Cuaca cerah di kota Manila, Filipina menjadi semangat tersendiri bagi punggawa timnas AFC Indonesia pagi itu. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan mengiringi pembukaan pertandingan pagi itu. Agus Sampurna merasakan sebuah kebanggaan membuncah di dadanya. Hari ini Indonesia harus menang!Lapangan hijau yang rapi di Stadion Rizal Memorial memang cocok digunakan untuk babak kualifikasi awal AFC karena berstandar internasional. Penonton di tribun bangku stadion didominasi oleh rakyat Filipina. Namun, kesebelas pemain timnas Indonesia tetap bersemangat dan tidak turun mental bertanding ke negeri asing. Wasit yang bertugas memimpin jalannya pertandingan berasal dari Italia, Mr. Alessandro Mancini. Kedua kapten dari tim kesebelasan yang bertanding berhadapan di tengah lingkaran lapangan hijau untuk memperebutkan bola tendangan pertama. Sebuah kebanggaan bagi Agus Sampurna dipercaya menjadi kapten kesebelasan timnas Indonesia di ajang AFC ini."BUKKK!" Tendangan awal itu berhasil
Sidang pertama anggota dewan perwakilan rakyat di Senayan dihadiri oleh 100% wakil rakyat yang terpilih melalui Pileg periode tahun ini. Radit kini sudah tak lagi menjabat sebagai kepala dinas pariwisata dan ekonomi kreatif provinsi DKI. Cita-citanya menjadi anggota legislatif tercapai sudah.Sebenarnya agak mengganggunya juga karena dia sudah tak bisa menggoda anak-anak mahasiswi magang yang segar-segar seperti Sheila, gebetan terakhirnya sebelum dia pensiun dini dari jabatannya. Namun, memang dasar matanya terlatih melihat yang bening-bening. Sesosok wanita muda yang berpenampilan menawan tertangkap pandangannya. Bodinya seperti gitar Spanyol dengan raut wajah seperti ada keturunan Arab. Perpaduan yang menarik untuk diperhatikan.Hari ini adalah pembagian anggota komisi kerja dewan. Semua pejabat terpilih itu dibagi-bagi ke dalam kelompok kerja. Semua mendengarkan namanya disebut oleh wakil ketua dewan perwakilan rakyat di mimbar akan masuk ke komisi yang mana.Radit pun mendapat j
Langit masih gelap di luar kaca jendela Fallpoint apartment, Agus berjalan perlahan-lahan agar tidak membangunkan Anita yang masih terlelap sendirian di atas ranjang luas itu.Pesawatnya mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 03.00 WIB tadi dan dia naik taksi bandara ke Fallpoint apartment. Pemuda itu sangat merindukan kekasihnya yang terpisah hampir 3 hari lamanya.Pipi Anita terasa hangat tersentuh bibir yang lembut. Perlahan matanya membuka melihat siapa yang menciumnya atau itu hanya sekadar bunga tidurnya saja."Ehh ... Mas Sayang! Sudah pulang ternyata ...," ucap Anita senang menatap wajah Agus yang tersenyum hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.Dia menalikan tangannya di tengkuk Agus seraya berkata, "Jadi ... menang apa kalah tanding bolanya, Mas?""Alhamdulillah menang, Mbak," jawab Agus."Syukur kalau begitu, Mas. Aduh, jadi sering ditinggal pergi dong Nita jadinya ya ...," sahut Anita manja.Agus mengangkat tubuh Anita ke atas tubuhnya dengan mudah seolah
Usai mengantar Anita berangkat kerja ke butiknya, Agus mencari outlet ekspedisi untuk mengirim paket oleh-oleh dari Filipina untuk orangtuanya di kampung Bojonegoro. Dia memilih JNT yang bisa mengirim paket dua hari sampai tujuan. "Ini isinya apa, Mas?" tanya petugas resepsionis ekspedisi itu untuk mengisi data di komputernya."Makanan ringan saja, Mas," jawab Agus yang sudah mengemas barang kirimannya dalam kotak dus minuman Ale-ale itu dengan lak ban rapat-rapat.Kemudian petugas resepsionis ekspedisi itu membacakan alamat tujuan paket itu, "Penerima Ibu Rodiyah dengan alamat Dusun Tapan. Gang Buntu Nomor 11. RT.03. RW.01. Kelurahan Kauman. Kecamatan Baureno. Bojonegoro. Jawa Timur. Kode pos 62192. Apa sudah betul, Mas Agus?""Betul, Mas. Sampun leres," jawab Agus dengan yakin. (Betul, Mas. Sudah tepat.)"Totalnya tujuh puluh lima ribu rupiah ya, Mas," ujar petugas ekspedisi itu sembari mengeprint resi pengiriman barang untuk Agus.Agus mengambil dompetnya yang kini lumayan tebal i
"Mbak, kalau saya ajak jalan-jalan malam apa mau?" tanya Agus ketika ia menjemput Anita di butiknya sore itu.Sedikit terkejut karena ini pertama kalinya Agus mengajaknya kencan, tetapi Anita pun tertarik serta penasaran juga kemana pemuda kampung itu akan mengajaknya pergi."Mau jalan-jalan kemana Mas?" Anita segera membereskan barang bawaannya ke sling bag Guess miliknya.Sambil tersipu malu Agus menjawab, " Kalau saya ajak ke Kota Tua apa mau, Mbak?"Anita tertawa pelan. "Oke deh, Mas. Seumur-umur malah aku belum pernah berkunjung ke Kota Tua. Ayo berangkat sekarang aja biar nggak kemalaman ya!" Mereka berdua pun naik sepeda motor Agus agar tidak menghabiskan waktu di dalam kemacetan kota Jakarta karena jaraknya lumayan jauh dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat. Dari belakang boncengan sepeda motor, Anita memeluk erat Agus sembari menikmati terpaan angin ke wajahnya yang ia sandarkan di bahu pemuda itu. Rasanya seperti sedang pacaran saja."Dingin nggak, Mbak?" tanya Agus sambil m
Para pemain timnas AFC baru saja selesai latihan tanding sore, tim inti dan tim cadangan semuanya bermandikan peluh dengan napas kembang kempis nyaris putus saja. Matahari senja masih bersinar terang di atas langit kota Jakarta.Alfredo Guera, pelatih asal Argentina itu memberikan briefing mengenai jadwal tanding anak didiknya kali berikutnya. "Selamat sore, semuanya. Saya akan sampaikan jadwal tanding AFC babak selanjutnya. Besok pagi kita akan berangkat ke Singapore untuk babak seleksi akhir sebelum perdelapan final. Sepertinya di perdelapan final Indonesia akan bertemu India. Kalian sebaiknya menyiapkan diri untuk bertanding sebaik mungkin. Selamat pulang ke rumah. Sampai jumpa besok pagi di bandara.""Siap, Pak Pelatih!" sahut semua pemain timnas Indonesia itu sambil duduk di atas rumput lapangan hijau.Sebelum teman-temannya bubar Rudi Yahya, rekan mereka berkata, "Ehh ... teman-teman, aku mau nawarin adopsi kucing anakan Persia nih. Beberapa bulan lalu lahiran delapan ekor, ngga
Sebelum fajar tiba dan mereka harus berpisah, Agus bercinta dengan kekasihnya yang seksi itu. Gempuran full power ala Agus Sampurna membuat kiper lawannya K.O. dan tergolek lemas di bawah tubuh kekarnya yang bermandikan peluh."Masss ... tambah gila aja tenaganya sekarang! Nggak pake obat kuat 'kan?" cecar Anita yang seolah kehabisan energi melayani gairah kekasihnya yang pemain sepak bola itu.Sementara Agus seolah tak merasa capek sama sekali, dia memagut mesra bibir Anita yang ranum. "Nggak pake obat kuat, Mbak. Latihannya memang tambah keras belakangan ini, ngefek ke sini deh. Saya cuma sedihnya ntar kalau pergi lama nggak ada lawannya kalau lagi pengin ...," ujar Agus sembari mendorong pinggulnya melesakkan bukti kegagahannya itu ke tubuh lembut Anita. "Ya Tuhan ... oohh ...," lenguh Anita menutup matanya meresapi sensasi penuh dan puas di tubuhnya, ia hanya bisa pasrah tersiksa dalam kenikmatan akibat keperkasaan Agus di tubuhnya. Mungkin sudah kesekian kalinya dia sampai ke k
Pesawat Garuda Indonesia airlines mendarat mulus di landasan Bandara Changi Singapura. Baru kali ini Agus menginjakkan kaki di sana, rasanya luar biasa kagum karena bandara internasional itu layak disebut sebagai bandara terbaik di dunia.Sebuah air terjun indoor menghiasi bandara itu dari atas Jewel Changi Airport. Ada banyak fasilitas yang disediakan di dalam bandara termasuk taman-taman bunga, juga taman kupu-kupu yang menjadi habitat ribuan jenis kupu-kupu yang bersayap indah.Agus rasanya ingin mengajak Anita ke sini bersamanya suatu hari nanti. Beberapa rekannya juga seolah ndlongop (terbengong-bengong) melihat betapa indahnya bandara itu dari berbagai bagian yang mereka lewati.Bus khusus menjemput atlet timnas AFC Indonesia beserta tim pelatih serta managemen untuk beristirahat di wisma atlet nasional Singapura. Pertandingannya akan berlangsung besok siang di National Stadium Singapore. Sore nanti mereka akan diantar ke sana untuk uji coba lapangan hijau itu.Sesampainya di wi
Gustav Gonzales berdiri menatap piala Copa Del Rey yang berdiri tegak di rak kaca pajang di kantornya. Di dinding hall of fame ruangan itu terpajang momen-momen selebrasi kemenangan tak terlupakan yang telah dijalani oleh sang kapten Agus Sampurna.Sepuluh tahun sudah pemuda asal sebuah kampung di Indonesia membela timnya. Pria itu membawa kejayaan bagi FC Barcelona dalam setiap tetes peluh perjuangannya. Kini tiba saatnya untuk mengucap sebuah kata perpisahan dengannya."TOK TOK TOK.""Masuk!" sahut Gustav dari dalam ruang kantornya. Dia sudah menunggu kedatangan pria yang dia kasihinya selama 10 tahun belakangan, yang menjadi kesayangan Barcelonistas juga."Selamat siang, Señor Gustav," sapa Agus dengan tatapan sendu dibarengi hati yang tegar. Baginya saat ini sungguh berat, separuh jiwanya telah ada bersama Barça selama satu dasawarsa.Pria berdarah Spanyol itu bergegas mendekati Agus dan memberikan pelukan eratnya. Dia menepuk-nepuk punggung Agus dengan mata basah. Rasanya terlalu
Sebuah kejutan yang terjadi di Final Match Copa Del Rey (Piala Raja Spanyol) musim kali ini, klub FC Levante berhasil naik kelas dengan bertemu juara bertahan FC Barcelona di babak puncak perjuangan itu.Mantan kapten FC Barcelona yaitu William Aufbahn rupanya membuktikan performa terbaiknya bersama tim barunya, FC Levante. Pria asal Perancis itu bermain dengan sangat mengesankan, membuat gol-gol jitunya bersama rekan-rekannya dalam setiap pertandingan.Kekecewaannya terhadap Barça dalam hal ini mantan bosnya yang melecut semangatnya untuk bangkit. Bahkan, William Aufbahn masih belum bisa move on dengan perasaan cintanya kepada Paula Simona Gonzales, adik perempuan bos Barça yang justru menikahi striker baru asal Argentina itu yang kini merumput bersama tim Blaugrana di Barcelona.William Aufbahn sekali lagi berhadapan dengan Agus Sampurna memperebutkan bola tendangan pertama di garis tengah lapangan hijau setelah peluit wasit berbunyi."Priiittt!"Bola bergulir ke kaki Jorge Barrocel
"Pak ... mohon sedekah ... saya belum makan sejak kemarin ...," ucap Radit dengan tangan menengadah di depan kaca jendela mobil yang berhenti di lampu lalu lintas yang menyala merah.Tiba-tiba beberapa pria berseragam Satpol PP ibukota bergegas mendekat ke arah Radit dengan tatapan tak bersahabat."Hey, kamu! Dilarang mengemis di lampu merah, jangan kabur kamu! Ayo ikut ke kantor!" teriak petugas Satpol PP mengacungkan tongkat hitamnya yang keras ke arah Radit yang lari tunggang langgang menghindari kejaran Satpol PP itu.Sayangnya Radit tertangkap dan kedua petugas Satpol PP itu sudah bersiap memukulinya dengan tongkat hitam yang keras. "TIDAAAAKKKKK!!!" jerit Radit kencang yang membangunkan ketiga rekan satu selnya jelang pagi itu.Pak Untung Saripan dan Pak Bintoro Wasesa mendekati ranjang Radit lalu menepuk-nepuk badan Radit agar pria itu terbangun daru mimpi buruknya yang membuatnya sampai mengigau berteriak-teriak."Pak ... Pak ... bangun, Pak Radit!" ujar Pak Bintoro yang beru
"Hey Satria, papa kamu keren banget! Dia idolaku," ucap Jordan Ralleigh, teman sekolah Satria Sampurna di sekolah Taman Kanak-kanak di Barri Gothic."Aku juga ngefans dengan Kapten Agus, tendangannya jitu dan jarang sekali meleset dari gawang!" timpal anak yang lain.Sementara bocah yang ayahnya dipuji oleh teman-temannya itu tersenyum lebar. "Tentu saja, papaku memang keren. Larinya secepat kilat dan badannya seperti Hercules!" sahut Satria dengan bangga.Sesampainya di depan butik mamanya, Satria pun melambaikan tangannya kepada rombongan teman-teman sekolahnya yang berjalan kaki menjauh meneruskan perjalanan pulang ke rumah mereka masing-masing yang terletak tak jauh dari situ."TING." Bel pintu butik penanda ada tamu yang datang berbunyi."Mamaaa ...," panggil Satria manja lalu menubruk tubuh ramping mamanya yang cantik itu di belakang konter meja kasir.Sambil mengusap-usap kepala puteranya, Anita bertanya, "Apa sekolahnya asik, Sayang?"Bocah laki-laki kesayangan Anita itu menja
Yuni Sahara menggendong puterinya yang masih berusia 5 bulan saat menghadiri sidang vonis suaminya atas kasus suap perundangan megaproyek. "Terdakwa Raditya Poncobuwono terbukti bersalah terlibat dalam kasus suap PT. DPU, PT. SKC, PT. UBM, PT. GGA, PT. KPA. Sanksi yang akan diterima adalah sebagai berikut; denda senilai 1 milyar rupiah dan penjara selama 10 tahun. Ada pun barang bukti berupa hasil korupsi akan disita oleh negara. TOK TOK TOK!" Hakim ketua persidangan tipikor mengetuk palu 3 kali untuk mengesahkan putusan vonis untuk kasus yang menjerat Radit.Sang terdakwa yang mengenakan baju oranye pun tertunduk lesu di kursi pesakitan. Dalam benak Radit masa depannya terasa gelap, kebahagiaan yang seharusnya dia nikmati bersama istrinya yang beberapa bulan lalu melahirkan puterinya, Juwita seolah sirna.Petugas kepolisian menggelandang pria berperawakan tegap itu keluar dari ruang persidangan di antara serbuan kilat blitz kamera kuli tinta dan reporter pencari berita utama. Radit
"TING." Bunyi bel penanda ada tamu yang masuk ke butik Bohemian Twilight itu terdengar nyaring.Kepala Anita dan Claudia sontak menoleh ke arah pintu butik mereka. Keduanya pun tersenyum menyambut kedatangan kedua suami mereka masing-masing. Mereka berdua sedang melayani pelanggan yang membayar belanjaan."Terima kasih, Nyonya Anderson!" ucap Anita melepas kepergian klien langganannya.Kedua pemuda tampan berpakaian setelan jas necis itu mendekati pasangan mereka masing-masing di meja konter kasir."Hallo Liefje!" (Halo Sayangku!) sapa Pedro dalam bahasa Belanda lalu memeluk dan mengecup bibir Claudia dengan mesra.Claudia Bijlow pun bertanya, "Apa menang tadi pertandingannya, Bebe?" "Kapten dan Argentine Boy membuat gol. Barça menang lagi, Cloud," jawab Pedro santai lalu dia bertanya, "apa kau suka model rambutku yang baru?""Itu cute, Pedro," jawab Claudia terkikik geli menatap wajah suaminya yang kali ini berganti model rambut spike Harajuku, sedikit funky dan kekanak-kanakan.Sem
La Liga Espanol yang dimainkan sore ini adalah pertandingan tengah musim antara FC Barcelona versus Deportivo La Coruña di Stadion Riazor yang berkapasitas hingga 34.000 penonton. Beberapa pemain yang sudah memiliki anak menggandeng anaknya masuk ke lapangan sebelum pertandingan dimulai sambil menyanyikan lagu mars tim kesebelasan di tengah lapangan. Agus pun tak sabar menantikan Satria, puteranya bisa digandeng masuk ke lapangan hijau sebelum bertanding, pasti sangat membanggakan bila anak itu kelak dewasa dan mengenangnya.Sayangnya bayi itu masih berusia 3 bulan. Sedangkan, rekan satu timnya Pedro Van Bergen juga tengah menantikan kelahiran putera pertamanya bersama Claudia. Pasangan pengantin baru yang fenomenal Paula Simona Gonzales dan Diego Martinez juga kabarnya akan segera memiliki anak setelah menikah beberapa minggu, adik bos Barça itu hamil.Karena performa Diego Martinez yang bagus di setiap pertandingan, Senhor Jose Mourinho memilih untuk menaruh posisi pemuda Argentina
"Ouuhh ... Diego ... sube sube ... akkh!" racau señorita cantik itu meminta pemuda Argentina itu bergerak menaikkan bibirnya dari betis mulus hingga ke pangkal pahanya. (sube=naik)Permainan cinta Paula Simona Gonzales bersama pemain libero Barça itu selalu liar. Malam-malam panas di Barcelona membuat Diego Martinez terperangkap dalam gairah si nona muda adik bosnya.Tubuh kekar Diego bersimbah peluh hingga nampak seperti sehabis mandi. Dia main di atas berjam-jam dengan berbagai posisi dan Simona tak kunjung lelah melayani pemain sepak bola yang tangguh staminanya itu. "Señorita, Espero que disfrutes de nuestro amor!" (Nona, saya harap Anda menikmati percintaan kita!) Diego terengah dengan jantung berpacu memagut bibir ranum wanita binal itu yang kini tengah menindih tubuh Diego."Milikmu keras terus dan aku suka, Argentine Boy! Kupikir lebih baik kita menikah saja, kau membuatku kecanduan tubuh tangguhmu ini, Diego. Uhmm ... akkh!" Simona bergerak menghentakkan tubuhnya dengan liar
Pagi itu pesawat Malaysia Airlines yang membawa Bu Rodiyah dari Jakarta menuju ke Barcelona baru saja mendarat. Wanita desa berusia setengah abad lebih itu berusaha tetap tenang dan mengikuti panduan pramugari hingga berhasil keluar dari gerbang kedatangan penumpang internasional di Bandara International Barcelona El-Prat."Ibuuu!" sambut Anita bergegas mendekati Bu Rodiyah lalu saling bertukar cium peluk dengan ibu suaminya itu."Syukur kalau nggak nyasar, Bu! Hahaha," tukas Agus sembari tertawa berderai. Sebenarnya dia sudah cemas sedari semalam karena ibunya baru sekali pergi keluar negeri sendirian.Bu Rodiyah pun tertawa gembira dan menjawab, "Aslinya Ibu juga grogi, Gus. Di pesawat akeh londo-ne (banyak bule-nya), nggak paham omong apa. Ibu cuma senyum ngangguk-ngangguk aja kalau diajak ngomong.""Kita ke tempat tinggal Agus ya, Bu. Sini tas jinjingnya Agus bawakan saja," ujar puteranya lalu mengangkat tas berisi baju ganti yang berukuran sedang itu.Mereka bertiga berkendara de