Share

Bab 25

Kafe menjadi pilihan Laura untuk membicarakan masalah itu. Dia duduk di samping Mika sementara Mario hanya berdiri di sisi meja. Terlihat enggan berada di dekat Mika, tatapan itu Laura bisa melihatnya dengan jelas.

Kebencian yang mengakar kuat.

Laura berdehem untuk mengambil perhatian mereka dan tindakan itu menyebabkan keduanya menatapnya serius.

"Apa kalian sudah menikah?" tanya Laura memastikan dengan nada bicara yang dibuat setenang mungkin.

"Tidak," ucap Mario tegas.

"Kami sudah bertunangan dan menurut para tetua, kami sudah menikah hanya belum diresmikan secara hukum," ucap Mika.

"Sesama perempuan aku memahami perasaan Mika, aku tanya satu hal padamu Mario." Laura menatap laki-laki itu sepenuhnya. "Apa kau tidak peduli dengan perasaannya?"

"Dia sendiri yang membuatku kehilangan rasa peduli, duniaku hancur karena perempuan ini."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status