Share

Bab 50

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-24 08:27:37

50. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.

Apapun Yang Terjadi, Mas Akan Tetap Mencintai Adek.

Penulis : Lusia Sudarti

Part 50

Aku menjatuhkan bobotku di kursi kasir perlahan. 'Ada apa dengan diriku ini? Kenapa setiap melihat Pak Dewa aku menjadi salah tingkah dan selalu berdebar ...," gumamku.

"Dek ..."

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Aku tertegun sejenak mendengar suara seseorang yang aku kenal, perlahan aku menengadahkan kepala. Indra telah berdiri tegak di depan meja kasir dan tersenyum menawan kepadaku.

Entah mengapa, hatiku menjadi tawar terhadapnya! Apa karena aku terlalu kecewa dengan sikap Ibunya terhadapku. Entahlah ... aku juga tak tahu.

Namun yang aku tahu, hatiku tak pernah berubah untuknya ...!

"Dek ...," ia kembali memanggilku dengan suara lirih dan membuyarkan lamunanku.

"Iya Mas," jawabku sembari menatapnya.

"Boleh Mas minta waktunya sebentar? Ada hal penting yang akan Mas bicarakan sama Adek ...," tukasnya.

Aku mengangguk sambil berdiri lalu melangkah menuju gazebo di belaka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 51

    51. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Warungku Terbakar Habis. Penulis : Lusia Sudarti Part 51Cteekk! Aku terkejut listrik tiba-tiba padam saat aku melipat mukenaku. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Mukena kutaruh diatas pembaringan dan aku melangkah perlahan menuju kearah nakas dimana gawaiku sedang aku isi daya.Setelah meraba-raba akhirnya aku menemukan gawai yang aku cari. Menscrol layar dan menghidupkan senter ponsel. Aku keluar kamar untuk memeriksa apa yang menyebabkan listrik di rumahku padam. Luar rumah terasa sepi dan sunyi ... horor banget rasanya letak amper listrik di pojok kiri bersebelahan dengan lahan kosong milik penduduk, cahaya senter aku arahkan keatas dimana terletak amper.Cteeekk! Tombol aku naikkan dan listrik kembali menyala, aku mengamati keadaan sekitar yang kini terang benderang kembali. Amper listrik turun rupanya ...! Tetapi, apa penyebabnya sedangkan selama ini tak pernah padam! Meskipun semua menyala baik siang maupun malam karena aku tak pernah menunggak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 52

    52. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Penulis : Lusia Sudarti Indra Melamarku Part 52Teh Wulan, Bapak dan Mbak Murti tersenyum bahagia mendengar ucapan beliau. Sedangkan aku terkejut mendengarnya, entahlah apakah aku bahagia atau sedih ...!🥀🥀🥀🥀🥀🥀Satu-persatu masalahku berkurang itu semua karena campur tangan Indra dan keluarganya, mereka betul-betul maksimal dalam membantuku mengusut tentang terbakarnya warung makan milikku dan pelakunya adalah Cindy dan antek-anteknya. Kedua orang tua Indra telah meminta ijin kepada Bapak untuk meminangku dalam waktu dekat, namun aku meminta waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan dengan matang. Aku ingin mewujudkan impian almarhum Suamiku terlebih dahulu untuk membangun kembali warung makan yang baru saja habis terbakar.Dan mereka pun menyetujuinya. Namun ... ada satu masalah yang menurutku cukup menyita perhatian dan fikiranku, yaitu tentang Pak Dewa yang bertubuh tinggi tegap dan tamp4n yang selalu mencari perhatian kepadaku.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 53

    53. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mimpi Bertemu Bang Hardi. Penulis : Lusia Sudarti Part 53"Ayo kita kedalam Pak, Bu, Mas! Masa dari tadi diluar!" ucapku kepada calon Mertua dan calon Suamiku untuk berbincang di dalam rumah.Mereka pun menyetujuinya dan kami melangkah beriringan untuk masuk kedalam ruang tamu dirumahku. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Entah mengapa aku merasakan jika waktu seolah berjalan begitu cepat, aku merenungi semua yang telah terjadi padaku dalam kurun satu bulan ini ... bermacam-macam ujian seolah tak ingin menjauh dari kehidupan yang aku jalani. Lima tahun sudah Bang Hardi pergi meninggalkan aku untuk selamanya. Problema dan dilema selalu mewarnai kehidupanku. 'Sudah benarkah keputusanku untuk menerima pinangan Indra ...," lirihku seorang diri. Aku menatap bayangan diriku di dalam cermin. 'Pantaskah aku mendampingi Indra yang begitu sempurna dimataku ..."Aku memutuskan untuk melakukan kewajibanku terlebih dahulu, kegiatan rutin yang selalu aku kerjakan disep

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 54

    54. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ziarah Ke Makam Almarhum Suamiku. Penulis : Lusia Sudarti Part 54"Baik Bu ...!" sahut mereka serentak dan menghabiskan sarapan mereka. 🥀🥀🥀🥀🥀Di halaman terdengar deru mesin mobil dan berhenti tepat di teras rumah. Braak!Terdengar pintu mobil di tutup kemudian suara alarm berbunyi dua kali, itu menandakan jika pemiliknya telah menjauh dari mobil.Aku dan Anakku masih menyiapkan keperluan yang akan dibawa.Air mineral, bunga untuk taburan dan satu buah yang telah dirangkai dengan cantik. Fandi dan Kurnia membawa tas bahu mereka masing-masing berisi keperluan-nya. Fandi mengenakan stelan koko dan Kurnia mengenakan gamis berwarna biru senada dengan pakaian Fandi. Hijab berwarna hitam senada denganku. Tunik dan hijab berwarna hitam dipadu dengan jeans berwarna biru. Aku mematut diriku di depan cermin sesaat. Fandi dan Kurnia menyambut kedatangan Indra lebih dulu karena aku belum selesai. Meskipun wajahku tidak cantik, namun aku sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 55

    55. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ziarah Ke Makam Bang Hardi Penulis : Lusia Sudarti Part 55"Mas Indra ..." Kami dikejutkan oleh teriakan orang yang sepertinya juga terkejut melihat sosok Indra. Dengan gerakan serentak seolah dikomando kami menoleh kearah suara itu. "Mas Indra ... aku kangen deh! Apa kabarnya Mas?" teriak Selvi seraya menghambur kearah kami, tepatnya kearah Mas Indra dengan tanpa rasa canggung sama sekali. Teh Wulan menggamit lenganku dan menatap kearahku dengan kening bertaut meminta penjelasan dariku tentang wanita yang menghampiri Indra. "Apaan sih kamu ...! Maaf kami akan melakukan ziarah!" sentak Indra saat Selvi yang tiba-tiba akan merangkul lengan kekar Indra. Seketika wajah Selvi yang tadinya ceria kini berubah mendung dan cemberut.Aku dan Teh Wulan menutup mulut menahan senyum mendengar penolakan Indra kepada Selvi sedang Indra segera meraih jemariku lalu kami melangkah memasuki area pemakaman. "Ayo Dek ..." Bapak hanya diam tak bersuara

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 56

    56. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Selvi Selalu Mengganggu Kami. Penulis : Lusia Sudarti Part 56 "Ayo Anak-anak ... kita duduk disana!" ajak beliau sembari menuju bangku dibawah pohon. Aku dan Teh Wulan juga kedua Anakku mengekor dibelakang Bapak. Aku memperhatikan Indra yang sedang fokus mendongkrak mobil dan membuka baut roda satu-persatu. "Bapak dan Teh Wulan lapar?" tanyaku kepada mereka berdua. "Sedikit Neng, hehehe ...!" jawab beliau sambil terkekeh. "Aku haus Teh," sahut Teh Wulan. "Adek juga Bu ..." "Kalo Abang haus dan lapar hehehe," celetuk Fandi. Mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ... berarti kita samaan dong ...," seru Bapak. "Oke, semua tenang! Tadi sebelum berangkat Mas Indra beli nasi dan ditaruh di rantang susun. Sebentar aku ambil dulu!" sahutku seraya berdiri lalu menuju kemobil untuk mengambil bekal yang sengaja kami siapkan untuk sekedar berjaga-jaga jika dalam posisi darurat seperti ini. "Mas, kita makan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 57

    57. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Dari Pak Dewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 57Kami terdiam sejenak dengan semua pikiran masing-masing.Bunyi klakson dan kendaraan dijalan raya mendominasi pendengaran kami.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Pukul 15;00 tiba di kediamanku ... Mas Indra memarkir mobil tepat di teras rumahku dan Murti menyambut kedatangan kami.Dia memang aku minta untuk membantuku dirumah untuk mengurus para pekerja bangunan yang sedang mengerjakan warungku yang kini telah berdiri separuhnya. "Wah baru pulang ya Abang jalan-jalan-nya bersama Ibu dan Pak Indra ...?" tanya-nya kepada kedua Anakku. "Ihh Ate ini, bukan jalan-jalan kali! Tetapi berziarah ke makam Bapak," sungut Kurnia kepada Mbak Murti yang membuatku tertawa melihat wajahnya yang lucu. "Aduuhh Adek bikin gemas Tante sih ... uuhhh!" seru Mbak Murti sambil mencubit kedua pipi Kurnia dengan gemas. "Mbak Hanum mau dibikin apa? Dan juga Pak Indra ...?" tanya Mbak Murti ketika kami berada diruang tamu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 58

    58. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Aku Minder Penulis : Lusia Sudarti Part 58Mas Indra menjabat tangan Pak Dewa lalu mempersilahkan untuk duduk kembali.Aku menjadi serba salah kepada mereka berdua. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkan minuman untuk Pak Dewa yang sedang terlibat perbincangan serius tentang pekerjaan. 'Duuhh ribet banget ya ...," gumamku.🥀🥀🥀🥀🥀 "Oh iya Pak Dewa ... sebelumnya saya ingin bertanya satu hal tentang secarik kertas yang Bapak tulis menjadi satu dalam amplop buat calon Istriku! Apa maksud Bapak dengan kata-kata sayang! Bukankah Bapak mengetahui jika Hanum itu calon Istri saya ..." Aku tercekat mendengar percakapan Pak Dewa juga Mas Indra, sungguh aku tak menduga jika Mas Indra akan menegur Pak Dewa perihal secarik kertas yang ditaruh di dalam amplop di antara tumpukan uang. Aku mengurungkan niatku sejenak untuk menyuguhkan minuman untuk Pak Dewa.Sejenak suasana menjadi hening, aku ingin mendengar apa jawaban yang akan dikatakan Pak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 87

    87. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Kami Kembali Pulang. Penulis : Lusia Sudarti Part 87Mas Indra memeluk semakin erat, tubuhku di bopong menuju ke kamar, lalu terjadilah sesuatu yang diinginkan ...🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Suara adzan membangunkan aku dan Mas Indra. Mas Indra membelai wajahku dan mencium keningku dengan lembut."Selamat pagi Sayang! Terima kasih sudah mencintai Mas dengan tulus. Kini Mas sudah tak punya siapapun selain Adek dan Anak-anak," katanya sendu. Hatiku menjadi sangat sedih dan terluka, melihatnya tiba-tiba menjadi sangat rapuh. "Sabar Mas, ada Hanum dan semuanya yang selalu mendukung Mas." Aku memeluknya semakin erat dan menghujani wajahnya dengan ciuman lembut, agar hatinya menjadi tenang. Mas Indra tersenyum karena aku mengelitiknya. "Heem ... nakal ya sekarang!" ujarnya sambil berbalik dan mengungkung tubuhku. "Hati-hati Mas, ntar debaynya kesakitan lho," candaku. Mas Indra berhenti sejenak. "Betul juga ya Sayang!" Mas Indra mengusap lembu

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 86

    86. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Mas Indra Pulang! Penulis : Lusia Sudarti Part 86Mas Indra belum juga kembali dan hari ini tepat hari ketiga Mas Indra meninggalkan kami di villa miliknya, tak biasanya Mas Indra pergi begitu lama!🥀🥀🥀🥀🥀🥀Tujuh hari berlalu begitu saja ... sementara Mas Indra belum juga kembali.Di villa kami tidak dapat berbuat banyak.Bapak melakukan serangkaian doa untuk tujuh hari Mama dan Papa. Kami semua mengenakan gamis serba hitam tanda sedang berkabung. Aku berusaha menguatkan hati dan mencoba tegar untuk semuanya.Aku hanya mampu berdoa untuk suamiku tercinta agar segera kembali dan berkumpul bersama-sama lagi. Orang-orang di sekelilingku selalu memberikan semangat kepadaku untuk tetap kuat dan tabah menghadapi semuanya. "Neng, Bapak harap Neng Hanum tetap sabar dan tabah untuk menghadapi semua cobaan ini. Kami akan selalu berada dibelakang demi memberikan semangat kepadamu. Yakinlah, akan ada pelangi setelah hujan dan habis ge

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 85

    85. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku.Mendapat Kabar Tentang Meninggalnya Kedua Mertuaku.Penulis : Lusia Sudarti Part 85"Iya Mbak! Kalau begitu saya ijin kembali bekerja," jawab Mbok Narti sembari tersenyum.🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Baik! Saya akan segera menuju ke lokasi target, amankan lokasi!" Mas Indra sedang berbicara melalui headsetnya. "Sayang, Mas tinggal dulu ya? Pak saya ada tugas menangkap anggota pembelot. Titip keluarga saya ya Pak?" pamit Mas Indra kepada kami. Disaat kami sedang bersantai diruang tamu, setelah sarapan pagi. Bapak mengangguk. "Iya Nak, hati-hati selalu ya?" jawabnya. Mas Indra mengangguk, aku mencium punggung tangannya, kemudian keningku di kecupnya lembut. Mas Indra pun mencium punggung tangan Bapak dengan takzim. 'Ya Allah, selamatkan suamiku dimanapun berada! Amiiinn," gumamku pelan. "Pak, jika Bapak merasa bosan. Jalan-jalan Pak, di kebun belakang banyak terdapat pohon buah-buahan lho Pak!" kataku kepada Bapak yang nampak sedikit gelisah. "Iya Ne

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 84

    84. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Aku Tak Ingin Menyakiti Mu Lagi Mas. Penulis : Lusia Sudarti Aku mendengarkan cerita Mas Indra dengan seksama, sementara fikiranku melanglang buana dan membayangkan perbuatan tak terpuji yang Ratna lakukan. Part 84🥀🥀🥀🥀🥀"Sebetulnya, saat Mas Indra koma, Ratna pernah mengancam Hanum. Saat itu, berada di mushola rumah sakit." Mas Indra masih memelukku, aku berada di pangkuannya. "Oh iya ... benarkah?" tanya Mas Indra. "Iya, namun saat itu tak aku hiraukan semua kata-kata pedas yang terlontar darinya. Karena bagiku saat itu yang paling penting adalah Mas Indra," jawabku pelan. "Yah, Mas tahu bagaimana Adek." "Rupanya, Ratna selama ini merasa sakit hati terhadap Mas dan akhirnya dia membelot. Kemudian bekerja sama dengan pemberontak." "Hanum tahu tentang itu. Makanya Mas di pindahkan ke ruang rahasia." "Sekarang ini, tim pasukan inteligen sedang menyebar mata-mata untuk menangkap anggota yang melarikan diri! Jika Mas menghilang, i

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 83

    83. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Indra Menghilang Lagi, Demi Sebuah Tugas. Penulis : Lusia Sudarti Part 83Kami berdua akhirnya tertidur dengan lelap di bawah selimut di atas pembaringan.🥀🥀🥀🥀🥀Allahu akbar! Allahu Akbar ...! Aku terjaga saat mendengar adzan subuh berkumandang dari kejauhan. Terdengar sayup-sayup terbawa angin.Tanganku menggapai sisi kiri pembaringan, namun aku tak menemukan siapapun disana. Hanya bantal guling berada di tengahnya. Segera aku beringsut bangun dan mencari-cari keberadaan Mas Indra di sekitar kamar. Tetapi tak ada siapa-siapa. "Mas ..." Aku memanggilnya sembari menurunkan kedua kaki ke atas lantai dan menyibak selimut yang membalut tubuhku. "Astaga ... ternyata aku belum memakai pakaianku," gumamku pelan. Gegas aku meraih handuk yang tergantung di tempatnya.Segera aku menuju ke kamar mandi untuk memversihkan tubuhku, lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Dalam sujudku, aku berdoa agar diberikan kesehatan da

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 82

    82. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Terpaksa Mengungsi Karena darurat. Penulis : Lusia Sudarti Part 82"Selamat datang Mbak, Bapak dan Adik-adik. Saya Mbok Narti yang menjaga villa Mas Indra."🥀🥀🥀🥀🥀Mbok Narti menyambut kami dengan hangat dan menjamu kami dengan makanan lezat. Selepas makan malam, kami berbincang sebentar di ruang keluarga. Sementara Mbok Narti menyiapkan minuman hangat dan beberapa macam cemilan untuk menemani berbincang. "Jadi, bagaimana keadaan rumah, Nak Indra?" tanya Bapak sedikit khawatir. "Bapak dan Teteh tenang saja, saya sudah memperketat keamanan untuk menjaga rumah dengan pasukan khusus," jawab Mas Indra. Kami tertegun mendengar ucapan Mas Indra. "Bagaimana dengan warung Hanum dan Bapak Mas? Kok jadi rumit begini ya?" ucapku. "Sabar Sayang! Percayalah, ini semua tak akan berlangsung lama!" kata Mas Indra menenangkan hatiku. Kami bercerita hingga larut malam. Becanda bersama kedua Anakku, juga Mbok Narti. Fandi dan Kurnia becanda bersam

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 81

    81. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Penulis : Lusia Sudarti Part 81Aku, Bapak dan Teh Wulan tersenyum bahagia. 🥀🥀🥀🥀🥀 Kami melakukan perjalanan ke makam Bang Hardi. Bapak dan Teh Wulan pun demikian. "Ayah, habis ziarah kita jalan-jalan kemana?" tanya Fandi saat sedang dalam perjalanan. "Abang, jangan ganggu Ayah yang sedang mengemudi ya?" ujar Hanum sambil mengusap kepala Fandi dengan lembut. "Enggak apa-apa kok. Kita jalan-jalan kemana ya ..." Mas Indra pura-pura sedang berfikir. " ke pantai ... setuju?" sambungnya setelah terdiam beberapa saat. "Setuju ..." Kurnia dan Fandi menjawab serentak.Bapak, Teh Wulan dan aku hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum. "Tetapi pantai lumayan jauh Nak Indra! Sebaiknya di tunda dulu ke pantainya. Bapak khawatir sama kesehatan Nak Ibdra yang baru saja pulih!" sahut Bapak. "Iya Mas, kita cari tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh!" imbuhku. Mas Indra tersenyum. "Enggak apa-apa kok Pak! Indra ingin membahagiakan kalia

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 80

    80. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Pesan Dari Mas Indra Penulis: Lusia Sudarti Part 80"Bagus juga tuh saran Bapak Sayang. Agar Adek enggak capek, apalagi jika perut Adek membesar, tentu sangat kerepotan bukan?" imbuh Mas Indra. Aku mempertimbangkan saran mereka berdua. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Abang kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?" tanya Mama mertuaku. "Abang cita-citanya mau jadi tentara seperti Ayah, Opa!" jawab Fandi. "Oh ya ... apa Abang enggak takut kena tembak?" "Enggak takut Opa! Abang ingin melindungi negara seperti Ayah!" Fandi menjawab dengan semangat. Teh Wulan tersenyum. "Bagus Bang, menjadi tentara memang mulia." Mama mertuaku menambahkan. "Tapi jangan lupa ya Sayang, pendidikan itu lebih penting. Ayah ingin kamu menjadi tentara yang pintar." Aku tersenyum bahagia mempunyai keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. "Tentara yang pintar dan tampan seperti Ayah!" Mas Indra menambahkan, dan membuat kami semua tertawa mendengarnya.

  • Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku   Bab 79

    79. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Malam Yang Di Nanti. Penulis : Lusia Sudarti Part 79Aku menutup mulut karena terkejut.Sedangkan Mas Indra kembali berdiri dan pura-pura membaca slip gaji untuk pegawaiku.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Aku merasa wajahku memanas menatap Mas Indra dengan mata terbelalak. "Mas Indra jangan begini dong. Aku kan jadi malu!" ucapku dengan menyembunyikan senyum bahagia dihatiku. "Kenapa memangnya Sayang, heemm! Mas telah begitu lama menantikan malam ini!" katanya sembari tersenyum nakal. Aku merasakan bulu romaku meremang mendengar ucapan dan melihat ekspresi Mas Indra yang menggodaku. "Heemm mulai deh nakalnya ya?" sungutku sembari mencubit hidungnya yang mancung. Tanganku di raih Mas Indra ketika hendak menyentuh hidungnya. "Mas sangat merindukan kamu Sayang!" Mas Indra menatap lekat kearah kedua bola mataku, tatapan syahdu yang juga selama ini aku rindukan. Malam syahdu membuatku larut dalam suasana yang indah yang dinantikan oleh setiap pasangan. "Seh

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status