"Kamu ada di rumah," jawab Nick menurunkan minyak angin yang dia gunakan untuk membangunkan istrinya. "Aku kenapa ada di sini?"Quesha tentu tidak mau berada di dekat manusia keturunan penyihir seperti Nick, tetap saja faktanya Nick adalah salah satu keturunan yang membahayakan. "Kamu pingsan," jawabnya singkat. "Lalu, kamu membawa aku ke sini? Siapa kamu?!"Quesha melupakan apa yang sudah dia ketahui mengenai Nick, tidak mudah dirinya harus menerima kehadiran Nick sebagai suami secara sadar. "Kamu sudah melupakan pernikahan kita sayang? Aku adalah suami yang paling mencintai kamu selama ini, sudah lama aku menunggu kamu pulang, tapi baru hari ini semesta mengirimkan kamu lagi padaku.""Jangan berbohong! Aku bukan istri siapapun! Aku adalah seorang penyihir hebat yang tidak tertandingi, dan kamu hanya membual dengan kata-kata mu barusan."Quesha tetap menyangkal dirinya siapa dan sudah menyadari ada di mana, wanita itu beranjak dari tempat tidurnya berjalan ke arah Nick. "Katakan
Begitu menikmati belaian istrinya, Nick sampai tidak mau benar-benar terlelap malam itu, karena Quesha sendiri tidak mau tidur di samping Nick, matanya terjaga dikarenakan dirinya seorang penyihir. "Rasanya aneh ketika aku bisa berada di dekatnya, dan aku mulai merasakan jika apa yang diucapkannya memang jujur terhadap aku, apa aku harus di sini? Tempat yang sebenarnya bukan untuk aku?"Quesha bimbang, dirinya masih ingin berusaha kembali ke langit, dia tidak mungkin melupakan dirinya itu siapa, seorang penyihir kerajaannya yang seharusnya ada di sana sampai dia memiliki keturunan untuk melanjutkan semua itu. Malam itu, tiba ketika keduanya masih berada di dalam kamar, cahaya rembulan begitu bercahaya menerangi rumah yang kecil daripada rumah disekitarnya. Ombak seakan ikut bermain mengiringi hati keduanya yang bersatu, Quesha bisa mendengarkan semua itu, kecuali Nick yang hanya bisa merasakan tangan Quesha ada di rambutnya. "Suara laut, cahaya dari kerajaan, aku ingat semua itu,
Quesha hampir tertidur menunggu pintu rumah terbuka, pada sore hari ketika Nick datang membawa hasil tangkapannya, dia teringat istrinya yang terkurung di dalam rumah. "Istriku di dalam, aku akan mengeluarkannya."Nick berusaha membuka pelan, tidak ada suara yang dia dengar dari sana, saat membuka pintu perlahan, ada beberapa barang pecah yang tergeletak di samping Quesha. "Istriku, kamu kenapa bisa seperti ini?"Nick panik melihat istrinya sudah jatuh pingsan, tentu Quesha sulit mendapatkan udara yang segar di dalam rumah tersebut, dengan tanpa makan dan minum. "Keluarkan aku!"Suara Quesha masih bisa pelan berbicara pada suaminya, tetapi Nick mengangkat tubuh istrinya untuk dipindahkan ke dalam kamar. "Maafkan aku, seharusnya aku tidak meninggalkan kamu dalam keadaan pintu yang terkunci, mungkin aku akan menjaga kamu setelah memasak ikan untuk kita berdua, kamu tunggu di sini," ucapnya meletakkan Quesha di atas tempat tidur. Nick berusaha memasak dengan sepenuh hati, semenjak d
Quesha mengendap-endap ketika Nick masih duduk di kursinya, tetap pada kewaspadaan jika dirinya tidak mau tertangkap basah oleh Nick. "Harus hati-hati," katanya dalam hati. Tetap ada suara yang membuat Nick mendengar apa yang dilakukannya ketika ingin membuka pintu. "Quesha, kamu mau pergi ke mana?"Nick beranjak dan menghampiri istrinya yang sudah berada di depan pintu, begitu cepat wanita itu ada di sana tanpa penglihatannya. "Aku mau pergi! Di sini bukan rumahku, kamu penculik kan?""Bukan! Aku ini suami kamu, apa kamu tidak mengingat lagi seperti biasanya?""Apa maksudnya kamu?""Yah, kamu sudah biasa tidak mengingat pernikahan kita, termasuk aku, tapi percayalah aku tidak marah padamu, untuk itu kamu harus percaya padaku, tetaplah ada di rumah ini sebelum matahari terbenam nanti.""Memang kenapa aku harus ada di sini? Aku tidak bisa mengingat apa yang kamu bicarakan itu.""Tenanglah Quesha, kamu harus ada bersamaku di sini, di luar sana sangat dingin menjelang malam, aku tida
"Lalu, apa yang kamu rasakan saat ini?"Nick masih mencari jawaban atas pertanyaan hatinya yang ingin istrinya juga mengungkapkan perasaannya tersebut. "Tidak," jawab Quesha berbohong. Wanita itu tidak mau mengungkapkan apa yang dia rasakan sendiri, entah bagaimana dia harus mengatakan rasa cinta yang muncul dalam waktu sesingkat ini. "Bisa, kamu berdiri?""Untuk apa?""Berdirilah, genggam tangan aku.""Baik, aku akan berdiri."Quesha berdiri memegang erat tangan Nick, menatap satu arah yang sama bersama suaminya yang sudah memandang matahari mulai terbenam."Lihat semua itu, indah kan, Sayang?""Yah, sangat indah. Namun, apakah hanya di tempat ini saja kita bisa melihatnya?""Tidak, ada tempat yang bisa melihat keindahan selain ini.""Apa itu?""Di dalam rumah, bersama kamu," jawab Nick menggoda. Quesha tidak berkata-kata lagi, godaan suaminya semakin membuatnya yakin, kalau hatinya terpaut entah sejak kapan, tetapi dia menginginkan Nick berada di dekatnya. Melupakan niatnya yang
"Akhirnya aku bebas dari penjara terkutuk ini, mungkin karena Quesha sudah turun ke bumi lagi."Sang rembulan akhirnya terbebas dengan sendirinya, dia mulai mengeluarkan cahaya seperti biasa, tempat itu sekarang di sihir menjadi sesuatu yang indah dan bersih. "Setidaknya sebelum aku keluar dari sini, aku akan berjalan di tempat yang indah, sekarang aku harus balas dendam pada Putriku-Quesha! Anak kurang ajar itu harus menerima balasan yang setimpal karena memenjarakan Ayahandanya sendiri. Sudah bagus aku merebut kerajaan ini dari ibundanya, dan dia aku buang ke bumi. Tapi, aku akan lebih puas, jika tangan ini merenggut nyawanya. Atau lebih kejam, aku akan membunuh suaminya, agar dia tau rasanya kehilangan. Seperti dia menghilangkan seluruh harapanku atas kekuasaan yang hendak aku miliki selama ini. Quesha telah menghancurkan ritual yang membuat aku seharusnya menjadi Raja satu-satunya! Anak itu tidak pantas hidup!"Sang rembulan dengan penuh kemarahan keluar dari sana, dia kembali a
"Sepertinya aku tidak asing mendengar suaramu, apakah aku mengenalmu?"Quesha lebih mendalami apa yang dia dengar dari suara itu, termasuk isi kepalanya yang mengatakan, jika suara itu bukan orang asing untuknya. "Yah, aku Ayahandamu sendiri. Tapi kamu tidak mengingat aku, apakah sejauh ini sihir ku sangat berfungsi?""Apa maksudnya?"Quesha bertambah bingung dengan perkataan ayahandanya itu, semakin ingin mencecar sebuah pertanyaan lagi. "Kenapa tidak menjawab pertanyaan aku? Katakan padaku, apa maksudnya dengan kata 'Sihir' yang kamu ucapkan itu?""Kamu adalah seorang penyihir hebat, dan kamu adalah putriku di kerajaan rembulan," jawabnya. "Jadi, aku ini bukan manusia biasa?""Tidak betul, kamu keturunan dari penyihir manusia, jadi kalau kamu berkata bukan manusia, sebenarnya salah. Kamu manusia dan kamu juga penyihir.""Maksudnya kamu, orang tuaku penyihir dan manusia, mereka menikah?""Yah, kamu benar.""Tidak mungkin! Jika kamu ayahandaku, maka kamu sudah pasti mengetahui siap
"Di mana, Quesha?"Nick bangun dari sana, dia mencoba mencari ke setiap sudut rumah keberadaan istrinya, tetapi tetap tidak ada. Padahal Quesha ada di sana, dia menggunakan sihirnya agar tidak terlihat oleh suaminya. "Maafkan aku, Nick. Kamu tidak akan mengerti apa yang aku rasakan, kamu adalah anak dari keturunan manusia penyihir yang sudah membunuh ibuku."Air mata Quesha mengalir, dia meratapi nasib dirinya yang sudah berjalan, ada sesuatu yang dirasakan Quesha terhadap Nick, yaitu Nick berbeda dari apa yang dia pikirkan sejak awal turun ke bumi. "Quesha, kamu di mana? Jangan bilang kamu pergi lagi dari aku, sungguh aku tidak mampu hidup tanpamu, di sini aku hanya memiliki kamu seorang, kembalilah sayang."Nick merintih di ruang tengah, sedangkan Quesha masih berdiri di depan Nick yang sedang menangis, begitu juga Quesha tidak kuasa menahan air matanya yang mengalir karena Nick sangat tulus menginginkan dirinya ada di sana. "Nick, tolong jangan menangis lagi, aku ada di sini be
"Nick, aku harus pergi bersama dengan kamu, tapi kamu tidak boleh meninggalkan aku di tempat aman yang kamu maksud itu."Saat Quesha dan Nick sedang berbicara, ternyata suara air naik ke daratan, ada bencana besar menimpa tempat tinggal mereka. "Pegangan Nick!" Seru Quesha memegang tangan Nick dengan erat. Mereka terbang dan menyaksikan betapa air dengan dahsyatnya menenggelamkan tempat mereka, dan banyak orang yang berteriak-teriak meminta pertolongan, Quesha hanya bisa menjadi penonton bersama Nick. "Sayang, apa tidak ada cara untuk menolong mereka?""Tidak ada, aku tidak akan mampu menolong semuanya, aku hanya mau membantu orang yang paling dipercayai aku saja, yaitu kamu."Nick bersedih karena tidak bisa membantu teman-teman nelayannya, hanya bisa melihat betapa mayat-mayat mereka sudah terapung-apung di atas air laut yang bercampur dengan pasir daratan. "Semua sudah ditakdirkan Nick, aku tidak boleh ikut campur, kamu harus paham tentang ini, kamu juga tidak bisa berbuat apa-a
Nick sudah ada di depan pohon yang ada istrinya di atas, walaupun ketinggian pohon tersebut tidak mungkin ada orang yang menaikinya, tetapi kenyataannya adalah Quesha ada di atas sana. "Aku harus naik ke atas sebelum istriku jatuh, apa dia tersangkut sampai ke atas sana ya? Aku tidak mau kalau dia jatuh."Nick perlahan naik ke pohon yang tinggi itu, tetapi jarak antara Nick dan Quesha sangat jauh. Quesha melihat kalau Nick berusaha menjemput dirinya tanpa memikirkan nyawanya sendiri. "Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia rela mengorbankan nyawanya demi aku sampai melakukan hal bodoh yang tidak mungkin di lakukan manusia lain?"Quesha turun dari pohon secara perlahan dengan terbang, dia akan menjemput Nick agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan. "Nick," panggilnya. Nick menoleh, ternyata sumber suara itu dari arah sebelah kiri dan dia melihat kalau istrinya yang memanggilnya. "Sayang, apa itu kamu?""Benar, ini aku."Quesha segera menarik tangan Nick, mereka terbang bersama, Ni
"Kamu di sini juga Pangeran?"Quesha mendekat di mana seseorang yang mirip dengan Sunke itu berdiri melihat dirinya sangat penasaran. "Aku bukan pangeran," jawabnya. "Eh, jangan pura-pura begini pangeran, kamu bisa mengaku identitas kamu sama aku, semestinya kamu tau kalau aku tidak mudah dibodohi."Quesha memastikan sekali lagi dengan kekuatannya yang keluar dari tangan, tidak ada reaksi kekuatan Sunke yang muncul, karena seharusnya bisa memancing kekuatan jika Sunke memang sedang menyamar. "Maaf, di tangan kamu itu terdapat cahaya seperti itu dari mana? Apa kamu seorang pesulap yang memang mengembara? Pakaianmu juga sangat berbeda dari orang biasanya.""Ah, apa yang kamu tanyakan itu sama aku tidak lucu, kamu ini Sunke kan pangeran penyihir yang sangat jahat itu?"Seseorang itu tertawa mendengar dirinya disamakan dengan penyihir jahat yang katanya sangat kejam di dunia manusia. "Hahaha, mana mungkin seperti itu. Aku hanyalah manusia biasa, bukan penyihir Sunke yang kamu maksud i
"Quesha, aku minta maaf sudah membuat kamu pergi, penyesalan ini memang bisa aku rasakan setelah kamu tidak ada."Nick masih duduk dengan kewaspadaan yang luar biasa, bukan tentang binatang buas, tetapi sebaliknya, yang dipikirkan hanyalah Quesha semata. Di atas pepohonan masih mengawasi gerak-gerik Nick yang tidak pernah hilang dari pandangannya. "Dia merasakan penyesalan, kenapa?"Quesha masih tidak mempercayai itu. Karena manusia di matanya sama, apalagi Nick termasuk anak dari pembunuh ibundanya. "Jangan harap aku tertipu oleh kamu manusia, tidak akan sampai aku mendapatkan kebenarannya."Nick menangis sendiri di sana, hujan mengiringi kesedihan pria itu, dia tidak kuat jika harus hidup sendiri tanpa istrinya. "Hujan lagi, dia bisa mati di sana."Quesha merasa iba melihat kondisi Nick yang diterjang hujan lebat, apalagi bisa-bisa terjadi banjir ataupun longsor di sana, atau tertimbun pepohonan yang jatuh. "Nick, dia harus aku selamatkan dulu, tapi bagaimana caranya agar aku t
"Ada apa sayang?" Nick terheran dengan sikap Quesha yang mudah berubah, sekarang sudah mulai berjarak dengannya. "Aku rasa kamu tidak perlu dekat dengan aku mulai sekarang, apa kamu bisa?""Apa ini? Itukah permintaan kamu untuk aku?"Quesha melihat kekecewaan di mata Nick, pria itu memang sudah sangat lama diperlakukan dingin oleh Quesha selama ini. "Benar. Aku meminta semua ini sama kamu, apa kamu bisa mewujudkan apa yang aku mau?"Nick memegang kepalanya dengan kedua tangan, seperti isi kepalanya sudah penuh dengan kekecewaan pada istrinya. "Aku tidak tau," jawab Nick. "Masa tidak tau, tinggal jawab iya atau tidak?"Nick semakin tidak mau menjawab pertanyaan istrinya yang menurutnya membuat hatinya sakit. "Cukup Quesha, ini di luar batas kesabaran aku selama ini," balas Nick. "Maksudnya?"Quesha bertanya balik, sedangkan dia hanya ingin Nick menjauhkan dirinya di saat dirinya memang ingin sendiri. "Dari dulu sikap kamu seperti ini sama aku, salah aku apa? Atau kamu tidak per
Saat Quesha ingin menjawab semua yang ditanyakan Nick, dia terjatuh dari tempat tidur usang di mana dirinya menyadarinya jika sudah berada di dalam rumah Nick kembali. "Aku tidur?"Quesha beranjak menuju rembulan yang ada di luar rumah. Terlihat masih sangat bercahaya sekali seolah-olah memberikan isyarat kepada dirinya yang telah bermimpi panjang. "Ayahanda, bisakah aku kembali ke rembulan?"Quesha tidak melihat cahaya itu merespon dirinya. Tetapi bisa tahu kalau di atas sana sang rembulan mengetahui dirinya ada di bawah. "Ayahanda, kenapa tega dengan aku?"Sang rembulan yang ada di atas melihat anaknya bersedih di bawah rembulan meminta agar bisa naik kembali, penyesalan anaknya tidak membuat hatinya gentar. "Maafkan Ayahanda yang tidak akan merubah takdir ini, kekuasaan di sini begitu menggelapkan hati dan pikiran Ayahanda. Tapi, aku akan menebusnya dalam waktu yang panjang agar kamu bisa bahagia hidup di bumi."Sang rembulan membuat mimpi panjang Quesha menjadi sangat buruk ke
"Ya, ini adalah keputusan yang tepat untuk kita bisa memulai semua dari awal," jawab Nick. Quesha sangat beruntung memiliki suami seperti Nick yang tidak pernah berhenti memperjuangkan dirinya dan selalu bisa sabar. "Nick, terima kasih," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. Nick menggenggam tangan istrinya, dia percaya sekarang Quesha sudah mencintai dirinya sedalam yang dia rasakan. "Nick, apa kamu bahagia hidup bersama denganku?""Sama-sama sayang, tentu aku sangat bahagia bisa bersama dengan wanita tercantik seperti kamu, kita akan selalu bisa melewati berbagai rintangan."Nick segera memeluk istrinya itu dengan erat, dan membayangkan jika dirinya dulu tidak bersabar mencintai Quesha, mungkin dia tidak akan pernah mendapatkan istrinya ini. Quesha bisa bersama dengan Nick atas bantuan sang rembulan juga walaupun semua itu salah, tetapi bisa membuatnya jauh lebih damai. Sampai pagi mereka berdua terjaga tidak ada tidur, keduanya ingin menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya
"Iya, aku rasa bisa bersama denganmu adalah keindahan yang tidak akan pernah aku lupakan, tapi kamu tau tidak, beberapa hari lalu aku bertemu seorang wanita yang mirip denganmu walaupun tubuhnya sangat gelap, dia cantik seperti mu sayang," kata Nick menceritakan kejadian kemarin. Quesha berhenti sejenak, padahal dia ingin melupakan kejadian dirinya menjadi sangat buruk rupa, dan sekarang dia kembali cantik lagi. "Nick, apa kamu jatuh hati padanya?""Hampir, itu juga karena dia mirip denganmu, aku merasakan sesuatu yang beda ketika dekat dengannya persis seperti dekat denganmu, mungkin aku hanya kesepian waktu itu."Quesha kembali termenung akibat jawaban dari Nick. Dengan wujudnya yang jelek sekalipun Nick tetap jatuh cinta kepadanya. "Benarkah? Apa yang dia lakukan?""Dia awalnya meminta makanan, buah, tetapi hari itu dia membunuh para pegawai," jawab Nick jujur pada Quesha."Dia orang jahat?"Nick tidak bisa memastikan jika penyihir itu jahat, dalam relung hatinya mengatakan tida
Masih ada di atas kerajaan matahari, Quesha kembali merenung sendiri sejak kejadian kemarin, sedangkan Nick harus mempertanggungjawabkan kematian orang-orang itu dengan membayarkan denda yang cukup besar pada keluarga masing-masing karena mereka mati di saat sedang bekerja. "Aku ingin melihat Nick, apa dia di sana baik-baik saja?"Quesha pergi melihat Nick dalam air ajaib yang ternyata sekarang Nick sendiri tidak bisa dilihat dari air ajaibnya. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengannya sehingga air ini tidak bisa melihatnya? Aku harus mencari tau sendiri, tapi kalau aku turun menemuinya, maka aku memutuskan meninggalkan kerajaan ini, dan bersiap untuk wujud ku yang hitam."Nick di bumi merasakan sedih bukan karena harus menanggung semuanya dengan segala biaya yang dia bisa berikan, tetapi dia merasa kehilangan Quesha kembali. "Sayang, kamu ke mana? Aku merindukan kamu di sini dalam kenangan kita yang tidak pernah hilang, aku tidak bisa melupakan kamu walaupun itu hanya satu detik