Share

Kemarahan Brian

Bab 22

“Apa yang sudah aku perbuat, aku baru saja melakukan kesalahan besar di dalam hidupku, aku hampir membunuh seseorang hanya karena ucapanku. Padahal aku cuman ingin Brian membawaku dari sini. Tapi kenapa dia?” Kinanti yang tengah bergumam dalam hatinya itu menatap pria yang terluka patah akibat pukulan Brian.

Mulutnya dipenuhi oleh darah, sekujur tubuhnya mengeluarkan darah, dan bola mata pria itu memar akibat pukulan keras Brian.

“Ini gila, benar-benar gila,” masih gumam Kinanti dalam hatinya.

Saat sedang bergumam itulah Marco bertanya ke Kinanti. “Apa itu benar Kinanti? Apa masakan pria itu sudah menyakitimu Kinanti?”

Melihat tatapan mata Kinanti yang ketakutan dan sekaligus merasa iba pada pria itu, membuat Marco mengeluarkan pistolnya di hadapan Kinanti sambil bilang, “Jawab Kinanti, kalau benar aroma masakannya sudah menyakiti hidung mu. Maka aku tidak akan segan-segan menebak pria itu sekarang juga Kinanti.”

“Please, jangan bunuh aku. Aku mohon jangan bunuh aku. Maafka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status