Home / Lainnya / Simfoni Temaram Takdir / 52. Melebar Ke Mana-mana

Share

52. Melebar Ke Mana-mana

last update Last Updated: 2022-09-05 10:00:01

52. Melebar Ke Mana-mana

Kafe Tropica

Stella memasuki kafe kampus itu dengan kesal. Dia menerobos keramaian kemudian memesan segelas minuman sembari membuka laptopnya untuk melanjutkan kegiatan menulis novel.

Dia mengetik dengan tekanan yang keras. Untung saja laptopnya bermerk Apelin, merk ternama yang tidak mudah rusak meski berbody tipis. Hentakan jarinya di atas keyboard menimbulkan bunyi yang lumayan keras.

Dia berhenti sejenak dan menundukkan kepala.

Jadi, aslinya yang diincer itu Kak Ken? Dan Vano harus nerima getahnya? Kek Ken penyebabnya! Vano harus luka dan Kak Ken masih cengar-cengir pacaran nyantai sama Gangga! (Stella).

Dia meluapkan kekesalan dengan mengetik lebih cepat. Percayalah, emosi dapat meningkatkan kinerja. Maka dari itu, saat emosi, gunakan tenaganya untuk bekerja karena jauh akan lebih cepat selesai.

(Coba kalau lagi emosi, ke dapur terus nyuci, pasti kilat. Simbah jamin! Soalnya pengalaman heheh).

~

Selasar gedung D04, FBS

"Aku juga nggak tahu kenapa dia mara
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Simfoni Temaram Takdir   53. Memasang Umpan

    Jalan kampus, depan FMIPAMalam hariTak mendapat respon atau bantuan dari mana pun tak membuat Kendrik gentar karena bukan dia umpannya. Dia hanya akan bersembunyi di tempat yang tidak terlihat. Sedangkan Gangga, meski dia telah memiliki air gun taser yang warna cartridgenya mencolok itu ada kelebat rasa takut juga."Nanti aku awasin dari situ ya," kata Kendrik sembari menunjuk titik yang tersembunyi untuk mengintai.Dengan agak kesal, Gangga menjawab, "Kenapa nggak Kakak aja yang jadi umpannya? Emangnya nggak khawatir pacarnya dijadiin umpan macam lagi mancing gini?""Bukan gitu, Sayangku. Kan kemarin mereka salah sasaran tuh, berarti mereka belum tahu mukaku yang ganteng dan menawan ini. Tapi mereka udah tahu sama kamu, jadinya terpaksa kamu yang jadi umpan.""Terus, kenapa musti malem-malem? Kemarin kejadiannya aja siang bolong."Kendrik menggaruk kepalanya, tak terpikir olehnya tadi. "Iya juga ya, cuma kalau di film-film mancing penjahat itu ya malem-malem. Aku juga ngumpetnya ja

    Last Updated : 2022-09-06
  • Simfoni Temaram Takdir   54. Gara-gara Eskrim

    Mereka mendudukkan Indra di atas trotoar bersandar pada tembok. Gangga dan Kendrik mengapit Indra sehingga mereka tampak seperti tiga sekawan yang sedang kongkow di pinggir jalan.Gangga membetulkan posisi masker Indra agar darah di hidung pria itu tak terlihat."Maaf ya, Mas, aku nonjok hidung kamu. Habis kamu nggemesin minta ditonjok."Sedangkan Kendrik mengeluarkan kacamata hitam untuk dipasangkan di mata Indra."Ngapain dipakein kacamata item?""Biar nggak kelihatan kalau lagi pingsan. Kalau ada orang berhenti kayak bapak-bapak tadi kan repot."Kendrik melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda karena interupsi dari seorang bapak tadi. Dengan menempelkan jempol Indra ke layar ponsel, benda pipih gepeng layar dulit tersebut terbuka juga.Kendrik menaik-turunkan layar memeriksa riwayat panggilan. Tidak ada panggilan dari nomor kontak mencurigakan seperti 'bos', 'mafia' atau semacamnya. Beralih ke pesan Chatsapp.Kendrik memeriksa satu persatu pesan itu, tidak ada yang mencurigakan. H

    Last Updated : 2022-09-07
  • Simfoni Temaram Takdir   55. Melanggar Protokol

    Bak superhero Suparman yang mendapat sinyal bahaya dari warga sipil, Kendrik datang menyelamatkan gadis yang dicintainya. Dia masih dengan kostum seperti sebelumnya yaitu hitam, mengenakan masker dan topi. Dari belakang, dia berhasil mencegah sang penyerang mengayunkan pisau.Gangga selamat kali ini. Namun, dia harus menunda keinginannya untuk melihat konser tandem mertua dan menantu, Elvis Presley dan Michael Jackson. Tidak mengapa, dia lebih senang di dunia. Berani sumpah tidak terburu-buru ke surga!Perhatian si pembekap yang mengunci Gangga teralih menyaksikan rekannya dihajar oleh Kendrik. Kesempatan yang sungguh sempit itu digunakan oleh Gangga untuk membebaskan diri.Tangan penjahat yang digunakan untuk membekap digigit kuat-kuat oleh gigi tajam Gangga yang rajin dia gosok dengan pasta gigi Critadent. Penjahat itu menjerit dengan suara melengking tinggi."Iiiiwww ...."Sungguh tak sepadan dengan badannya yang besar.Kunciannya melonggar. Kini saatnya Gangga balas menghajar dan

    Last Updated : 2022-09-08
  • Simfoni Temaram Takdir   56. Melanggar Protokol (Part 2)

    Kendrik menginstruksikan Linggom untuk menyelinap ke akun kepolisian guna mencari data sidik jari hasil pindaian. Meski merasa sangat berat melakukannya, Linggom akhirnya bersedia. Tentu saja tidak semudah itu membujuk pegawai FMIPA itu mengingat dia sangat takut berurusan dengan website berdomain go.Setelah Kendrik memohon dengan berbagai gaya bahkan mengancam, pertahanan iman Linggom luluh juga demi menolong sang sahabat.Linggom mengirimkan hasil temuannya kepada Kendrik. Sembari mengernyit, Kendrik membaca data kedua penjahat itu kemudian menatap Randu dengan tatapan menghakimi."Kenapa malah ngelihatin aku? Udah ketemu belum datanya?" tanya Randu.Kendrik mengangguk. "Dia orang Gunung Timur. Kok bisa Bang Randu nggak tahu? Residivis lho!""Masak?" Randu memelototi wajah kedua penjahat itu. Tak ada kesan pada kedua orang penjahat itu. "Coba aku lihat datanya!"Randu membaca data pada ponsel milik Kendrik. Tertulis di sana Wong Eh Dan dan Wong Gem Lung. Persamaan marga menunjukkan

    Last Updated : 2022-09-09
  • Simfoni Temaram Takdir   57. PR Tambahan

    "Ampun, Bang. Ampun ... ampun!"Kendrik dan Lio menghentikan tangan mereka, Randu menyeringai kecil. Padahal, dia juga tidak akan benar-benar menyunat Wong bersaudara.Dia memang terkenal nekat. Namun, kenekatannya belum sampai tahap freak. Ditambah, dia tidak doyan potongan daging anu. Akan diapakan jika benar-benar dipotong. Ditumis pun tidak akan ada yang mau menyantap.Sementara itu, Gangga mengelus dadanya lega.Untunglah nggak jadi ada pemotongan sosis masal. (Gangga)."Oke. Siapa yang nyuruh kamu?"Wong bersaudara kembali terdiam membuat Randu kesal."Kalau nggak ngomong juga, bener-bener aku iris anu kalian pakai gergaji karatan ini!""Pak Zakaria yang nyuruh, Bang! Ampun!"Seketika Randu dan Kendrik saling menatap, terkejut. Keterkejutan itu bukan karena mereka mengenal nama itu, justru karena mereka tidak pernah mendengar nama itu sama sekali."Kamu kenal, Ken? Ada dendam?"Kendrik berpikir keras mengingat-ingat permasalahan yang pernah dialaminya menyangkut orang lain. Lama

    Last Updated : 2022-09-10
  • Simfoni Temaram Takdir   58. Keadaan Kampus Pasca Wong Ditangkap

    Oh shitt, kenapa malah jadi adegan mendebarkan gini? (Kendrik).Mereka masih saling memegangi tangan dan bertatapan. Iman Kendrik melemah. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Gangga. Suasana ruangan itu sungguh sangat mendukung. Bravo author!Beberapa centi lagi bibir Kendrik sampai di bibir kekasihnya. Hangat napas telah terasa. Mungkin jika hidung bisa berbicara, mereka akan marah karena harus saling sembur untuk perang karbondioksida. Tangan Kendrik telah berpindah dari gagang pintu ke wilayah yang sangat halus dan kenyal (pipi maksudnya).Ken, stop! Stop! Waras ayo waras. Kalau kamu nyosor, bagian dari dirimu yang lain bakal minta lebih dan lebih. Ingat the sacred sextus! (Kendrik)."Ehem ...."Deheman Gangga dan bisikan malaikat berhasil membuat Kendrik sadar kembali. Dia segera teringat the sacred sextus yaitu persetubuhan suci yang dijadikan ritual tertinggi di banyak aliran sesat.Persetubuhan yang dilakukan dua insan yang terikat janji suci pernikahan akan menghasilkan keturuna

    Last Updated : 2022-09-12
  • Simfoni Temaram Takdir   59. Pak Zakaria

    Kediaman Pak ZakariaPak Zakaria sedang menonton konferensi pers yang dilakukan oleh rektor Universitas Vanguard. Dia berdecak beberapa kali.Mereka ketangkep! (Pak Zakaria).Meski utusannya tertangkap, pengakuan kedua orang bermarga Wong itu sama sekali tidak menyebutkan namanya. Dia bisa bernapas lega.Lumayan lah, emang bener-bener profesional mereka. Nggak salah aku bayar mereka. (Pak Zakaria).Dia meraih gagang telepon dan memijit angka 1 untuk memanggil asistennya, Joni.📞"Masuk, Jon!"📞"Masuk ke mana, Pak?"📞"Ke ruangan saya lah! Masak ke hatimu?!"Joni mengetuk pintu tiga kali sebagai standar kesopanan memasuki ruangan. Namun, itu malah membuat bosnya sedikit kesal.Udah jelas disuruh masuk, pake ketuk pintu segala. Habis-habisin waktu! (Pak Zakaria).Lelaki tua itu enggan menjawab. Dia membiarkan asistennya berpikir sendiri. Karena tak ada jawaban dari dalam, Joni tak berani masuk. Dia mengetuk sekali lagi.Pak Zakaria masih bersikeras tak bersuara. Namun, kamudian mengetu

    Last Updated : 2022-09-13
  • Simfoni Temaram Takdir   60. Mencari Rumah Wong

    Pak Wardiman masuk ke dalam lab, menyaksikan sepasang sahabat sedang berpelukan. "Inilah, Pemirsa, acara tali kasih bertemunya kembali sepasang anak kembar yang terpisah dalam sinetron Putra Kembar Yang Tertukar.""Hash, Pak Wardiman! Ini lagi serius.""Serius kenapa? Aku kok nggak diajak?"Linggom dan Kendrik saling memandang. Linggom menggeleng pelan, kode agar Pak Wardiman tidak usah dilibatkan dalam masalah ini. Kendrik membalas dengan anggukan kecil."Pak ...," kata Kendrik perlahan. "Pak Wardiman tenang aja, pokoknya semua aman terkendali. Kami minta tolong aja, siapa pun yang nanyain tentang kami, jangan kasih tahu apa-apa. Oke?""Oke. Lagian, kalau ada yang mencurigakan dan nanyain kalian pasti terekam CCTV. Di sini kan penuh CCTV kecuali kantin."What. Iya juga ya, baru inget. Oh pantesan si Wong nggak berani masuk area sini. Wait, aku sendiri nggak aman dong. Pas Wong diinterogasi di sini itu bijimane dah? (Kendrik)."Eh Pak, CCTV itu bakal dipantau ya? Ditonton gitu?" tanya

    Last Updated : 2022-09-17

Latest chapter

  • Simfoni Temaram Takdir   74. Semua Berkaitan

    Gunung TimurRandu meremas sebuah kertas bergambar mobil yang diprint oleh Lio. Gambar tersebut juga dimiliki oleh Kendrik. Tangan kirinya memegangi ponsel. Telinganya sedang mendengarkan Kendrik berbicara di seberang sana.Dengan mantap ia menjawab pertanyaan untuk meneruskan apa yang sedang diselidiki oleh staf laboratorium itu. Kasus itu tidak begitu berat tapi menimbulkan berbagai tanda tanya walau pelakunya sudah berada di penjara.Pelaku mengaku dengan sempurna dan menjadi satu-satunya orang yang mungkin menabrak Bisma. Semua itu tidak dapat dibuktikan dengan bukti rekaman video CCTV karena di lokasi tidak terdapat kamera apa pun. Namun, sejak kemunculan Kendrik yang penasaran dengan kasus kecelakaan ini, makin banyak kejanggalan yang muncul ke permukaan."Aku juga nemuin sesuatu tentang itu," kata Randu melalui sambungan telepon sembari melihat ke arah layar laptop di hadapannya.Lio yang berdiri di samping tempat duduk Randu turut memelototi laptop milik Randu. Jemari Randu yan

  • Simfoni Temaram Takdir   73. Penyesalan dan Kegundahan

    Kos GanggaStella dan Gangga mengikuti perkuliahan dengan sebuah aplikasi video meeting. Stella dengan laptopnya, Gangga dengan ponselnya. Namun, sambungan internet yang digunakan adalah dengan paket data internet milik Gangga yang di-tether atau di-share sambungannya sehingga Stella dapat turut menikmati.Dengan gemas-gemas kesal Gangga melirik ke arah Stella. Ponselnya menjadi cepat panas karena harus membagikan kuota yang disayang-sayangnya. Berawal dari pertanyaan Stella tentang gaji bulanan yang baru saja diterima Gangga, Stella memanfaatkan kesempatan.Gangga tidak bisa menolak karena Stella sudah berada di depan pintu kamar kos Gangga tadi pagi. Ingin mengusir, Stella langsung masuk ke kamar kos Gangga. Ya sudah, itung-itung menolong calon saudara iparnya.Usai perkuliahan daring dilaksanakan, Gangga berniat untuk mengungkapkan segala kejengkelannya menyaksikan tingkah Stella pagi ini. Sebelum dia mengomel, Stella lebih dulu memberondongnya."Maaf ya, Ngga, aku ke sini terus num

  • Simfoni Temaram Takdir   72. Problem Solver

    Kendrik: Apa itu, Kak?Daniel: Intinya mengacak huruf untuk menghasilkan kata yang baru.Antara senang dan sedih Kendrik menerima sebuah opsi untuk memecahkan kode itu. Mengacak huruf untuk membentuk sebuah kata akan memakan waktu yang sangat lama. Berhubungan dengan matematika di sub bab peluang, perkiraan kemungkinan kata yang muncul akan sangat banyak.Dia pernah melihat Barry Allen dalam The Flash melakukan pengacakan terhadap kode. Jadi, pada dasarnya si meta human tersebut bukan meng-hack kode tapi melakukan pengacakan dengan cepat sehingga menemukan salah satu rangkaian kode yang benar.Hanya, aneh sekali di serial barat itu. Biasanya setiap kode memiliki maximum attempt yang kemudian akan memblokir sistem jika beberapa kali salah memasukkan kode. Sementara itu The Flash dengan santainya memasukkan ratusan kali.Entah itu cacat logika atau memang sistem di sana tidak memberlakukan maksimal salah memasukkan kode (agak nggak mungkin sih ya).Kendrik mengambil sebuah kertas beruku

  • Simfoni Temaram Takdir   71. Memecahkan Kode

    Seorang pria setinggi 181 cm dengan menggendong seorang bayi di pelukannya membukakan pintu dan menyapa Kendrik.“Hai, Darren ini Om Kendrik,” sapa Kendrik kepada anak lelaki kecil dalam gendongan Daniel.“Siapa, Niel?” teriak Karen, kakak Kendrik, dari dalam. Wanita berambut merah itu pun terkejut melihat sang adik yang sudah beberapa waktu tidak pernah memberi kabar. “Kendrik! Astaga!”Karen memeluk erat adiknya hingga kesusahan bernapas bukan karena eratnya pelukan Karen melainkan bau kecut wanita itu. Dia memang baru saja pulang dari kantor dan belum membersihkan diri.“Ikh lengket! Mandi sana!” kata Kendrik.Karen mencubit hidung Kendrik kemudian memperhatikan sesuatu yang berbeda dari sang adik. “Kamu kok kurusan? Lagi banyak pikiran ya?”“Ish, kamu mandi dulu sana. Nanti aja ceritanya.”~Ruang buku milik DanielDaniel memiliki ruang buku dengan koleksi komik yang bejibun menyaingi taman bacaan komik. Dahulu saat mengerjakan skripsi, Kendrik hampir setiap hari mendatangi tempat

  • Simfoni Temaram Takdir   70. Kode Apakah Itu?

    Randu, Kendrik dan Linggom terbelalak dengan kembalinya file-file yang hilang. Banyak sekali file ber-ekstensi 3gp di sana. Seringai singkat tiga lelaki itu terukir sejenak.“Ya Tuhan, imajinasi Lio pasti tinggi banget nih. Untung aku enggak,” komentar Kendrik.“Ane juga enggak, Brot,” kata Linggom.“Aku juga enggak,” timpal Randu.Mereka bertiga saling pandang dengan canggung seolah berkata ‘akh masak?!’ Paling tidak jika tidak hobi, pasti pernah mengintip video-video seperti itu meski tidak sengaja.“Cepet cari yang tanggal 29 Mei!”Linggom menuruti perkataan Randu. Di antara foto-foto yang diambil pada tanggal 29 Mei, sebuah foto mobil ada di sana. Tidak ada yang aneh dengan foto mobil itu. Mereka bertiga hanya sedikit berdecak dengan jenis mobil yang lumayan mahal itu.“Wuih mobilnya Pakjerot. Mayan mahal nih,” komentar Kendrik.Randu langsung mencetak gambar mobil itu rangkap dua untuk dirinya dan untuk Kendrik. Kendrik menerima itu dengan lemas. Pasalnya dia sedang fokus dengan

  • Simfoni Temaram Takdir   69. Mencari File Yang Hilang

    “Ehm, apaan tuh, Bang?” tanya Kendrik, pura-pura tidak mengerti.“Itu tadi yang ente masukkin ke botol sample,” serobot Linggom.Kendrik memelototi Linggom karena membongkar sesuatu yang sudah payah ia tutupi. Randu bersidekap di hadapan Kendrik. Kendrik pun menendang kaki Linggom.“Apaan sih nendang-nendang?! Kan ente sendiri yang bilang kalau Bang Randu itu bakal tahu juga. Ini aja dia udah tahu jenisnya. Dari pada kelamaan mending ngaku,” kata Linggom.“Akh, eheheh, iya, Bang. Tenang, aku cuma pake buat dihirup aromanya doang, nggak ditaruh ke minuman yang aku kasihin ke mereka.”“Ya iyalah, kan emang makenya begitu! Mereka siapa? Dan kenapa? Inget! Jangan ngelama-lamain, percuma!” kata Randu dengan penuh intimidasi.Kendrik pun menjelaskan seluruh rangkaian acaranya dengan Linggom hari ini, termasuk acara spesialnya menerobos masuk ke rumah pribadi Pak Zakarria. Lelaki itu menjelaskan dengan pasrah. Kemungkinan Randu akan memarahinya, atau mungkin melaporkannya kepada kepolisian K

  • Simfoni Temaram Takdir   68. Pindah Lokasi Operasi

    “Haih, ente jangan gitu! Ini penting dan butuh kemampuan hacking ente. Kalau ane doang yang ke sana, gimana mau nge-hack. Download video dari Kowetube aja ane kagak bisa.”“Emang mau ngapain? Dan pentingnya buat ane apaan?” tanya Linggom.“Nggak tahu juga, cuman penting aja. Lagian kita cuti hari ini, kan sayang kalau nggak dimaksimalin. Ane yang nyetir. Nanti ane traktir mi lethek khas Gunung Timur. 2 porsi juga boleh. Atau mau angkringan di pinggiran alun-alun?”Linggom merebut kardus berisi botol di tangan Kendrik kemudian mendekat ke jok belakang di bagian penumpang. “Dua-duanya juga boleh. Ayok lah, tancap!”***Gunung TimurKendrik dan Linggom telah sampai. Randu berada di luar ketika mereka telah sampai. Reserse itu sudah memperkirakan dengan tepat tibanya mereka dia sana. Padahal jarak Koja-Gunung Timur adalah kurang lebih 1 jam perjalanan.Randu mengernyit sembari memiringkan kepala melihat yang datang sedikit lain dengan pencitraan yang dia harapkan.Bang Randu pasti nggak n

  • Simfoni Temaram Takdir   67. Teringat Kasus Lama

    Gunung TimurSetelah membantu Kendrik menangani kasus penangkapan Duo Wong sekaligus pengungkapan kebersihan kampus dalam kasus penusukan mahasiswa yang sedang berdemo, Randu kembali ke aktivitasnya sebagai reserse kriminal di Gunung Timur. Dia dan Lio kembali berpartner karena selain mengandalkan berita dari Randu, Lio juga banyak membantu Randu dalam menjalankan berbagai misi.Dia kini menangani sebuah kasus sindikat pencurian yang hampir final. Tinggal sedikit bukti lagi, rantai pencurian itu akan terputus. Kasus ini termasuk bukan kasus yang besar seperti korupsi negeri di atas langit yang bahkan pernah terjadi 32 tahun lamanya.Tidak ada yang berani mengutak-atik keluarga ‘raja’ pada waktu itu. Sedikit saja berkoar maka akan dibredel. Sungguh pembungkaman kebebasan berpendapat yang mengerikan sementara sang raja beracting senyum-senyum bijak seperti tak berdosa.Randu kemudian tergelitik dengan salah satu kasus yang sebenarnya tidak besar tapi hingga sekarang belum terungkap, kec

  • Simfoni Temaram Takdir   66. Menerobos

    Kendrik dan Linggom telah berada di depan perumahaan elit Pondok Elok. Tak salah diberi predikat elit, bangunan rumah di kompleks ini besar dengan halaman luas. Tidak ada pemilik yang keluar rumah untuk bergosip.Yang keluar rumah untuk menebar berita-berita sosial adalah asisten rumah tangga. Jika ada seorang wanita berdaster lalu keluar rumah untuk mengobrol, para ART lain pasti akan menanyainya dengan pertanyaan seperti “Baru kerja ya?”, atau “Udah berapa lama ikut rumah ini, kok baru keluar?”Pemilik rumahnya bergaul dengan teman-teman high class dan sosialita saja. Mereka juga keluar-masuk mengendarai mobil, hampir tidak pernah keluar rumah untuk bepergian jarak dekat. Yang tinggal di sana adalah bos-bos besar perusahaan, artis, selebriti dan aktor-aktor film.Linggom menyenggol Kendrik. “Ente yakin ini bakal berhasil, Brot?”“Brot? Panggilan macam apa itu?!” protes Kendrik.“Itu singkatan dari brother.”“Oh. Ane perkiraan bakal berhasil dari pada kita musti sok kenal dan harus n

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status