Share

Pergi Sana!

“Daaa … Daaa … Ha ha ha, kamu takut, ya? Sini minta uang!”

Anak-anak berhamburan melihat kedatangan Bu Retno. Ia ditakuti. Penampilannya yang berantakan, wajahnya yang gelap tercoreng debu, serta perilakunya yang tak masuk akal.

“Ohh itu. Itu dia uangku.”

Tak puas hanya menakuti anak-anak, kini Bu Retno beralih ke petugas kebersihan jalanan yang sedang mengumpulkan sampah dedaunan kering. Bu Retno berlari ke tumpukan sampah itu dengan mata berbinar.

“Uang … uangku banyak sekali. Huuuu, aku kaya.”

Dedaunan kering diterbangkan olehnya. Tak hanya itu, dia juga tidur di tumpukan sampah itu. Mengelus-elus dedaunan seolah anak kesayangannya. Dia tak peduli akan teriakan orang yang menyuruhnya untuk pergi.

“Heh … pergi! Pergi sana! Mau kupukul?” ancam petugas kebersihan jalanan sembari mengacungkan sapu ke arah Bu Retno.

“Heh … kamu berani sama aku? Sebentar!”

Bu Retno mengambil segenggam daun kering dan melemparkannya di depan petugas itu.

“Apa-apaan ini?”

“Itu uang buat kamu. Sudah kubay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status