Share

Pukulan Telak

Penulis: XianLie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-07 15:37:08

Satrio menjadi ujung tombak rombongan kecil badai untuk keluarga Satya. Pria itu yang pertama mencapai pintu lebih dulu lalu menekan bel dengan santainya.

Dua petugas kepolisian, perwakilan dari Rumah Sakit Glory, Ali si Pengacara dan Matteo sang CEO berdiri di belakang Satrio. Semuanya siap di posisi masing-masing, mengerti porsi tugas mereka dan siap mengeksekusi pihak yang telah menyakiti Falisha dan Ameera itu.

Ting Tong!

Suara bel pintu nyata terdengar oleh dua pasang anak manusia yang tengah menikmati kudapan dalam rangka perayaan kecil-kecilan mereka.

Hanya mereka berempat yang tahu alasan sebenarnya dari perebutan paksa seorang anak usia tujuh tahun yang terjadi beberapa jam lalu itu.

"Aku aja yang buka," ucap Hera berinisiatif duluan, dia tetap dalam topeng dan lakonnya sebagai seorang Hera yang manis, lemah lembut dan anggun. Hera yang menempatkan Bramantyo di atas segalanya, yang selalu tampil sempurna sebagai istri yang baik sekaligus menantu kesayangan mertua.

"Nggak usah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Si Gendut Penakluk Bos    Penangkapan

    Pria berkemeja putih maju selangkah tapi tetap berada di belakang Gunawan, lalu menyela percakapan yang ada, “Maaf Pak Bramantyo, Saya Junaidi … perwakilan dari Rumah Sakit Glory. Pihak kami menuntut Bapak atas tindakan yang Bapak lakukan tadi pagi, membawa lari pasien kami, melanggar kode etik rumah sakit dan undang-undang kesehatan serta perlindungan anak di bawah umur!”Tertegun Bramantyo mendengarkan apa yang baru saja dikatakan oleh pria yang menyebut nama sebagai Junaidi tadi. Seakan dia tidak cukup terkejut dengan perkataan Junaidi, pria berkacamata yang sedari awal hanya diam kini maju selangkah dan ikut-ikutan buka suara.“Saya Ali Prayuda, kuasa hukum Ibu Falisha. Selain menuntut Anda di pengadilan untuk kasus perceraian kalian, Ibu Falisha juga melaporkan Anda dan Pak Benny Satya atas tuduhan penganiayaan, perbuatan tidak menyenangkan, perampasan hak milik dan beberapa delik hukum lainnya yang sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian!” ucap Ali dengan lantangnya, menatap ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Si Gendut Penakluk Bos    Ameera Yang Malang

    “Saya tidak akan basa-basi,” ucap Satrio penuh ketenangan, “Dimana kalian sembunyikan Ameera?”Memang kedengarannya licik, tapi seperti inilah rencana awal Matteo. Mencari keberadaan Ameera setelah mengamankan Bramantyo dan Benny terlebih dahulu sebab para wanita ini pasti tidak akan mampu melawan intimidasi mereka sehingga gadis kecil itu bisa dengan lebih leluasa kembali ke tangannya tanpa harus mengeluarkan effort lebih banyak.Tiga orang pria dengan ketenangan luar biasa juga percaya diri yang besar melawan dua wanita dalam keadaan shock berat. Tanpa harus diperjelas, angin kemenangan jelas bertiup ke arah Matteo, mereka beberapa langkah lebih maju ketimbang Hera dan Reni karena persiapan yang matang.Apa yang diinginkan oleh Matteo jelas terbukti dengan bertambah puncaknya wajah Hera dan Reni ketika Satrio menyebutkan Ameera dengan begitu jelasnya.Matteo maju mensejajarkan dirinya dengan Satrio, netra biru langsung beredar menatap sekeliling ruangan dengan pandangan mata ingin t

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Si Gendut Penakluk Bos    Malaikat Penolong

    Nyatanya, Ameera tidak tertidur atau pingsan seperti perkiraan awal Matteo. Begitu ia mendekat dan hanya berjarak beberapa langkah, tiba-tiba Ameera membuka matanya.Matteo menghentikan langkah tatkala menyadari tatapan mata Ameera yang sarat akan ketakutan itu. Kontan, Matteo langsung teringat pertemuan terakhirnya dengan Ameera.Matteo bisa melihat ketakutan yang sama bahkan lebih besar lagi ada pada netra Ameera saat ini. Insting Matteo bekerja baik, selaras dengan akalnya dan keduanya memberitahukannya jika ada yang tidak beres dengan Ameera.Matteo merasa seakan dia seorang monster karena dipandang sedemikian rupa oleh Ameera, gadis itu sangat ketakutan dengan kepala yang menggeleng-geleng dan jeritan yang tertahan.Tidak habis akal, Matteo mengangkat kedua tangannya ke atas lalu kemudian berkata, “Aku … tidak … akan … menyakitimu …,” lambat-lambat dan jelas ia mengeluarkan kalimatnya dengan kaki yang melangkah super lambat.Matteo sungguh berharap jika gadis kecil yang tidak mam

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Si Gendut Penakluk Bos    Kembali Ke Pelukan

    Sekiranya setengah jam sejak kepergian Matteo dari Rumah Sakit Glory, kesadaran mulai kembali menggelayuti Falisha seiring memudarnya pengaruh obat yang disuntikkan pada tubuhnya.Pening menggerogoti kepala tapi Falisha tetap memaksakan matanya membuka karena ingatan tentang Ameera yang direngut paksa darinya muncul ke permukaan tanpa bisa dicegah.“Enggg …,” erang Falisha refleks karena pening yang menderanya.“Sha … Lisha …?”Suara teguran yang sangat familiar menyapa telinga Falisha. Wanita ini kemudian mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan dan didapatinya sosok Riana yang berdiri tepat di sampingnya. Tentu saja wajah cantik itu sarat akan kecemasan, Falisha bisa menilainya sendiri.Sadar jika masih berada di rumah sakit dan dua kali berturut-turut sadarkan diri di tempat ini membuat hati Falisha bergejolak tidak karuan, terlebih ia kehilangan Ameera sekarang.“Sha … are you ok?” tegur Riana was-was karena Falisha tidak kunjung merespon panggilan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Si Gendut Penakluk Bos    Hasil Usaha

    Entah sudah berapa kali Matteo melirik sosok kecil yang duduk di samping kursi pengemudi itu. Seolah tidak ada kata bosan, Matteo selalu melakukannya setiap kali ada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Rumah Sakit Glory ini.Tidak ada percakapan yang terjadi antara Matteo dan Ameera, itu jelas saja sebab tidak ada dari mereka yang memulai terlebih dahulu. Pun Matteo merasa sulit mengajak Ameera berinteraksi jika sedang menyetir seperti ini.Ada rasa bangga yang menyusup di relung hati Matteo saat melihat Ameera yang sedang duduk sambil memandang keluar jendela itu sebab usahanya sangat sukses.Hanya dalam hitungan jam saja Matteo telah berhasil mengambil kembali buah hati Falisha dan dengan ini terikat sudah wanita itu akan hutang budi. Akumulasi dari apa yang telah diperbuatnya ini tentu mempermudah jalan untuk menuju pernikahan yang diinginkan.Lebih tepatnya lagi, pernikahan yang diinginkan keluarga besar Taslim untuk mempertahankan harta dan kekuasaan mereka.Kurang lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Si Gendut Penakluk Bos    Ibu dan Anak

    Si Gendut - Bab 30 Ibu Dan AnakGelisah seolah tidak ingin pergi, semakin lama semakin menggerogoti hati Falisha.Waktu sudah berlalu beberapa jam sejak Ameera diambil paksa tapi kesayangannya itu belum juga kembali. Tentu hal ini sudah pasti menambah kecemasan dan mengikis kesabaran Falisha.“Sabar … paling sebentar lagi datang,” ucap Riana mencoba membesarkan hati Falisha. Riana sadar jika Falisha semakin dilanda kekhawatiran sekarang, pun dia sendiri juga demikian adanya.Falisha sudah tidak lagi bisa menyembunyikan ekspresi tenangnya yang palsu, topeng itu telah lepas sejak beberapa puluh menit lalu.“Tapi … gimana kalau nggak datang, Rin? Jujur, Aku takut … Mas Bram itu tipe yang menghalalkan segala cara untuk mempertahankan miliknya. Ameera anaknya, anak kandungnya, dia punya hak atas Ameera … sementara Mamat … bukan siapa-siapa …,” ujar Falisha akhirnya mengungkapkan juga kegundahan yang bercokol di hatinya.Riana terdiam dengan lidah kelu ketika mencerna kalimat Falisha. Riana

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Si Gendut Penakluk Bos    Terima Kasih, Mat!

    “Mat ….”“Hm?” jawab Matteo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop, dia masih harus bekerja dengan beberapa berkas yang harus ia selesaikan malam ini karena seharian sebelumnya ia sibuk mengurusi urusan Falisha dan Ameera.“Apa benar nggak masalah kalau kayak gini?” ucap Falisha lagi, ragu-ragu mengeluarkan unek-unek yang mengganjal di hatinya, “maksudku … mengambil kembali Ameera dengan cara seperti itu?”Sekarang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Matteo juga menginap semalam lagi di Rumah Sakit Glory ini demi menemani Falisha dan Ameera yang masih harus dirawat. Di luar ruang rawat inap ini juga ada bodyguard sewaan Matteo yang berjaga agar peristiwa tadi pagi tidak berulang.Sudah lewat lebih dari tiga jam yang lalu sejak Junaidi datang mewakili pihak rumah sakit untuk menyampaikan permintaan maaf dan Falisha memaafkan mereka meski menyayangkan kelalaian tersebut.Riana sendiri juga sudah pulang setelah memastikan kondisi si Ibu dan Anak ini dalam keadaan baik-baik s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Si Gendut Penakluk Bos    Kesepakatan Pra Nikah

    “Terima kasih, Mat! Terima kasih atas semua bantuannya!” ucap Falisha mantap, diulasnya senyum kecil untuk Matteo lalu meneruskan kalimatnya, “Aku akan menikah denganmu … tolong bantu Aku lagi ya.”Sungguh, ada kelegaan tersendiri yang menyebar di hati Matteo saat mendengar kesediaan Falisha secara langsung dan dalam keadaan sadar seperti sekarang ini, bukan dalam keadaan terdesak serta berdarah-darah.Matteo tidak mau ambil pusing alasan apa yang menjadi dasar Falisha mengambil keputusan itu, apapun terserahlah. Satu yang pasti, masalah yang menghimpitnya juga akan terselesaikan.Dengan adanya pernikahan ini, yang akan segera dilakukan begitu Falisha resmi bercerai, maka akan aman pula harta juga kekuasaan keluarga Taslim terutama untuk Matteo secara pribadi.Persetan dengan restu atau penilaian keluarga besarnya terhadap pilihannya yaitu Falisha, Matteo sudah bertekad tidak akan peduli akan hal tersebut. Toh bagi mereka, kebahagiaannya tidaklah lebih penting dari kesenangan duniawi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13

Bab terbaru

  • Si Gendut Penakluk Bos    Akad Nikah

    “Bagaimana para saksi? Sah?”Pertanyaan sederhana tapi sarat makna ini terdengar sedikit keras dari seorang pria berkacamata di ruangan yang terisikan kurang lebih sekitar dua puluhan orang tersebut.Gema kata sah yang mengiyakan balik pertanyaan itu pun segera menggaung memenuhi ruangan berdekorasi putih, semua orang yang ada di sana sepakat seiya sekata dengan si Pria berkacamata yang berprofesi sebagai seorang penghulu ini dan puji-pujian terhadap Tuhan yang Maha Esa pun terlantun kemudian.Benar, apa yang tengah berlangsung adalah pernikahan antara Falisha dan Matteo. Disaksikan langsung oleh keluarga inti masing-masing dan kerabat dekat saja, akad nikah keduanya berlangsung lancar tanpa kendala apapun.Oleh Falisha, ada selaput bening yang menyelimuti netranya. Yang mana, setengah mati Falisha tahan agar tidak jatuh bersama gelombang gejolak rasa. Falisha sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan menikah sampai dua kali bahkan suaminya seorang Matteo Saguna Taslim, teman ma

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy (2)

    Sungguh, sekian tahun malang melintang di dunia bisnis, Matteo hampir tidak pernah kehilangan ketenangannya seperti sekarang ini.Bukannya sombong, akan tetapi di bawah tempaan langsung sang Kakek yang merupakan raja bisnis, Matteo memang sepiawai itu. Matteo sedari kecil selalu bisa mengendalikan diri, terutama emosi dan raut wajah hingga tidak bisa terbaca lawan bicaranya.Namun, sekarang semua jerih payahnya menmbentangkan pengendalian terasa sia-sia sebab segalanya dengan mudah digoyahkan oleh Teddy.Memang, keterkejutan yang dialami Matteo hanya sepersekian detik sebelum kemudian pria itu mampu mengontrol kembali emosinya tapi tetap saja dia merasa kecolongan.Kembali, Matteo menelan lagi salivanya demi mengusir gersang yang melanda tenggorokannya walau tak seberapa berguna dan dengan satu tarikan napas panjang tidak kentara diiringi dengan turunnya tangan Teddy yang menunjuknya ia pun berkata.“Apapun yang Saya rencanakan dengan Sasha, kesepakatan apapun yang terjadi antara kami

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy

    “Jadi … apa yang ingin Kamu bicarakan? Sampai-sampai mengganggu waktu istirahat Saya seperti ini!”Kalimat langsung yang begitu to the point dan tanpa basa-basi sedikitpun dari Teddy itu membuat Matteo merasa punggungnya kian berkeringat meski berada di ruangan berpendingin ini. Setelah kedatangannya diterima keduanya bertemu dan duduk bersama berhadapan, tapi di lima menit pertama mereka hanya duduk diam saling memandang satu dengan yang lainnya.Keterdiaman yang ada nyata sangat bisa menyebabkan suasana menjadi tegang hingga Matteo tidak berani buka suara terlebih dahulu untuk memulai percakapan.Tersentak Matteo tidak kentara ditegur demikian oleh Teddy, dia sangat jelas jika ayah dari Falisha itu pasti memiliki penilaian tertentu mengenai kehadirannya.“Begini Om …,” ujar Matteo menjawab pelan setelah sebelumnya terlebih dahulu menelan Saliva guna menentramkan ketegangan diri. Sungguh, Matteo rasanya membutuhkan sedikit ruang untuk meredam rasa dan terbersit setitik penyesalan men

  • Si Gendut Penakluk Bos    Jalur Keinginan Matteo

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 116 Jalur Keinginan Matteo“Kamu tahu, Mat … sudah Aku putuskan, percepat saja pernikahan kita. Biar semuanya jadi lebih terkendali aja. Aku nggak apa kok, nggak perlu resepsi atau akad atau apapun yang mewah-mewah, tinggal tanda tangan tanpa apapun juga Aku bersedia. Beneran, Aku bersedia dan Papa juga telah merestui ini!”Tidak bisa Matteo tidak tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama kalimat terakhir yang terlontar dari bibir wanita yang ia pilih sebagai istri itu nantinya.Memang, pernikahan yang ingin dilakukan itu hanyalah pernikahan sebatas di atas kertas pun berjangka waktu tertentu meski belum ada pembicaraan mendetail dengan Falisha mengenai hal ini. Akan tetapi, bukan berarti Matteo ingin melangsungkannya dengan cara yang salah sebab dasar untuk menikah itu sendiri saja sudah tidak benar.Matteo ingin melalui jalur yang baik meski melewatkan momen lamaran dan sekelumit cinta yang seharusnya ada. Walau, ada banyak faktor yang harus

  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 115 Percepatan“Kamu nangis? Matamu bengkak gini! Katakan, siapa yang bikin Kamu nangis?”Sungguh, beberapa tahun terakhir ini Falisha jarang sekali menerima perhatian dari orang yang ada disekelilingnya termasuk dari suaminya sekalipun. Koreksi, mantan suami si Bramantyo Satya. Selalunya, Falisha yang menjadi pemberi bukan penerima. Kasus ini tentu dikecualikan untuk putri semata wayangnya Ameera.Kalau pun mendapatkan perhatian kecil, selalu ada embel-embel entah apapun itu juga penghinaan yang mengikuti di belakang. Contoh kecil, saat itu Falisha dalam keadaan sakit. Falisha dikira sengaja berpura-pura sakit karena malas atau manja serta tidak ingin membereskan pekerjaan rumah, tuduhan ini selalu disematkan kepada setiap kali wanita itu menderita flu atau demam. Ujung-ujungnya Falisha tidak dibawa ke dokter dan cuma diberikan obat murah yang beredar di pasaran.Oleh karena itu, apa yang baru saja dilakukan Matteo pada Falisha tak pelak membuat hati wani

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua (2)

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 114 Restu Orang Tua (2)Teddy membalas pelukan Falisha erat, hatinya jelas menghangat atas perlakuan buah hatinya saat ini. Sungguh, Teddy merindukan saat-saat seperti sekarang, saat Falisha bermanja pada dirinya.“Sudah jadi seorang Ibu dan akan menjadi seorang istri lagi … Sasha harus lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab lagi ya.”Kalimat yang baru saja digaungkan Teddy disertai dengan usapan lembut di bagian punggung sukses membuat mata Falisha kian memanas.Falisha tidak mampu menjawab Teddy, sebagai gantinya ia menganggukkan kepala dan bening pun tumpah tanpa bisa dicegah.“Papa nggak tahu ada apa sebenarnya antara Kamu dan Matteo, Nak … tapi, Papa sangat berharap jika pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir untukmu …,” ujar Teddy lagi tanpa menjeda usapannya dan kembali pria paruh baya itu menghela napas berat.Kalimat yang terlontar dari mulut Teddy

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 113 Restu Orang TuaDalam diamnya Falisha menilai ekspresi kedua orang tuanya. Mudah saja membaca raut wajah Miranda karena keterkejutan nyata tergurat serta tidak ada kemarahan atau keengganan sedikitpun di sana. Akan tetapi, tidak sedemikian mudah menilai ekspresi Teddy.Berbekal pengalaman Teddy di dunia bisnis selama puluhan tahun, pria paruh baya itu mampu mengontrol garis wajahnya sedatar mungkin, dia juga bisa mengendalikan emosi di balik topeng tanpa ekspresinya.Tidak ada yang bisa Falisha nilai pada Teddy kecuali wajah kaku seperti papan dan aura dingin kentara yang kian menciutkan nyalinya.Hanya Teddy sendiri dan Tuhan saja yang tahu keputusan apa yang telah diambil oleh Ayah kandung Falisha itu.Sampai pada akhirnya, Falisha tidak tahan lagi dan memecah kesunyian dengan berkata “Papa … Mama … maukah merestui pernikahan Sasha dengan Mamat?”Sungguh, menunggu jawaban seperti s

  • Si Gendut Penakluk Bos    Meminta Restu

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 112 Meminta RestuBerbeda dari rasa yang dialami di awal memasuki ruangan ini, Falisha sedikit menemukan keyakinan di dalam nada bicaranya meski tetap diselimuti oleh keragu-raguan.Kalimat telah terlanjur menggaung, keinginan Falisha juga semakin meneguh sehingga ia memantapkan hati untuk tetap memberitahukan keputusannya kepada Miranda dan Teddy.Dengan mata memerah dan wajah yang masih dirubung haru, Teddy memandang Falisha penuh arti. Begitu pula dengan Miranda yang langsung memberikan perhatiannya untuk Falisha. Pasangan suami istri ini mengkode jika mereka siap mendengarkan sang Anak.Falisha menelan salivanya kasar, berusaha dia sekuat tenaga menekan kegugupan yang melanda lalu angkat bicara di detik berikutnya.“Sasha ingin minta restu Papa dan Mama untuk menikah dengan Mamat.”Lancar jaya sebaris kalimat itu meluncur dari bibir Falisha, seakan apa yang baru saja ia sampaikan adalah hal yang remeh.Terdiam Teddy tanpa ada sepatah katapun yang teruc

  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Maaf (2)

    Si Gendut - Bab 111 Permintaan Maaf (2)Tertegun Teddy dan Miranda saat mendengarkan apa yang baru saja diucapkan oleh putri kesayangan mereka.Sungguh, tidak terlintas di kepala mereka jika Falisha akan melayangkan permintaan maaf juga sedikit menyinggung masa lalu di situasi seperti sekarang ini.Bukan pasangan paruh baya ini tidak mengerti dengan maksud Falisha, tapi bukankah jika mereka telah bertemu kembali setelah sekian lama itu artinya semua sudah dianggap berlalu.Oleh Falisha, wanita yang telah berstatus janda dengan satu anak itu hanya mampu menundukkan kepala dengan air mata yang terus menitik jatuh. Tidak berani sedikit pun ia mengangkat wajah karena dirundung penyesalan dan rasa bersalah yang begitu kental sebab karena kesalahan yang diperbuatnya berujung pada rentetan masalah berbuntut panjang yang hampir saja mengoyak segala kerja keras orang tuanya.“Sasha … minta maaf … Ma, Pa ….”Bergetar bahu Falisha saat mengucapkan kembali sebaris kalimat tersebut. Ketakutan mulai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status