Share

Bagian 6

Author: Irma W
last update Last Updated: 2023-04-05 22:42:58

Stela Wen semakin terlihat frustrasi. Selain memikirkan perselingkuhan sang suami, ia juga mendadak teringat dengan kejadian malam itu. Kejadian di mana ia terbangun berada di kamar asing.

Mungkinkah ada hubungannya dengan pria itu?

Aaaaaarg! Stela berteriak hingga membuat Jacob menangkup kedua telinga.

“Baby, Please! Kau membuatku terkejut.” Jacob mengerutkan wajah. “Berhentilah memikirkan suami gila mu itu!”

Stela Wen menjatuhkan diri di atas ranjang dengan posisi tengkurap. Ia menyembunyikan wajah beberapa saat sebelum kemudian memiringkan wajah ketika merasa engap.

“Sekarang semua keputusan ada di tanganmu, Honey.” Jacob berdiri di samping ranjang dengan tatapan prihatin. “Aku pulang dulu.”

Stela Wen tidak terbangun saat Jacob pamit untuk pergi. Ia terlalu lemas dan malas walau hanya sekedar menopang tubuhnya sendiri.

Sampai di depan pintu ruang tamu, Jacob bertemu dengan Angela dan mertua Stela Wen. Sepertinya mereka baru saja pulang dari shopping.

“Banci, sedang apa kau di sini?” seloroh Angela pada Jacob.

Jacob hanya mendecih dan berlenggak sambil mengibaskan wajah. May dan Angela tidak peduli dan masuk membawa barang belanjaannya.

Setelah bertemu dengan dua nenek sihir, kini Jacob bertemu dengan Alex. Dia baru saja turun dari mobil. Jacob yang sudah merasa geram, segera menghampiri sambil berkacang pinggang.

“Kau itu pria normal atau bukan?” tanya Jacob. “Tega sekali kau menyakiti Stela Wen. Dasar brengsek! Cuih!”

Alex sama sekali tidak menggubris ocehan Jacob. Ia memutar bola mata dan melenggang begitu saja.

“Kau yang bukan pria normal. Dasar aneh!” Alex bergumam sambil masuk ke dalam rumah.

Sampai di dalam rumah, Alex segera menyusul Stela. Dia merasa bersalah karena sudah menampar Stela di tempat umum, bahkan di hadapan Emma.

“Tega sekali dia menamparku,” sungut Stela sambil berpakaian usai mandi.

Tadi, setelah Jacob pergi, Stela Wen bangkit dari atas ranjang dan segera membersihkan diri walaupun hanya sebatas menyiram tubuhnya dalam satu guyuran air saja.

“Pipiku bahkan sampai merah.”

“Sayang ...”

Stela Wen tertegak lurus menatap cermin. Suara serak itu sangat tak asing dan pastilah suara Alex. Stela yang semula hendak menyisir rambut menoleh sesaat lalu kembali menyisir rambut.

“Kau sudah pulang?” tanya Stela acuh.

Alex tersenyum lalu mendekat. Dia melingkarkan tangan di pinggang Stela lalu mendaratkan dagu pada pundak Stela.

“Aku minta maaf.”

Stela mendecih pelan lalu menyingkir. Dia sampai melempar sisir hingga menabrak sebotol parfum.

“Kau selalu minta maaf. Kemarin kau juga minta maaf.”

“Kali ini aku sungguh minta maaf.” Alex meraih tangan Stela. “Sungguh.”

Stela Wen mengibas tangan hingga terlepas. Ia berjalan ke tepi ranjang menghadap ke arah jendela. Stela pikir semua pria memang sama, mereka akan memohon maaf untuk merayu lalu kembali mengulang kesalahan setelah mendapatkan restu maaf itu. Sangat klasik!

“Aku akan memaafkanmu jika kau jelaskan ada hubungan apa antara kau dengan Emma.” Stela Wen berbalik sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Alex terdiam beberapa saat. Dia melangkah lalu duduk di sandaran. “Jangan membahas hal itu dulu,” kata Alex kemudian.

Stela menaikkan satu alisnya. “Kenapa?”

Beberapa detik tidak mendapat jawaban dari Alex, Stela mendekat. “Aku ini istrimu, aku berhak tahu ada hubungan apa kau dengan wanita yang bisa dikatakan teman dekatku? Sudah jelas kau berselingkuh.”

“Diam!”

Stela terperanjat dan mundur. Hardikan sang suami membuat bola mata Stela membulat sempurna.

“Aku sama sekali tidak berselingkuh,” kata Alex kemudian. “Sebelum mengenalmu, Emma adalah kekasihku.”

Penjelasan tersebut membuat Stela tertawa getir. Ingin rasanya marah, tapi Stela memilih mengikuti saja dan mendengarkan penjelasan Alex sampai akhir.

“Lalu, kalau dia itu kekasihmu, kenapa kau menikahiku?” tanya Stela.

Alex terdiam lagi. Ia tidak mungkin menjawab alasan kenapa dulu dia mau menikahi Stela. Jika saja Emma tidak muncul kembali dalam kehidupan pernikahan Alex, mungkin Alex tetap masih mencintai Stela walaupun dulu sama sekali tidak ada rasa cinta.

“Kenapa kau diam saja?” Stela kembali bertanya.

“Sudahlah. Aku tidak mau ada masalah di antara kita.” Alex berdiri. Ia melengos lalu menjambret handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Spontan Stela mengangkat kedua tangan membentuk cengkeraman. Stela merasa muak dengan tingkah suaminya yang sungguh tidak ada rasa bersalah sedikit pun. Alex sedang mencoba menghindar. Karena merasa tak tahan, Stela memutuskan untuk pergi dan mencari angin malam.

“Ke mana dia?” gumam Alex begitu mendapati Stela tidak ada di kamar. “Em, mungkin sedang makan malam.”

Alex tidak tahu saja kalau Stela sedang keluar. Rasa frustrasi dikhianati, bisa saja membuat seseorang mencari pelampiasan. Tidak disangka, malam kelam yang harusnya akan Stela gunakan untuk mencari hiburan, harus batal karena ada sosok Emma yang menghalangi jalan.

“Sedang apa kau di sini?” tanya Stela Wen dengan sinis.

Emma berjalan ke tepian gedung sambil tersenyum. “Bukankah ini tempat kita berdua?” Emma menoleh dengan kepala miring.

Senyum itu, rasanya membuat Stela ingin mendorong tubuh Emma supaya jatuh ke jurang. Bisikan dan bayang-bayang tersebut akhirnya Stela tepis dan bergidik cepat. Stela masih waras dan tidak mungkin sampai melakukan hal bodoh itu.

“Memang ...” kini Stela berjalan beberapa langkah hingga sejajar dengan posisi Emma. “Hanya saja, sekarang tidak lagi. Aku datang hanya ingin mengucapkan kata perpisahan pada tempat ini.”

Emma tertawa mengejek. Stela bisa menebak kalau selama ini gedung tak berpenghuni yang selalu ia anggap berharga, sekarang tidak lagi. Tawa bersama sahabat sebelum dan sesudah menikah kini harus sirna karena pengihanatan.

“Kenapa?” tanya Emma enteng. “Bukankah ini tempat terbaik kita berdua.”

Stela Wen sudah mengepalkan kedua tangannya. Dari cara bicara Emma yang santai, jelas sangat membuktikan wataknya yang hanya berhati busuk. Bermuka dua penuh kepalsuan.

“Kenapa harus Alex?” Stela menatap sendu ke arah Emma.

Emma membalas tatapan itu. Wajahnya yang cantik, kini sedang tersenyum. “Karena aku mencintainya.

Kepalan tangan Stela semakin kuat, rahang pun nampak mengeras.

“Tidakkah kau sadar perbuatanmu itu menyakitiku?” Stela masih menahan amarah

“Tentu saja aku tahu,” sahut Emma santai. “Tapi aku sudah terlanjur cinta. dan lagi ... aku sudah sering bercinta dengan Alex.”

Sungguh dada ini sangat perih mendengar pengakuan tersebut. Secara terang-terangan Emma mengakui hubungan gelapnya dengan Alex tanpa rasa bersalah sedikitpun pada Stela.

Plak!

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi Emma yang mulus. Dua bola mata Stela membulat merah dan menatap tajam sosok Emma yang sedang mengusap pipi.

“Itu untuk persahabatan kita.”

Plak

Sekali lagi tamparan mendarat di pipi Emma. Emma terlihat mengeraskan rahang dan berinisiatif untuk membalas. Sayangnya, Stela sudah lebih dulu menangkis.

“Satu tamparan lagi untuk pengkhianatanmu!

Stela Wen membuang ludah tepat di hadapan Emma sebelum beranjak pergi. Ia bahkan sampai mengangkat satu jari tengahnya dan melempar ke arah Emma yang sedang terdiam dengan napas memburu.

“Fuck you!”

***

Related chapters

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 7

    Malam hari, Stela Wen gagal menenangkan pikirannya. Masalah rumah tangganya kini benar-benar sudah sangat mengganggu. Jika dipikir-pikir, kini Stela Wen tahu kenapa sudah berapa bulan ini Alex selalu acuh. Ya, ternyata karena ada wanita lain di dalam hidupnya.Stela Wen kini tengah terduduk di sudut taman kota. Ia duduk di bawah sinar rembulan yang begitu terang. Suasana larut malam yang syahdu, nyatanya membuat hati ini semakin perih.Tengok kanan kiri, jalanan juga terlihat sunyi. Ya, tentunya sesunyi hati Stela Wen saat ini.“Aku masih mencintainya, bagaimana kalau sudah begini?” Stela mendongak memandangi langit bertabur bintang.Kemudian Stela menunduk lagi. Ia termenung memandangi kedua kakinya yang menjuntai menyentuh rerumputan.“Dasar wanita bodoh!”Lagi-lagi suara serak itu berdengung di telinga Stela Wen lagi. Stela Wen mengangkat kepala lalu memutar pandangan. Kini, di sampingnya berdiri sosok pria berbalut kaos biru dengan topi melingkar di atas kepala.“Kenapa kau

    Last Updated : 2023-04-05
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 8

    “Dari mana kau!” bentak Alex saat Stela Wen baru saja masuk kamar.Karena sudah merasa lelah, Stela Wen hanya menghela napas dan melengos. Alex lantas mendekat dan meraih tangan Stela Wen.“Aku tanya, kenapa kau diam saja?”Stela Wen menepis dan berdecak. “Bukankah kau sendiri yang tidak mau bicara? Kenapa sekarang kau bertanya?”Alex menguatkan rahang lalu terdengar helaan napas. “Aku minta maaf,” katanya kemudian.Stela menoleh dan menatap diam wajah sang suami. “Untuk apa?”“Semuanya.” Alex meraih tangan Stela hingga posisinya saling berhadapan.Yang namanya wanita memang tidak bisa dipungkiri jika menyangkut soal perasaan. Jika masih ada rasa cinta, memandang wajah pun langsung mulai luluh.“Apa kau mengakui tentang perselingkuhanmu dengan Emma?” tanya Stela.Alex melepas genggaman tangan, lalu mundur dan duduk di tepian ranjang. Stela yang awalnya sudah mulai luluh, kini kembali merasakan kecewa. Apalagi racauan kedua orang itu saat di atas ranjang hampir setiap hari mel

    Last Updated : 2023-04-05
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 9

    Suasana di ruang makan kali ini tidak sepi seperti biasanya. Tuan David dan Nyonya Jane kini tengah kembali ke negaranya untuk menengok sang putra. Jika mereka berdua senang, tidak untuk Peter. Ia tahu apa tujuan ke dua orang tuanya datang.“Ibu akan suka jika kau menikah dengan Lizy,” kata Jane sambil mengunyah makanan.“Ayah juga setuju,” sambung David.Peter meletakkan sendok di atas piring lalu meneguk minumannya hingga hampir habis. Dalam benaknya, ia malas sekali jika membicarakan tentang wanita itu.“Apa kalian tidak tahu bagaimana perbuatan Lizy?” tanya Peter.David dan Jane saling pandang sesaat.“Apa maksudmu?” tanya Jane.“Ibu mau menikahkanku dengan Lizy, tapi ibu belum tahu seperti apa perlakuan dia di luar sana. Apa ibu mau putra ibu ini menderita?” Peter bergantian menatap wajah ayah dan ibunya.David tersenyum tipis usai menghela napas. “Kalau menurutmu Lizy memang tidak baik, maka kenalkan wanitamu sendiri pada ayah dan ibu.”Jane mengangguk setuju.Peter be

    Last Updated : 2023-04-05
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 10

    “Kapan kita akan bercinta di rumahmu?” tanya Emma sambil mengusap dada Alex yang tak tertutup sehelai benang pun.“Sebentar lagi, Sayang,” jawab Alex sambil memiringkan badan.Keduanya masih terbaring di atas ranjang. Di balik selimut yang tebal, kini keduanya sama sekali tidak memakai apa pun. Bercinta di belakang sang istri, sepertinya sudah menjadi rutinitas untuk Alex.Setiap Emma merayu, Alex tidak akan bisa menolak. Tampilannya yang feminim, tentu sangatlah menggairahkan. Setiap kali Emma bertemu dengan Alex, ia selalu mengenakan pakaian yang sedikit terbuka. Rok span di atas lutut, lalu dipadukan dengan T-sirt yang ketat pula. Belum lagi bibirnya yang merona, pasti mengundang setiap pria untuk segera mengecup dan melumat habis.“Apa kau juga hebat saat bersama Stela?” tanya Emma.Emma hanya ingin memancing dan melihat reaksi Alex.Alex terdiam. Ia seperti menimang jawaban yang pas. Pertanyaan dari Emma sangat sensitif karena memang itu seharusnya menjadi masalah pribadi.

    Last Updated : 2023-04-05
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 11

    Peter kembali dengan membawa paperbag berisi snak ringan. Ia masuk ke dalam rumah langsung disambut dua pelayan yang tadi mengepel lantai atas.“Ada apa?” tanya Peter.“Itu, Tuan.” Kedua pelayan bingung dan saling sikut.Peter menaikkan satu alisnya. “Itu apa?”“No-Nona Stela menangis.”Peter spontan berdecak dan berlari menaiki anak tangga. Ia terlihat cemas jika sudah menyangkut tentang Stela Wen. Pasalnya, tadi saat Peter meninggalkannya ke supermarket, Stela sudah terlihat lebih tenang, kalau dia menangis lagi pasti karena teringat suaminya itu.Benar saja, saat Peter membuka pintu kamar, Stela terlihat sedang duduk dengan kedua kaki terlipat. Rambutnya yang panjang terlihat menutupi wajahnya yang menunduk. Pundaknya naik turun sesenggukan karena tangis.“Kau menangis lagi?” Peter mendekat.Stela Wen mendongakkan wajah. Sungguh wajah cantik itu terlihat begitu kacau. Peter meletakkan belanjaannya di atas meja dekat ranjang, lalu ia duduk di hadapan Stela.“Apa kau mau ber

    Last Updated : 2023-04-06
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 12

    Pagi menjelang, Stela Wen terbangun dengan mata membengkak. Tubuhnya masih lemas karena semalam tidak makan apa pun. Sambil mencoba membuka matanya yang berat, Stela meregangkan badannya ke kanan dan ke kiri bergantian.“Astaga!”Saat Stela menyibakkan selimut, ia baru tersadar kalau dari semalam ia tidur tidak memakai baju. Kejadian malam itu seperti terulang kembali, hanya bedanya kali ini Stela Wen masih mengenakan pakaian dalam.“Semalam aku ngapain?” Stela mencengkeram ujung selimut di depan dada.“Kau sudah bangun?”Suara berat itu mengejutkan Stela Wen. Ia sampai terkesiap dan sedikit mundur hingga ke sudut ruangan.Peter berjalan mendekat“Maaf yang semalam,” kata Stela lirih. “Sepertinya aku sudah mengacaukan ranjangmu.” Stela melirik pakaiannya yang masih tergeletak di atas lantai.Peter angkat bahu dan sama sekali tidak menoleh. Ia berjalan ke arah lemari handuk. Usai mengambilnya, Peter segera masuk ke dalam kamar mandi.Ketika pria itu sudah tak terlihat, Stela W

    Last Updated : 2023-04-06
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 13

    Alex meninggalkan Emma di ruang tamu bersama Angela, sementara dirinya menyusul Stela masuk ke kamar.“Aku sedang bicara, kenapa kau pergi?” salak Alex sesampainya di kamar.Stela Wen mendesah dan menurunkan tangan yang semula hendak menggulung rambutnya. “Sudah kuberi alasan tadi, kan?”Saat Alex mendekat, Alex menyadari ada sesuatu yang terjadi pada Stela Wen. Terlihat dari wajah masam dan kedua mata yang membengkak.“Kau kenapa?” tanya Alex kemudian.“Tidak apa-apa,” jawab Stela sambil menepis telapak tangan Alex yang hendak menyentuh wajahnya.“Kenapa wajahmu pucat masam begitu?”“Bukan urusanmu!”“Stela!” hardik Alex tiba-tiba. Stela sampai membelalak kaget. “Kau jangan membuatku marah!” imbuh Alex lagi.Stela mengeraskan rahang menahan amarah. Siapa di sini yang bersalah dan siapa yang ujung-ujungnya marah-marah?“Untuk apa kau peduli denganku, ha?” tanya Stela. “Bukankah sudah ada Emma?”Alex terdiam sesaat. Ia sendiri sejujurnya pulang larut semalam. Ia mendadak emo

    Last Updated : 2023-04-06
  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 14

    Meski tahu kalau Stela Wen adalah istri sah Alex, tetap saja Emma merasa cemburu. Hatinya terasa sakit saat memergoki Alex tengah memeluk Stela. Karena merasa jengkel, selama perjalanan Emma terus memasang wajah cemberut.“Sudahlah, jangan cemberut begitu,” kata Alex. “Kau kelihatan jelek kalau begitu.”Emma menoleh cepat sambil menajamkan pandangan. “Oh, jadi maksudmu Stela yang cantik.”“Bukan begitu. Maksudku, kau juga cantik, tapi jangan memasang wajah masam begitu.”“Kau akan segera menikahiku, tapi kau masih tetap saja tergoda olehnya,” sungut Emma.“Kata siapa?” tepis Alex. “Kalau aku tertarik padanya, aku tidak mungkin setiap malam bersamamu.”Emma terdiam membebarkan kalimat Alex. Memang, hampir setiap malam Emma selalu ditemani Alex sebelum menjelang tidur. Akhir-akhir ini Alex pulang hanya untuk mandi, tidur dan makan saja. Sebagai sosok suami, harus Alex tahu kalau Stela juga menginginkan sebuah sentuhan.Semua perdebatan berakhir setelah sampai di depan gedung apar

    Last Updated : 2023-04-06

Latest chapter

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 99 (Tamat)

    Hari pernikahan pun datang. Stela dan Peter sudah siap dibimbing sang Pendeta untuk mengucapkan ikrar janji suci. Acara digelar dengan sederhana yang hanya menghadirkan pihak keluarga dan tamu bisnis saja.Dari balik kain putih berbahan tutu, Peter bisa melihat wajah Stela yang dirias begitu cantik. Sederhana dan terlihat elegan di padukan dengan gaun putih yang menutupi kedua kaki."Kau sangat cantik," kata Peter. Di balik kain tersebut, Stela hanya tersenyum.Detik berikutnya, pengucapan ikrar janji pun terlontar. Pemasangan cincin bergantian dan riuh tepuk tangan mulai terdengar. Mereka berdua kini sudah sah menjadi sepasang suami istri.Rasa bahagia dan haru, dirasakan semua orang yang hadir. Kedua orang tua Stela dan Peter mereka bahkan sampai tidak sadar menitikkan air mata."Selamat untuk kalian berdua." Kata Jane serasa memeluk mereka berdua.Mereka yang lain pun bergantian memberi ucapan selamat.Pagi berlalu meninggalkan acara sakral yang kini sudah beralih ke rumah s

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 98

    Bill tidak pernah main-main dengan perkataannya. Menyangkut pelecehan pada Stela, semua bukti sudah ada dan Alex harus berakhir hidup di jeruji besi sesuai dengan ketentuan dari pengadilan. Asal keluarga aman, Bill rela melakukan apa saja.Satu tahun Bill diam tanpa berkomunikasi dengan putri dan cucunya, tak lain karena hanya sekedar ingin membuktikan bahwa keluarga Alex memang buruk. Belum lagi keburukan masa lalunya dengan Muchtar. Semua ada jalan cerita masing-masing."Kau sudah merasa tenang sekarang, bukan?" tanya Peter sambil menunduk menyusuri wajah Stela yang kini sedang bersandar di pundaknya. "Aku akan terus menjagamu sampai kapanpun."Stela mendongak dan tersenyum. "Terima kasih kau sudah datang dalam kehidupanku."Sesaat keduanya terdiam menikmati pemandangan air danau yang jernih nan tenang. Hanya sedikit bergelombang saat beberapa daun kering berjatuhan tertiup angin.Sudah lama Stela tidak berkunjung ke tempat ini. Tiada yang berubah selain bertambah terasa nyaman

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 97

    "Kau baik-baik saja?" tanya Louis dengan napas masih memburu usai menghajar Alex.Berdiri di samping mobilnya, Stela masih sesenggukan sambil mencengkeram kerah bajunya dengan kuat. Sementara Alex sudah melesat pergi dalam keadaan babak belur."Sebaiknya aku antar kau pulang."Stela terpaksa meninggalkan mobilnya di jalan, ia ikut mobil Louis. Setidaknya bersama Louis lebih aman saat ini. "Di mana rumahmu?" tanya Louis sebelum melajukan mobilnya."Putar balik, rumahku ada di jalan sana," jawab Stela lemas.Louis sesekali melirik Stela yang tengah bersandar sambil memandangi ke luar jendela. Wajahnya masih masam dan ada raut kecemasan.Mobil Louis sudah masuk ke pekarangam rumah Stela sekitar pukul tuju malam. Stela yang masih tertegun, bahkan tidak sandar kalau mobil sudah berhenti di halaman rumah. Pikiran Stela masih melayang-layang teringat akan perbuatan Alex yang begitu keji.Louis turun lebih dulu. Ia memutari mobil lalu berpindah ke pintu samping di mana ada Stela yang

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 96

    Stela tentunya sangat penasaran dengan apa yang kakek dan keluarga Peter bicarakan, Setela obrolan terakhir dirumah saat makan siang. Saat beberapa menit hampir masuk ke kompleks perumahan, Stela berhenti dulu di pom bensin. Baru saja hendak turun dari mobil, ponsel di dalam tas berdering. Pintu yang sudah terbuka sebagian pun Stela tutup kembali."Nomor siapa ini?" Wajah Stela berkerut heran. Seseorang menelpon tapi nomor tersebut tidak terdaftar di kontaknya."Halo, siapa ini?" sapa Stela kemudian."Temui aku di restoran cepat saji.""A-Angela?" pekik Stela."Tidak usah kaget begitu, aku hanya ingin bicara denganmu."Sambungan terputus, Stela urungkan niat pergi ke toilet dan segera putar balik."Untuk apa dia bertemu denganku?" batin Stela.Tidak mau berpikiran yang macam-macam, Stela terus melajukan mobilnya hingga akhirnya sampai di tempat yang dituju.Setelah mencangklong tasnya, Stela pun bergegas turun dari mobil. Di depan sana, di tempat restoran cepat saji, sepertin

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 95

    Sepulangnya dari tempat Peter, Stela menceritakan semuanya pada ibu dan kakeknya. Tepat jam makan siang, mereka mengobrolkannya di meja makan, tapi tanpa ada Bowen karena dia sedang sibuk mengurusi panen perkebunannya . Untuk Bill, tentu merasa senang dan langsung setuju jika Stela menikah dengan Peter. Namun, sebagai Ibu yang sempat membuat Stela menderita, Janete tidak langsung mengatakan setuju."Apa kau yakin, Sayang?" tanya Janete khawatir."Belum tahu, ibu," sahut Stela usai meneguk air putih. "Aku hanya merasa nyaman saat bersama Peter.""Kalau kau minta pendapat kakek, tentu saja Kakek setuju," timbruk Bill yang lebih dulu selesai menghabiskan makan siangnya. "Kakek sudah lama mengenal keluarga Peter."Janete kembali ikut bicara. "Bukan ibu tidak merestui, ibu hanya tidak ingin kau sakit hati lagi."Kalimat Janete membuat Stela merasa ragu. Meski selama ini Stela tahu Peter usil, tapi dia sangat baik. Hanya saja, tiada yang tahu bagaimana tentang isi hatinya. Bisakah Pete

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 94

    Emma kembali dengan tangan hampa. Percuma saja berdebat dengan Louis kalau memang Emma juga bersalah dalam ini. Mulanya Emma pikir Louis mencintainya, tapi saat melihat murka dan penjelasan Louis, ya, menang semua hanya permainan belaka. Tidak jauh berbeda seperti saat pertama Emma kembali pada Alex.Sudah sampai di rumah, ruangan nampak sepi. Lampu-lampu juga sudah dimatikan. Ketika masuk ke dalam kamar, Alex masih belum ada di sana. Emma yakin Alex masih berada di kamar lantai dua.Hati rasanya dongkol, tapi Emma tidak berani berbuat apa-apa saat ini. Jika mendekat, Alex mungkin saja akan kembali mengamuk.Di tempat Louis, Chloe sudah keluar dari persembunyiannya. Wajahnya masih terlihat masam seperti saat pertama tadi baru ke sini."Kau sudah tahu alasan kenapa aku bersama Emma kan?" kata Louis coba menjelaskan.Chloe tersenyum kecut. "Jika semua atas nama dendam, apa harus sampai kau bercinta dengannya?""A,aku …" Louis mendadak diam."Katakan saja kau menikmati saat itu,"

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 93

    Alex menjauh dari Emma untuk sesaat. Di kamarnya yang dulu saat masih beristrikan Stela, Alex tengah merenungi semuanya. Hidupnya sudah hancur, ia kehilangan Stela, perusahaan, ia juga sudah dikhianati istri barunya yaitu Emma. Meski Emma berkata sebuah penyesalan, tapi Alex sudah terlanjur sakit hati."Mungkin ini yang kau pernah rasakan dulu," gumam Stela. "Kau pasti marah, kecewa padaku saat itu. Dan bodohnya, aku baru menyadarinya saat ini."Seperti bukan seorang pria perkasa, Alex jatuh tersungkur di bawah ranjang sambil menangkup kepala. Ia tidak tahan lagi jika terus menahan air matanya. Air mata itu kini mengalir dengan derasnya sampai berjatuhan membasahi kedua lututnya yang menekuk."Aku sungguh bodoh!" sesal Alex. "Andai saja kita masih bersama, aku tidak akan sekacau ini."Cekleeek!Terdengar suara pintu terbuka secara perlahan. Alex sungguh tidak peduli, ia masih tertunduk memeluk kedua lututnya sambil menangis.Perlahan, May melangkah mendekat dengan tatapan iba da

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 92

    Peter pergi dengan mengendarai mobil Stela, tadi mobilnya sudah ia titipkan pada Glen sebelum pergi. Karena Peter tengah emosi dengan wajah cukup babak belur, tentunya Stela tidak mengizinkan Stela menyetir.Sampai di rumah Peter, Stela turun lebih dulu dari mobil. Ia berlari memutari mobil lalu membukakan pintu untuk Peter."Ayo turun," kata Stela begitu pintu sudah terbuka."Terima kasih," sahut Peter sambil meringis menyentuh ujung bibirnya.Stela yang melihat Peter merasa kesakitan ikut mengerutkan wajah hingga mendesis kecil."Apa sakit sekali?" tanya Stela sambil menuntun lengan Peter.Peter menggeleng.Sampai di dalam, Stela memanggil Nora untuk mengambilkan air es dan handuk kecil. Sementara itu, Stela menuntun Peter membawa ke kamar di atas."Kenapa harus bertengkar?" tanya Stela sambil membantu Peter duduk di tepi ranjang.Peter masih terlihat nyengir menahan perih di ujung bibirnya dan bagian perut yang sempat kena pukul juga."Dia yang memulai," ujar Peter. "Aku

  • Setelah Suami Selingkuh   Bagian 91

    Sementara di tempat lain, Stela kini sudah sampai di rumah sang mantan suami lagi. Ia terpaksa datang kembali hanya untuk mengambil barang pribadinya yang tertinggal. Jika bukan karena itu, Stela sudah enggan menginjakkan kaki di rumah ini lagi.Karena pintu luar tidak tertutup, Stela masuk begitu saja hanya dengan mengucap kata "Permisi". Biar bagaimanapun juga, Stela sudah tidak ada hak lagi di rumah ini, jadi mau mengambil apa pun harus lebih dulu menunggu penghuni rumah muncul.Dan sesuai dugaan Stela, pastilah yang muncul wanita gila itu alias si Emma. Tidak mau bertengkar, Emma langsung mengatakan apa tujuannya datang ke sini."Kau sengaja kan!" seloroh Emma sambil mendorong dada Stela."Aku datang hanya ingin mengambil ponselku saja. Kau tidak usah khawatir, setelah ini aku langsung pergi.""Enak saja!" sungut Emma. "Kau sudah sengaja meninggalkan ponselmu supaya Alex tahu kan?"Stela mengerutkan dahi karena tidak paham. "Apa maksudmu?""Jangan pura-pura tidak tahu kau!"

DMCA.com Protection Status