Share

75. Kemenangan Telak

Author: Donat Mblondo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Seraaaaang!"

Teriakan para prajurit mencla mencle bergema mengguncang tanah perbatasan. Seratus prajurit mencla berbondong-bondong memasuki benteng pertahanan untuk melakukan penyerangan, sedangkan seratus prajurit mencle bersiap melesatkan anak panah mereka dari atas perahu angin dengan instruksi dari Tu Lung Dong.

Braaak!

Trang ting tang tung!

Seratus pasukan mendobrak maju tak gentar. Meskipun mereka tahu akan melawan pasukan yang lebih besar, tapi mereka tidak ragu untuk maju. Suara-suara hantaman pedang begitu nyaring dan berirama.

"Sekaraaaang! Luncurkan!" ucap Tu Lung Dong memerintah seratus pasukan mencle untuk melepaskan anak panah.

Syuuut syuuut syuuut!

Tu Lung Dong menahan panah-panah itu, kemudian melesatkannya, hingga mengenai kepala-kepala para pasukan berkuda. Darah mengucur deras dari kepala. Mereka pun terjatuh dari kuda dan mati.

Serangan yang sangat mengejutkan dan mendadak ini, membuat para prajurit dari Kerajaan Bai kocar-kacir. Jendral Terum Bai mulai panik, ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   76. Lingkaran Bertua

    "Tentu saja itu adalah pilihan yang tepat. Tu Lung Dong hanya menggertak saja. Dia benar-benar tulus menjalin pertemanan denganmu. Dia tipe orang yang harus mengetahui segala seluk beluk orang-orang yang dekat dengannya," jawab Duata Hun.Duata Hun mengingat sesuatu dan menyampaikannya kepada Renggin Ang. Ternyata, leluhur sang penguasa laut pelangi dahulu adalah kenalan Duata Hun dalam memecahkan sebuah misteri lingkaran bertua di tengah lautan pelangi. Dia bernama Teru Sin Dong. Seorang pria gagah, berambut perak, dengan basis kultivasi yang kuat mencapai tingkat master tahap sembilan waktu itu.Dahulu, sedikit orang yang berani mengarungi laut pelangi dikarenakan ada sebuah putaran air yang sangat dahsyat di tengah lautan. Putaran air tersebut dinamakan lingkaran bertua. Siapapun yang melewati lingkaran bertua, akan di telan hidup-hidup dan belum ada sejarahnya orang yang kembali setelah memasuki kawasan tersebut. Duata Hun sangat tertarik dengan misteri ini. Dia berniat mengarungi

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   77. Membuka jati diri

    Benua Yu terbagi menjadi dua daerah yaitu Daerah Ka dan Mu. Masing-masing daerah terbagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yang dipimpin oleh Keluarga Ding, Dung, dan Dong di Daerah Ka dengan pusat kekuasaan terkuat adalah wilayah kekuasaan Keluarga Dong. Sedangkan di Daerah Mu, dipimpin oleh Keluarga Yu, Hun, dan Mu dengan pusat kekuasaan terkuat adalah wilayah kekuasaan Keluarga Yu. Namun, kini wilayah kekuasaan Keluarga Hun telah hancur sejak generasi kelima. Dan seluruh wilayah kekuasaan Keluarga Hun diambil alih oleh Keluarga Yu.Duata Hun adalah generasi pertama Keluarga Hun yang mencapai masa kejayaan, hingga menjadi kultivator terkuat di dunia dan menghasilkan keturunan yang berkualitas."Sungguh para siluman hiu tiran memang benar-benar bengis! Tapi, aku pikir kau telah salah paham kepada kekasihmu," kata Duata Hun."Hah? Apa maksudmu?""Bodoh! Jelas-jelas kekasihmu sangat menghawatirkanmu, sampai-sampai dia tidak ingin kau terluka karena para siluman hiu tiran itu," terang Duat

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   78. Identitas baru

    Dia ... mungkinkah dia keturunan orang yang diceritakan leluhur kami? Seorang kultivator terkuat tanpa ada yang mampu menggoyahkannya. Tapi, bukankah kabarnya orang itu berasal dari Keluarga Hun? Pikir Tu Lung Dong."Astaga. Aku tidak mengangka bahwa kau benar-benar bocah berusia 11 tahun. Jadi, apa kau juga menginginkan Kerajaan Wong menjadi sekutumu, Renggin Ang?" ucap Puteri Sin."Tentu saja, Puteri. Target utamaku sebenarnya adalah Kerajaan Wong. Siapa yang menyangka akan bertemu Sang Penguasa Laut Pelangi." jawab Renggin Ang. "Saat ini, aku masih terlalu lemah. Berjalan seorang diri tanpa tujuan, akan sangat terancam. Sedikit saja mininggalkan jejak, nyawa bisa kapanpun melayang. Aku bahkan tidak mengetahui siapa dan dari mana asal musuhku. Sejak aku berusia 8 tahun, mereka tiba-tiba datang memburu kedua orang tuaku. Sekarang, mereka memburuku. Orang itu khawatir, kami orang-orang yang berbakat, akan menjadi ancaman besar untuknya."Benar saja. Orang tua dari anak ini pasti telah

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   79. Kedai Madang

    "Ka-kau ... bagaimana mungkin bisa tahu, bahwa aku memiliki masalah ketika malam telah datang?" ujar Berkan Tong kepada Renggin Ang."Sebelum pergi ke perguruan, ajari aku hingga aku menjadi si raja racun. Sebagai balasannya, aku akan memberi penawar untuk racun kutukan itu. Bagaimana?""Dalam waktu sepekan ini? Itu tidak mungkin. Aku bahkan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun, baru mengenal semua racun di muka bumi ini," ucap sang ayah."Haish! Maksudku, Ayah pasti memiliki berbagai macam catatan tentang racun, kan. Ayah cukup menyerahkan catatan itu kepadaku. Aku akan mempelajarinya sendiri." Renggin Ang berkacak pinggang lalu tertawa. "Haha. Jika aku benar-benar menguasainya, aku akan mendapat julukan 'si raja racun Chen Tong'. Terdengar keren, kan," canda anak itu.Lalu, Renggin Ang melemparkan sebuah botol berisi air suci zam kepada ayah angkatnya. "Minumlah air itu, aku akan membantu Ayah menekan racun untuk sementara, agar tidak bergejolak di malam hari.""Anak kecil sepert

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   80. Kunjungan malam yang meresahkan

    Pada saat yang sama, pemimpin Wilayah Cang Meng Gun Cang datang menghampiri Master Yu. Tampaknya mereka memang sudah membuat janji untuk bertemu. "Master Yu, ada keperluan apakah mengajak orang rendah sepertiku untuk bertemu?" ujar Meng Gun Cang menatap genggaman kepalan tangannya yang bersatu di depan wajah."Duduklah! Tidak perlu tergesa-gesa," jawabnya.Di tempat duduk sebelah, tanpa melirik atau memandang mereka, Renggin Ang mendengarkan percakapan mereka dengan seksama. Tidak satupun perkataan dari mereka dilewatkannya. Sampai anak itu tidak fokus dengan hidangannya sendiri yang telah disiapkan."Chen, mengapa tidak makan? Apa kau tidak suka hidangannya?" tegur sang ibu."Ah, tidak. Bukan begitu, ibu. Aku hanya terlalu serius berpikir, sekte mana yang akan kupilih setelah aku masuk ke perguruan?""Jangan terlalu banyak berpikir! Cepat habiskan makananmu dan pulang!" ucap Berkan Tong sedikit keras."Hei, bukankah ini si raja racun Berkan Tong?" sapa sang pemimpin Wilayah Cang. "B

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   81. Catatan 999 racun

    "Mencari Tabib Tang? Hahaha. Kau sudah sangat terlambat, Pak Tua. Istriku bahkan tidak bisa mencegahnya pergi, padahal sangat berharap agar dia bisa menjadi tabib tetap di Istana. Dia adalah tabib pengembara yang menyukai kebebasan. Jika kau bisa menemukannya dan membujuknya untuk ikut denganmu, aku tidak mempermasalahkannya. Tapi perlu kau ketahui, Pak Tua Yu ... aku sudah mengklaim dirinya sebagai orangku, karena dia telah menyembuhkan Ayah Mertua. Jadi, jika kau mengusiknya berarti kau telah menyinggungku," ucap Tu Lung Dong kepada Master Yu."Cih!" Master Yu berbalik membelakangi Tu Lung Dong sembari menggertakkan gigi. "Jangan kau pikir aku takut berhadapan denganmu, Tu Lung Dong. Sikapmu kepadaku malam ini, aku akan mengingatnya!" Dia pun pergi dari Istana Kerajaan Wong penuh kekesalan dan amarah.Tuan Dong telah menyinggung Master Yu, apakah Kerajaan Wong akan baik-baik saja? "Huft ...." Pemimpin Cang menghembuskan napas kasar. Kemudian, dia berpamitan. "Karena sudah tidak ada k

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   82. Perguruan Rasa

    "Panggil Cai Cing untuk memeriksa di bawah sana!" ucap Sang leluhur.Renggin Ang mengangguk."Cai Cing! Kali ini merepotkanmu masuk ke sumur untuk melihat, cahaya apakah yang ada di dalam sana!""Baik, Tuanku. Ini bukanlah hal yang merepotkan," kata Cai Cing.Setelah tidak memanggil Cai Cing dalam waktu yang lama, tampaknya naga ini terlihat semakin besar dan gagah. Tubuhnya telah mencapai sepuluh kali lipat lebih besar dari tubuh Renggin Ang.Cai Cing memasuki sumur itu. Lalu, beberapa saat kemudian, dia keluar dan mengabarkan bahwa terdapat sebuah tanaman. Tanaman itu tumbuh subur di dasar sumur memancarkan cahaya hijau."Naiklah ke punggungku!" kata Cai Cing. "Aku akan membawamu ke bawah untuk melihatnya!""Kau bisa membawaku?" tanya Renggin Ang tak percaya."Tentu saja, aku bisa berjalan di angin walaupun tanpa sayap dan tubuhku sudah mencapai sepuluh kali lipat lebih besar darimu. Apa kau meragukanku?""Haha. Bagus kalau begitu. Kedepannya aku bisa memakaimu. Aku merasa lelah ter

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   83. Kentut oh kentut

    Racun pelancar pencernaan ini tidak berbahaya hingga mengancam nyawa. Hanya saja, racun ini akan membuat si penderita mengalami sedikit masalah pencernaan. Sehingga, si penderita akan terus kentut sepanjang hari.Lesatan energi spiritual beracun yang berbentuk jarum angin, jika hanya sebuah jarum, tidak dapat dilihat oleh mata telanjang kecuali seseorang sedang dalam tingkat kewaspadaan yang tinggi.Dahi Mura Han berkerut sembari menggertakkan gigi. "Lemah? Heh! Kalau berani, hadapi aku satu lawan satu!" ucap anak itu bangkit."Sebentar lagi, racunnya akan bereaksi. Kekeke." gumam Renggin Ang nyengir."Karena kau menantangku, aku tidak akan menolak. Jurus patokan ayam terbang!" Lan Cang melompat sembari memperagakan tangannya. "Hiaaaaaat!"Dhuuuuuut!Hembusan angin, tanpa terkendali keluar dari lubang pantat Lan Cang dengan suara yang cukup keras. Jajaran calon murid-murid yang sedang berbaris mengantri, seketika menatap Lan Cang menjadi pusat perhatian mereka."Suara apa itu?""Sepert

Latest chapter

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   128. Membebaskan jiwa Meriy Ang

    Renggin Ang berada di tingkat master tahap pertama, Ampy Ang berada di tingkat jendral tahap pertama, sedangkan Sina Hun berada di tingkat master tahap sembilan. Mereka melawan Master Yu yang barada di tingkat legend tahap ketiga."Kakak, bukankah kau bilang tadi punya rencana?" tanya Ampy Ang."Ah, itu. Aku memiliki racun pencuci otak. Aku tidak yakin ini akan berhasil jika digunakan kepada Master Yu.""Itu tidak akan berhasil! Master Yu telah mencapai tingkat legend dan telah membentuk kekebalan tubuh anti racun. Jadi itu akan sia-sia," kata Sina Hun. "Aku memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengalahkannya.""Apa itu?" tanya Renggin Ang dan Ampy Ang bersamaan."Kau sudah mendapatkan buku itu kembali bukan?"Renggin Ang mengangguk."Buka bab teknik penggabungan roh hewan spiritual khusus untuk orang yang memiliki energi spiritual panas dan dingin!" ucap Sina Hun."Adakah teknik seperti itu?" tanya Renggin Ang. "Aku pernah mendengarnya dari kakekku.""Kakek buyut?""Benar."Renggin A

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   127. Manusia api bersayap

    Saat sedang mengobrol dengan Pemimpin Keluarga Dong, Tu Lung Dong mendengar kerang ajaibnya bersiul. Dia mendapat kabar dari para mermaid bahwa Laut Pelangi bagian selatan sedang diserang pasukan monster ular putih yang dipimpin oleh ratu siluman ular putih, Shi Yue. Mendengar kabar tersebut, Tu Lung Dong tidak bisa diam. Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada Ampy Ang."Pergilah, Tuan! Tidak perlu mengkhawatirkan kami di sini. Para mermaid itu membutuhkan Anda sekarang," ujar Ampy Ang kepada Tu Lung Dong.Selang beberapa detik kemudian setelah Tu Lung Dong pergi, datang seorang wanita yang tampak sangat lemah. Bahkan menjalankan kakinya pun harus dibantu. Ampy Ang melihat seorang gadis yang tadi mendahuluinya saat hendak menghampiri Renggin Ang, dia bergegas menyambut wanita lemah itu seraya berseru."Ibu!""Ibu? Apakah itu raga Ibu? Mengapa Sera Yu memanggilnya ibu?" tanya Renggin Ang kepada Meriy Ang mencari kejelasan."Itu memang raga Ibu. Tapi, dalam tubuh itu ada jiwa seseorang

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   126. Menemukan raga Meriy Ang

    Master Yu tampak tidak menikmati pertandingan. Kemudian, pria itu mengeluarkan sebuah buku yang menjadi masih menjadi sebuah misteri baginya. Biasanya pria itu hanya menaruhnya di atas rak pada tumpukan buku-buku yang berdebu."Cih! Aku tidak menyangka buku ini akan tertulis dengan tulisan yang tidak bisa kumengerti. Baru kali ini aku mendapatkan tulisan serumit ini! Hah, sial! Sia-sia saja aku merebut buku ini dari bocah itu. Bagaimana bisa Master Wang memahaminya? Tidak hanya itu, dia bahkan bisa mempelajari segala isi buku ini hingga mengaktifkan formasi tujuh bintang untuk menyegel jiwa Meriy Ang," ucap Master Yu menggerutu.Master Wang adalah salah satu murid kakek buyut Renggin Ang dari generasi kelima Keluarga Hun. Dia yang telah menghasut para keturunan generasi keenam Keluarga Hun, sehingga menimbulkan pertikaiaan perebutan buku kuno itu. Lelaki itu juga yang telah berpura-pura menyarankan agar buku kuno itu disembunyikan. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah merebut buku kuno

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   125. Memasuki usia remaja

    "Ada apa?" tanya Shi Kiel Dong."Aku melihat bayangan seseorang di luar!" Renggin Ang bangkit dari ranjang dan membuka jedela kamarnya. "Kakak San, Tetaplah di sini bersama Tuan Muda Kiel! Aku akan pergi mengeceknya. Kalian boleh tidur terlebih dahulu jika aku tak kunjung kembali." Dia melompat dari jendela mengikuti bayangan itu.Tampak seseorang berpakaian serba hitam dan hanya terlihat matanya saja. Dia bergerak, lari, dan melompat dengan cepat. Tiba-tiba berhenti di sebuah pekarangan yang cukup lapang. Kemudian, dia duduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan lebat. Dia pun melepas kain penutup wajahnya.Fiuh!Hembusan napas kasar menyertainya. Tampak seorang gadis yang berumur setahun lebih muda dari Renggin Ang sedang mendongakkan kepala bersandar pada pohon besar di belakangnya."Sera Yu!"Suara Renggin Ang sangat rendah, sehingga hanya terdengar oleh dirinya sendiri."Apa yang ia lakukan di tengah malam begini di sana?"Renggin Ang menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   124. Bertemu paman

    "Kau memiliki rubah yang bagus, Tuan Muda Kiel." Fen Yu berjalan memutari mereka sembari terus memandang ke arah Gu Rhi San. Dia tampak terkagum-kagum dengan bentuk tubuh rubah Gu Rhi San yang bersih dan berbulu lebat. "Rubah ini sangat cantik, aku menyukainya. Bisakah kau memberikannya kepadaku sebagai hadiah?" ucapnya memaksa."Cih! Aku bukan betina!" celetuk Gu Rhi San kesal."Ka-kau bi-bisa bicara?" Fen Yu kaget."Tentu saja. Aku tidak mau memiliki Tuan bodoh sepertimu. Kau bahkan tidak bisa membedakan jenis kelamin! Huh!""Apa kau bilang!" Fen Yu menggertak.Datang seorang gadis dari belakang Fen Yu mendekati pemuda itu dan menjewernya."Paman mencarimu. Kau membolos latihan lagi, Kakak Sepupu! Bukanya meningkatkan kultivasi malah bermain-main! Dasar pemalas!" ucap gadis itu memarahi Fen Yu."Aargh! Ayolah Sera Yu! Sekali-kali kau juga harus menikmati hidup. Tidak perlu kau terlalu memperdulikan ocehan ayahmu yang semakin hari semakin tua itu. Lagipula, kompetisi Benua Yu masih t

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   123. Tuan Muda dari Keluarga Dong

    Renggin Ang yang awalnya berencana untuk berlatih di akademi Gendon, sang kakek malah menyuruhnya berlatih di Akademi Dongu di Benua Yu. Demi merebut kembali buku kuno sang leluhur, Renggin Ang pun mengikuti saran sang kakek. Dia keluar dari kamar melewati jendela bersama Gu Rhi San. Lagi-lagi anak itu mengambil jalur belakang."Kakak San, ayo!" ajaknya telah bersiap untuk terbang bersama Cai Cing.Renggin Ang mengubah dirinya menjadi Chen Tong dan memakai kalung yang diberikan Kakek Mo kepadanya. Dia mendarat di sebuah wilayah sebelah selatan Benua Yu. Anak itu berjalan dari pantai hingga mendapati keramaian di pemukiman."Maaf, Ki Sanak. Kalau boleh tau, apa nama wilayah ini?" tanya Renggin Ang kepada seorang kakek tua."Ini ... emm." Kakek tua itu tampak berpikir."Bukankah tinggal menyebutkannya saja? Apakah kakek ini sudah pikun?" gumam Renggin Ang.Kemudian kakek tua itu menoleh ke sana ke mari seperti sedang memastikan sesuatu. Lalu, dia mendekat kepada Renggin Ang dan berbisik.

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   122. kembali ke akademi

    Di Hutan Mblesek tempat Kakek Mo dan Gu Rhi San berada. Kakek Mo bersi kukuh ingin kembali ke akademi."Hey, Kakek! Bagaimana nanti jika anak itu kembali?" ucap Gu Rhi San mengikuti langkah kaki Kakek Mo."Kau tunggu saja di sini! Biarkan aku kembali sendiri!""Bagaimana mungkin! Anak itu menyuruhku untuk menjagamu! Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu, apa yang harus kukatakan padanya?""Haish! Berisik sekali!" Kakek tua itu mendengus.Gu Rhi San pun pada akhirnya mengekor hingga tiba di akademi."Woah! Ini kah akademi? Sangat berbeda dengan Perguruan Rasa di Wilayah Cang. Tempat ini tampak lebih megah!" ujar Gu Rhi San kagum."Tentu saja. Akademi ini tempat untuk berlatih para kultivator hingga menuju puncak. Sedangkan perguruan hanya mengajarkan keahlian tertentu sesuai bakat."Setelah Kakek Mo sampai di kediamannya, para murid-muridnya menyambut dengan hangat."Tetua Mo kembali!" teriak Go Yang girang."Apakah aku tidak salah melihat? Itu benar-benar Tetua Mo!" ucap San Tai membe

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   121. Menyamar sebagai Sun Bo Kong

    Selangkah demi selangkah, perlahan Renggin Ang dan Gu Rhi San mendekati semak-semak itu."Aaaaargh!"Dia mengerang semakin keras."Grrrrrrrr!"Renggin Ang merasa sedikit akrab dengan suara itu. Dia pun menyingkirkan semak-semak yang menutupinya dan mendapati seorang pria tua sedang meringkuk sembari meremas dadanya."Ka-kakek Mo!"Renggin melihat menyentuh pria itu, badannya dingin seperti es dan tubuhnya sangat pucat "Kau mengenalnya?" tanya Gu Rhi San."Dia adalah guruku di akademi sekaligus paman dari ayahku.""Sepertinya, dia terkena racun dingin," kata Gu Rhi San."Duduklah, Kakek!" Renggin Ang membangunkan pria tua itu dan mendudukkannya."Si-siapa kau?" tanya pria tua itu samar-samar melihat seorang anak lelaki dan seorang pria."Renggin Ang.""Ka-kau!""Iya Kakek, ini aku. Aku memakai topeng pengubah itu."Kemudian, Renggin Ang menekan penggungnya dengan kedua telapak tangan, lalu menyalurkan energi spiritual ke seluruh tubuhnya. Anak itu menekan racun tersebut dan mengumpulka

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   120. Siapa di balik semak-semak?

    Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m

DMCA.com Protection Status