Share

21. Jack M

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-04-15 21:01:35

Gideon masih kesulitan mengerti tentang apa yang sedang direncanakan oleh sang tuan muda.

Dia pun mencoba untuk bertanya lebih lanjut, "Tuan Muda, mengapa Anda memilih simbol perunggu? Ini akan sangat merugikan Anda, Tuan Muda."

Jack tahu sang orang kepercayaan kakeknya itu terlihat begitu sangat penasaran sehingga dia dengan senang hati menjelaskan, "Karena akan sangat aneh jika aku muncul dengan undangan simbol perak, terlebih lagi emas. Orang-orang akan langsung curiga, Gideon."

Gideon terdiam.

"Dengan simbol perunggu justru akan memberikan keuntungan bagiku. Bukankah aku tinggal memberikan undangan itu lalu masuk ke dalam?"

"Benar, Tuan Muda. Namun, hal ini tidak sesuai dengan Anda yang merupakan pewaris tunggal Morland Group," jelas Gideon.

Jack mengangguk setuju, "Kau benar, Gideon. Tapi, sekali lagi kau harus ingat bahwa aku ke sana bukan untuk mewakili Morland Group, tapi menjadi diriku yang miskin."

Ah, Gideon tidak suka akan hal ini. Dia khawatir bila orang-orang di pesta it
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Si Hebat Jack Morland    22. Morland Group

    Gideon menoleh segera ke arah sang tuan muda. Laki-laki itu tentu saja tidak ingin terjadi kesalahpahaman di sana. Dia pun segera menjelaskan, "Tuan Muda, jika Anda menggunakan identitas baru, maka hal itu bisa akan sangat menyulitkan Anda."Gideon melepaskan sabuk pengamannya dan melanjutkan kembali, "Saya rasa cara terbaik adalah dengan menyembunyikan identitas Anda dan tidak menggunakan identitas palsu."Jack mengerutkan kening, masih terlihat menantikan lanjutan penjelasan Gideon.Seakan Gideon bisa memahaminya, pria itu pun segera menambahkan, "Ini demi menghindari konflik juga di masa depan, Tuan Muda."Jack Morland pun berpikir sejenak. Namun, pada akhirnya pria muda itu pun menganggukkan kepala, "Iya, kau benar. Identitas palsu hanya akan menimbulkan masalah lain dan nanti aku juga malah bisa dituduh sebagai pemalsuan.""Ini tak akan bagus untuk reputasi kakek," tambah Jack.Gideon sungguh lega Jack tidak berpikir buruk tentang idenya. Sebab, yang dia lakukan hanyalah untuk

    Last Updated : 2025-04-15
  • Si Hebat Jack Morland    23. Divisi Umum

    Tentu saja Jack tidak mungkin bisa berbohong pada rekan kerja yang baru ditemuinya itu, sehingga dia pun menjawab, "Aku belum lulus. Aku masih seorang mahasiswa."Jawaban Jack membuat Jose melebarkan mata, mulutnya pun juga terbuka, "Apa? Kau sedang bercanda kan?"Jack tahu pertanyaan itu bukan sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban sehingga dia hanya membalasnya dengan tersenyum samar. Dan benar saja karena setelah itu, Jose bertanya kepadanya, "Lalu, bagaimana caranya kau bisa masuk ke perusahaan ini? Bagaimana dengan statusmu? Kau tidak mungkin menjadi pegawai tetap kan?"Jack pun membenarkan dengan sebuah anggukkan. Tapi tentu saja itu belum cukup, sehingga dia menambahkan, "Aku hanya seorang karyawan magang. Tidak lama. Hanya beberapa bulan."Jose masih sulit mempercayainya. "Aku masih tidak menyangka. Divisi umum biasanya tidak menerima pegawai dengan status mahasiswa. Biasanya divisi yang lain yang masih menerimanya. Luar biasa!"Pria itu pun kini menatap Jack dengan lebih

    Last Updated : 2025-04-16
  • Si Hebat Jack Morland    24. Map Biru

    Jack jelas mendengar nada sinis Richard sehingga pemuda itu pun segera membalas, "Tidak, Pak. Saya akan mengerjakannya."Richard menganggukkan kepala meskipun Jack juga bisa melihat bagaimana tatapan tidak percaya di matanya."Laporkan padaku sebelum kau pulang. Paham?" ucap Richard.Jack hampir tak mempercayai apa yang baru saja dia dengar. "Hari ini, Pak?""Ya. Kenapa? Mau mundur sekarang?" Richard berkata dengan sambil menatap lurus-lurus ke arah Jack.Jack menghela napas, "Tidak. Tentu saja tidak.""Baiklah, silakan kerjakan dan laporkan padaku sebelum jam kerja berakhir!" perintah Richard.Jack menjawab cepat dan segera mengambil setumpuk file-file besar itu lalu keluar dari ruangan Richard Foster.Saat Jack keluar dari sana, dia merasa semua orang langsung menatapnya."Oh, Pak Richard pasti tidak menyukainya," celetuk salah seorang pekerja."Hm, itu sudah sangat jelas," sahut pekerja lainnya.Jack mendesah pelan lalu berjalan sambil melihat-lihat bangku yang kosong. Karena takut

    Last Updated : 2025-04-16
  • Si Hebat Jack Morland    25. Orang Buangan?

    "Uh, kau hanya membuang-buang waktu saja." Seorang gadis pertama yang tadi ditanya oleh Jack berkata sembari mengambil segelas air minum di depan mesin.Edward menyahut, "Aku melihat dia sedikit agak berbeda dari para karyawan magang yang pernah bekerja di sini.""Oh, ayolah. Seberapa banyak ada karyawan magang di divisi kita? Aku bahkan sudah lupa dikarenakan terlalu jarang divisi kita menerima karyawan magang." Gadis bernama Eve itu membalas perkataan Edward setelah meminum air mineralnya.Edward menggaruk kepalanya. "Ah, kau benar. Hanya saja aku tetap merasa dia berbeda. Entahlah."Eve mendecakkan lidah, "Oh, mungkin karena dia terlihat masih sangat muda jadi kau merasa dia sedikit agak berbeda."Tiba-tiba Edward melebarkan matanya, "Uh, mungkin itu salah satunya. Dia masih sangat muda. Biar aku tebak, dia pasti baru lulus kuliah."Eve mengangguk setuju, "Itu mungkin saja. Dan bisa jadi karena hal itulah Pak Richard tidak menginginkannya berada di divisi kita sehingga memberinya f

    Last Updated : 2025-04-16
  • Si Hebat Jack Morland    26. Menyerahlah!

    Jack pun akhirnya memaksa diri untuk memakan makanannya. Ketika dia sudah menyelesaikannya, Jose Collins pun berkata, "Jack, apa kau sebelumnya tak pernah mencari tahu dulu seperti apa tempatmu bekerja?"Oh, tentu Jack mencari sudah mencari tahu. Bahkan, pendiri perusahaan itu sendiri yang memberitahunya. Bahkan, dia juga mengakses tentang hal apapun mengenai Morland Group.Hanya saja pengetahuan semacam itu hanya berdasarkan data dan laporan. Hal itu tentu saja berbeda dari kondisi di lapangan. Kakeknya bisa jadi tidak tahu mengenai ketidakadilan yang terjadi di dalam perusahaannya. Hal ini tentu saja karena pada dasarnya, sang pemilik perusahaan tidak mungkin memiliki cukup banyak waktu untuk melihat sendiri realitas yang terjadi. Semua hanya berdasarkan laporan dan jika anak buahnya mengatakan segalanya baik-baik saja, maka dia pun pasti tidak akan berpikir terlalu banyak.Jack sendiri juga baru mengetahuinya sejak dia masuk dan menjadi karyawan di Morland Group."Jose, apa yang

    Last Updated : 2025-04-17
  • Si Hebat Jack Morland    27. Tunjukkan Rasa Hormatmu!

    David Weylman, si bos divisi keuangan itu menoleh ke arah sumber suara itu. Ketika dia melihat seorang pemuda yang tampak begitu asing di matanya, kening David pun mengerut, "Siapa kau?""Tidak penting siapa saya, Pak. Tapi, bisakah Anda menjawab pertanyaan saya tadi. Jika wanita muda ini berhasil bertemu dengan pemilik perusahaan ini, apakah Anda akan mengundurkan diri dari posisi Anda?" tanya Jack sekali lagi.David Weylman tidak langsung menjawab dan dia malah berjalan menuju ke arah Jack. Orang-orang di sekitar tempat itu terlihat tertarik pada Jack. Mereka pun mulai berbisik, bertanya-tanya siapa sosok pemuda yang telah begitu sangat berani menyela pembicaraan itu.Sedangkan wanita muda yang dibela Jack itu terlihat berdiri dengan bingung. Wanita bernama lengkap Emily Davidson itu jelas terkejut dan tidak menyangka ada seseorang yang berniat melakukan sesuatu untuknya.Dan hal ini adalah salah satu hal baru selama dia bekerja di Morland Group. Menurut pengalamannya, tidak ada s

    Last Updated : 2025-04-17
  • Si Hebat Jack Morland    28. Jangan Khawatir!

    Jack hanya tersenyum misterius mendengarkan pertanyaan itu.Emily Davidson sontak semakin penasaran. Akan tetapi, bukannya mundur, Emily malah lebih bersemangat mengikuti pemuda yang tentu saja usianya lebih muda darinya itu. "Masuklah lebih dulu!" pinta Jack setelah dia memencet tombol di mana lift akan membawa Emily menuju lantai di mana dia harus meminta izin untuk bertemu dengan sang pimpinan perusahaan raksasa tersebut.Emily masuk ke dalam lift yang tidak ada orang lain di dalamnya itu. Dia mengerutkan kening dengan penuh tanda tanya, "Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tidak akan ikut bersama saya?""Ada hal yang harus aku lakukan. Tapi ... jangan khawatir, kau nanti tinggal berbicara dengan asisten di atas sana dan bilang saja kau berasal dari divisi keuangan. Mereka akan langsung memahaminya," ucap Jack.Emily mengangguk. Meskipun ada sedikit keraguan di dalam hatinya yang mulai muncul akibat perkataan Jack, akan tetapi Emily masih menaruh harapan pada pemuda itu. Dia yakin

    Last Updated : 2025-04-17
  • Si Hebat Jack Morland    29. Tuan Muda Morland

    Emily Davidson membalas tanpa sedikitpun rasa sombong, "Maaf, Pak. Saya diminta untuk kembali ke divisi saya dan menunggu.""Menunggu apa maksudmu?" David bertanya dengan keheranan.Arthur yang tadi sempat membela Emily itu pun terlihat menatap gadis itu dengan penuh ingin tahu. Meja kerja Emily berada tepat di sampingnya dan keduanya memang cukup akrab meskipun Arthur tadi tak menyatakan secara terang-terangan bahwa dia berada di pihak gadis itu.Emily pun bisa memahami dengan sangat jelas akan sikap Arthur. Arthur kurang lebih sama seperti dirinya, sama-sama karyawan yang tidak terlalu diinginkan oleh divisi manapun di Morland Group, seakan mereka memang tak cocok di tempatkan di manapun.Emily hanya menjawab, "Anda akan segera mengetahuinya, Pak. Saya rasa tidak akan terlalu lama."David Weylman kini bisa tertawa sinis lagi. "Aku tahu sekarang, kau hanya sedang menunda-nunda waktu untuk pergi dari perusahaan ini kan? Benar-benar sangat menggelikan sekali."Para karyawan lain pun se

    Last Updated : 2025-04-18

Latest chapter

  • Si Hebat Jack Morland    49. Masuk Akal, Bukan?

    "Oh, dia ... dia hanya seorang anak muda tak penting, Claudia," jawab Raymond Gray, terlihat bingung sendiri dengan jawabannya.Claudia Gray sontak menatap suaminya dengan tajam, "Kalau dia itu anak muda tidak penting, bagaimana bisa kau menghabiskan waktumu yang berharga untuk berbicara dengannya, Raymond?""Daripada kau berbicara tidak ada gunanya, bukankah lebih baik kau berbicara dengan para tamu perak atau emas? Siapa yang tahu mereka akan mendengarkan bualanmu dan akhirnya mau bekerja sama dengan kita, Ray?" tambah Claudia dengan sinis.Perkataan Claudia itu terdengar sangat kasar di telinga Jack, tapi kelihatannya Raymond tidak mempermasalahkan hal itu.Jack malah mendengar Raymond berkata dengan nada lembut pada istrinya, "Claudia Sayang, bukan begitu." Kini, Jack pun memahami ucapan Annelisse Goldman yang sebelumnya mengenai Raymond Gray yang selalu ada untuk Claudia Gray, sang istri..Ah, apa mungkin pemilik perusahaan itu sebenarnya adalah keluarga dari pihak Claudia Gray?

  • Si Hebat Jack Morland    48. Sang Tuan Rumah

    "Ya, bisa dibilang begitu," jawab Annelisse.Jack pun bertanya kembali, "Bolehkah aku tahu bagaimana itu bisa terjadi?"Annelisse tidak perlu berpikir panjang untuk mulai bercerita, "Yah, anggap saja waktu itu aku sedang tidak beruntung. Ini hanya karena masalah bajuku yang tidak layak."Jack tentu saja langsung bingung. Yang dia lihat Annelisse Goldman adalah sosok gadis yang berasal dari keluarga kaya sehingga dia tidak percaya bila Annelisse mengenakan pakaian yang tidak pantas."Kau salah memakai baju atau bagaimana?" tanya Jack terlihat agak sedikit heran."Tidak. Bukan salah memakai baju, jelas bajuku masih baju ber-merk. Harganya pun cukup tinggi," kata Annelisse.Gadis itu menghela napas terlebih dulu sebelum kemudian baru melanjutkan, "Saat itu aku sedang bermain-main dengan temanku. Yah, kami sedang merayakan hari ulang tahun salah satu teman kami. Dan kau tahu ...."Jack menunggu dengan sabar. Dia yakin sebenarnya masalah yang dialami Annelisse tidak terlalu besar."Kami b

  • Si Hebat Jack Morland    47. Drama Kecil

    "Itu karena kau yang mengerling ke arah Tobias terlebih dulu. Kau yang menarik perhatiannya," balas Lily, masih juga tidak mau menerima.Annelisse tidak habis pikir dengan kekerasan hati Lily, begitu juga dengan Jack.Tiba-tiba di kala mereka masih berdebat, Tobias Gray berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke arah mereka. Dia sangat terkejut dengan kehadiran Jack Morland, salah satu orang yang paling dia benci di dunia.Namun, saat itu ada hal yang lebih penting untuk dia selesaikan sehingga dia hanya melihat ke arah si miskin Jack sekilas. Dia lebih memusatkan perhatian pada Lily Osborne dan juga Annelisse Goldman."Hm, bagus sekali kau datang, Tuan Muda Gray. Tolong, beritahu kekasih tercintamu ini bila aku sama sekali tidak pernah menggodamu," kata Annelisse.Tobias membelalakkan mata, "Maaf. Saya tidak mengerti maksud Anda.""Toby, katakan padaku. Siapa yang kau pilih? Aku atau dia?" ucap Lily tiba-tiba.Tobias semakin bingung, "Lily, apa maksudmu? Kenapa kau menyuruhku untuk memil

  • Si Hebat Jack Morland    46. Annelisse Goldman

    Mendengar perkataan gadis pirang itu, Jack tentu saja terkejut."Dia menggoda kau, Nona?" tanya Jack dengan ekspresi kaget."Ya. Oh, dia memang benar-benar sudah kehilangan akal. Bagaimana dia bisa melakukan hal itu di depan kekasihnya sendiri?" ucap gadis itu lagi, terlihat jijik.Akan tetapi, menyadari dirinya terlalu bicara banyak akhirnya gadis itu menepuk jidatnya sendiri, "Ah, aku minta maaf. Seharusnya aku tidak menceritakan hal ini kepadamu."Jack masih terkejut tapi dia berpikir bila urusan Lily dan Tobias bukanlah menjadi urusannya lagi sehingga dia malah berkata, "Tidak apa-apa, Nona. Aku tidak masalah mendengarkan ceritamu."Gadis itu pun tersenyum malu. "Aku Annelisse Goldman.""Jack," balas Jack.Annelisse mengerutkan kening, "Nama belakangmu?"Jack menggelengkan kepala, "Kurasa itu tak penting. Nama belakang keluarga terkadang tak perlu dikatakan."Annelisse malah terkesan dengan Jack yang menurutnya tidak sombong. Mungkin Jack bukanlah berasal dari golongan kelas atas

  • Si Hebat Jack Morland    45. Pesta Keluarga Gray

    Tidak langsung menjawab ucapan Darryl Spencer, Jack malah merebut kembali kertas undangan miliknya.Darryl menatap kesal pada Jack."Aku bukan seorang pencuri atau pun orang yang memalsukan dokumen apapun, Darryl Spencer.Sebelum Darryl sempat membalas, Jack sudah kembali berkata, "Dan aku bukan orang yang akan menipu orang lain untuk mencapai tujuanku. Tobias Gray memang mengundang aku."Tentu Jack tidak berbohong. Keluarga Gray memang benar mengundang keluarga Morland. Dia hanya datang dengan tidak menggunakan nama belakang keluarganya.Bibir Darryl bergetar karena terkejut."Bagaimana bisa kau mengenal Tobias Gray?" tanya Darryl dengan raut wajah masih terlihat kaget."Aku saja yang berusaha menjalin pertemanan dengannya saja selalu tak bisa. Dia ... berada lebih di atas aku, tak mungkin Tobias Gray mengenal tikus got sepertimu," ucap Darryl dengan nada menghina.Uh, Jack masih belum terbiasa dengan mulut kejam Darryl. Namun, dia sadar bila Darryl Spencer yang sekarang ini adalah s

  • Si Hebat Jack Morland    44. Seorang Teman Baik

    Oh, Jack Morland paling tidak suka dengan hal ini, yakni bertengkar dengan seorang wanita.Sungguh, dia benci haru berhadapan dengan seorang wanita.Maka, tak mau lagi melanjutkan dia hanya berkata, "Dengar satu hal, Nona. Meskipun kamu membenciku setengah mati, aku tetap tidak akan angkat kaki dari divisi umum.""Dasar tidak tahu diri! Anak magang tapi sombong." Eve mengumpat dan melontarkan kata-kata kasar tapi Jack tidak menanggapinya sama sekali.Seakan tahu Jack sudah malas berada di sana, Jose Collins pun berkata, "Jack, bagaimana kalau aku mengantarmu?""Boleh, terima kasih banyak, Jose." Jack berkata tulus.Jose Collins memiliki mobil dengan model kuno yang kini dilihat Jack dengan tatapan takjub."Mobilmu keren!" seru Jack.Jose menyentuh rambutnya dan dengan gugup berkata, "Ini bukan mobilku. Ini mobil salah satu pamanku yang diberikan padaku.""Wow! Pamanmu sangat murah hati," ucap Jack masih betah memandangi mobil unik berwarna cokelat tua itu."Tidak juga. Jadi, ketika or

  • Si Hebat Jack Morland    43. Menyendiri

    Jack tidak menyangka bila keputusan untuk kembali ke asrama guna bertemu dengan teman-teman baiknya itu malah membuatnya mengetahui sebuah fakta yang selama ini tidak dia ketahui.Namun, kini dia mengerti bila dia sebenarnya tidak memiliki satu pun teman. Jack pun keluar dari asrama dan segera dihampiri oleh salah satu pengawalnya."Tuan Muda, apa yang terjadi? Apa Anda tidak jadi menghabiskan malam di asrama Anda?" Seorang pengawal yang memakai pakaian casual bertanya kepadanya."Tidak. Aku akan pulang ke rumah.""Baik, Tuan Muda."Tanpa bertanya, sang pengawal segera memanggil mobil untuk sang tuan muda. Jack pun langsung menaiki mobil mewahnya.Saat sampai di mansion keluarga Morland, dia memerintah, "Aku akan berada di dalam kamar sampai besok pagi. Untuk makan malam, suruh George untuk membawanya ke kamarku nanti."Sang kepala pelayan mengangguk tanpa berani bertanya apapun. Sebelum Jack melangkah menjauh, dia berkata lagi, "Katakan pada siapapun, termasuk Gideon bahwa aku seda

  • Si Hebat Jack Morland    42. Dia Marah!

    "Untuk apa aku bercanda denganmu? Kau tahu aku tak pernah berbohong juga," ucap Jack.Darryl Spencer menatap temannya itu dengan tatapan sengit, "Kau ... mengacaukan semuanya."Jack menatap Darryl penuh kebingungan. Kemudian, perlahan dia melihat dua orang teman sekamarnya yang lain masuk ke dalam kamar mereka."Oh, Steven. Mark, kalian juga sudah kembali ke sini tenyata," Jack berkata dengan senyum lebar.Akan tetapi, dua orang temannya itu tidak menjawab ucapan Jack, terlihat agak sinis menatap ke arah Jack.Kebingungan seketika menyelimuti dirinya. Jack pun berkata, "Ada apa? Apa yang sedang terjadi?"Steven menoleh ke arah Darryl, "Kau kalah, Darryl.""Dan aku menang, sesuai dugaanku. Si miskin ini tak mungkin setia pada Darrry," kata Mark.Steven tertawa kecil, "Aku sudah menduganya sedari awal, Darryl. Sudah aku katakan, orang seperti Jack ini tak bisa diberi hati. Dia tidak akan bisa membalasnya. Kau saja yang tak percaya kepadaku.""Tapi, aku sudah mengira kalau kau akan kalah

  • Si Hebat Jack Morland    41. Kau Sedang Bercanda?

    "Ada yang mengacaukan kamar saya, Pak." Jack menjawab cepat.Sang petugas pun langsung mengangguk mengerti. Pria berusia sekitar empat puluh tahun itu segera mengetik sesuatu di keyboard komputernya.Tak butuh waktu lama, dia langsung menemukan sebuah file yang dicari oleh Jack. "Ke marilah, Jack!" pinta sang petugas.Jack mendekat dan duduk di samping petugas yang baik hati itu dan mulai memperhatikan layar yang berisi rekaman kejadian di sekitar lorong asrama menuju kamar Jack dan ketiga teman-temannya.Dari sana, dia melihat beberapa orang yang lalu lalang, tapi dia tak menemukan seseorang yang mencurigakan. Jack pun mengerutkan kening, kebingungan."Ada beberapa yang melewatinya, tapi yang masuk ke dalam kamarmu hanya Darryl Spencer," kata petugas itu berusaha hati-hati.Dia tahu Darryl berteman sangat dekat dengan Jack sehingga dia tidak ingin mengacaukan pertemanan itu.Jack menoleh ke arah petugas itu, "Tidak mungkin Darryl."Petugas itu menjawab, "Apa yang tidak mungkin, Jack

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status