Share

Bab 67

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-14 22:34:35

67. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.

Kulepas Dirimu Dengan Ikhlas Mas!

Penulis : Lusia Sudarti

Part 67

Ia memelukku dengan erat dibawah selimut yang menutupi tubuh kami berdua yang polos tanpa selembar benang pun.

Dengkuran halus keluar dari bibirnya yang kini telah terbang ke alam mimpi.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Tak terasa usia pernikahanku dan Mas Indra telah berjalan satu bulan dan kini saatnya Mas Indra kembali melanjutkan tugasnya di Papua karena masa-masa cutinya telah habis. Malam ini kami bertolak kerumah Mama dan bermalam disana karena esok pagi kami akan mengantarkan keberangkatan Mas Indra ke Bandara Halim.

"Ma, Pa ... Indra titip Anak dan Istri Indra selama Indra bertugas di Papua!" ujar beliau kepada Mama dan Papa.

"Kamu tenang saja In, tentu kami akan menjaga Anak dan Istri kamu!" sahut Mama dan Papa membalas dengan anggukan.

"Kamu tenang aja selama bertugas, tak perlu risau tentang mereka. Mama sama Papa pasti akan selalu menjaganya. Dan sekali-sekali kami akan bermalam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 68

    68. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Kangen Adek! Penulis : Lusia Sudarti Part 68Baru sekejap aku menikmati kebahagiaan, namun keadaan memaksa kami untuk menjalani hubungan LDR yang nenyakitkan. 🥀🥀🥀🥀🥀"Nak Hanum, Mama sama Papa pulang dulu, baik-baik dirumah jangan terlalu banyak fikiran!" ucap Mertuaku ketika mengantarkan aku dan Anak-anakku pulang kerumah setelah mengantar Mas Indra ke bandara. "Iya Ma, Pa ... terima kasih banyak! Masuk dulu Ma, Pa!" jawabku kepada mereka. "Terima kasih, bukan Mama sama Papa gak mau mampir, tapi Mama sama Papa masih ada urusan pekerjaan!" jawab Mama dan Papa pun membenarkan ucapan Mama. "Mama kamu benar Nak! Hai cucu Opa, jangan nakal ya? Belajar yang rajin agar kelak bisa menjadi orang hebat!" ucap Papa sambil mengusap lembut pucuk kepala kedua Anakku. "Baik Opa! Akan Fandi ingat pesan Opa. Terima kasih karena telah menerima Ibu kami apa adanya," sahut Fandi yang berbicara layaknya orang dewasa. Sementara kedua Mertuaku ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 69

    69. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Telpon Dari Suamiku. Penulis : Lusia Sudarti Part 69Aku mengedarkan tatapan ke setiap sudut warungku yang kini semakin nyaman untuk di pandang. 'Alhamdulillah Ya Allah atas anugrahmu, amiin!" doaku dalam hati. 🥀🥀🥀🥀🥀 Aku melihat buku agenda karyawanku yang baru, ada Dedi, ada Santi. Itu berarti aku mempunyai empat karyawan dan tetap saja kuwalahan. "Bu Hanum ..." Aku mendongak kearah suara dihadapanku dan nampak seorang wanita yang masih muda berdiri di depan meja kasir tepat di depanku. "Iya, ada apa? Kamu yang namanya Santi kan?" ujarku balik bertanya kepada Santi. "Be--tul Bu!" jawabnya sambil menundukkan kepala. Dari raut wajahnya nampak seperti sedang kebingungan. "Ada apa Santi? Katakan saja!" ujarku. "Eemm ... begini Bu. Bolehkah saya pinjem u4ng lima puluh ribu Bu? Saya sangat membutuhkan u4ng itu untuk beli makan kedua Adik saya Bu!" jawabnya sembari menunduk. "Boleh sekali Santi!" ucapku sambil mengambil u4ng dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 70

    70. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Alhamdulillah, Aku Hamil. Penulis : Lusia Sudarti Part 70 Mungkin Mas Indra menonaktifkan ponselnya agar tak terganggu konsentrasinya dalam bertugas. 🥀🥀🥀🥀🥀 Hari berganti hari dan aku merasakan tubuhku terasa gampang sekali letih, lelah dan suka pusing namun aku berusaha untuk tetap beraktivitas seperti biasa. "Lho ... Mbak Hanum sakit? Wajah Mbak Hanum pucat sekali! Mbak istirahat aja, biar kami yang bekerja!" seru Mbak Murti kepadaku. "Udah, enggak apa-apa Mbak. Mungkin hanya masuk angin kok, sebentar lagi juga baikan," sahutku. "Mbak butuh apa biar saya sediakan," tanya Santi kepadaku. "Iya Santi, tolong jagain Mbak Hanum dulu, aku mau periksa daging ayamnya udah mateng apa belum!" titah Mbak Hanum. "Baik Mbak." "Saya enggak apa-apa Santi." Setelah bicara demikian aku merasakan perutku mual dan kepalaku pusing dan aku tak mengingat apapun lagi setelahnya.🥀🥀🥀🥀🥀Aku membuka kedua netraku dan mengingat-ingat yang terjad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 71

    71. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Belum Juga Ada Kabar Dari Suamiku Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 71Berbagai pertanyaan dan praduga berkelindan dalam hatiku, saat ini hatiku terasa begitu sedih dan resah.Namun aku berusaha untuk tetap berfikir positif agar hati dan calon Anakku menjadi tenang.🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Hingga malam menggantikan siang yang terik menguasai alam semesta kabar yang aku nanti tak kunjung aku dapatkan. "Mbak malam ini aku ijin pulang ya? Anakku sebentar lagi akan berangkat KKN ke daerah Cirebon," ucap Mbak Murti. "Iya silahkan Mbak, hati-hati di jalan ya?" pesanku kepadanya. "Kalau begitu aku pamit ya Mbak! Warung masih sangat ramai." "Iya Mbak, enggak apa-apa." Selepas kepergian Mbak Murti aku semakin gelisah menunggu kabar dari Mas Indra. Entah mengapa hatiku menjadi sangat gundah dan tak tenang hingga bolak-balik memeriksa ponsel yang tak terlepas dari genggaman tanganku. Aku memutuskan untuk ke kamar Anak-anakku agar hatiku sedikit ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 72

    72. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Kabar Duka! Musibah Menimpa Suamiku, Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 72Aku melangkah perlahan sambil mengedarkan tatapan keseluruh ruangan dalam warungku yang tampak sangat bersih, rapi dan segar.🥀🥀🥀🥀🥀Dari pagi suasana warung milikku telah ramai pembeli, aku membantu pekerjaan ala kadarnya supaya aku sedikit melupakan beban yang saat ini sedang menghimpit. "Selamat siang Mbak! Saya mau minta bon makan." Terdengar suara seseorang yangvrasanya tak asing bagiku, aku segera mendongak kearah suara di depanku. Sontak ... Aku tertegun kala menyadari siapa yang baru saja berbicara denganku. "Se-lamat siang! Oh iya ... Pak Dewa!" jawabku sedikit terbata. "Bapak makan pakai apa?" imbuhku kembali saat berhasil menguasai rasa terkejutku. "Oh iya, pakai rendang, capcay dan sambal cumi Mbak," jawab beliau.Aku mencatat semua menu yang dipesan Pak Dewa tanpa melihat kearahnya. "Oh iya, semuanya tiga puluh ribu Pak! Ada lagi?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 73

    73. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Di Alam Bawah Sadar, Aku BermimpiBertemu Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 73Aku dan semua tegang menanti kabar yang akan diterima Papa Mertua dan menanti dengan harap-harap cemas.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Papa mengendara mobilnya yang kami tumpangi menuju Bandara Halim dengan kecepatan maksimal. Tak ada yang membuka suara diantara kami, baik aku maupun Mama sama-sama terdiam dengan fikiran kalut yang sedang melanda. Aku memeluk kedua Anakku duduk di jok belakang, baik Fandi maupun Kurnia tak mau duduk bersama Oma mereka di kursi depan. Air mataku tak berhenti mengalir, karena risalah hati yang saat ini sedang aku rasakan. "Pa, jangan terlalu kencang! Kasihan Hanum dan kedua Anaknya dan juga janin dalam kandungan-nya!" tegur Mama dengan suara lembut sambil menoleh kearahku. Papa menoleh sesat kearah Mama, lalu melihat kebelakang. "Iya Ma," jawab beliau sembari sedikit mengurangi kecepatan laju mobil yang dikendarai. Kami menempuh perjalan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 74

    74. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Indra Di Ruang ICU. Penulis : Lusia Sudarti Part 74"Sabar Sayang! Suamimu sudah di tangani oleh Dokter! Papa sedang berada diruangan Dokter saat ini," ucap Mama sembari menggenggam jemariku. 🥀🥀🥀🥀🥀Suara alat yang terpasang di tubuh Mas Indra untuk memantau kondisinya selama beliau koma. ICP(Intracranial Pressure) monitor memantau tekanan di dalam kepala dan EEG(Elektroensefalografi) memantau aktivitas otak. Dan juga alat bantu pernafasan yang terpasang di mulutnya. Wajahnya memucat dengan luka di dada kirinya yang terbalut perban membuatnya tak sadarkan diri. Hatiku terasa nyeri melihatnya. 'Mas ... ini Hanum! Mengapa terjadi padamu Mas, jangan tinggalin Hanum Mas. Lihatlah Anak kita tumbuh semakin besar di rahimku Mas!" desisku pilu, aku menggenggam erat tangan-nya yang terasa dingin. Air mata menetes tak tertahankan dari kelopak mataku. Entahlah cobaan apalagi yang aku hadapi saat ini dengan kondisiku yang sedang mengandung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 75

    75. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ratna Seorang Perawat Sekaligus Pelakor. Penulis : Lusia Sudarti Part 75Aku bergegas meninggalkan Mushola yang telah sepi tersebut. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Hatiku terasa teriris mendengar ucapan Ratna si perawat yang merawat Mas Indra. Aku tak menyangka jika Mas Indra menolak wanita secantik Ratna hanya untukku, sungguh pengorbanan cintanya untukku begitu besar, aku merasa seperti orang bodoh yang tak menyadari ada hati seperti malaikat yang rela menungguku dan mengabaikan cinta yang mendalam dari seseorang. Aku kembali keruangan ICU dimana Mas Indra bertarung dengan penyakitnya. Ceklek! Aku membuka daun pintu ruangan ICU dan betapa terkejutnya aku kala mendapati Ratna telah berada disana seorang diri sedang membelai wajah Mas Indra yang belum bangun dari komanya. "Apa yang kamu lakukan terhadap Suamiku!" hardikku. Nafasku terasa tercekat di tenggorokan saat melihat Ratna tersenyum sinis kepadaku. "Aku pastikan setelah Indra bangun, dia akan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04

Bab terbaru

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 103(TAMAT)

    103. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terima Kasih Nasi Aking, Karena Telah Memberikan Kesuksesan. Penulis : Lusia Sudarti "Lho ... ada apa disana Mbak!" seru Mbak Murti sambil berlari keluar. Part 103(TAMAT) 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 "Heehh, Hanum ... bicara apa kamu sama putriku haah!" Sungguh, aku sangat terkejut mendengar teriakan Rania yang membuat heboh suasana restaurant milikku yang semula begitu tenang dan tentram. Aku dan Mbak Murti saling tatap karena tak mengerti maksud kedatangan Rania dengan marah-marah.Para pengunjung terdiam menatap Rania yang sedang emosi. Mereka yang sedang menikmati makanan di meja masing-masing saling berbisik.Aku sangat merasa malu karena situasi diluar dugaan ini.Namun aku berusaha menghadapi sikap Rania, untuk menghindari kemungkinan yang lebih buruk lagi. "Ada apa Rania? Silahkan duduk, kita bicarakan dengan baik-baik. Maaf, tak enak disaksikan semua pengunjung disini!" ucapku lembut sambil menatap para pengunjung yang nampak terganggu

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 103(TAMAT)

    103. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terima Kasih Nasi Aking, Karena Telah Memberikan Kesuksesan. Penulis : Lusia Sudarti "Lho ... ada apa disana Mbak!" seru Mbak Murti sambil berlari keluar. Part 103(TAMAT) 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 "Heehh, Hanum ... bicara apa kamu sama putriku haah!" Sungguh, aku sangat terkejut mendengar teriakan Rania yang membuat heboh suasana restaurant milikku yang semula begitu tenang dan tentram. Aku dan Mbak Murti saling tatap karena tak mengerti maksud kedatangan Rania dengan marah-marah.Para pengunjung terdiam menatap Rania yang sedang emosi. Mereka yang sedang menikmati makanan di meja masing-masing saling berbisik.Aku sangat merasa malu karena situasi diluar dugaan ini.Namun aku berusaha menghadapi sikap Rania, untuk menghindari kemungkinan yang lebih buruk lagi. "Ada apa Rania? Silahkan duduk, kita bicarakan dengan baik-baik. Maaf, tak enak disaksikan semua pengunjung disini!" ucapku lembut sambil menatap para pengunjung yang nampak terganggu

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 102

    102. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mencari Pegawai Baru. Penulis : Lusia Sudarti"Alita ..." Baik aku dan Fandi sama-sama menyebut nama Alita.Part 102🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku dan Fandi berfikiran sama, sama-sama menebak bahwa yang menjatuhkan vas bunga kristal milikku adalah Alita. Terdengar derap langkah kaki di tangga lantai atas. "Ada apa Dek, sepertinya ada suara benda terjatuh?" tanya Mas Indra, sembari melangkah menuju kearah kami dengan tatapan bingung. Aku hanya terdiam, namun tatapan aku arahkan ke lantai, dimana vas bunga kristal berhamburan di lantai. "Itu Ayah ..." Fandi menunjuk kearah lantai dengan telunjuknya. Mas Indra mengikuti arahanku dan Fandi. "Kenapa Bang, bisa jatuh?" tanya Mas Indra, kemudian menatapku meminta penjelasan. Aku hanya mengangkat bahu, karena memang aku tak tahu. "Abang enggak tahu Yah. Sebentar Abang ambil sapu dulu Yah!" seru Fandi sambil melangkah ke dapur mengambil sapu untuk membersihkan pecahan kristal. "Iya Bang. Panggil aja

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 101

    101. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Kedatangan Alita, Putri Dari Rania. Penulis : Lusia Sudarti'Ya Allah, terima kasih tak terhingga hamba panjatkan kepada-Mu. Terima kasih atas semuanya," doaku dalam hati. "Ibu, kami memberikan hadiah untuk Ibu, terimalah Ibu!" ujar Fandi memberikan tiga buah amplop besar kepadaku.Part 101 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Keesokan harinya ..."Assalamualaikum Ibu, Ayah! Abang pulang nih!" seru Fandi yang tiba-tiba telah berada di dapur. "Waalaikum salam, Abang! Ba---ru pulang." Aku menjeda ucapanku saat baru menyadari jika ada seseorang dibelakang Fandi yang berdiri dengan malu-malu. "Lho, itu siapa Bang? Cantik sekali!" seruku. Aku tak dapat menyimpan rasa penasaranku tentang teman wanitanya. "Oh itu, namanya Alita Bu!" jawab Fandi sembari mencium punggung tanganku dan Mas Indra. "Nama yang cantik, secantik orang ..." Ucapanku terjeda, saat tiba-tiba teringat sesuatu tentang nama yang Fandi ucapkan. "Ibu ... Bu, kok bengong?" tanya Fandi sambil m

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 100

    100. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Indra Memberikan Kejutan Tak Terduga Di Hari Ultahku. Penulis : Lusia SudartiBrruughh Prannkkk Barang-barang di tanganku jatuh berhamburan di lantai, sementara aku hampir saja terjatuh. Namun sebuah tangan menangkap tubuhku dan .... Part 100.🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Untuk beberapa detik, nyawaku seolah tidak berada dalam ragaku. Tanpa sadar aku menatap seseorang yang sedang memelukku dan juga menyelamatkan aku ketika aku hampir tersungkur. "Ohh ... ternyata begini kelakuan istri dari Pak Indra dibelakang suaminya! Sungguh tidak aku duga, hijabnya hanya untuk menutupi kedok busuknya." Plokk, plokk, plokk. Suara tepuk tangan dan ujaran penuh kebencian menyadarkan aku dari situasi yang tidak aku duga sebelumnya. Aku dan seorang lelaki yang telah menyelamatkan aku sama-sama terkejut dan sontak sama-sama melepas pelukan. "Maaf Mbak, saya tidak sengaja!" kata Pak Dewa dengan raut wajah bersalah.Aku pun demikian. "Saya juga minta maaf Pak."

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 99

    99. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terima Kasih Ya Allah Penulis : Lusia SudartiKarena sibuk dengan hati yang sedang meronta, aku tak menyadari kehadiran Mas Indra yang kini memelukku dan kemudian mengangkat tubuhku, dibaringkan diatas ranjang. Nafasku tercekat melihat tatapannya. Part 99🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Keesokan harinya ... "Pagi Mbak!" sapa Mbak Murti saat aku berada di warung. Aku tersenyum. "Pagi juga Mbak. DGimana warung kita selama aku punya banyak masalah?" tanyaku. Mbak Murti menatapku, senyum selalu terukir di wajahnya. "Alhamdulillah banyak perubahan Mbak, semakin laris dan ramai. Oh iya Mbak, aku ... aku!" kata-kata Mbak Murti terbata. Aku menatapnya dengan kening bertaut."Ada apa Mbak? Katakan?" desakku. Mbak Murti menunduk dengan wajah memerah. "Itu Mbak, aku mau menikah sama Mas Yusuf." Aku terbelalak mendengar pengakuannya."Oh iya ... bagus dong Mbak. Bisa sama-sama bekerja disini, selamat ya Mbak Murti. Jadi kapan rencana Mbak Murti akan meni

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 98

    98. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terima Kasih Ya Allah, Atas Nikmat Dari-Mu. Penulis : Lusia Sudarti"Enggak apa-apa Mbak, enggak usah takut," ujar Mas Indra memenangkan kami. Part 98 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀5 bulan kemudian ... "Mas lihat, putra kita semakin mont0k," seruku kepada Mas Indra sembari menggendong putraku yang kini berusia tiga bulan. Ya, aku telah melahirkan secara normal berjenis kel4min laki-laki dan aku beri nama Harry Dewantara.Aku bahagia hidup dengan Mas Indra, suami keduaku. Meskipun aku seorang janda, namun Mas Indra tetap mencintaiku dengan tulus tanpa syarat. Ujian dan cobaan telah aku lalui dan aku menjadi pemenangnya. Mas Indra tersenyum. "Sini putra Ayah." Aku melangkah menghampiri Mas Indra yang sedang sibuk dengan laptopnya. "Huumm, udah wangi sekali putra Ayah!" ucapnya sambil menciumi kedua pipi putranya dengan gemas. "Titip dulu ya Mas. Hanum mau bikin kopi buat Mas!" kataku sambil melangkah. "Iya Ibu, biar jagoan Ayah sama Ayah dulu."

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 97

    97. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Rania Tetap Dengan Pendiriannya. Penulis : Lusia SudartiRania mengusap cairan merah dari bibirnya akibat tamparanku, kemudian dia pergi dengan menghentakkan kakinya dengan keras.Part 97🥀🥀🥀🥀🥀🥀Baru saja aku menjatuhkan bobotku di kursi dengan bantuan Mas Indra. Tiba-tiba Rania datang kembali dan kali ini dia membawa gunting untuk mengancam Mas Indra dan diriku. "Mas, aku menuntut hakku sebagai seorang istri yang telah lima tahun lamanya belum pernah mendapatkan nafkah bathin darimu!" ancam Rania sambil mengangkat tangan kirinya dan bersiap melukai dirinya sendiri. Aku terhenyak mendengar dan melihat ancaman dari Rania. Mas Indra panik melihatku yang mendadak lemas. Sementara aku melihat kilatan puas dari wajah dan tatapan Rania. Namun Mas Indra tetap tenang dan tidak terpengaruh sama sekali dengan ancamam Rania. Mas Indra panik melihatku yang tampak shock karena perbuatan Rania yang diluar akal sehat. Rania masih berdiri dengan

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 96

    96. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Separuh Bongkahan Hatiku Yang Tersisa Untuk Mu. Penulis : Lusia Sudarti Aku terdiam mendengarnya, entahlah percaya atau tidak percaya!Yang pasti aku akan mendengarkan semua ceritanya.Part 96Malam semakin beranjak, dan aku tak dapat memicingkan kedua mataku. Aku teringat kata terakhir yang membuatku semakin kecewa dan sakit hati. "Rania meminta waktu kepada Mas, agar tidak menceraikannya dalam waktu-waktu dekat ini Sayang! Karena dia masih belum mendapatkan pekerjaan." "Mas menyanggupinya?" tanyaku sedikit ketus. Mas Indra menatapku. "Ya, setidaknya sampai Mas dapat menghubungi ayah biologis anaknya." "Apa Mas yakin, jika itu bukan d4r4h daging Mas?" tanyaku penuh selidik. "Bukan Sayang. Mas dan juga Dipta yang membawa sample untuk tes DNA dan hasilnya negatif." "Baiklah Mas! Untuk saat ini, Hanum percaya sama Mas." Mas Indra memelukku dengan erat dan penuh kasih sayang. Namun aku tak membalasnya sama sekali, karena aku pun belum

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status