KEI BERTAMBAH GAGAH dibandingkan dua belas tahun lalu.
Airi mengumpat pelan ketika melihat Kei, alih-alih Juan, memasuki ruangan. Untuk sesaat, Kei tak melihatnya karena dia memang tidak memperhatikan para karyawan sebagai individu. Airi cukup mengenal Kei untuk tahu bahwa dia masih tidak terlalu peduli pada orang lain yang tak berkepentingan dengannya.
Salam dan senyum yang dilemparkan Airi hanyalah bagian dari formalitas. Dia tak bermaksud apa pun. Reaksi terkejut Keilah yang membuat Airi terheran-heran. Ketika memikirkan tawaran kerja sama, Airi sudah menebak bahwa dia pasti akan bertemu—atau setidaknya berpapasan—dengan Kei. Mungkin memang tidak secepat ini. Tapi, antisipasi itu membuat dia cukup siap untuk kembali melihatnya.
Lagi pula, sudah tak ada apa-apa lagi di antara mereka. Jadi, kenapa dia harus takut?
Presentasi yang dibawakan Airi berjalan lancar. Dia tak merasa terusik pada kehadiran Kei. Dua belas tahun yang dilewati telah mem
YUKIE KAZAHANA MENGENAL Kei Hasegawa di acara after party sebuah movie premiere tujuh tahun lalu.Sebagai seorang aktris, dia cukup mengenal orang-orang penting di perusahaan hiburan, dia bahkan dekat dengan seorang pimpinan perusahaan paling muda di ranah industri tersebut, sosok yang tak lain bernama Juan Hasegawa.Bagi Yukie, Juan adalah lelaki paling berkarisma yang pernah ditemuinya. Dia begitu tenang dan takkan tergoda dengan godaan terberat sekalipun. Di mata Yukie, Juan bagaikan ... air dalam di lautan lepas; tenang dan tentram. Namun, di saat bersamaan terasa gelap dan dapat menenggelamkan siapa pun yang ingin meraihnya. Tak ada keindahan untuk tetap berada di sisinya. Tapi, di saat bersamaan dia akan membuatmu ingin berada di sana karena kau merasa aman dari gangguan dunia luar.Ketika mengenal Kei, Yukie kira, sang adik—yang menghabiskan waktu kurang lebih enam tahun di Eropa—takkan jauh berbeda dari kakaknya. Be
GREEN HOUSE MEMANG sangat cocok menjadi tempat bersantai di musim semi.Pada kediaman Daiki Hasegawa, Mei tengah memotong tangkai tanaman hias koleksinya. Jumlah tanaman di sana memang tidak sampai dua ratus, tetapi harganya dapat digunakan untuk membeli sebuah rumah minimalis modern yang sulit dibeli oleh pegawai kantoran sekalipun.Sinar matahari menyusup melalui celah dinding kaca, membantu proses pengolahan makanan untuk tanaman hias yang berjejer.Seorang pelayan rumah tangga tampak berjalan dari kejauhan, hendak menghampiri sang majikan. Mei menoleh ketika mendengar kedatangannya. Dia menaruh gunting khusus yang sedang dipakai sebelum berjalan menghampiri."Ada apa?" tanyanya pendek.Seorang wanita muda yang menjadi pegawainya itu menunduk."Takamiya-san ingin bertemu Anda," ungkapnya.Mei mengernyit samar. "Takamiya?"Si pelayan mengangguk."Biarkan dia masuk. Aku akan ke sana."Berbalik kembali ke
TAWARAN KERJA SAMA dari Hiraishin Picture diterima oleh Izanami Studio. Airi bersuka cita kalau saja tak ada beban lain yang harus dia tanggung.Lembar berkas laporan ditatap dengan nanar. Airi meraih telepon kantor, menghubungi Yugao untuk memintanya menyambungkan panggilan pada Kepala Bagian Produksi, Shouta Okumura, seorang senior paling congkak yang sampai saat ini masih belum bersedia mengakui Airi sebagai pemimpin mereka. Dia merupakan putra sulung dari seorang hakim ternama di negara gingseng itu. Akan tetapi, dia sama sekali tak memiliki sifat yang mencerminkan putra dari seorang hakim.“Bisakah kau ke ruanganku sekarang? Ada yang ingin kubicarakan terkait laporan yang kauberikan.”Dia menemui Airi satu jam kemudian dengan alasan harus menemani temannya makan siang. Kesabaran Airi benar-benar diuji ketika Shouta mengatakannya tanpa sedikit pun rasa bersalah. Jika dia lebih senior darinya, dia akan langsung memarahi Shouta atas kelalaian ini.
ENTAH SEJAK KAPAN operasional dari cabang perusahaan ditangani langsung oleh presiden direktur perusahaan induk. Airi pikir, dia hanya akan berurusan dengan Direktur Izanagi TV, alih-alih Presiden Direktur Izanagi Telecommunication Inc., Kei Hasegawa.Beberapa hari lalu, Airi telah memutuskan untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan profesionalitas. Kesempatan pengalihan siaran yang dibuka oleh Izanagi segera diambil. Dia hanya perlu memberikan data dan jaminan untuk meyakinkan mereka bahwa acara yang ditawarkan masih memiliki potensi untuk laku di pasaran.Guna melancarkan negosiasi ini, dia datang ke Izanagi bersama Kepala Bagian Produksi—Shouta Okumura—dan seorang creative director. Mereka bertiga sempat dipersilakan untuk menemui Sakita, Direktur Izanagi TV. Oleh Sakita, Airi disuruh untuk langsung menghadap presiden direktur mereka yang tak lain adalah Kei.“Beberapa acara yang tahun lalu kami ambil semp
KEI BERKATA BAHWA dia tidak jatuh cinta, bukan tidak pernah tertarik pada seseorang. Pernyataan demikian sengaja dibuat agar memiliki banyak penafsiran, tergantung pada persepsi masing-masing orang yang mendengar. Kei tak ingin memperjelasnya. Satu hal yang pasti, Airi selalu berarti lebih—berarti lebih hingga Kei selalu mengharapkan kehadiran, ketenangan, dan juga kenyamanan yang tercipta ketika mereka bersama. Rasa aman, tenang, dan afeksi dari Airi dan Juan tidaklah sama. Juan memedulikan Kei karena mereka berdua terhubung oleh darah. Kei adalah adiknya sehingga dia seolah berkewajiban unt
“ADA YANG INGIN Anda tanyakan, Nakamura-san?”Suara Takamiya berdengung samar di telinga Mei. Seminggu sudah sejak dia meminta Takamiya mencarikan informasi terkait Airi Ishihara. Pagi tadi, Takamiya mengabarkan bahwa dia telah mengumpulkan informasi baru yang sekiranya akan berguna. Mereka janji bertemu di sebuah restauran bergaya klasik pada jam makan malam. Setelah sedikit berbincang, Takamiya menunjukkan sebuah profil seseorang dari layar tabletnya.Fokus pandangan Mei masih belum lepas dari data digital yang dia lihat. Mulai dari foto, data diri, hingga riwayat tempat tinggal yang masih sangat baru di Jepang. Mei mencoba menahan rasa terkejutnya akibat data tersebut. Namun, tiap kali dia menatap foto yang tertera, dia masih sulit untuk percaya.Fakta bahwa Airi Ishihara telah mempunyai seorang anak tentu saja cukup mengejutkan. Rasa terkejut Mei didasari oleh usia anak dan ibu itu. Airi masih berusia tiga puluh, atau mungkin hendak beru
SEJAK KEMATIAN IBU kandungnya, acara pemakaman selalu membuat Kei tidak nyaman. Bahkan untuk pemakaman orang asing sekalipun. Menyebut Abe Yamashiro sebagai orang asing mungkin akan terdengar kasar. Namun, Kei tak bisa menganggap mendiang polisi tersebut sebagai kenalan atau teman ketika mereka sama sekali belum pernah bertemu ataupun saling bicara. Keberadaan Kei di area pemakaman ini semata-mata didasarkan atas permintaan Detektif Harada, bukan atas alasan empati atau hal lain. Dengan mengenakan setelan jas lengkap, yang memang selalu dia kenakan ketika bekerja, Kei berdiri di samping Detektif Harada, seorang detektif dari Divisi Investigasi Pertama, Biro Urusan Kriminal Kepolisian Tokyo. Dia berusia tidak jauh dari Kei, jarak umur mereka mungkin hanya sekitar lima hingga delapan tahun saja. Sebagai pihak yang sering terjun untuk mengusut kasus kriminal, pria dengan nama lengkap Nobu Harada ini memiliki postur tubuh tinggi dan tegap. Tingginya menjulang, m
KETIKA DIBERI TAHU BAHWA pembahasan kerja sama hanya perlu dilakukan bersama Direktur Sakita alih-alih Presdir Hasegawa, Airi merasa sangat lega. Kelegaan itu hanya bertahan sesaat sampai pertemuan mereka selesai. Rasa terkejut, bingung, dan khawatir kembali menyergapnya begitu dia mendapati Kei datang ke kantor Sakita guna meminta izin untuk meminjam pimpinan Hiraishin Picture selama beberapa saat. Kei, dengan begitu kasual, mengangguk kepada dua kolega Airi. Dia seolah menunjukkan sopan santunnya sebelum mengutarakan tujuannya kemari. Dengan jabatan Kei yang jauh lebih tinggi, anak buah Airi tentu saja segan untuk menolak atau bertanya. Mereka berjabat tangan dengan Sakita dan Kei, kemudian berpamitan pergi. Sebelum benar-benar beranjak, Airi mendapati tatapan Okumura, senior sekaligus Kepala Bagian Produksi yang paling sinis padanya. Dia tampak curiga dan sedikit mengecam. Airi membalas dengan mengingatkan tentang rapat sore nanti. Selepas kepergi
EMBUSAN ANGIN SALJU tampak membekukan. Tumpukan es telah menutupi sebagian besar tanah lapang. Airi sedang memikirkan nasib tumbuhan di dalam rumah kaca yang dilihatnya ketika seseorang datang, membawakan seduhan teh panas untuk mereka berdua. "Teh hijau adalah favoritku. Kuharap kau menikmatinya juga." Mei Hasegawa tersenyum dan duduk di seberang Airi. Dia memperbaiki baju hangatnya, menyilangkan kaki, dan mulai menyesap minuman panas itu. Airi menghirup segar aroma teh. "Sebenarnya bukan favorit. Saya hanya sering mengonsumsinya saja." Airi sedikit mencicip, merasakan hangat yang memanja indra perasa. "Sering mengonsumsi akan membuatmu terbiasa," ujar Mei sambil melengkungkan senyum. "Ah, aku lupa mem
SEJAK MEREKA MENJALIN hubungan serius, Kei belum pernah semarah ini. Airi bisa menanganinya dengan mudah kalau mereka hanya dihalangi kesalahpahaman, bukan dihalangi oleh keputusan sepihak yang dibuatnya.Sikap diam Kei nyatanya jauh mengkhawatirkan dibandingkan dengan sikap tegasnya yang biasa. Karena kondisi ini, Airi bahkan mengubah rencana menginapnya dan Yugao. Dia tak menghabiskan waktu di penginapan kantor, tapi langsung melakukan check in ulang begitu urusan kerjanya di hari kedua selesai.Pesan balasan dari Lucy, sang kawan baik, datang. Dia tampak tak masalah pada penundaan pertemuan mereka. Airi mengembuskan napas lega. Dia meletakkan tas tangan begitu saja di atas nakas. Kemudian berbaring di atas ranjang. Kedua mata menutup rapat, membayangkan guyuran hujan salju
KESEHARIAN AIRI HINGGA akhir tahun berlangsung jauh lebih normal dari yang dia duga. Menjalin hubungan dengan Kei nyatanya tidak begitu menjungkirbalikkan hidupnya. Sejak tereksposnya hubungan mereka, dia memang jadi lebih sering dihubungi wartawan majalah. Pada awalnya, mereka memang hanya memeras informasi mengenai Airi Ishihara yang merupakan kekasih Kei Hasegawa. Dia hanya dikenal sebagai kekasih seorang pengusaha kaya, bukan seorang wanita dengan karier dan pencapaiannya sendiri. Akan tetapi, selang beberapa waktu, orang-orang mulai menyadari kalau Airi bukan sekadar wanita pendamping saja. Mereka mulai menyoroti nama Airi, dia yang berhasil meniti karier dari seorang asisten produsen hingga menjadi pemimpin sebuah industri perfilman. Eksposur yang demikian jelas-jelas menguntungkan. Airi tidak merasa terganggu lagi. Dia juga mendapatkan lebi
AIRI TAK BEGITU terkejut ketika mendengar berita kerja sama Hasena dengan Huang Industrial Group. Selama ini, dia mengira kegagalan relasi pribadi Kei dan Jia akan berimplikasi besar terhadap status kerja sama perusahaan mereka. Setelah lebih mengenal Kei, Airi pun mengerti. Kei takkan menyia-nyiakan kesempatan besar itu hanya karena masalah pribadi. Dia telah memastikan Huang bergantung padanya, membuat mereka mau tidak mau mempertahankan relasi yang telah terjalin. Strategi bisnis pria itu … Airi cukup mengaguminya. Namun, di saat yang sama dia masih sering diliputi tanya. Bagaimana kalau suatu hari nanti pria itu mengambil keputusan ekstrem yang menurut Airi tak dapat dibenarkan? Cahaya pagi di musim semi menyadarkan Airi dari lamunan. Dia menghabiskan cokelat panasnya dan segera beranjak ke dalam apartemen. Seperti yang pernah dibicarakan dengan Kei
ENTAH BERAPA TAHUN Kei menantikan momen ini tiba, momen ketika paman congkaknya terlihat marah dan menderita berkat kekalahan yang menimpa. Persis seperti prediksinya, proses persidangan berjalan lancar seperti yang dia harapkan. Rodo Hasegawa terjerat pasal berlipat, pasal mengenai penggelapan dan pencucian dana serta pasal tentang percobaan pembunuhan. Kejahatan kerah putih yang dilakukan Rodo tidaklah sedikit. Seluruh kecurangannya di bidang finansial cukup menggunung. Kei sudah merasa cukup dengan tuntutan itu. Uluran tangan Airi benar-benar memberatkan tuntutan yang menjerat Rodo. Konsekuensi tindakan rencana pembunuhan memang mendapatkan hukuman yang cukup berat. Oleh karena itu, rencana hukuman penjara yang awalnya berselang lima belas tahun, kini menjadi maksimal tiga puluh tahun. Dari hasil ketukan palu, hukuman Rodo ditetapkan menjadi du
“PROSES ITU TAKKAN mudah, tapi semuanya akan berjalan lancar.” Adalah kalimat Kei yang sempat Airi ragukan.Selama kurun waktu sebulan ini, terdapat banyak hal yang terjadi. Airi merasa kewalahan dan terburu-buru, sulit untuk tenang, seolah dia sedang dituntut untuk berlari secepatnya selagi melepaskan diri dari jerat di belakang sana. Dikenal menjadi pasangan Kei Hasegawa tidaklah mudah. Menjadi penuntut hukum seseorang dari keluarga Hasegawa tidaklah enteng. Airi masih dihantui oleh ledakan besar yang hampir merenggut nyawanya. Dia masih sering terbangun di tengah malam, tersentak hebat karena peristiwa tersebut masih mengejarnya hingga ke alam mimpi.Airi telah melalui banyak kesulitan sepanjang hidupnya. Akan tetapi, sekarang adalah salah satu masa yang membuatnya lelah. Pemberitaan di berbagai media elektronik, bisikan gosip d
SEPERTI PERKIRAAN KEI, sidang pertama Rodo Hasegawa memang dilaksanakan satu minggu kemudian. Airi sempat mendengar beritanya kemarin. Pagi tadi, Kei juga sempat menghubunginya, memberitahukan mengenai dia yang akan hadir di persidangan. Proses peradilan itu bersifat terbuka sehingga masyarakat umum diperbolehkan datang, asal tidak mengganggu proses peradilan. Airi akan mencoba datang juga kalau saja dia tidak mempunyai agenda tersendiri.“Catatan rapat tadi sudah saya back-up pada akun perusahaan, Ishihara-san. Apakah ada yang perlu saya agendakan lagi untuk hari ini?” ujar Mayumi, sekretaris sementara Airi.Kolega kerja mereka sudah meninggalkan ruang pertemuan. Airi pun menoleh pada Mayumi yang telah selesai berberes.
PENAHANAN RODO HASEGAWA memudahkan polisi melakukan pengusutan lebih lanjut. Mereka bekerja sama dengan detektif swasta yang dipekerjakan oleh pengacara penuntut utama. Tak hanya Rodo dan Seizu, nama Toshiki Furuma juga sudah ikut terseret. Salah satu anggota dewan paling berpengaruh itu sudah mendapatkan surat panggilan dari polisi sejak tiga hari lalu. Dari beberapa tahun terakhir, baru kali ini kepolisian pusat menangani kasus yang melibatkan tiga orang besar sekaligus. Pemberitaan kasus pun jadi semakin marak diperbincangkan. “Rodo adalah anak angkat kakekku. Dia tidak sedarah dengan paman ataupun ayah,” jelas Kei. Pintu geser kaca di dekat dapur tampak sedikit terbuka, menampakkan sinar matahari pagi yang masih terasa hangat. Tata letak rumah milik sang lelaki memang jauh lebih lenggang dan terbuka. Mereka dapat melihat keberadaan taman belakang melalui pintu geser yang ada di sana. Airi baru selesai memasukkan es batu ke dalam wadah berisi minuman rasa
AIRI TIDAK INGAT kapan dia terlelap. Matanya tertutup begitu saja setelah mendaratkan diri di atas ranjang. Dia sudah sangat mengantuk sejak selesai berendam. Ketika mengerjap, dia tak tahu sudah jam berapa. Kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul. Sampai kemudian dia merasakan erat rangkulan di belakangnya, juga hangat ciuman yang menjatuhi perpotongan lehernya.Airi sempat lupa kalau dia sedang tinggal di apartemen sang kekasih. Harum maskulin menggelitik hidung. Airi menoleh, menatap dalam remang cahaya kamar.“Aku ketiduran,” ungkap Airi, terdengar parau. “Maaf, tak sempat menunggumu.”Kei hanya membalas dalam gumaman. Dia tak mengatakan apa pun ketika kembali mengeratkan pelukan. Kecupan panas itu lagi-lagi hadir pada lekuk leher Airi, terus hingga rahang dan belakang telinga. Airi kontan meremang.“Ada apa?” tanya Airi, bernada rendah.“Kenapa kau tidak tidur di kamarku?” gumam Kei, sedikit tere