Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 45. Angel Berbohong

Share

Bab 45. Angel Berbohong

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 04:02:13

Setelah kurang lebih 1 jam Roy dan Angel berada di samping rumah memanggang ikan sembari bercakap-cakap, seluruh ikan tuna yang di panggang itu pun matang. Roy yang dibantu Bi Surti segera membawa ikan-ikan itu ke dalam rumah, kemudian meletakannya di meja makan.

Orang tua Angel salah satu orang yang memiliki kekayaan di atas rata-rata di kota itu, selain perusahaan yang diserahkan Pak Jonan pada putrinya itu ia juga memiliki belasan perusahaan lainnya yang menyebar di kota-kota di Indonesia. Sementara Bu Via seorang dosen tetap di sebuah universitas terkemuka di sana, tentu saja hasil kekayaan mereka melimpah-ruah bisa dikatakan tidak akan habis 7 turunan nantinya.

Kekurangan mereka adalah sikap Pak Jonan yang terlalu selektif dalam segala hal, termasuk menentukan sosok yang bakal diterimanya menjadi menantu. Seperti yang di alami Angel, wanita cantik bertubuh sintal itu di jodohkan dengan Anton putra dari sahabatnya yang juga orang terkaya di kota itu.

Alasan Pak Jonan bersikap begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 46. Terasa Lebih Spesial

    “Begini Angel, kalian kan udah bertahun-tahun menikah. Papa dan Mama meminta kalian untuk mengurangi kesibukan bekerja, kami udah rindu ingin memiliki dan menimang-nimang cucu. Kami berharap kalian lebih fokus kesana dibandingkan pekerjaan-pekerjaan kalian yang nggak ada habis-habisnya itu,” tutur Bu Via, sementara Angel hanya diam tertunduk sulit untuk menjawab.“Yang dikatakan Mamamu itu benar, Angel. Kalian udah seharusnya memikirkan keturunan, kalau kerjaan memang takan pernah habis-habisnya terutama dengan Anton yang memiliki banyak perusahaan cabang di luar negeri,” tambah Pak Jonan.“Aku pernah bicarakan hal itu pada Mas Anton Pa, tapi dianya bilang nanti saja jika seluruh perusahaannya benar-benar udah berjalan lancar dan dapat di handel oleh orang-orang kepercayaannya,” tutur Angel mengarang alasan, padahal selama menikah tak sekalipun mereka pernah bicara mengenai hal itu, apalagi mengarah untuk fokus pada keturunan mereka.“Kalau begitu nanti Papa yang akan bicara padanya m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 47. Tak Menyangka

    “Maksud kedatangannya ke kota ini menemui sahabatnya itu untuk mencari pekerjaan, tapi setelah aku tanya dia jawab hanya tamatan SMA. Aku tentu saja belum bisa memperkerjakannya di kantor sebagai karyawan,” tutur Angel.“Loh, kamu kan bisa memperkerjakan dia sebagai office boy di kantormu?” ujar Pak Jonan.“Masalahnya di kantor udah ada beberapa orang office boy, Pa. Makanya aku bingung harus menempatkannya di mana jika bekerja dikantor, untuk sementara aku pekerjakan saja di rumah ini sebagai pengurus taman. Toh dia nggak menolak malahan nggak mau digaji lagi,” tutur Angel.“Loh kok bisa gitu? Jadi kamu turuti saja apa katanya itu nggak digaji, sementara mengurus taman dan membersihkan perkarangan rumah seluas ini bukanlah pekerjaan yang gampang. Pekerjaan itu menguras keringat dan lebih berat dibandingkan bekerja sebagai office boy di kantormu,” ujar Bu Via.“Ya nggaklah, Ma. Walaupun Roy nggak mau digaji seperti yang lain setiap bulannya, tapi aku selalu memberikannya uang jajan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 48. Diundang Ke Rumah

    “Iya Pak, itu baru aku sadari saat aku telah terlanjur datang ke kota ini. Beruntung Tante Angel mau menerimaku bekerja di rumah ini, kalau tidak aku nggak tahu harus ke mana setelah aku diberikan alamat yang tidak sebenarnya oleh sahabatku,” tutur Roy dengan raut wajah sedihnya, saat mengingat teganya Ronal memperlakukan dia seperti itu.“Kamu yang sabar ya, Roy. Kami tahu semua yang kamu alami itu, Angel telah menceritakan semuanya kepada kami. Terima kasih, kamu telah bersedia bekerja di rumah putriku ini meskipun pekerjaan itu tak seperti yang kamu harapkan,” ucap Bu Via.“Iya sama-sama, Bu. Aku justru yang berterima kasih, karena Tante Angel telah menerimaku bekerja di rumah ini. Kalau tidak aku nggak tahu bagaimana nasibku di kota ini, yang memang tak memiliki saudara selain sahabatku itu.”“Semua itu pasti ada hikmahnya, Roy. Kamu harus tetap sabar dan bekerja sesuai dengan keahlian yang kamu miliki,” tutur Bu Via.“Iya Bu, terima kasih untuk saran-sarannya,” ucap Roy.“Angel,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 49. Anton Pria Egois

    “Nah, itu jugalah yang menjadi pikiranku. Apakah nanti Om Anton bisa menerimaku bekerja di rumah ini? Sementara aku yakin hingga sekarang dia nggak tahu akan aku yang dipekerjakan Tante untuk mengurus taman di sini,” tutur Roy.“Kalau soal itu Mas Roy nggak usah kuatir, Nyonya saat ini nggak pernah mau lagi dengan segala aturannya. Pasti Mas Roy akan Nyonya bela jika Tuan Anton nggak setuju akan Mas dipekerjakan Nyonya di rumah ini,” ujar Bi Surti.“Tapi itu pasti akan mengundang keributan dan pertengkaran diantara mereka Bi, aku jelas aja nggak inginkan hal itu terjadi. Kasihan Tante yang sering ditinggal, begitu Om Anton pulang malah bertengkar,” tutur Roy merasa kuatir dan tak ingin semua itu terjadi nantinya.“Kalaupun Mas Roy nggak ada di rumah ini, mereka emang kerap ribut karena Tuan Anton memang egois dan banyak sekali aturannya. Sekali dua kali Nyonya berusaha untuk sabar, jika kesabaran itu nggak bisa lagi ia tahan maka keributan akan terjadi,” Bi Surti menjelaskan akan kebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 50. Seprei Ranjangpun Kusut

    “Nggak ada Tante, aku hanya heran aja dengan rumah tangga Tante dan Om Anton. Maaf Tante jika aku telah berburuk sangka dan berfikir yang nggak-nggak,” tutur Roy.“Hemmm, apa yang kamu pikirkan memang benar adanya. Aku dan Mas Anton memang tidak seperti pasangan suami istri, malahan untuk kamu ketahui selama kami berumah tangga hari-hari yang ku rasakan tak pernah bahagia-bahagianya sama sekali. Semakin hari aku semakin tersiksa dengan semua ini,” mata Angel mulai berkaca-kaca, sepertinya selama ini ia tengah berusaha memendam perasaannya itu dan sekarang ia tumpahkan semuanya pada Roy.Roy membiarkan saat pundaknya menjadi sandaran wanita cantik bertubuh sintal itu, karena terbawa suasana Roy pun membelai rambut indah panjang tergerai milik Angel. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling menyanyangi, meskipun diantara mereka tidak ada benih cinta yang hadir selain berusaha untuk saling mengisi membuang hadirnya rasa kesepian. Terutama bagi Angel yang sejatinya telah berum

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 51. Karena Kesepian

    “Hemmm, tentu aja nggak Roy. Jika bercinta hanya sekedar melampiaskan rasa sakit hatiku pada Mas Anton, mungkin sejak dulu aku melakukannya dengan pria lain di luar sana. Aku melakukannya dengan mu, karena memang aku benar-benar menginginkannya. Dan itu terbukti berkali-kali aku meraih puncak saat bercinta denganmu,” tutur Angel.“Aku juga nggak ngerti, Tante. Kenapa semua ini terjadi begitu saja, padahal aku sama sekali belum pernah melakukan sebelumnya dengan wanita lain selain Tante,” ujar Roy merasa bingung dengan semua yang telah terjadi antara dia dan Angel.“Udahlah Roy, ngapain juga dipikirin. Toh, semua yang kita lakukan ini sama-sama kita nikmati dan suka sama suka. Apa kamu menyesal Roy?” Angel balik bertanya.“Tentu aja nggaklah, Tante. Seperti yang Tante bilang tadi, karena aku juga menginginkannya makanya semua ini terjadi. Tante nggak usah kuatir, asal Tante bahagia dan senang aku pun dengan senang hati melakukannya kapan pun Tante menginginkannya,” tutur Roy dengan sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 52. Gairah Kilat Di Dapur

    “Kapan-kapan aja Mas, jangan sekarang. Nanti ada yang lihat,” sambung Bi Surti dengan napas yang semakin tak teratur.Roy tak memperdulikan ocehan pembantu itu, karena situasi di dapur cukup aman ia semakin leluasa dan meneruskan sentuhan-sentuhan yang membuat Bi Surti tak sanggup lagi menahan gejolak yang muncul menjalar di sekujur tubuhnya.Hingga sambil berdiri dan melorotkan bagian penting pakaian yang dikenakan, mereka pun terlibat percintaan yang sensasinya tentu berbeda dengan dilakukan di ranjang maupun di tempat lainnya.Gerakan yang dilakukan Roy semakin intens, sementara Bi Surti hanya diam sambil berdiri menikmatinya. Tubuh mereka tampak mengejang beberapa saat, lalu lemas dan hampir saja Bi Surti jatuh terduduk di lantai ruangan dapur itu kalau saja Roy tak menahan tubuhnya dengan pelukannya.Mereka bergegas memperbaiki bagian pakaian yang tadi sengaja dilorotkan, secara bergantian mereka menuju kamar mandi yang tidak jauh dari ruangan dapur itu. Roy kembali lanjutkan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 53. Angel Bertemu Jody

    “Hallo sayang,” sapa Anton sembari naik ke dalam mobil fortuner milik sepupunya.Sore itu mereka sudah ke luar kantor dan akan menuju ke rumah, Bramasta yang mendengar dan melihat tingkah Anton itu hanya geleng-geleng kepala saja.“Hallo juga sayang, jadikan minggu depan Bang Anton akan ke Malaysia dengan Papa dan Mama?” sahut seorang wanita dari sambungan ponsel itu.“Tentu saja jadi, sayang. Kan aku udah janji akan menikahimu awal bulan depan.”“Aku kangen sayang,” ujar wanita di sambungan ponsel itu yang tidak lain adalah Yurika.“Baru juga beberapa hari aku tinggalkan udah kangen?”“Entahlah sayang, mungkin karena aku nggak sabar lagi menunggu momen spesial awal bulan depan itu.”“Aku juga merasakan hal itu, sayang. Tapi mau gimana lagi, kita terpaksa sabar menunggu hingga minggu depan saat aku akan ke Malaysia bersama kedua orang tuaku,” tutur Anton yang berbohong jika orang tuanya yang ia maksud adalah kedua pembantu saat ini bekerja di rumah Bramasta sepupunya.“Abang lagi ngap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05

Bab terbaru

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 152. Balas Ditraktir CEO Cantik

    “Viola..!” panggil Roy, Viola yang baru ke luar dari salah satu ruangan dan akan berjalan menuju lift seketika hentikan langkah dan membalikan badannya.“Eh, Bang Roy.” Ulasnya sembari tersenyum.“Ngapain kamu ke sini Viola? Apa Oma dan Opa pengen nginap di salah satu hotel di pulau ini sembari liburan? Kalau emang benar biar aku aja yang mengantar mereka ke manapun mereka mau,” tanya dan tawar Roy.“Hemmm, nggak kok Bang. Aku ke sini ingin bertemu dengan temanku,” jawab Viola.“Siapa temannya? Dan apa kamu udah ketemu dengannya?” tanya Roy lagi.“Udah Bang, kata temanku Bang Roy selalu sibuk tugas di luar mengantar para turis yang baru datang ke pulau ini?” Viola balik bertanya.“Iya, sebentar lagi aku akan ke luar mengantar mereka. Tadi karena aku melihat kamu ke luar dari salah satu ruangan kantor ini, makanya aku menghampiri kamu.” Jawab Roy.“Oh ya, temanku juga bilang bahwa selama Bang Roy kerja di sini pendapatan perusahaan ini meningkat drastis karena ramainya para pengunjung

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 151. Blesteran Jawa - Qatar

    “Orang tuaku tinggal di Qatar, Mama asli Jawa dan Papa orang Qatar.” Jawab Viola.“Oh gitu? Pantas aja wajahmu blasteran timur tengah, aku tadinya malah sempat berfikir kamu itu turis yang liburan ke pulau ini.” ujar Roy.“Hemmm, bukan Mas aja yang bilang gitu dulu juga banyak yang menyangka kalau aku ini turis. Terkecuali di lingkungan tempat tinggalku bareng Oma dan Opa, di sana mereka semua udah tahu kalau aku asli orang Indonesia dan tinggal di pulau ini.” tutur Viola diiringi senyumnya.“Jadi dari kecil kamu tinggal bareng Oma Opamu di sini?” tanya Roy lagi.“Nggak Mas, aku menetap di sini setelah aku menamatkan S2 ku di Qatar. Aku ingin tinggal bareng Oma dan Opa, sementara kedua adikku memilih tinggal di Qatar bersama Mama dan Papa.” Jelas Viola.“Oh, jadi kamu lulusan S2 di Qatar? Lalu di sini kamu kerja atau di rumah aja?” kembali Roy bertanya karena penasaran melihat megahnya rumah yang ditempati Viola.“Aku kerja Mas.” Jawab Viola singkat.“Kerja di mana?”“Aku memiliki seb

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 150. Viola Ditraktir

    ”Loh, kenapa buru-buru? Masuklah dulu, ntar lagi baru kita jalan.” Kembali Viola menawarkan Roy masuk ke dalam rumah megah miliknya itu.Karena tak enak kembali menolak, akhirnya Roy memenuhi ajakan Viola untuk masuk ke rumah meskipun Roy merasa sangat sungkan.Roy bukannya tak pernah melihat bangunan mewah dan megah, sejak ia datang ke Jakarta ia pun langsung ditawari dan tinggal di rumah mewah milik Angel. Begitu pula rumah milik Cindy serta hotel berbintang tempat ia bekerja sebelumnya, akan tetapi rumah milik Viola benar-benar lebih megah dan jauh lebih mewah kesannya hingga ia terlihat sungkan dan gerogi ketika melangkah masuk ke dalam rumah itu.Tak lama setelah Roy dipersilahkan duduk di kursi tamu yang juga super mewah, Viola yang tadi mohon diri ke ruangan tegah kembali ke ruangan tamu itu dengan pria dan seorang wanita yang usianya lebih dari 70 tahunan akan tetapi mereka berdua belum tampak tua sesuai dengan usia mereka.“Perkenalkan ini Opa dan Omaku, Mas.” Ujar Viola memp

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 149. Ke Rumah Viola

    Bahkan Roy mendapatkan bonus di luar gaji yang ia terima di bulan pertama itu, semua itu bukan saja perintah Viola melainkan juga karena prestasi yang ditunjukan Roy sebagai karyawan yang bertugas sebagai pemandu para pengunjung untuk memakai jasa pelayanan perusahaan pariwisata itu.****Malam itu setelah magrib, Roy yang berada di tempat tinggal yang disediakan itu nampak menelpon seseorang dengan ponselnya.“Hallo Mas Roy,” sapa seorang wanita setelah mengangkat panggilan di ponsel Roy.“Hallo juga Viola, gimana kabarmu?” balas dan tanya Roy.“Alhamdulillah baik, Mas Roy sendiri gimana?” Viola balik bertanya.“Alhamdulillah baik juga,” ucap Roy.“Oh ya Viola, kamu ada acara nggak malam ini?” sambung Roy.“Acara? Kayaknya nggak ada tuh, emangnya kenapa Mas?” jawab dan Viola balik bertanya.“Aku mau traktir kamu makan malam karena aku tadi pagi menerima gaji pertamaku, gimana kamu mau kan?” harap Roy.“Wah.. Yang baru aja nerima ngaji pertama, nggak usahlah repot-repot ngetraktirku s

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 148. Dicarikan Kerja

    Sebuah gedung perkantoran bertingkat 5 melebar seperti bangunan hotel, mobil yang dikemudikan Viola pun berhenti. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus, Viola mengajak Roy untuk turun dan masuk ke dalam gedung perkantoran yang megah itu.“Bukankah ini perusahaan pariwisata yang dikenal terbesar di Pulau Bali ini?” tanya Roy setelah melihat merek perusahaan tertera besar di tengah-tengah bangunan megah itu di antara tepatnya di lantai 3.“Hemmm, ya. Aku ingin memasukan Mas Roy bekerja di kantor ini,” jawab Viola diiringi senyumnya.“Wah.. Yang benar aja Viola? Mana mungkin aku diterima bekerja di perusahaan semegah ini,” Roy merasa tak yakin.“Kita coba aja dulu masuk dan menanyakannya pada bagian personalia kantor perusahaan ini, siapa tahu Mas diterima.” Ujar Viola kembali diiringi senyumnya.Setelah naik lift tepatnya di lantai paling atas, Roy diajak ke sebuah ruangan yang di pintunya tertera Kepala Bagian Personalia.“Mas tunggu di sini biar aku yang masuk menanyaka

DMCA.com Protection Status