Share

Bab 21. Drop.


💗💗💗

Kami berjalan mengendap-endap menuju rumah Lilik, jantungku berdegup kencang tak beraturan. Ketakutan dan panik melanda, badanku terasa panas dingin seketika. 

Sesampainya di teras rumah lilik, segera aku mengetuk pintu dan memanggil si empunya.

"Lilik, dek Lik …," lirih kuberucap, dengan nada sangat pelan. Kuketuk pintu beberapa kali. 

"Dek-Dek, Ni-Aini, tolong buka pintu."

"Ni, Aini, bukain pintunya." Kucoba memanggil nama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status