Share

Bab 52

Author: Lusia Sudarti
last update Last Updated: 2024-10-28 11:22:45

52. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.

Penulis : Lusia Sudarti

Indra Melamarku

Part 52

Teh Wulan, Bapak dan Mbak Murti tersenyum bahagia mendengar ucapan beliau. Sedangkan aku terkejut mendengarnya, entahlah apakah aku bahagia atau sedih ...!

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Satu-persatu masalahku berkurang itu semua karena campur tangan Indra dan keluarganya, mereka betul-betul maksimal dalam membantuku mengusut tentang terbakarnya warung makan milikku dan pelakunya adalah Cindy dan antek-anteknya.

Kedua orang tua Indra telah meminta ijin kepada Bapak untuk meminangku dalam waktu dekat, namun aku meminta waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan dengan matang. Aku ingin mewujudkan impian almarhum Suamiku terlebih dahulu untuk membangun kembali warung makan yang baru saja habis terbakar.

Dan mereka pun menyetujuinya.

Namun ... ada satu masalah yang menurutku cukup menyita perhatian dan fikiranku, yaitu tentang Pak Dewa yang bertubuh tinggi tegap dan tamp4n yang selalu mencari perhatian kepadaku.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 53

    53. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mimpi Bertemu Bang Hardi. Penulis : Lusia Sudarti Part 53"Ayo kita kedalam Pak, Bu, Mas! Masa dari tadi diluar!" ucapku kepada calon Mertua dan calon Suamiku untuk berbincang di dalam rumah.Mereka pun menyetujuinya dan kami melangkah beriringan untuk masuk kedalam ruang tamu dirumahku. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Entah mengapa aku merasakan jika waktu seolah berjalan begitu cepat, aku merenungi semua yang telah terjadi padaku dalam kurun satu bulan ini ... bermacam-macam ujian seolah tak ingin menjauh dari kehidupan yang aku jalani. Lima tahun sudah Bang Hardi pergi meninggalkan aku untuk selamanya. Problema dan dilema selalu mewarnai kehidupanku. 'Sudah benarkah keputusanku untuk menerima pinangan Indra ...," lirihku seorang diri. Aku menatap bayangan diriku di dalam cermin. 'Pantaskah aku mendampingi Indra yang begitu sempurna dimataku ..."Aku memutuskan untuk melakukan kewajibanku terlebih dahulu, kegiatan rutin yang selalu aku kerjakan disep

    Last Updated : 2024-10-30
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 54

    54. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ziarah Ke Makam Almarhum Suamiku. Penulis : Lusia Sudarti Part 54"Baik Bu ...!" sahut mereka serentak dan menghabiskan sarapan mereka. 🥀🥀🥀🥀🥀Di halaman terdengar deru mesin mobil dan berhenti tepat di teras rumah. Braak!Terdengar pintu mobil di tutup kemudian suara alarm berbunyi dua kali, itu menandakan jika pemiliknya telah menjauh dari mobil.Aku dan Anakku masih menyiapkan keperluan yang akan dibawa.Air mineral, bunga untuk taburan dan satu buah yang telah dirangkai dengan cantik. Fandi dan Kurnia membawa tas bahu mereka masing-masing berisi keperluan-nya. Fandi mengenakan stelan koko dan Kurnia mengenakan gamis berwarna biru senada dengan pakaian Fandi. Hijab berwarna hitam senada denganku. Tunik dan hijab berwarna hitam dipadu dengan jeans berwarna biru. Aku mematut diriku di depan cermin sesaat. Fandi dan Kurnia menyambut kedatangan Indra lebih dulu karena aku belum selesai. Meskipun wajahku tidak cantik, namun aku sela

    Last Updated : 2024-10-31
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 55

    55. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ziarah Ke Makam Bang Hardi Penulis : Lusia Sudarti Part 55"Mas Indra ..." Kami dikejutkan oleh teriakan orang yang sepertinya juga terkejut melihat sosok Indra. Dengan gerakan serentak seolah dikomando kami menoleh kearah suara itu. "Mas Indra ... aku kangen deh! Apa kabarnya Mas?" teriak Selvi seraya menghambur kearah kami, tepatnya kearah Mas Indra dengan tanpa rasa canggung sama sekali. Teh Wulan menggamit lenganku dan menatap kearahku dengan kening bertaut meminta penjelasan dariku tentang wanita yang menghampiri Indra. "Apaan sih kamu ...! Maaf kami akan melakukan ziarah!" sentak Indra saat Selvi yang tiba-tiba akan merangkul lengan kekar Indra. Seketika wajah Selvi yang tadinya ceria kini berubah mendung dan cemberut.Aku dan Teh Wulan menutup mulut menahan senyum mendengar penolakan Indra kepada Selvi sedang Indra segera meraih jemariku lalu kami melangkah memasuki area pemakaman. "Ayo Dek ..." Bapak hanya diam tak bersuara

    Last Updated : 2024-11-02
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 56

    56. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selvi Selalu Mengganggu Kami. Penulis : Lusia Sudarti Part 56 "Ayo Anak-anak ... kita duduk disana!" ajak beliau sembari menuju bangku dibawah pohon. Aku dan Teh Wulan juga kedua Anakku mengekor dibelakang Bapak. Aku memperhatikan Indra yang sedang fokus mendongkrak mobil dan membuka baut roda satu-persatu. "Bapak dan Teh Wulan lapar?" tanyaku kepada mereka berdua. "Sedikit Neng, hehehe ...!" jawab beliau sambil terkekeh. "Aku haus Teh," sahut Teh Wulan. "Adek juga Bu ..." "Kalo Abang haus dan lapar hehehe," celetuk Fandi. Mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ... berarti kita samaan dong ...," seru Bapak. "Oke, semua tenang! Tadi sebelum berangkat Mas Indra beli nasi dan ditaruh di rantang susun. Sebentar aku ambil dulu!" sahutku seraya berdiri lalu menuju kemobil untuk mengambil bekal yang sengaja kami siapkan untuk sekedar berjaga-jaga jika dalam posisi darurat seperti ini. "Mas, kita makan d

    Last Updated : 2024-11-04
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 57

    57. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Dari Pak Dewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 57Kami terdiam sejenak dengan semua pikiran masing-masing.Bunyi klakson dan kendaraan dijalan raya mendominasi pendengaran kami.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Pukul 15;00 tiba di kediamanku ... Mas Indra memarkir mobil tepat di teras rumahku dan Murti menyambut kedatangan kami.Dia memang aku minta untuk membantuku dirumah untuk mengurus para pekerja bangunan yang sedang mengerjakan warungku yang kini telah berdiri separuhnya. "Wah baru pulang ya Abang jalan-jalan-nya bersama Ibu dan Pak Indra ...?" tanya-nya kepada kedua Anakku. "Ihh Ate ini, bukan jalan-jalan kali! Tetapi berziarah ke makam Bapak," sungut Kurnia kepada Mbak Murti yang membuatku tertawa melihat wajahnya yang lucu. "Aduuhh Adek bikin gemas Tante sih ... uuhhh!" seru Mbak Murti sambil mencubit kedua pipi Kurnia dengan gemas. "Mbak Hanum mau dibikin apa? Dan juga Pak Indra ...?" tanya Mbak Murti ketika kami berada diruang tamu.

    Last Updated : 2024-11-05
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 58

    58. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Aku Minder Penulis : Lusia Sudarti Part 58Mas Indra menjabat tangan Pak Dewa lalu mempersilahkan untuk duduk kembali.Aku menjadi serba salah kepada mereka berdua. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkan minuman untuk Pak Dewa yang sedang terlibat perbincangan serius tentang pekerjaan. 'Duuhh ribet banget ya ...," gumamku.🥀🥀🥀🥀🥀 "Oh iya Pak Dewa ... sebelumnya saya ingin bertanya satu hal tentang secarik kertas yang Bapak tulis menjadi satu dalam amplop buat calon Istriku! Apa maksud Bapak dengan kata-kata sayang! Bukankah Bapak mengetahui jika Hanum itu calon Istri saya ..." Aku tercekat mendengar percakapan Pak Dewa juga Mas Indra, sungguh aku tak menduga jika Mas Indra akan menegur Pak Dewa perihal secarik kertas yang ditaruh di dalam amplop di antara tumpukan uang. Aku mengurungkan niatku sejenak untuk menyuguhkan minuman untuk Pak Dewa.Sejenak suasana menjadi hening, aku ingin mendengar apa jawaban yang akan dikatakan Pak

    Last Updated : 2024-11-08
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 59

    59. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Acara Makan Malam Yang Menegangkan. Penulis : Lusia Sudarti Part 59Kembali Mbak Murti mempersilahkan masuk kepada tamu yang disebut Pak Indra.Aku melangkah menuju keruang tamu untuk menemui Mas Indra.🥀🥀🥀🥀🥀 "Ayo cucu-cucu Oma ... makan yang banyak ya, biar cepat besar dan bertambah pinter!" titah Mama Mas Indra Kepada kedua Anakku. Aku tersenyum tipis mendengarnya. "Iya Oma terima kasih banyak! Tetapi Adek sudah kenyang," jawab Kurnia sambil menyunggingkan senyum dan menampilkan deretan gigi susunya yang putih cemerlang. "Fandi juga kenyang Oma," sambung Fandi. Aku dan kedua Anakku memang diminta untuk makan malam bersama kedua orang tua Mas Indra dan para kerabat mereka.Kami mengelilingi meja makan panjang yang cukup menampung 15 orang.Suasana terasa begitu hangat. Namun ada dua orang yang menatapku penuh dengan kebencian. Tatapan-nya begitu sinis dan tak bersahabat kepadaku dan kedua Anakku. 'Namun aku tak ambil pusing deng

    Last Updated : 2024-11-11
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 60

    60. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Fitting Baju Penulis : Lusia Sudarti Part 60"Iya Ibu dan Bapak ..." Setelah berpamitan kami pun pulang dengan diantar oleh Mas Indra.🥀🥀🥀🥀🥀"Mbak ... Anak-anak biar sama aku aja dirumah, dan akunya biar ada yang nemani dirumah," jelas Murti kepadaku saat aku sibuk menyusun baju-baju kedalam lemari sehabis disetrika. "Oh iya sudah Mbak kalau begitu, soalnya kasihan nanti kalau kelamaan menunggu!" jawabku. "Tapi ... oh iya Mbak, aku hampir lupa. Anak-anak dijemput oleh Ibunya Mas Indra Mbak!" jawabku sambil menatapnya. "Oh ya udah enggak apa-apa Mbak ..." "Mbak Hanum bersiap gih ... biar aku yang lanjutin menyusun pakaian," imbuh Murti menawarkan diri untuk membantuku. "Beneran Mbak Murti mau bantu menyusun pakaian?" tanyaku sambil menatapnya. "Iya, coba deh Mbak Hanum lihat udah jam berapa?" ucapnya sambil melihat kearah jam weker diatas nakas, aku mengikuti arah tatapan-nya. "Astagfirrullah ... udah jam delapan rupanya! Baikl

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 69

    69. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Telpon Dari Suamiku. Penulis : Lusia Sudarti Part 69Aku mengedarkan tatapan ke setiap sudut warungku yang kini semakin nyaman untuk di pandang. 'Alhamdulillah Ya Allah atas anugrahmu, amiin!" doaku dalam hati. 🥀🥀🥀🥀🥀 Aku melihat buku agenda karyawanku yang baru, ada Dedi, ada Santi. Itu berarti aku mempunyai empat karyawan dan tetap saja kuwalahan. "Bu Hanum ..." Aku mendongak kearah suara dihadapanku dan nampak seorang wanita yang masih muda berdiri di depan meja kasir tepat di depanku. "Iya, ada apa? Kamu yang namanya Santi kan?" ujarku balik bertanya kepada Santi. "Be--tul Bu!" jawabnya sambil menundukkan kepala. Dari raut wajahnya nampak seperti sedang kebingungan. "Ada apa Santi? Katakan saja!" ujarku. "Eemm ... begini Bu. Bolehkah saya pinjem u4ng lima puluh ribu Bu? Saya sangat membutuhkan u4ng itu untuk beli makan kedua Adik saya Bu!" jawabnya sembari menunduk. "Boleh sekali Santi!" ucapku sambil mengambil u4ng dengan

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 68

    68. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Kangen Adek! Penulis : Lusia Sudarti Part 68Baru sekejap aku menikmati kebahagiaan, namun keadaan memaksa kami untuk menjalani hubungan LDR yang nenyakitkan. 🥀🥀🥀🥀🥀"Nak Hanum, Mama sama Papa pulang dulu, baik-baik dirumah jangan terlalu banyak fikiran!" ucap Mertuaku ketika mengantarkan aku dan Anak-anakku pulang kerumah setelah mengantar Mas Indra ke bandara. "Iya Ma, Pa ... terima kasih banyak! Masuk dulu Ma, Pa!" jawabku kepada mereka. "Terima kasih, bukan Mama sama Papa gak mau mampir, tapi Mama sama Papa masih ada urusan pekerjaan!" jawab Mama dan Papa pun membenarkan ucapan Mama. "Mama kamu benar Nak! Hai cucu Opa, jangan nakal ya? Belajar yang rajin agar kelak bisa menjadi orang hebat!" ucap Papa sambil mengusap lembut pucuk kepala kedua Anakku. "Baik Opa! Akan Fandi ingat pesan Opa. Terima kasih karena telah menerima Ibu kami apa adanya," sahut Fandi yang berbicara layaknya orang dewasa. Sementara kedua Mertuaku ter

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 67

    67. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Kulepas Dirimu Dengan Ikhlas Mas!Penulis : Lusia Sudarti Part 67Ia memelukku dengan erat dibawah selimut yang menutupi tubuh kami berdua yang polos tanpa selembar benang pun.Dengkuran halus keluar dari bibirnya yang kini telah terbang ke alam mimpi.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Tak terasa usia pernikahanku dan Mas Indra telah berjalan satu bulan dan kini saatnya Mas Indra kembali melanjutkan tugasnya di Papua karena masa-masa cutinya telah habis. Malam ini kami bertolak kerumah Mama dan bermalam disana karena esok pagi kami akan mengantarkan keberangkatan Mas Indra ke Bandara Halim. "Ma, Pa ... Indra titip Anak dan Istri Indra selama Indra bertugas di Papua!" ujar beliau kepada Mama dan Papa. "Kamu tenang saja In, tentu kami akan menjaga Anak dan Istri kamu!" sahut Mama dan Papa membalas dengan anggukan. "Kamu tenang aja selama bertugas, tak perlu risau tentang mereka. Mama sama Papa pasti akan selalu menjaganya. Dan sekali-sekali kami akan bermalam

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 66

    66. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Tak Akan Melepas Adek Kembali. Penulis : Lusia Sudarti Part 66 Sungguh aku begitu beruntung mendapatkan-nya. Sepanjang malam kami menghabiskan waktu mereguk nikmatnya menjadi pengantin. Mas Indra betul-betul memu4skan h4sr4t kewanit44nku hingga hampir subuh kami terlelap dengan berpelukan, senyum pu4s terlihat dari raut wajah tampan-nya.🥀🥀🥀🥀🥀Satu minggu telah berlalu dan hari-hari penuh kebahagiaan kami jalani dalam mengarungi masa-masa indah pernikahan. Warungku kini telah beroperasi kembali.Pelanggan mulai berdatangan kembali.Mbak Murti kini merangkap sebagai ART rumah tanggaku, kami mempercayakan tugas-tugas kepadanya. Selain jujur Mbak Murti begitu telaten dan sabar dalam bekerja, itulah yang aku dan Mas Indra suka. Sementara kedua Anakku begitu bahagia mempunyai seorang Ayah. Indra tak menganggap mereka sebagai Anak sambung, baginya kebahagiaan kedua Anakku dan aku sendiri lebih dari segalanya. Ternyata Tuhan mempunya

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 65

    65. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Indahnya Malam Pertama Pernikahanku Rate 21+++ Penulis : Lusia Sudarti Part 65Mas Indra sedang mengambil air wudhu untuk melakukan sholat yang terlewat. Ternyata Mas Indra begitu taat terhadap agama, aku benar-benar bersyukur atas semua ini.🥀🥀🥀🥀🥀Malam ini kami bermalam di rumah Mama, namun esok aku harus kembali kerumahku sendiri. Yah ... sudah menjadi kesepakatan, aku dan Mas Indra akan tinggal di kediamanku sendiri. "Dek ..." Aku dikagetkan oleh suara lembut Mas Indra sembari memelukku dari belakang dan sontak membuyarkan lamunanku.Mas Indra mengendus ceruk leher dan belakang telingaku. Hatiku berdebar, jantungku seolah berpacu lebih kencang dan tubuhku menggigil karena sentuhan-sentuhan dari Mas Indra.Aku tahu ... malam ini Mas Indra akan meminta hak-nya kepadaku, meskipun aku telah berusaha untuk tetap tenang, namun tetap saja aku merasa gugup dan canggung serta malu. "Dek ... bolehkah Mas memintanya malam ini? Mas tahu,

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 64

    64. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Aku Resmi Menikah. Penulis ; Lusia Sudarti Part 64Aku melingkarkan lenganku keleher Mas Indra yang melangkah lebar membopong tubuhku kearah mobil.🥀🥀🥀🌹🥀🌹"Saya terima nikah dan kawin-nya Hanum Ambarwati binti Hendrawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar dua puluh lima juta dibayar 'Tunai ..." Mas Indra mengucapkan ijab qabul dengan lantang dan lancar sambil menjabat tangan Pak Iwan sebagai wali nikahku. "Bagai para saksi! Sah ...," tanya Pak Jefri penghulu yang menikahkan kami berdua. "Sah ..." Para saksi dan kerabat yang menghadiri proses akad nikahku menjawab serentak. "Alhamdulillah .." Pak Jefri mengucapkan hamdalah lalu beliau membacakan doa dengan khusyuk. "Bissmillahirrohmanirrohim, Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih. Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaik

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 63

    63. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Detik-Detik Ijab Qabul. Penulis : Lusia Sudarti Part 63Seketika wajahku menghangat mendengar pertanyaan Ibu Mas Indra. Aku melirik sekilas kearah Mas Indra yang dengan santai menyantap makanan dengan wajah yang tampak biasa saja.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Malam ini aku bermalam dirumah orang tua Mas Indra karena besok pagi-pagi sekali aku akan dirias oleh MUA!Suasana terasa begitu meriah karena saudara-saudara Mas Indra berkumpul. Pakde dan Bude juga Tante dan Oom Mas Indra berdatangan. Namun mereka tidak bermalam dirumah Ibu Mertua, hanya sebagian saja dan yang sebagian bermalam dirumah saudara Mas Indra yang lain. Kami berkumpul di ruang keluarga dan berkenalan dengan mereka, saling berbagi cerita, berbagi pengalaman hidup. "Tante Hanum ... Om Indra bilang Tante punya usaha rumah makan ya? Wah pasti rumah makan Tante ramai pembeli dan laris manis deh!" tanya keponakan Mas Indra yang bernama Rima. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Bukan rumah mak

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 62

    62. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selalu Terjadi Masalah Tak Terduga. Penulis : Lusia Sudarti Part 62 Kedua netraku terasa basah mendengar alunan musik dan lagu yang mengalun lembut dari tape yang diputar oleh Indra. ***Aku membuang pandangan kesamping sambil menghela nafas perlahan.Mengapa disaat seperti ini aku harus teringat akan mendiang Suamiku yang begitu aku cintai, dan hingga saat ini aku belum bisa melupakan dia sepenuhnya. "Dek ... kenapa wajah Adek sedih begitu? Apa ada yang menyinggung hati Adek perkataan Mas tadi?" tanya Indra lirih sambil menoleh kearahku. Segera aku menghapus titik-titik bening yang merembes dari kelopak mataku. Agar Indra tak melihatnya.Sekuat tenaga aku menyembunyikan rasa sedih yang tiba-tiba merayap kedalam sanubariku yang paling dalam. Esok aku akan melepaskan masa-masa menjandaku. Aku menerima kehadiran Indra, sosok lelaki yang penuh tanggung jawab dan baik hati kepadaku dan kedua Anakku. Tak ada keraguan lagi dalam hatiku. "E

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 61

    61. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selalu Ada Masalah Yang Aku Temui. Penulis : Lusia Sudarti Part 61'Wanita itu memang tinggi, putih, tapi kalau soal cantik ... kayaknya lebih cantik aku deh," sungutku dalam hati. "Jelas-jelas aku lebih dari Cindy maupun janda itu, tetapi mengapa Mas Indra begitu membenci aku," jawabnya dengan wajah sendu. Sementara yang karyawan butik saling sikut melihat ketegangan yang terjadi karena ulah Kartika. "Mbak, tolong bantu saya melepaskan gaun ini!" seruku kepada pegawai yang tadi membantuku memakainya. "Baik Bu. Mari saya bantu!" jawabnya. "Eh tunggu dulu! Dek yang ini saja ya? Cantik banget dan Mas suka!" cegah Indra saat aku melangkah perlahan menuju ruang ganti, ia memegang tanganku kemudian mengangkat wajahku dengan jemari tangan-nya. Kartika terperangah melihat adegan dihadapan-nya, ia menautkan alisnya melihat Indra begitu mesra denganku. "Siapa dia Mas?" tanya Kartika dengan menunjukkan jari mengarah kepadaku.Indra kemudian m

DMCA.com Protection Status