"Kamu baru pulang Quesha?"Nick terlihat tidak tertidur semalaman, ternyata ingin menanti kekasihnya pulang."Yah, maafkan aku. Aku ada urusan yang penting, tapi kenapa kamu di sini? Bukankah kamu harus istirahat tadi malam?""Aku tidak bisa tidur jika kamu belum pulang, aku takut kamu terbawa ombak yang tinggi saat malam hari."Quesha menggelengkan kepala, tidak mungkin pemuda itu terjaga hanya untuk kedatangan dirinya di rumah ini.'Tidak! Dia tidak bisa membohongi penyihir sehebat aku ini, dia pikir mulutnya bisa berdusta di depan aku? Tapi, lihat saja nanti. Aku akan pastikan kalau dia akan mendapatkan ganjarannya.'Quesha tersenyum, dia hanya ingin memperlihatkan wajahnya yang tidak akan membuat pemuda itu curiga."Lebih baik kamu jangan seperti ini, aku tau kalau kamu khawatir aku tidak datang, lihat saja, aku datang Nick.""Syukurlah, aku tidak mau kamu pergi begitu saja.""Aku masih di sini untuk kita, apa kanu sudah makan? Apa perlu aku sediakan kamu makan?""Hah? Jadi kamu m
"Lihatlah ikan akan datang sendiri Nick!""Apa betul seperti itu? Hebat sekali kalau ikan datang kepada kita berdua, mungkin aku bisa menabung membeli rumah besar dan bisa menikahi kamu," balas Nick masih belum percaya.Dengan kekuatan Quesha, dia telah membuat ombak begitu besar naik ke atas, namun hanya menjatuhkan ikan-ikan berukuran kecil jatuh di depannya."Ikan ... Benar ada ikan jatuh sendiri!"Nick takjub dengan apa yang dilihatnya, terlihat jika senyum Quesha bersinar ketika bisa membuat Nick percaya kepadanya."Kenapa hati ini bahagia berada di dekatnya? Apa dia tidak memiliki dendam terhadapku jika aku menghilangkan sihir dari tubuhnya? Atau dia akan membunuhku?" liriknya ke arah Nick.Quesha bisa menahan dirinya yang telah senang berada di dekat Nick, pemuda yang sangat sederhana dan bisa membuatnya begitu berbeda, mungkin karena dia tidak pernah tersenyum setelah beranjak dewasa, bahkan saat ayahnya sibuk untuk memperebutkan tahtanya di kerajaan rembulan."Untuk apa semua
Satu minggu kemudian."Hey, kamu sangat cantik pengantin ku, aku sangat mencintai kamu, kita baru saja melangsungkan pernikahan yang sakral, namun aku tidak mengetahui di mana keluargamu, karena kamu sendiri bilang kalau mereka sudah tidak ada."Quesha semakin pusing, dia hanya memeluk suaminya yang saat ini telah resmi menjadi pelindungnya."Aku hanya perlu kamu dalam hidupku, tidak ada yang lain," ucap Quesha.Nick semakin sayang kepada Quesha yang berani mengungkapkan perasaannya lebih dulu, namun ada sedikit keanehan karena isi kepalanya kembali normal, tidak ada sihir Quesha dalam tubuh Nick lagi."Aku tidak mengerti, kapan aku mencintai wanita ini? Tapi, aku tidak boleh menyakiti wanita, itu sama saja aku menyakiti Ibuku sendiri, biarkanlah semua berjalan seperti yang ditakdirkan oleh sang pencipta," batin Nick masih memandangi istrinya."Kamu tau identitas aku? Kenapa aku tidak mengingat apa-apa? Dari mana aku berasal dan kenapa aku menikah dengan kamu?"Pertanyaan itu di la ya
Cahaya bulan menghilang perlahan saat dirinya berjalan menuju rumah, menengok sesekali ke belakang, terheran tidak ada siapapun."Aku harus memberitahukan Nick tentang ini, apa dia sudah mengetahui identitas aku yang sebenarnya?"Quesha masuk ke dalam rumah dengan wajah yang tidak biasa, membuat kesan Nick canggung berada di dekatnya."Ada apa?"Nick berusaha bertanya tentang apa yang terjadi di luar sana, bahkan dia ingin mengetahui lebih jelasnya, dari mana istrinya ini."Aku mau tanya sama kamu, tapi kamu harus jawab jujur," kata Quesha."Apa?"Nick bertanya balik, dia sedikit kebingungan dengan sikap istrinya ini, mungkin sedang mempertanyakan identitasnya lagi. Karena memang beberapa hari istrinya selalu bertanya, siapa keluarga dan asal usulnya."Kamu tau cahaya rembulan?"Pertanyaan yang membuat Nick semakin bingung, dia tidak mengerti, karena manusia biasa selama ini mengetahui cahaya rembulan ketika malam hari."Iya, aku tau cahaya rembulan, apa kamu menyukainya?"Nick datar
"Tenang, kamu jangan banyak bicara lagi, kita harus istirahat, anggap semuanya benar, nanti jika aku melihatnya langsung bersama kamu, aku akan mencari tahu, sungguh aku tidak mengetahui tentang ini, jangan berdebat di malam hari, tubuhku sedang tidak enak badan, bukankah kamu tau pekerjaan aku ini nelayan dan jarang sekali tidur, aku mohon dengarkan aku juga, kita tidur dulu, lain hari akan aku cari tau tentang yang kamu lihat, apa bisa?"Tatapan Nick serius, namun dia juga tidak bersungguh-sungguh ingin mencari semuanya, tidak mungkin membiarkan istrinya pergi di saat dirinya sangat membutuhkan, hidupnya sudah sebatang kara, hanya ada Quesha di bersamanya."Iya, jangan mengingkari janji kamu, Nick!""Tenanglah, apa aku terlihat seperti orang yang suka mengingkari janji?"Pertanyaan itu dilayangkan Nick pada istrinya, apakah Quesha akan percaya pada dirinya atau tidak, karena dia selalu terbuka dengan istrinya."Aku percaya," jawab Quesha.Wanita ini percaya pada kata-kata Nick, dia
"Nick, apakah kamu tau setiap nama itu memiliki arti, nama Nick ini artinya apa?" Dia masih ingin mengetahui lebih dalam tentang suaminya, ingatan Quesha masih tidak bisa mengingat apa pun."Hanya sebuah singkatan dari nama Ayah dan Ibu, jadi di nama kan Nick, coba kalau nama kamu, pastinya bagus," jawab Nick."Namaku kan Quesha, aku tidak mengetahui artinya, apakah kamu mengetahuinya?"Nick mulai terpancing, namun pria itu tidak bodoh untuk menjawab dengan berhati-hati."Aku rasa nama kamu itu hanya singkatan seperti aku, tapi aku pun masih belum tau nama panjang kamu siapa? Mungkin aku melupakannya saat kamu memberitahu waktu dulu, apakah kamu mengingat itu sendiri?"Quesha menggelengkan kepala, dia sama sekali tidak mengingat apa-apa tentang nama atau kehidupannya."Nick, apakah kamu mengenal aku sudah lama?"Satu pertanyaan lagi saat dirinya sudah tidak menemukan jawaban dari pertanyaan yang tadi."Tidak, kita hanya bertemu dengan cara singkat, mungkin kalau kamu mengingat pertam
Saat Quesha berdiri di depan ruangan sang rembulan, tidak ada kedua kakaknya, dia melihat ada satu penyihir yang begitu tegak berdiri di sana, dia sangat dikendalikan oleh amarah. "Ayah, kenapa kamu membuat aku bertemu dengannya? Apakah ini sudah direncanakan?"Quesha tidak Terima ini, namun semuanya sudah terjadi, dia harus berhadapan dengan pangeran penyihir matahari. "Jika kamu ingin mencari kedua kakak kamu, maka kamu harus menikah dengan aku," katanya mendekat. Sang rembulan pergi dari sana, dia sudah diancam oleh Pangeran matahari itu, tadinya pangeran mau bertemu Quesha di alam manusia, namun untuk apa dia harus turun tangan sendiri di saat bulan purnama, maka setiap penyihir pasti akan pulang ke rumahnya. "Jangan harap kamu akan mendapatkan aku! Bukankah ini bulan purnama, seharusnya kedua kakakku punya kebebasan untuk pulang, tapi kenapa kamu yang justru pulang ke sini?""Siapa kamu berani memerintah Kirke Sun? Kamu hanya cukup menjadi istriku yang berikutnya, jangan bany
"Serahkan wanita penyihir itu!"Suara Sunke sudah menghentikan Nick yang membawa Quesha sampai di depan rumah. "Siapa kamu? Aku tidak akan menyerahkan istriku sama orang seperti kamu!"Sunke tertawa mendengar jika Quesha adalah istri seorang pria manusia itu. "Jangan bercanda manusia, dia itu penyihir, kamu tidak akan bisa membuatnya bahagia.""Kamu salah, dia manusia, sama seperti aku, jangan kamu pikir aku percaya padamu, sekali Quesha manusia, dia akan tetap menjadi manusia yang memiliki suami aku," balas Nick sangat berani di depan Sunke. Nick menegakkan cermin yang tergantung di luar rumahnya, dia memantulkan ke arah Sunke, cahaya cermin itu benar-benar membuat Sunke panas, dia menghilang dulu untuk sementara waktu. "Siapa dia? Bisa-bisanya dia mengaku menjadi penyihir, apalagi mengatakan istriku juga penyihir."Nick membawa masuk istrinya dari sana, dia harus membuat Quesha sadar terlebih dahulu, wajah istrinya sangat pucat. "Bangunlah sayang, kamu harus hidup, aku tidak ta
"Nick, aku harus pergi bersama dengan kamu, tapi kamu tidak boleh meninggalkan aku di tempat aman yang kamu maksud itu."Saat Quesha dan Nick sedang berbicara, ternyata suara air naik ke daratan, ada bencana besar menimpa tempat tinggal mereka. "Pegangan Nick!" Seru Quesha memegang tangan Nick dengan erat. Mereka terbang dan menyaksikan betapa air dengan dahsyatnya menenggelamkan tempat mereka, dan banyak orang yang berteriak-teriak meminta pertolongan, Quesha hanya bisa menjadi penonton bersama Nick. "Sayang, apa tidak ada cara untuk menolong mereka?""Tidak ada, aku tidak akan mampu menolong semuanya, aku hanya mau membantu orang yang paling dipercayai aku saja, yaitu kamu."Nick bersedih karena tidak bisa membantu teman-teman nelayannya, hanya bisa melihat betapa mayat-mayat mereka sudah terapung-apung di atas air laut yang bercampur dengan pasir daratan. "Semua sudah ditakdirkan Nick, aku tidak boleh ikut campur, kamu harus paham tentang ini, kamu juga tidak bisa berbuat apa-a
Nick sudah ada di depan pohon yang ada istrinya di atas, walaupun ketinggian pohon tersebut tidak mungkin ada orang yang menaikinya, tetapi kenyataannya adalah Quesha ada di atas sana. "Aku harus naik ke atas sebelum istriku jatuh, apa dia tersangkut sampai ke atas sana ya? Aku tidak mau kalau dia jatuh."Nick perlahan naik ke pohon yang tinggi itu, tetapi jarak antara Nick dan Quesha sangat jauh. Quesha melihat kalau Nick berusaha menjemput dirinya tanpa memikirkan nyawanya sendiri. "Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia rela mengorbankan nyawanya demi aku sampai melakukan hal bodoh yang tidak mungkin di lakukan manusia lain?"Quesha turun dari pohon secara perlahan dengan terbang, dia akan menjemput Nick agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan. "Nick," panggilnya. Nick menoleh, ternyata sumber suara itu dari arah sebelah kiri dan dia melihat kalau istrinya yang memanggilnya. "Sayang, apa itu kamu?""Benar, ini aku."Quesha segera menarik tangan Nick, mereka terbang bersama, Ni
"Kamu di sini juga Pangeran?"Quesha mendekat di mana seseorang yang mirip dengan Sunke itu berdiri melihat dirinya sangat penasaran. "Aku bukan pangeran," jawabnya. "Eh, jangan pura-pura begini pangeran, kamu bisa mengaku identitas kamu sama aku, semestinya kamu tau kalau aku tidak mudah dibodohi."Quesha memastikan sekali lagi dengan kekuatannya yang keluar dari tangan, tidak ada reaksi kekuatan Sunke yang muncul, karena seharusnya bisa memancing kekuatan jika Sunke memang sedang menyamar. "Maaf, di tangan kamu itu terdapat cahaya seperti itu dari mana? Apa kamu seorang pesulap yang memang mengembara? Pakaianmu juga sangat berbeda dari orang biasanya.""Ah, apa yang kamu tanyakan itu sama aku tidak lucu, kamu ini Sunke kan pangeran penyihir yang sangat jahat itu?"Seseorang itu tertawa mendengar dirinya disamakan dengan penyihir jahat yang katanya sangat kejam di dunia manusia. "Hahaha, mana mungkin seperti itu. Aku hanyalah manusia biasa, bukan penyihir Sunke yang kamu maksud i
"Quesha, aku minta maaf sudah membuat kamu pergi, penyesalan ini memang bisa aku rasakan setelah kamu tidak ada."Nick masih duduk dengan kewaspadaan yang luar biasa, bukan tentang binatang buas, tetapi sebaliknya, yang dipikirkan hanyalah Quesha semata. Di atas pepohonan masih mengawasi gerak-gerik Nick yang tidak pernah hilang dari pandangannya. "Dia merasakan penyesalan, kenapa?"Quesha masih tidak mempercayai itu. Karena manusia di matanya sama, apalagi Nick termasuk anak dari pembunuh ibundanya. "Jangan harap aku tertipu oleh kamu manusia, tidak akan sampai aku mendapatkan kebenarannya."Nick menangis sendiri di sana, hujan mengiringi kesedihan pria itu, dia tidak kuat jika harus hidup sendiri tanpa istrinya. "Hujan lagi, dia bisa mati di sana."Quesha merasa iba melihat kondisi Nick yang diterjang hujan lebat, apalagi bisa-bisa terjadi banjir ataupun longsor di sana, atau tertimbun pepohonan yang jatuh. "Nick, dia harus aku selamatkan dulu, tapi bagaimana caranya agar aku t
"Ada apa sayang?" Nick terheran dengan sikap Quesha yang mudah berubah, sekarang sudah mulai berjarak dengannya. "Aku rasa kamu tidak perlu dekat dengan aku mulai sekarang, apa kamu bisa?""Apa ini? Itukah permintaan kamu untuk aku?"Quesha melihat kekecewaan di mata Nick, pria itu memang sudah sangat lama diperlakukan dingin oleh Quesha selama ini. "Benar. Aku meminta semua ini sama kamu, apa kamu bisa mewujudkan apa yang aku mau?"Nick memegang kepalanya dengan kedua tangan, seperti isi kepalanya sudah penuh dengan kekecewaan pada istrinya. "Aku tidak tau," jawab Nick. "Masa tidak tau, tinggal jawab iya atau tidak?"Nick semakin tidak mau menjawab pertanyaan istrinya yang menurutnya membuat hatinya sakit. "Cukup Quesha, ini di luar batas kesabaran aku selama ini," balas Nick. "Maksudnya?"Quesha bertanya balik, sedangkan dia hanya ingin Nick menjauhkan dirinya di saat dirinya memang ingin sendiri. "Dari dulu sikap kamu seperti ini sama aku, salah aku apa? Atau kamu tidak per
Saat Quesha ingin menjawab semua yang ditanyakan Nick, dia terjatuh dari tempat tidur usang di mana dirinya menyadarinya jika sudah berada di dalam rumah Nick kembali. "Aku tidur?"Quesha beranjak menuju rembulan yang ada di luar rumah. Terlihat masih sangat bercahaya sekali seolah-olah memberikan isyarat kepada dirinya yang telah bermimpi panjang. "Ayahanda, bisakah aku kembali ke rembulan?"Quesha tidak melihat cahaya itu merespon dirinya. Tetapi bisa tahu kalau di atas sana sang rembulan mengetahui dirinya ada di bawah. "Ayahanda, kenapa tega dengan aku?"Sang rembulan yang ada di atas melihat anaknya bersedih di bawah rembulan meminta agar bisa naik kembali, penyesalan anaknya tidak membuat hatinya gentar. "Maafkan Ayahanda yang tidak akan merubah takdir ini, kekuasaan di sini begitu menggelapkan hati dan pikiran Ayahanda. Tapi, aku akan menebusnya dalam waktu yang panjang agar kamu bisa bahagia hidup di bumi."Sang rembulan membuat mimpi panjang Quesha menjadi sangat buruk ke
"Ya, ini adalah keputusan yang tepat untuk kita bisa memulai semua dari awal," jawab Nick. Quesha sangat beruntung memiliki suami seperti Nick yang tidak pernah berhenti memperjuangkan dirinya dan selalu bisa sabar. "Nick, terima kasih," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. Nick menggenggam tangan istrinya, dia percaya sekarang Quesha sudah mencintai dirinya sedalam yang dia rasakan. "Nick, apa kamu bahagia hidup bersama denganku?""Sama-sama sayang, tentu aku sangat bahagia bisa bersama dengan wanita tercantik seperti kamu, kita akan selalu bisa melewati berbagai rintangan."Nick segera memeluk istrinya itu dengan erat, dan membayangkan jika dirinya dulu tidak bersabar mencintai Quesha, mungkin dia tidak akan pernah mendapatkan istrinya ini. Quesha bisa bersama dengan Nick atas bantuan sang rembulan juga walaupun semua itu salah, tetapi bisa membuatnya jauh lebih damai. Sampai pagi mereka berdua terjaga tidak ada tidur, keduanya ingin menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya
"Iya, aku rasa bisa bersama denganmu adalah keindahan yang tidak akan pernah aku lupakan, tapi kamu tau tidak, beberapa hari lalu aku bertemu seorang wanita yang mirip denganmu walaupun tubuhnya sangat gelap, dia cantik seperti mu sayang," kata Nick menceritakan kejadian kemarin. Quesha berhenti sejenak, padahal dia ingin melupakan kejadian dirinya menjadi sangat buruk rupa, dan sekarang dia kembali cantik lagi. "Nick, apa kamu jatuh hati padanya?""Hampir, itu juga karena dia mirip denganmu, aku merasakan sesuatu yang beda ketika dekat dengannya persis seperti dekat denganmu, mungkin aku hanya kesepian waktu itu."Quesha kembali termenung akibat jawaban dari Nick. Dengan wujudnya yang jelek sekalipun Nick tetap jatuh cinta kepadanya. "Benarkah? Apa yang dia lakukan?""Dia awalnya meminta makanan, buah, tetapi hari itu dia membunuh para pegawai," jawab Nick jujur pada Quesha."Dia orang jahat?"Nick tidak bisa memastikan jika penyihir itu jahat, dalam relung hatinya mengatakan tida
Masih ada di atas kerajaan matahari, Quesha kembali merenung sendiri sejak kejadian kemarin, sedangkan Nick harus mempertanggungjawabkan kematian orang-orang itu dengan membayarkan denda yang cukup besar pada keluarga masing-masing karena mereka mati di saat sedang bekerja. "Aku ingin melihat Nick, apa dia di sana baik-baik saja?"Quesha pergi melihat Nick dalam air ajaib yang ternyata sekarang Nick sendiri tidak bisa dilihat dari air ajaibnya. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengannya sehingga air ini tidak bisa melihatnya? Aku harus mencari tau sendiri, tapi kalau aku turun menemuinya, maka aku memutuskan meninggalkan kerajaan ini, dan bersiap untuk wujud ku yang hitam."Nick di bumi merasakan sedih bukan karena harus menanggung semuanya dengan segala biaya yang dia bisa berikan, tetapi dia merasa kehilangan Quesha kembali. "Sayang, kamu ke mana? Aku merindukan kamu di sini dalam kenangan kita yang tidak pernah hilang, aku tidak bisa melupakan kamu walaupun itu hanya satu detik