gadis berdiri di tengah lapangan rumput, mengulang gerakan-gerakan aneh dan kaku. Setiap langkah nan pukulan dipadukan dengan teriakan khusus.William memandangi dalam diam. Ia berpikir, apa memang ini yang biasanya seorang seniman bela diri lakukan?Ia duduk di dalam gazebo, memandangi Raelza dengan pandangan yang terpaku dari kejauhan sambil memberikan instruksi khusus. Setidaknya, itu adalah apa yang orang-orang lihat.Berbagai macam informasi masuk melalui jendela informasi. William menggeser layar dengan matanya, menghindari kemungkinan ia dicurigai oleh orang lain.Pilihan tentang pengajaran seni bela diri telah dikeluarkan dan tampak mengalami perkembangan signifikan terlepas dari perkembangan zaman. Ia sempat berpikir kalau memang ada sebuah perguruan di belahan d

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 14 — Pertukaran Setara

    William memicingkan mata mendengar perkataan Herman. Ia memahami arti dari membuat kesepakatan yang disampaikan tersebut, dan merasa sedikit heran.Sebagai seorang pria tua berpengalaman, Herman mengetahui kekhawatiran di antara kedua orang tua itu. Mereka memiliki ekspresi wajah yang hampir sama. Ia akan memberi sedikit dorongan agar mereka mengetahui maksudnya, di sisi lain juga membuat mereka saling mengenal satu sama lain.‘Ini sama seperti menjatuhkan dua burung dengan satu batu!’“Bagaimana aku mengatakannya? Kalian pasti memiliki sesuatu yang kalian dapat tawari. Jika itu adalah William, orang yang mengajarimu seni bela diri, aku mungkin merasa tenang,” terang Herman.Sebelum mereka sempat memikirkan dalam-dalam maksud perkataan Herman, pria tua itu sudah berdiri dengan bir di tangan. Ia terkekeh dan pergi tanpa berkata apa-apa, seperti menyembunyikan tujuannya dan lari dari tanggung jawab.Kedua orang itu saling memandangi satu sama lain. Perasaan canggung seketika menyelimuti

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 13 — Raelza

    Restoran dari Hotel Queen memancarkan kemegahan dan keeleganan yang memukau. Ketika William dan pria tua itu memasuki restoran, mereka disambut dengan desain interior yang berkelas dan mewah. Langit-langit tinggi dihiasi dengan lampu gantung kristal yang berkilauan, memberikan sentuhan gemerlap yang mempesona. Dinding restoran dilapisi dengan warna lembut menciptakan suasana hangat dan ramah.Aroma lezat dari hidangan makanan yang dihidangkan menyapu ruangan, menggugah selera dan menciptakan atmosfer yang mengundang. Bau harum rempah-rempah dan bumbu-bumbu segar menggoda indera penciuman, membuat William semakin menantikan santapan yang akan mereka nikmati.Di antara meja-meja yang diletakkan dengan apik, terlihat seorang gadis cantik yang duduk seorang diri. Wajahnya begitu memesona dengan cahaya lembut yang menghiasi dari lampu meja di sekitarnya. Matanya yang indah seperti permata berkilauan.Rambut panjang dan mengalir, berwarna cokelat muda, menyentuh bahunya dengan lembut. Saat

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 12 — Rencana Investasi

    Kebenaran terungkap, sementara dekan pun memiliki puluhan tugas baru untuk dikerjakan demi menyingkirkan ketidakadilan di lingkungan universitas.Berkat kejadian yang diungkapkan oleh William, Herman, untuk pertama kali, melakukan sebuah gerakan revolusioner baru yang menekankan keadilan dan kesetaraan di universitas tersebut dan memastikan agar tidak ada lagi diskiriminasi yang terjadi.Pengumuman tersebut jelas membawa perubahan besar pada hierarki yang sebelumnya ada, menghancurkannya, dan kini para mahasiswa dari kalangan ke bawah dapat menegakkan kepala mereka dengan tenang dan nyaman.Selain itu, demi menekankan berlakunya peraturan baru, Herman membuat sebuah lembaga atau serikat mahasiswa yang menjunjung tinggi kesetaraan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan universitas dan menerima setiap laporan mengenai masalah para mahasiswa. ‘Selain itu, ada banyak anak orang kaya yang mulai kehilangan keberanian setelah Tuan Herman menghukum James. Bagi mereka, James

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 11 — Kemarahan Sang Dekan

    “Ini membuatku kecewa. Fakta kalau kamu berpikir sesempit itu, Ales.”Herman, semula berada di ambang pintu, mendorong kursi roda dengan pelan menggunakan tangannya yang rapuh. Ia menolak pertolongan William dan mendekat ke arah Ales dengan konstan. Ada sedikit tekanan yang muncul setiap kali roda berputar. Sementara Ales, memendam kekesalan karena situasi tak terduga ini. Hati pria tua itu memanas, namun kehadiran Herman bagaikan air yang akan meredamnya.“Tuan Herman, anda berkata sangat kasar. Saya melakukan ini demi menjaga nama baik universitas dan menghargai jasa keluarga Eliort sebagai pembawa perubahaan pada universitas ini. Tanpa mereka, dan hanya dengan mengandalkan dukungan pemerintah, nama universitas ini tidak akan dikenal di seluruh negeri!”Herman membuang nafas kasar dan memalingkan muka menuju jendela kaca, memandangi universitas yang telah ia bangun selama beberapa puluh tahun, dan mengenang setiap perkembangan yang ada. Campur tangan konglomerat, politisi, bahkan n

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 10 — Tuntutan Keluarga Eliort

    Setelah menghajar James dan menyelesaikan permasalahan dengan mantap, William kini merasakan kedamaian yang selama ini ia idam-idamkan. Sosok James yang dulu menjadi sumber kekacauan kini tampak menghilang dari lingkaran perhatian, dan bahkan saat mereka berpapasan, James terlihat acuh tak acuh.Joel, sahabat William, memperhatikan perubahan ini dan tidak bisa menyembunyikan rasa keheranannya. "Menurutmu, apa ada alasan kenapa James tiba-tiba berhenti menyebabkan masalah? Dia bahkan tampak tidak peduli saat bertemu denganku."Joel mengungkapkan kecurigaannya terhadap tindakan James yang mengejutkan. Baginya, sangat mungkin James menyusun rencana besar di balik perilaku anehnya. William tidak bisa menahan senyum misterius ketika membicarakan keluarga Eliort, dan seolah-olah ada rahasia besar yang disembunyikan di balik senyumnya.“Tenang saja. Mungkin saja James telah mendapatkan pencerahan dan berhenti berbuat jahat,” jawab William dengan santai, mengundang tawa dari Joel karena jawaba

  • Sistem Kekayaan Tak Terbatas   Ch. 9 — Keluarga Eliort

    William menatap dengan penuh kebingungan pada jendela notifikasi yang melayang di udara. Dua iklan properti yang menarik perhatiannya muncul di layar, memperumit pilihannya. Ia berada dalam situasi yang sulit; harus memilih salah satu dari dua rumah impian yang ia temukan.Di sudut kiri layar, terdapat iklan rumah yang berlokasi di tengah kota. Rumah tersebut memiliki arsitektur klasik dengan nuansa elegan. Halaman depannya dikelilingi oleh taman bunga berwarna-warni, dan deretan pohon besar memberikan teduh yang menyenangkan. Selain itu, lokasinya sangat dekat dengan kantor dan tempat-tempat hiburan yang selalu ramai dikunjungi. Semua aspek tersebut sangat menarik bagi William yang ingin hidup di pusat kota untuk kemudahan akses dan kehidupan yang dinamis.Namun, di sudut kanan layar, terdapat iklan rumah kedua yang berlokasi di pinggiran kota. Rumah ini memiliki gaya modern dengan jendela-jendela besar yang memberikan pemandangan indah ke perbukitan hijau. Udara segar dan suasana

DMCA.com Protection Status