Share

Bab 55

Author: Lusia Sudarti
last update Last Updated: 2024-11-02 11:06:01

55. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.

Ziarah Ke Makam Bang Hardi

Penulis : Lusia Sudarti

Part 55

"Mas Indra ..."

Kami dikejutkan oleh teriakan orang yang sepertinya juga terkejut melihat sosok Indra. Dengan gerakan serentak seolah dikomando kami menoleh kearah suara itu.

"Mas Indra ... aku kangen deh! Apa kabarnya Mas?" teriak Selvi seraya menghambur kearah kami, tepatnya kearah Mas Indra dengan tanpa rasa canggung sama sekali.

Teh Wulan menggamit lenganku dan menatap kearahku dengan kening bertaut meminta penjelasan dariku tentang wanita yang menghampiri Indra.

"Apaan sih kamu ...! Maaf kami akan melakukan ziarah!" sentak Indra saat Selvi yang tiba-tiba akan merangkul lengan kekar Indra.

Seketika wajah Selvi yang tadinya ceria kini berubah mendung dan cemberut.

Aku dan Teh Wulan menutup mulut menahan senyum mendengar penolakan Indra kepada Selvi sedang Indra segera meraih jemariku lalu kami melangkah memasuki area pemakaman.

"Ayo Dek ..."

Bapak hanya diam tak bersuara
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 56

    56. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selvi Selalu Mengganggu Kami. Penulis : Lusia Sudarti Part 56 "Ayo Anak-anak ... kita duduk disana!" ajak beliau sembari menuju bangku dibawah pohon. Aku dan Teh Wulan juga kedua Anakku mengekor dibelakang Bapak. Aku memperhatikan Indra yang sedang fokus mendongkrak mobil dan membuka baut roda satu-persatu. "Bapak dan Teh Wulan lapar?" tanyaku kepada mereka berdua. "Sedikit Neng, hehehe ...!" jawab beliau sambil terkekeh. "Aku haus Teh," sahut Teh Wulan. "Adek juga Bu ..." "Kalo Abang haus dan lapar hehehe," celetuk Fandi. Mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ... berarti kita samaan dong ...," seru Bapak. "Oke, semua tenang! Tadi sebelum berangkat Mas Indra beli nasi dan ditaruh di rantang susun. Sebentar aku ambil dulu!" sahutku seraya berdiri lalu menuju kemobil untuk mengambil bekal yang sengaja kami siapkan untuk sekedar berjaga-jaga jika dalam posisi darurat seperti ini. "Mas, kita makan d

    Last Updated : 2024-11-04
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 57

    57. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Dari Pak Dewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 57Kami terdiam sejenak dengan semua pikiran masing-masing.Bunyi klakson dan kendaraan dijalan raya mendominasi pendengaran kami.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Pukul 15;00 tiba di kediamanku ... Mas Indra memarkir mobil tepat di teras rumahku dan Murti menyambut kedatangan kami.Dia memang aku minta untuk membantuku dirumah untuk mengurus para pekerja bangunan yang sedang mengerjakan warungku yang kini telah berdiri separuhnya. "Wah baru pulang ya Abang jalan-jalan-nya bersama Ibu dan Pak Indra ...?" tanya-nya kepada kedua Anakku. "Ihh Ate ini, bukan jalan-jalan kali! Tetapi berziarah ke makam Bapak," sungut Kurnia kepada Mbak Murti yang membuatku tertawa melihat wajahnya yang lucu. "Aduuhh Adek bikin gemas Tante sih ... uuhhh!" seru Mbak Murti sambil mencubit kedua pipi Kurnia dengan gemas. "Mbak Hanum mau dibikin apa? Dan juga Pak Indra ...?" tanya Mbak Murti ketika kami berada diruang tamu.

    Last Updated : 2024-11-05
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 58

    58. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Aku Minder Penulis : Lusia Sudarti Part 58Mas Indra menjabat tangan Pak Dewa lalu mempersilahkan untuk duduk kembali.Aku menjadi serba salah kepada mereka berdua. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkan minuman untuk Pak Dewa yang sedang terlibat perbincangan serius tentang pekerjaan. 'Duuhh ribet banget ya ...," gumamku.🥀🥀🥀🥀🥀 "Oh iya Pak Dewa ... sebelumnya saya ingin bertanya satu hal tentang secarik kertas yang Bapak tulis menjadi satu dalam amplop buat calon Istriku! Apa maksud Bapak dengan kata-kata sayang! Bukankah Bapak mengetahui jika Hanum itu calon Istri saya ..." Aku tercekat mendengar percakapan Pak Dewa juga Mas Indra, sungguh aku tak menduga jika Mas Indra akan menegur Pak Dewa perihal secarik kertas yang ditaruh di dalam amplop di antara tumpukan uang. Aku mengurungkan niatku sejenak untuk menyuguhkan minuman untuk Pak Dewa.Sejenak suasana menjadi hening, aku ingin mendengar apa jawaban yang akan dikatakan Pak

    Last Updated : 2024-11-08
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 59

    59. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Acara Makan Malam Yang Menegangkan. Penulis : Lusia Sudarti Part 59Kembali Mbak Murti mempersilahkan masuk kepada tamu yang disebut Pak Indra.Aku melangkah menuju keruang tamu untuk menemui Mas Indra.🥀🥀🥀🥀🥀 "Ayo cucu-cucu Oma ... makan yang banyak ya, biar cepat besar dan bertambah pinter!" titah Mama Mas Indra Kepada kedua Anakku. Aku tersenyum tipis mendengarnya. "Iya Oma terima kasih banyak! Tetapi Adek sudah kenyang," jawab Kurnia sambil menyunggingkan senyum dan menampilkan deretan gigi susunya yang putih cemerlang. "Fandi juga kenyang Oma," sambung Fandi. Aku dan kedua Anakku memang diminta untuk makan malam bersama kedua orang tua Mas Indra dan para kerabat mereka.Kami mengelilingi meja makan panjang yang cukup menampung 15 orang.Suasana terasa begitu hangat. Namun ada dua orang yang menatapku penuh dengan kebencian. Tatapan-nya begitu sinis dan tak bersahabat kepadaku dan kedua Anakku. 'Namun aku tak ambil pusing deng

    Last Updated : 2024-11-11
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 60

    60. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Fitting Baju Penulis : Lusia Sudarti Part 60"Iya Ibu dan Bapak ..." Setelah berpamitan kami pun pulang dengan diantar oleh Mas Indra.🥀🥀🥀🥀🥀"Mbak ... Anak-anak biar sama aku aja dirumah, dan akunya biar ada yang nemani dirumah," jelas Murti kepadaku saat aku sibuk menyusun baju-baju kedalam lemari sehabis disetrika. "Oh iya sudah Mbak kalau begitu, soalnya kasihan nanti kalau kelamaan menunggu!" jawabku. "Tapi ... oh iya Mbak, aku hampir lupa. Anak-anak dijemput oleh Ibunya Mas Indra Mbak!" jawabku sambil menatapnya. "Oh ya udah enggak apa-apa Mbak ..." "Mbak Hanum bersiap gih ... biar aku yang lanjutin menyusun pakaian," imbuh Murti menawarkan diri untuk membantuku. "Beneran Mbak Murti mau bantu menyusun pakaian?" tanyaku sambil menatapnya. "Iya, coba deh Mbak Hanum lihat udah jam berapa?" ucapnya sambil melihat kearah jam weker diatas nakas, aku mengikuti arah tatapan-nya. "Astagfirrullah ... udah jam delapan rupanya! Baikl

    Last Updated : 2024-11-15
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 61

    61. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selalu Ada Masalah Yang Aku Temui. Penulis : Lusia Sudarti Part 61'Wanita itu memang tinggi, putih, tapi kalau soal cantik ... kayaknya lebih cantik aku deh," sungutku dalam hati. "Jelas-jelas aku lebih dari Cindy maupun janda itu, tetapi mengapa Mas Indra begitu membenci aku," jawabnya dengan wajah sendu. Sementara yang karyawan butik saling sikut melihat ketegangan yang terjadi karena ulah Kartika. "Mbak, tolong bantu saya melepaskan gaun ini!" seruku kepada pegawai yang tadi membantuku memakainya. "Baik Bu. Mari saya bantu!" jawabnya. "Eh tunggu dulu! Dek yang ini saja ya? Cantik banget dan Mas suka!" cegah Indra saat aku melangkah perlahan menuju ruang ganti, ia memegang tanganku kemudian mengangkat wajahku dengan jemari tangan-nya. Kartika terperangah melihat adegan dihadapan-nya, ia menautkan alisnya melihat Indra begitu mesra denganku. "Siapa dia Mas?" tanya Kartika dengan menunjukkan jari mengarah kepadaku.Indra kemudian m

    Last Updated : 2024-11-19
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 62

    62. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selalu Terjadi Masalah Tak Terduga. Penulis : Lusia Sudarti Part 62 Kedua netraku terasa basah mendengar alunan musik dan lagu yang mengalun lembut dari tape yang diputar oleh Indra. ***Aku membuang pandangan kesamping sambil menghela nafas perlahan.Mengapa disaat seperti ini aku harus teringat akan mendiang Suamiku yang begitu aku cintai, dan hingga saat ini aku belum bisa melupakan dia sepenuhnya. "Dek ... kenapa wajah Adek sedih begitu? Apa ada yang menyinggung hati Adek perkataan Mas tadi?" tanya Indra lirih sambil menoleh kearahku. Segera aku menghapus titik-titik bening yang merembes dari kelopak mataku. Agar Indra tak melihatnya.Sekuat tenaga aku menyembunyikan rasa sedih yang tiba-tiba merayap kedalam sanubariku yang paling dalam. Esok aku akan melepaskan masa-masa menjandaku. Aku menerima kehadiran Indra, sosok lelaki yang penuh tanggung jawab dan baik hati kepadaku dan kedua Anakku. Tak ada keraguan lagi dalam hatiku. "E

    Last Updated : 2024-11-22
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 63

    63. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Detik-Detik Ijab Qabul. Penulis : Lusia Sudarti Part 63Seketika wajahku menghangat mendengar pertanyaan Ibu Mas Indra. Aku melirik sekilas kearah Mas Indra yang dengan santai menyantap makanan dengan wajah yang tampak biasa saja.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Malam ini aku bermalam dirumah orang tua Mas Indra karena besok pagi-pagi sekali aku akan dirias oleh MUA!Suasana terasa begitu meriah karena saudara-saudara Mas Indra berkumpul. Pakde dan Bude juga Tante dan Oom Mas Indra berdatangan. Namun mereka tidak bermalam dirumah Ibu Mertua, hanya sebagian saja dan yang sebagian bermalam dirumah saudara Mas Indra yang lain. Kami berkumpul di ruang keluarga dan berkenalan dengan mereka, saling berbagi cerita, berbagi pengalaman hidup. "Tante Hanum ... Om Indra bilang Tante punya usaha rumah makan ya? Wah pasti rumah makan Tante ramai pembeli dan laris manis deh!" tanya keponakan Mas Indra yang bernama Rima. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Bukan rumah mak

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 87

    87. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Kami Kembali Pulang. Penulis : Lusia Sudarti Part 87Mas Indra memeluk semakin erat, tubuhku di bopong menuju ke kamar, lalu terjadilah sesuatu yang diinginkan ...🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Suara adzan membangunkan aku dan Mas Indra. Mas Indra membelai wajahku dan mencium keningku dengan lembut."Selamat pagi Sayang! Terima kasih sudah mencintai Mas dengan tulus. Kini Mas sudah tak punya siapapun selain Adek dan Anak-anak," katanya sendu. Hatiku menjadi sangat sedih dan terluka, melihatnya tiba-tiba menjadi sangat rapuh. "Sabar Mas, ada Hanum dan semuanya yang selalu mendukung Mas." Aku memeluknya semakin erat dan menghujani wajahnya dengan ciuman lembut, agar hatinya menjadi tenang. Mas Indra tersenyum karena aku mengelitiknya. "Heem ... nakal ya sekarang!" ujarnya sambil berbalik dan mengungkung tubuhku. "Hati-hati Mas, ntar debaynya kesakitan lho," candaku. Mas Indra berhenti sejenak. "Betul juga ya Sayang!" Mas Indra mengusap lembu

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 86

    86. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Mas Indra Pulang! Penulis : Lusia Sudarti Part 86Mas Indra belum juga kembali dan hari ini tepat hari ketiga Mas Indra meninggalkan kami di villa miliknya, tak biasanya Mas Indra pergi begitu lama!🥀🥀🥀🥀🥀🥀Tujuh hari berlalu begitu saja ... sementara Mas Indra belum juga kembali.Di villa kami tidak dapat berbuat banyak.Bapak melakukan serangkaian doa untuk tujuh hari Mama dan Papa. Kami semua mengenakan gamis serba hitam tanda sedang berkabung. Aku berusaha menguatkan hati dan mencoba tegar untuk semuanya.Aku hanya mampu berdoa untuk suamiku tercinta agar segera kembali dan berkumpul bersama-sama lagi. Orang-orang di sekelilingku selalu memberikan semangat kepadaku untuk tetap kuat dan tabah menghadapi semuanya. "Neng, Bapak harap Neng Hanum tetap sabar dan tabah untuk menghadapi semua cobaan ini. Kami akan selalu berada dibelakang demi memberikan semangat kepadamu. Yakinlah, akan ada pelangi setelah hujan dan habis ge

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 85

    85. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.Mendapat Kabar Tentang Meninggalnya Kedua Mertuaku.Penulis : Lusia Sudarti Part 85"Iya Mbak! Kalau begitu saya ijin kembali bekerja," jawab Mbok Narti sembari tersenyum.🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Baik! Saya akan segera menuju ke lokasi target, amankan lokasi!" Mas Indra sedang berbicara melalui headsetnya. "Sayang, Mas tinggal dulu ya? Pak saya ada tugas menangkap anggota pembelot. Titip keluarga saya ya Pak?" pamit Mas Indra kepada kami. Disaat kami sedang bersantai diruang tamu, setelah sarapan pagi. Bapak mengangguk. "Iya Nak, hati-hati selalu ya?" jawabnya. Mas Indra mengangguk, aku mencium punggung tangannya, kemudian keningku di kecupnya lembut. Mas Indra pun mencium punggung tangan Bapak dengan takzim. 'Ya Allah, selamatkan suamiku dimanapun berada! Amiiinn," gumamku pelan. "Pak, jika Bapak merasa bosan. Jalan-jalan Pak, di kebun belakang banyak terdapat pohon buah-buahan lho Pak!" kataku kepada Bapak yang nampak sedikit gelisah. "Iya Ne

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 84

    84. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Aku Tak Ingin Menyakiti Mu Lagi Mas. Penulis : Lusia Sudarti Aku mendengarkan cerita Mas Indra dengan seksama, sementara fikiranku melanglang buana dan membayangkan perbuatan tak terpuji yang Ratna lakukan. Part 84🥀🥀🥀🥀🥀"Sebetulnya, saat Mas Indra koma, Ratna pernah mengancam Hanum. Saat itu, berada di mushola rumah sakit." Mas Indra masih memelukku, aku berada di pangkuannya. "Oh iya ... benarkah?" tanya Mas Indra. "Iya, namun saat itu tak aku hiraukan semua kata-kata pedas yang terlontar darinya. Karena bagiku saat itu yang paling penting adalah Mas Indra," jawabku pelan. "Yah, Mas tahu bagaimana Adek." "Rupanya, Ratna selama ini merasa sakit hati terhadap Mas dan akhirnya dia membelot. Kemudian bekerja sama dengan pemberontak." "Hanum tahu tentang itu. Makanya Mas di pindahkan ke ruang rahasia." "Sekarang ini, tim pasukan inteligen sedang menyebar mata-mata untuk menangkap anggota yang melarikan diri! Jika Mas menghilang, i

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 83

    83. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Indra Menghilang Lagi, Demi Sebuah Tugas. Penulis : Lusia Sudarti Part 83Kami berdua akhirnya tertidur dengan lelap di bawah selimut di atas pembaringan.🥀🥀🥀🥀🥀Allahu akbar! Allahu Akbar ...! Aku terjaga saat mendengar adzan subuh berkumandang dari kejauhan. Terdengar sayup-sayup terbawa angin.Tanganku menggapai sisi kiri pembaringan, namun aku tak menemukan siapapun disana. Hanya bantal guling berada di tengahnya. Segera aku beringsut bangun dan mencari-cari keberadaan Mas Indra di sekitar kamar. Tetapi tak ada siapa-siapa. "Mas ..." Aku memanggilnya sembari menurunkan kedua kaki ke atas lantai dan menyibak selimut yang membalut tubuhku. "Astaga ... ternyata aku belum memakai pakaianku," gumamku pelan. Gegas aku meraih handuk yang tergantung di tempatnya.Segera aku menuju ke kamar mandi untuk memversihkan tubuhku, lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Dalam sujudku, aku berdoa agar diberikan kesehatan da

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 82

    82. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terpaksa Mengungsi Karena darurat. Penulis : Lusia Sudarti Part 82"Selamat datang Mbak, Bapak dan Adik-adik. Saya Mbok Narti yang menjaga villa Mas Indra."🥀🥀🥀🥀🥀Mbok Narti menyambut kami dengan hangat dan menjamu kami dengan makanan lezat. Selepas makan malam, kami berbincang sebentar di ruang keluarga. Sementara Mbok Narti menyiapkan minuman hangat dan beberapa macam cemilan untuk menemani berbincang. "Jadi, bagaimana keadaan rumah, Nak Indra?" tanya Bapak sedikit khawatir. "Bapak dan Teteh tenang saja, saya sudah memperketat keamanan untuk menjaga rumah dengan pasukan khusus," jawab Mas Indra. Kami tertegun mendengar ucapan Mas Indra. "Bagaimana dengan warung Hanum dan Bapak Mas? Kok jadi rumit begini ya?" ucapku. "Sabar Sayang! Percayalah, ini semua tak akan berlangsung lama!" kata Mas Indra menenangkan hatiku. Kami bercerita hingga larut malam. Becanda bersama kedua Anakku, juga Mbok Narti. Fandi dan Kurnia becanda bersam

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 81

    81. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Penulis : Lusia Sudarti Part 81Aku, Bapak dan Teh Wulan tersenyum bahagia. 🥀🥀🥀🥀🥀 Kami melakukan perjalanan ke makam Bang Hardi. Bapak dan Teh Wulan pun demikian. "Ayah, habis ziarah kita jalan-jalan kemana?" tanya Fandi saat sedang dalam perjalanan. "Abang, jangan ganggu Ayah yang sedang mengemudi ya?" ujar Hanum sambil mengusap kepala Fandi dengan lembut. "Enggak apa-apa kok. Kita jalan-jalan kemana ya ..." Mas Indra pura-pura sedang berfikir. " ke pantai ... setuju?" sambungnya setelah terdiam beberapa saat. "Setuju ..." Kurnia dan Fandi menjawab serentak.Bapak, Teh Wulan dan aku hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum. "Tetapi pantai lumayan jauh Nak Indra! Sebaiknya di tunda dulu ke pantainya. Bapak khawatir sama kesehatan Nak Ibdra yang baru saja pulih!" sahut Bapak. "Iya Mas, kita cari tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh!" imbuhku. Mas Indra tersenyum. "Enggak apa-apa kok Pak! Indra ingin membahagiakan kalia

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 80

    80. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Pesan Dari Mas Indra Penulis: Lusia Sudarti Part 80"Bagus juga tuh saran Bapak Sayang. Agar Adek enggak capek, apalagi jika perut Adek membesar, tentu sangat kerepotan bukan?" imbuh Mas Indra. Aku mempertimbangkan saran mereka berdua. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Abang kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?" tanya Mama mertuaku. "Abang cita-citanya mau jadi tentara seperti Ayah, Opa!" jawab Fandi. "Oh ya ... apa Abang enggak takut kena tembak?" "Enggak takut Opa! Abang ingin melindungi negara seperti Ayah!" Fandi menjawab dengan semangat. Teh Wulan tersenyum. "Bagus Bang, menjadi tentara memang mulia." Mama mertuaku menambahkan. "Tapi jangan lupa ya Sayang, pendidikan itu lebih penting. Ayah ingin kamu menjadi tentara yang pintar." Aku tersenyum bahagia mempunyai keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. "Tentara yang pintar dan tampan seperti Ayah!" Mas Indra menambahkan, dan membuat kami semua tertawa mendengarnya.

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 79

    79. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Malam Yang Di Nanti. Penulis : Lusia Sudarti Part 79Aku menutup mulut karena terkejut.Sedangkan Mas Indra kembali berdiri dan pura-pura membaca slip gaji untuk pegawaiku.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Aku merasa wajahku memanas menatap Mas Indra dengan mata terbelalak. "Mas Indra jangan begini dong. Aku kan jadi malu!" ucapku dengan menyembunyikan senyum bahagia dihatiku. "Kenapa memangnya Sayang, heemm! Mas telah begitu lama menantikan malam ini!" katanya sembari tersenyum nakal. Aku merasakan bulu romaku meremang mendengar ucapan dan melihat ekspresi Mas Indra yang menggodaku. "Heemm mulai deh nakalnya ya?" sungutku sembari mencubit hidungnya yang mancung. Tanganku di raih Mas Indra ketika hendak menyentuh hidungnya. "Mas sangat merindukan kamu Sayang!" Mas Indra menatap lekat kearah kedua bola mataku, tatapan syahdu yang juga selama ini aku rindukan. Malam syahdu membuatku larut dalam suasana yang indah yang dinantikan oleh setiap pasangan. "Seh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status