Aurel menggeleng kuat mendengar bisikan Reno. Bahkan, dirinya bisa melihat betapa Reno kecewa bercampur benci dari sorot mata nya. "Kami tidak pernah melakukan apapun Mas, percaya padaku! dan anak ini memang anakmu, kita bisa melakukan tes DNA!" Aurel masih mencoba meyakinkan Reno. "Tapi aku lebih percaya dengan apa yang aku lihat!" ucapnya penuh tekanan. Jangan lupakan tangan yang tadi membelai wajah Aurel, kini beralih turun mengelus lembut perut buncit Aurel. "Jadi, hentikan semua omong kosongmu itu!" tekan Reno sembari meremas kuat perut Aurel. Aaakkkhhhh.... Aurel menjerit kesakitan saat Reno meremas perutnya, bahkan reno juga menekan nya dengan sangat kuat, membuat perutnya begitu sakit. "M-mas, aku mohon jangan lakukan ini! jika Mas membenciku, jangan libatkan mereka! mereka tidak bersalah! aaakkhhh...." ucap Aurel sembari menahan sakit dan berusaha melepas cengkraman tangan Reno dari perutnya. "Ah, maaf aku tidak sengaja!" Reno menghentikan aksinya dan berjalan mundur
Aries segera berjalan keluar ruangan, setelah semuanya selesai. Langkah kakinya berhenti, saat mendengar nama nya dipanggil. "Aries, tunggu!""Ada apa Dan, aku sedang terburu-buru!" jawabnya. "Kau mau ketempat Aurel?" "Iya,""Aku ikut, aku tak bisa membiarkanmu mengendarai mobil dengan keadaan panik!" selain kawatir dengan Aries, Daniel juga mengkhawatirkan Aurel. Entahlah, firasatnya juga mengatakan kalau tengah terjadi sesuatu pada wanita yang sampai saat ini masih mengisi hatinya itu. "Baiklah," Aries menyerahkan kunci mobilnya pada sang sahabat. Yang dikatakan oleh Daniel benar, keadaan nya tak memungkinkan untuk menyetir sendirian, jika terjadi sesuatu pada dirinya, sudah pasti Aurel akan sedih. "Cepat Dan, perasaanku benar-benar tidak enak!"Daniel hanya mengangguk dan segera menyalakan mesin mobil lalu melajukan nya dengan kecepatan tinggi. Tak butuh waktu lama mobil mereka sampai di rumah Aurel. Aries merasa heran, karena pintu gerbang terbuka dengan lebar. Aries seger
"Mas, kau sudah datang?" sapa Ayunda dengan senyum manisnya. Ya, setelah menyiksa Aurel, Reno langsung menuju ke rumah sakit dimana istrinya di rawat! Istri? bukankah Aurel juga istrinya? Tetapi kenapa seolah Reno berat sebelah? apalagi, dia baru saja menyiksa Aurel dengan begitu kejamnya. Bahkan, ia juga melontarkan kalimat cacian dan hinaan. Menurutnya, apa yang sudah ia lakukan itu benar! apalagi, ia melakukan nya bukan tanpa alasan. Aurel sudah mengkhianatinya dan Aurel pantas mendapatkan nya. Ya, Aurel sudah mengkhianatinya, bahkan anak yang dia kandung belum tentu anak Reno. Ia yakin, anak itu bukan anaknya, menyingkirkan kedua anak itu adalah keputusan yang tepat. Kejam memang, tetapi saat membayangkan Aurel tengah bergumul dengan lelaki lain, membuatnya marah dan kesal. Harga dirinya seolah diijak-injak oleh wanita itu. "Mas," panggil Ayunda lagi, karena Reno masih setia dalam pikiran nya. "Ah, maaf! kenapa belum tidur?" Reno melayangkan pertanyaan dan membalas senyum m
Aries mencengkram kuat kerah kemeja Reno, wajah lelaki itu sudah tak berbentuk lagi. Darah mengalir dari hidung dan mulut Reno. "Jika kau berani lawan aku, dasar pengecut!" umpatnya. Krak.... Aarrrgggg.... Reno menjerit kesakitan saat tangan nya dipatahkan oleh Aries. Bahkan, Aries juga menendang tubuh Reno yang tergeletak sembari menahan sakit di tangan nya. Suara kesakitan Reno, tak membuat Aries merasa puas. Ia ingin sekali menghabisi lelaki yang sudah berani menyakiti adiknya. "Jika kau sudah tidak menginginkan adikku, maka cukup kembalikan dia secara baik-baik! bukan malah menyiksanya, brengsek!" bentak Aries dengan suara bergetar. Setelah mengatakan hal itu Aries menendang tubuh Reno, dia benar-benar meluapkan amarahnya yang selama ini ia tahan. "Aries cukup, dia bisa mati!" Daniel menjauhkan Aries dari Reno. Jika tidak ia lakukan, maka sudah dipastikan Reno akan mati. "Aku tidak peduli, dia pantas mendapatkan nya! bahkan kematian nya tak bisa menebus rasa sakit yang di
Daniel tersenyum mendengar ucapan Ayunda yang mengejeknya. Ia berjalan mendekati kedua orang yang ada di hadapan nya"Kami memang tak memiliki hubungan apapun! memang aku akui aku yang mencium Aurel, ingat aku yang mencium bukan Aurel!" Daniel menekan kata-katanya. "Meski Aurel menerima ciuman dari ku, tetapi dia selalu menghentikan dan mengingatkan kalau dirinya sudah bersuami! bahkan, dia juga memintaku untuk menjauhinya, tetapi aku tak mendengarnya. Aku masih saja mengejarnya! ingat, di sini bukan Aurel yang menegejarku tapi aku! bukan seperti mu, mantan tapi masih kau memberinya jatah ranjang, apalagi kau sering memberi uang suamimu kepada mantan suamimu! cih, di sini siapa yang paling menjijikkan?" lanjut Daniel panjang lebar. Pias, seketika wajah Ayunda pias mendengar ucapan lelaki yang bernama Daniel itu. Ia tak menyangka, jika rahasianya akan diketahui oleh lelaki itu. Bahkan, lelaki itu mengatakan hal itu di depan Reno! Dengan ragu dan takut, Ayunda menoleh kearah Reno untu
Ayunda bergegas turun dari mobilnya dan segera memasuki rumahnya. Kakinya berjalan cepat menuju kamarnya. Dia segera membuka lemari pakaian nya dan mengambil perhiasan yang dia miliki dan beberapa berkas penting. "Sayang, sebenarnya ada apa?" tanya Andi yang sudah sampai di kamar Ayunda. Ya, setelah Ayunda memintanya untuk datang, Andi segera bergegas menuju rumah Ayunda. Andi sudah sangat sering datang kerumah ini. Jadi, dia tak sulit untuk menemukan di mana letak kamar mantan istrinya ini. Bahkan, dia juga sengaja mengontrak sebuah rumah yang berada di dekat rumah mantan istrinya ini. Sebenarnya, Andi masih sangat mencintai Ayunda. Bahkan, rumah tangga mereka terbilang sangat harmonis. Tetapi semenjak perusahaan milik Andi bangkrut, Ayunda meminta berpisah. Andi yang masih sangat mencintai Ayunda, tentu saja tidak setuju. Tetapi Ayunda yang tak ingin hidup susah, melakukan segala cara agar ia berpisah dengan Andi. Ayunda tidak mempedulikan penolakan Andi, dia tetap mengajukan
Reno berjalan menuju kamarnya, dia ingin menemui Ayunda dan ingin memberi pelajaran terhadap wanita itu. Sebenarnya dokter menyarankan untuk Reno dirawat selama satu hari lagi. Tetapi Reno menolaknya, dia ingin cepat keluar dari rumah sakit dan memberi pelajaran pada Ayunda. Berani sekali wanita itu membodohi nya. Sebab wanita itu, dia melakukan kekerasan pada Aurel yang sampai saat ini tidak ia ketahui keadaan nya. Bahkan, dia sampai menyuruh orang untuk mencari keberadaan Aurel, tetapi sampai sekarang dia belum menemukan nya. Sepertinya Aries memang tak ingin dia menemukan wanita itu dengan mudah! jadi, lelaki itu menutup akses bagi dirinya untuk melacak keberadaan Aurel. Brak.... Reno membuka pintu dengan sangat kasar, membuat wanita yang tengah berbaring terlonjak kaget mendengar suara pintu yang terbuka dengan sangat kasar. "Mas kau sudah pulang?" tanya Ayunda. Dia bisa melihat kemarahan di wajah tampan sang suami, sekuat tenaga ia menyembunyikan rasa takut yang menghamp
Daniel segera memencet bel darurat untuk memanggil dokter. Sementara Aries, berusaha untuk mengajak Aurel berbicara. "Kak," lirihnya. "Iya, ini Kakak Sayang! katakan, apa yang kau rasakan?" tanyanya dengan raut wajah bahagia. Bagaimana tidak, sudah hampir seminggu Aurel tak sadarkan diri dan kini, adiknya sudah mulai tersadar meski, keadaan nya masih lemah. "Minum," lirihnya. Mendengar hal itu, Aries segera mengambil gelas yang berisi air lalu membantu Aurel untuk meminumnya. Tak butuh waktu lama, dokter akhirnya datang. Daniel mengajak Aries untuk menjauh memberi ruang kepada dokter untuk memeriksa keadaan Aurel. "Dokter," panggil Aurel saat sang dokter selesai memeriksanya. "Ya, mana yang sakit?" tanya dokter itu dengan nada lembut. "Dokter, bagaimana keadaan anakku?" tanya Aurel dengan lemah. Jangan lupakan, tangannya yang mengelus perutnya yang kembali rata. Hatinya merasa tak enak, sesuatu yang buruk pasti terjadi pada anaknya. Tetapi, dia berusaha untuk berpikiran pos