Share

26. Beraksi

Author: Amie_C.T
last update Last Updated: 2021-12-30 11:17:17

Brakk.

 

Suara pintu yang menghantam dinding membuat mbah Kaji tersentak. Meski pria tua itu tahu siapa yang akan datang, tapi dia tetap tidak menyukai cara bertamunya. "Apa kamu sudah lupa cara mengetuk puntu, heh?" Ucapnya kesal.  

"Ini! Gara-gara tali ini, aku tidak bisa tidur semalaman dan aku hampir saja kehilangan nyawaku!" Ucap seorang wanita yang tak lain adalah Tari. Dia melempar selembar kain kotor berdiameter kecil namun berukuran lebih panjang, tepat di hadapan mbah Kaji.

"Ck, memangnya kamu pikir pekerjaan ini adalah pekerjaan gampang." Decih pria tua itu sembari menyesap dalam sebatang rokok yang ia sematkan di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Aku bahkan tidak bisa melakukan apa pun kerena para mahluk itu terus saja mengikutiku!" Keluhnya lagi. Dia teringat tentang kejadian beberapa waktu yang lalu saat para mahluk tak kasat mata itu mengganggunya.

***

Ciitt.

Dengan kasar, Tari

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   27. Danau Semanggi

    Di dalam sebuah rumah bambu yang masih terlihat cukup kokoh. Tari melangkahkan kakinya mengikuti sang dukun kepercayaan, ke dalam sebuah ruangan yang selalu bernuansa temaram. Sebuah ruangan yang selalu terlihat menyeramkan yang di penuhi dengan aroma dupa. Keduanya terlihat tengah serius membicarakan perihal serangan yang akan mereka lakukan. "Kita mulai malam ini." Ucapan mbah Kaji membuat salah satu sudut bibir Tari terangkat. "Benarkah?" Tanyanya dengan sangat antusias. "Hmmm." Seru mbah Kaji singkat. "Siapkan sajen untuk memulai ritualnya." Titahnya yang kemudian diangguki oleh Tari. ***Di saat senja mulai menampakkan parasnya, menghujani sepasang suami istri dengan sinar jingga yang terlihat begitu indahnya. Keduanya pun terlihat tersenyum dan memangut tangan satu sama lain. "Apa kamu menyukainya sayang?" Tanya Bagas yang setengah berteriak dengan ekor matanya yang melirik ke arah belakang pungg

    Last Updated : 2021-12-31
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   28. Persiapan

    Di tengah-tengah sebuah hutan yang terlarang, asap pengepul menyusup melewati celah-celah dedaunan rindang yang meneduhi hutan tersebut. Hutan yang jarang terjamah oleh manusia karena terkenal dengan keangkerannya itu menjadi tempat yang mbah Kaji pilih untuk memulai rintual hitamnya. Udara sejuk di kawasan hutan, perlahan mulai tercemari dengan baunya wewangian yang berasal dari dupa yang mbah Kaji bakar.Beberapa suara hewan-hewan nokturnal yang pada dasarnya memang lebih banyak beraktivitas pada malam hari, membuat suasana malam ini kian mencekam. Sesekali bunyi ranting-ranting pepohonan yang bergesekan karena hembusan angin malam, membuat jantung siapa pun yang mendengarnya menjadi bergidik ngeri. "Apa semuanya sudah siap?" Tanya seorang pria yang sudah cukup berumur dengan jenggot putih yang menjuntai panjang di dagunya. Pria tua itu tidak lain adalah mbah Kaji. Seorang dukun yang dikenal bisa melalukan apa saja hanya demi uang. Dengan perlaha

    Last Updated : 2022-01-01
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   29. Pangeran Joko Boyo

    Seketika arus di danau semanggi itu kian ganas dan mulai tak terkontrol, membentuk sebuah pusaran gelombang air yang mampu menyeret serta menelan siapa saja yang ada di sana. Tanaman eceng gondok yang memenuhi hampir seluruh permukaan air danau itu pun, ikut terhisap masuk ke dalam puasaran air tersebut. Di saat Tari sedang berusaha untuk mempertahankan tubuhnya agar tidak tertelan pusaran air tersebut, tiba-tiba terdengar suara berat seseorang yang menggema memenuhi seluruh kawasan hutan. "Apa yang kalian inginkan?" Serunya. Tari yang masih fokus membacakan mantranya pun, terhenti seketika. "Suara siapa itu?" Batinnya. "Kami ke sini ingin memberikan persembahan untuk anda, Pangeran Joko Boyo." Seru mbah Kaji. Tari mengerutkan keningnya, dia berusaha untuk menimang-nimang ucapan mbah Kaji. "Pangeran? Apa dia adalah tujuanku datang ke sini?" Batinnya. Arus danau yang mengganas itu pun perlahan mulai menyurut lalu menghilang hingga air dan

    Last Updated : 2022-01-02
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   30. Pusaka Loroboyo

    Tinggal sedikit lagi, Tari bisa menggapai tangan sang pangeran. Namun di sisa oksigennya yang sudah terbatas, salah satu kakinya malah tergelincir batu dan membuat tubuhnya tenggelam ke dalam danau. Dengan sekuat tenaga, Tari berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya. Kedua kakinya menerjang, kedua tangannya pun mengayun cepat berusaha naik ke permukaan. Namun sia-sia, salah satu kakinya terasa sangat berat seolah ada yang menahannya agar tetap berada di dalam air. Tari berusaha untuk menggerakkan kakinya dengan sekuat tenaga, namun nyatanya itu tidak berhasil dan dia masih berada di tempatnya. Tari mencoba untuk berputar arah dan berenang ke bawah untuk memeriksa kakinya. Semakin Tari berenang ke bawah danau, pencahayaan pun semakin minim hingga membuatnya susah untuk memastikan apa yang telah menahan kakinya. Apa lagi tekanan udara yang kuat di dalam air itu malah membuatnya semakin cepat lelah dan kehabisan oksigen. Tak bisa menemukan apa pun dengan ked

    Last Updated : 2022-01-03
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   31. Darah Perawan

    Matahari sudah mulai meninggi, sinarnya pun mulai menyengat menyelimuti permukaan bumi. Meski begitu, kesibukan di salah satu kantor nampak masih tak menyurut, meski pun jam sudah menunjukkan pukul dua siang tetapi mereka masih berkutat dengan pekerjaan mereka di meja masing-masing, berharap bisa menyelesaikan semua pekerjaan mereka sebelum jam pulang datang. Bagas yang tengah fokus dengan komputer di hadapannya, menoleh saat ada seseorang yang tiba-tiba merangkul pundaknya dari belakang. "Gas, nanti kamu ikut kan?" Tanya Dion tiba-tiba. "Hmm, gimana ya?" Ucap Bagas yang nampak sedang berfikir. "Aku gak mungkin ngebiarin Andira pulang sendiri." Serunya kemudian. "Gimana kalau kamu bawa Andira saja." Usul Dion, namun Bagas tak langsung mengiyakan. "Ayo lah, kita kan sudah lama gak ngumpul bareng." Rayunya. "Kalau begitu, aku tanya Andira dulu deh." Jawab Bagas, berinisiatif. "Deal, kita ketemu di temp

    Last Updated : 2022-01-04
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   32. Tamu tak diundang

    Braaakk. Terdengar suara benda terjatuh dan menggelinding dari atas atap. Sayup-sayup telinganya pun mendengar suara tertawa seorang wanita, namun semakin lama suara itu kian menghilang seolah di telan oleh angin. Langit yang semula terlihat cerah pun berubah mendung seketika. Dengan cepat, awan hitam datang menggelayut menutupi birunya langit yang cerah. Suara petir menyambar, saling bersahutan di sertai datangnya angin kencang yang terdengar bergemuruh di telinga. Braakk, braakk, braakk. Daun pintu serta jendela, terdengar saling beradu hantam karena terjangan angin badai tersebut. Tari dan mbah Kaji keluar dari ruangan itu lalu berlari ke arah ruang tamu untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sesaat setelah mereka sampai di ambang pintu ruang tamu, angin kencang dengan cepat menghantam tubuh tari yang masih berdiri di ambang pintu. Brugh. Tari terjungkal karena hempasan angin tersebut. Daun pintu yang masih terbuka l

    Last Updated : 2022-01-05
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   33. Sepi di tengah keramaian

    Cciiiiiiiittttttt... Suara decitan ban besar dari truk trailer yang bergesekan dengan aspal, terdengar sangat memilukan di telinga orang-orang di sekitar tempat kejadian. Meski Tari sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu mobilnya, namun anehnya pintu itu seolah terkunci rapat dan tidak mau terbuka. Dia pun akhirnya sudah pasrah jika maut akan menjemputnya sekarang, karena ia benar-benar sudah terjabak di dalam mobilnya sendiri. Peluh yang bercucuran pun kian membasahi seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya pun serasa mati rasa dan tidak bisa di gerakkan sama sekali kala truk trailer itu kian mendekat ke arahnya. "Aaarrgh..." Kedua matanya terpejam rapat, Tari tak mampu melihat truk besar itu menghantam tubuhnya sendiri. Cciiiiiiiittttttt... Meski sang sopir truk trailer itu mencoba untuk menghentikan laju mobilnya, namun karena jarak di antara keduanya yang terlalu dekat, hingga sang sopir pun tak mampu untuk me

    Last Updated : 2022-01-06
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   34. Kotak hadiah

    Entah karena sengaja atau tidak, sang bos tiba-tiba saja menyuruh Andira untuk bekerja lembur merapikan semua berkas yang akan dia bawa ke rapat direksi besok. Padahal sebelumnya Andira sudah merapikan semua berkas itu dan menyusunnya rapi sesuai dengan urutannya. Tapi nyatanya, saat ini semua berkas itu berserakan di ruang kerja sang bos.Alhasil, rencana Andira yang hendak pergi untuk menemui sang suami pun batal. Hingga petang pun tiba, pekerjaan Andira belum juga selesai. Beruntung saat itu ada Sisi yang kebetulan belum pulang, dia adalah salah satu teman kerja Andira yang lumayan dekat dengannya. Dia bahkan mengusulkan diri untuk membantu Andira menyusun semua berkas itu. Hingga akhirnya empat puluh menit kemudian, pekerjaan mereka selesai dan tiga tumpuk berkas pun sudah rapi di atas meja.Andira bergegas untuk segera menemui sang suami yang sudah lama menunggunya di lobi. Namun saat bertemu pun dia justru di suguhkan dengan wajah sang suami yang terlihat s

    Last Updated : 2022-01-07

Latest chapter

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   133. Akhir yang indah

    Cahaya merah mendadak muncul di atas mobil Bagas, sesosok ular besar yang berkepala manusia pun mendadak muncul dan membelit mobil mereka.Kretek, kretek.Mobil pun terdengar mulai meretak saat sosok ular besar itu melilitnya dengan sangat kuat. Andira pun semakin ketakutan sambil meremas jok mobilnya."Ashadualla ilahailallah, wa ashadu anna muhammadarrasulullah."Andira langsung menoleh saat mendengar suaminya mengucapkan syahadat. Namun tiba-tiba ia langsung terbelalak, ketika cahaya putih yang memancar dari tubuh Bagas perlahan semakin menebal dan semakin melebar."Aaaargh!" erangan mahluk-mahluk itu tiba-tiba menggema di telinga keduanya. Tubuh mahluk-mahluk itu seketika hancur menjadi asap, saat cahaya putih itu mulai menyentuh mereka.***Klotak,klotak.Mbah Kaji pun langsung menghentikan ritualnya saat suara lemparan batu, terdengar di atap rumahnya."Pak Kaji, keluar! Kami tidak ingin punya warga seorang dukun! Keluar! Kalau tidak, k

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   132. Pertarungan gaib

    Perlahan Andira mulai membuka kedua matanya ketika Ia baru saja sadar dari pingsannya. ia pun langsung meringis ketika pusing tersa di kepalanya. Beberapa saat kemudian kedua matanya pun langung terbelalak, saat mendapati dirinya dalam keadaan terikat di atas meja dan di kelilingi taburan bunga."Mmm... Mmm..."Andira pun berusaha meronta dan melepas ikatannya. Namun ikatannya sangat kuat, dia juga tidak bisa berteriak karena mulutnya tersumpal. Seketika Andira langsung menangis ketakutan, ketika puluhan mahluk menyeramkan tiba-tiba mengelilingi dirinya. Meski sebelumnya dia sudah terbiasa dengan mereka, entah kenapa kali ini dia merasa berbeda.Tubuhnya pun langsng gemetar ketika salah satu makluk meyeramkan itu tiba-tiba menjilati bagian perutya, seolah tak sabar akan menikmati makanan yang sangat lezat.Brak!Pintu ruangan tiba-tiba terbuka paksa, bersamaan dengan pintu yang terbuka, semua mahluk menyeramkan itu juga mendadak menghilang seketika. Bagas pu

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   131. Kabar menggejutkan

    "Mereka lagi bahas apa sih! lama amat." keluh Dion kesal. Ya, setelah ia memberikn alamat Andira pada Tari, entah kenapa perasaannya mendadak tidak tenang. Dan seharian ini pun, dia terus mengikuti kemana Tari pergi kalau-kalau dia sampai berbuat sesuatu yang nekat pada Andira.Hingga malam hari tiba, Tari pun akhirnya benar-benar menemui Andira. Namun ketika Dion menunggunya di sudut jalan tak jauh dari rumah Andira, Tari malah tak kunjung keluar dari rumah Andira. Dion pun semakin merasa gelisah, ingin rasanya ia langsung masuk ke sana dan langsung membawa Tari pergi dari sana. Namun semua itu tidak mungkin, karena Andira akan merasa curiga padanya.Hingga sekian lama Dion menunggu, mobil Tari tiba-tiba terlihat keluar dari rumah Andira. Ketika mobil itu melaju dan melewati dirinya, seketika itu juga Dion pun langsung tersentak, saat tanpa sengaja kedua matanya melihat Andira tak sadarkan diri di jok belakang mobil Tari.Dion pun langsung bergegas mengikuti mobil

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   130. Rencana Tari

    Pagi harinya, Tari tiba-tiba memanggil Dion ke ruangannya dan Dion pun dengan sangat terpaksa menurutinya. Dengan langkah kaki yang berat, ia mengikuti langkah kaki Tari yang sedang menuju ruang kerja pribadinya."Duduklah." titah Tari."Tidak perlu basa-basi, cepat katakan apa maumu?" Ketus Dion dengan nada kesalnya.Tari langsung menghentikan langkahnya. "Tolong jaga sikapmu! Ini kantor, jadi hargai aku sebagai atasanmu." ucap Tari yang langsung menatap tajam ke arah Dion.Seketika, Dion pun langsung terbungkam. Meski sebenarnya di dalam hatinya ia masih menggerutu kesal pada wanita yang sedang berada di hadapannya saat ini.Tari mengambil nafas dalam, lalu kemudian ia mendudukkan bokongnya di atas kursi kebesaranya. "Aku ingin tahu tempat tingga Andira yang baru." ucapnya kemudian.Seketika, Diaon langsung mendongak lalu ia menatap tajam ke arah Tari. "Aku tidak tahu!" ketusnya seketika."Hahaha..." Tari pun langsung tergelak, lalu kemudian wajahn

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   129. Nyawa, dibalas dengan nyawa!

    Seketika, penglihatan itu langsung menghilang dan membawa Bagas kembali ke tempat semula."Yang lalu, biarlah berlalu Nak. Sekarang, waktunya untuk kamu memperbaiki segalanya." Bagas langsung menoleh, dan menatap kakek buyutnya. Ia pun bertanya-tanya, apa maksud dari memperbaiki segalanya. "Maksudnya apa Kek? tanyanya kemudian."Kemarilah Nak." sang kakek melambaikan tangan, menandakan agar Bagas semakin mendekat padanya.Bagas pun menurut dan perlahan mulai mendekati kakeknya. Tiba-tiba, tangan kanan sang kakek terangat dan langsung menyentuh pucuk kepalanya. Dan seketika, pucuk kepalanya pun langsung terasa sejuk, di mana semakin lama rasa sejuk itu semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. "Aku titipkan ilmuku padamu, jaga baik-baik dan gunakanlah untuk membatu sesama." titah sang kakek yang kemudian melepaskan tangannya dari pucuk kepala bagas. "Sekarang, bersiaplah. Sesuatu yang besar akan segera terjadi. Segera bersihkan tubuhmu dan langsung ambil w

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   128. Penglihatan

    Malam harinya, Bagas pun bisa bernafas lega saat ia bisa melaksanakan kembali, ibadah yang selama ini dia tinggalkan. Meski di bagian dadanya masih terasa sedikit nyeri dan punggungnya pun juga masih terasa sangat berat, tapi setidaknya ia masih bisa menahannya dan melakukan ibadahnya sampai selesai.Tinggal seorang diri seperti ini, membuat Bagas merasa kesepian. Ia rindu gelak tawa wanita yang selama ini sabar mengahadapinya. Ia rindu semua ocehan yang keluar dari bibir manisnya. Rindu saat dia berteriak kesal, saat ia terus saja mengusili dirinya. Bagas pun tersenyum saat mengingat semua itu.Setelah melaksanakan sholat isya', Bagas hanya menghabiskan waktunya dengan berdzikir dan mengaji. Semenjak ia membuang barang-barang pemberian dari pak Soleh, tidak ada lagi mahluk gaib yang menggangu atau pun menampakkan dirinyanya.Bagas kini bisa melakukan aktifitasnya seperti sedia kala. Hingga jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul dua belas malam, Bagas pun mulai m

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   127. Rencana dua

    "Kurang ajar! Bagas berhasil mematahkan mantra pengunci kita." pak Soleh langsung emosi saat dia sadar, semua benda-benda pemberiannya telah Bagas buang."Bagaimana mungkin, dia sampai tahu? Bukannya selama ini, kita sudah behasil memanipulasi pikiran dia?" ucap Tari yang juga ikut kesal. Keduanya kini duduk bersila, di ruangan khusus yang biasa pak Soleh gunakan untuk melakukan ritualnya. "Dia bukan pria sembarangan!"Suara seseorang tiba-tiba terdengar dari arah pintu. Keduanya pun lantas menoleh dan mendapati seseorang yang mereka kenal, sudah bediri di sana."Akang?" pak Soleh langsung beranjak dari duduknya dan menyambut kedatangan saudara tertuanya itu."Sepertinya kita salah orang untuk saling mengadu ilmu." ucap mbah Kaji yang kemudian ikut bersila dan bergabung dengan mereka. "Dia bukan keturunan orang biasa. Leluhurnya yang dulu, kini datang untuk mewariskan semua ilmunya." jelas mbah Kaji lagi."Leluhurnya?" tanya pak Soleh yang langsung meng

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   126. Pembersihan

    Amin yang merasa dipanggil namanya, langsung berhenti seketika. Ia lalu menoleh dan langsung menunduk saat Bagas trlihat menghampirinya."Bang Amin, kenapa?" tanya Bagas terheran."Maaf, tadi saya hanya pergi memancing saja. Ini sudah mau pulang."ucap Amin dengan gugup. Ia kemudian langsung berbalik dan hendak pergi dari sana. Namun tiba-tiba, langkahnya langsung terhenti saat Bagas menahan bahunya."Ampun Pak, saya nggak ngapa-ngapain kok." ucap Amin lagi dengan tubuhnya yang sudah gemetar."Bang Amin kenapa sih! Aku kan hanya ingin minta tolong." balas Bagas.Seketika Amin langsung menoleh, ia juga langsung menelisik dan menatap Bagas dari atas sampai ujung kaki. "Ini beneran Pak Bagas, 'kan?" tanyanya kemudian."Bang Amin ini ngomong apa sih! Masak iya, aku hantu." ucap Bagas lagi."Alahmudillah Pak, ini beneran bapak?" Amin langsung berhambur dan memeluk Bagas. "Bang Amin jadi bantuin saya, nggak?" tanya Bagas lagi."Eh. Jadi Pak, jadi."

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   125. Antara senang atau harus bersedih

    Setelah Andira resmi bercerai dengan suaminya, kehidupan Andira kembali berjalan seperti biasanya. Dia juga sudah kembali bekerja dengan Kevin. Meski ia masih kerap mengalami gangguan-gangguan mistis di rumahnya, namun entah kenapa ia menjadi tak takut lagi. Mereka pun juga tidak pernah menyakitinya lagi. Kini Andira pun menjadi lebih sering merasakan hal-hal gaib di sekitarnya. Meski begitu, saat ia mengabaikan dan pura-pura tidak melihatnya, sosok yang tiba-tiba menampakkan diri padanya, langsung menghilang begitu saja. Seperti saat ini pun saat ia tengah makan siang bersama Kevin, sosok wanita yang memiliki lidah panjang, tiba-tiba menampakkan diri di atas meja makannya. Sosok yang berwajah runcing dengan kedua mata dan telinga yang lebar itu terlihat menganga, air liurnya pun jadi menetes dan mengalir ke piring makanan yang tersaji di hadapannya. Seketika Andira pun langsung merasa mual. Ia juga langsung menutupi mulutnya saat sesuatu terasa mengaduk-aduk isi lamb

DMCA.com Protection Status