Share

Bab 84

"Lala?!"

Wajah buram Mario perlahan terlihat jelas. Laura terbatuk-batuk hingga Mario menyerahkan segelas air putih. Dia meneguknya dengan rakus mengabaikan keberadaan laki-laki bermata sipit yang berdiri di samping Mario.

"Mingye, bagaimana kondisinya?" tanya Mario cemas.

"Terlambat sedikit saja namanya akan tertulis di nisan," jawab Mingye.

Ugh, separah itukah kondisinya?

Laura menyentuh kepalanya yang terasa nyeri bahkan dadanya sesak. Dia tidak berniat bunuh diri, tapi tatapan menuduh Mario membuatnya mengurungkan niatnya menjelaskan kejadian itu.

Laura mengangguk saat Mingye berpamitan menggunakan bahasa isyarat seperti kebiasaan laki-laki itu dulu. Setelah kepergian Mingye, Mario duduk di sampingnya sambil menyentuh keningnya lembut.

"Kau hampir celaka jika Mingye tidak menolongmu."

"Aku hanya ingin berenang," ucap Laura.

"Mingye melihatmu melompat ke dalam air dan terbawa ombak, apa kau menyangkal kejadian itu?" M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status