Charlie menyeretnya ke tepi danau sambil menegurnya, “Orang tuamu adalah orang yang memberimu tubuh, rambut, dan kulitmu! Tidakkah kamu berpikir kalau kamu mengecewakan orang tuamu dengan menyakiti dirimu sendiri hanya karena seorang bajingan?”Gadis itu terus meratap, “Tolong, biarkan aku mati. Biarkan aku mati sekarang. Aku hanya orang yang kotor dan tidak suci. Aku terlalu malu untuk menghadap orang tuaku sekarang. Aku cuma bikin mereka malu dengan tetap hidup. Mereka akan bebas ketika aku mati…”Charlie menyeretnya ke tepi danau dengan mudah sebelum akhirnya melemparnya ke rumput dan berteriak marah padanya, "Sial! Kamu tidak hanya harus hidup untuk diri sendiri, tapi kamu juga harus hidup untuk orang tuamu! Mereka bekerja sangat keras untuk membesarkanmu dan mengasuhmu sampai kamu menjadi dewasa. Mereka mengawasimu sampai kamu dewasa, dan mereka menyediakan pendidikanmu. Kamu tidak boleh bunuh diri dengan melompat ke danau cuma karena seorang bajingan seperti dia! Kamu harus menja
Kalau manipulasi psikologis si berengsek itu merupakan arus di laut, maka hipnosisnya Charlie adalah samudera. Dalam sekejap, hipnosis Charlie benar-benar mengalahkan manipulasi psikologis yang ditanamkan si berengsek itu pada Luna belakangan ini.Kata-kata Charlie ibarat suar bagi hidupnya, dan itu tidak akan pernah hilang dari hatinya seumur hidup.Luna tiba-tiba tersadar betapa bodohnya dia selama ini.Ketika dia memikirkan bagaimana dia telah disihir oleh si berengsek itu untuk bunuh diri, dia sangat ketakutan dan bersyukur sampai-sampai dia segera berlutut dan bersimpuh di depan Charlie dan berkata, “Terima kasih karena sudah menyelamatkan diriku! Aku berjanji aku akan hidup dengan baik dan tidak pernah mengecewakan orang tuaku. Aku pasti akan berkontribusi untuk masyarakat ke depannya!”Charlie mengangguk dengan puas sambil berkata, “Karena kamu telah kembali waras, aku harap hidupmu selalu bahagia dan berkecukupan di masa depan.”Sambil terus mengobrol dengannya, Charlie
Gadis itu melepaskan pertahanannya ketika melihat betapa baiknya Kian. Lalu, dia jadi penasaran untuk bisa mengenal Kian.Saat itu juga, ponsel Kian berdering tiba-tiba. Dia melihat nama penelepon dan mendapati kalau itu adalah telepon dari Luna. Mukanya langsung berubah masam.Kenapa perempuan ini belum mati juga? Mengganggu saja!Gadis cantik itu melihat ekspresi aneh pada wajah Kian, dan dia bertanya penasaran, “Apa itu telepon dari pacarmu?”“Tidak, bukan!” Kian buru-buru menjelaskan. “Dari mantanku. Dia selingkuh dariku, tapi aku tidak tahu kenapa dia terus menggangguku.”“Baiklah!”Setelah itu, Kian mendesah dan berkata, “Cantik, tolong tunggu aku. Aku akan segera kembali setelah aku menjawab telepon ini.”Kian mengambil ponselnya dan keluar dari bar. Setelah menjawab telepon, dia segera mengumpat begitu membuka mulut. “Kenapa kamu menelepon? Dasar wanita menjijikkan! Tidak cukupkah kamu membuatku malu dan terhina?”Luna sudah mengaktifkan pengeras suara di ponselnya, dan
Merasa bahwa dirinya mungkin telah kehilangan kontrol atas Luna, Kian segera kembali ke kampus dengan panik, mengabaikan mangsa cantik yang menantinya di bar.Kian berlari ke arah danau buatan segera setelah dia sampai di kampus dan melihat Luna. Dia melangkah lebar-lebar menuju Luna dan bertanya, “Luna hadiah apa yang ingin kamu berikan padaku?”Charlie muncul tiba-tiba dan berkata dengan tersenyum, “Dia tidak punya hadiah untukmu, tapi aku punya!”“Siapa kamu?” Kian melihat ke Charlie dengan kewaspadaan dan menoleh ke Luna. “Siapa dia? Apa dia saudaramu?”Charlie berkata, “Tidak, kami tidak bersaudara.”“Lalu, siapa kamu?”“Aku adalah penegak keadilan atas nama Tuhan!”Lalu, Charlie menepuk punggung Luna dan berkata, “Luna, pergilah ke Aurora dan teman-temanmu. Kembalilah ke asramamu dan ganti baju, tugasmu sudah selesai di sini.”Luna mengangguk dan membungkuk penuh terima kasih. Dia percaya pada Charlie seratus persen setelah apa yang terjadi tadi. Lalu, dia berjalan menuju Aurora
Charlie mengepalkan tangannya dan memukulnya, membuat Kian sempoyongan dan jatuh ke tanah.Kian selalu dimanjakan, dan tidak pernah ada yang menyentuhnya, apalagi memukulnya. Dia berdiri dan teriak, “Keparat! Aku akan membunuhmu!”“Membunuhku?” Charlie bertanya dengan suara dingin. “Dengar baik-baik, berengsek. Namaku Charlie Wade! Aku adalah Tuan Muda dari keluarga Wade di Eastcilff, direktur dari Emgrand Group! Sekarang, aku akan memberimu waktu untuk berpikir, apa kamu pikir kamu bisa berlagak di depanku?”Kian kaget!Keluarga Wade di Eastcliff?!Itu adalah keluarga kelas atas di negara ini!Walaupun keluarga Webb sedikit lebih baik dari keluarga Moore, mereka bahkan tidak sampai sepersepuluhnya keluarga Wade!Dia merasa ragu, apakah Charlie membual, tapi setelah dipikir, Charlie tidak terlihat grogi atau takut ketika dia menyebutkan namanya, bahkan berani memukulnya. Ini berarti dia penuh percaya diri!Ini juga berarti bahwa dia memberitahukan yang sebenarnya!Kian tiba-tiba gelisa
Kian melongo menatap Charlie seolah-olah Charlie baru saja memberitahunya hal paling aneh seumur hidupnya.Charlie tersenyum licik dan melanjutkan, “Dan juga setelah hipnosis, siapa pun yang menghentikanmu dari makan kotoran, kamu akan melakukan apa pun, bahkan membunuh dirimu sendiri, sampai kamu makan kotoran. Kalau kamu melihat kotoran di jalan, kamu harus memakannya, kalau tidak, kamu akan merasa seolah-olah kamu akan mati kalau tidak melakukannya. Kamu akan mencoba membunuh dirimu setiap ada siapa pun yang mencoba menghentikanmu. Ini akan berlangsung terus seumur hidupmu!”“Begitulah, itu adalah masa depanmu. Kamu tidak akan mengejar apa pun, selain makan kotoran. Kamu tidak akan tertarik pada uang, kesenangan, atau pun perempuan. Semua yang kamu inginkan di sisa hidupmu adalah memakan kotoran!”Kian merasa tersinggung oleh perkataan Charlie dan berkata, “Hei, Tuan Wade, kamu pikir aku bodoh? Apa kamu benar-benar berpikir aku akan tertipu dengan trik seperti itu? Ini bukanlah cara
Kian menarik kerah sang dokter dengan marah. “Kalau aku tahu penyebabnya, memangnya aku akan mencarimu?! Bersihkan perutku, sekarang!”Dokter merasa terganggu oleh kelakuan Kian, tapi sebagai dokter profesional, dia merapikan bajunya dan memerintahkan perawat, “Siapkan alat-alat bilas lambung, sekarang!”Perawat mengangguk dengan cepat dan mulai menyiapkan prosedurnya.Saat itu, Kian merasakan sakit kepala yang intens seperti ada semburan listrik yang mengaliri otaknya. Kemudian, dia kehilangan akal sehatnya dan yang bisa dia pikirkan hanyalah—dia ingin makan kotoran sekarang!Secara refleks, dia berkata, “Di mana toilet? Di mana toilet?!”Dokter menunjuk ke arah kanan dan berkata, “Belok kanan dan jalan sampai mentok.”Kian terburu-buru meninggalkan bangsal dan berlari menuju toilet.Penjaga dan teman-temannya segera mengikutinya.Ketika Kian bergegas masuk toilet, dia mendorong bilik pertama. Bukannya menggunakannya, dia melihat pada jamban dan mendapatinya dalam keadaan koso
Penjaga kampus dan teman-temannya hampir gila gara-gara Kian. Mereka menyeretnya kembali ke ruangan dokter, menahan diri untuk tidak muntah.Pria tua yang dilempar oleh Kian bicara dengan polos, “Jangan biarkan dia keluar, kalau ada yang salah dengan kepalanya! Sialan! Kenapa dia bahkan mengambil kotoran untuk dimakan!”Penjaga kampus mengambil dompet, tampangnya penuh rasa malu, dan memberikan uang seratus dolar pada pria tua. “Ini, Pak. Ini kompensasi atas insiden tadi, tolong maafkan kami…”Mata pria tua bersinar melihat uang tersebut, dan segala rasa jijik dan frustrasinya terbang ke luar jendela. Dia menerima uang tersebut penuh terima kasih dan bertanya, “Jadi, apa kalian membutuhkan jasaku lain kali?”Penjaga kampus menyahut dengan rasa jijik dan berkata, “Tidak, Pak. Tidak ada lain kali. Silakan, lanjutkan urusan Anda yang tertunda…”Kemudian, dia mendorong para mahasiswa, “Cepat, bawa Kian ke dokter sekarang!”Ketika dokter melihat Kian, dia memuntahkan semua makan malam