Cowok itu adalah Andrian Ramatha. Teman yang selalu mengandalkan aku setiap dia butuh, aku sebenarnya menyimpan perasaan padanya tapi dia tidak mengetahui tentang perasaanku. Jadi aku hanya bisa menyimpannya dan menjadi rahasiaku hingga sekarang. FLASH BACK ON Aku teringat pada Suatu hari di malam pensi, dimana setiap siswa sedang merayakan hari kelulusan. Mereka menari dan bergembira saat itu, termasuk Andrian yang malam itu sedang menikmati malam berdua dengan pacarnya yang ia tembak pada saat malam pensi. Sebenarnya hati ini sulit untuk menerima bahwa Andrian selama bersahabat denganku, ia selalu berganti-ganti pasangan. Sedang aku hanya menyimpan harapan yang sia-sia kepadanya. Betapa seorang wanita hanya bisa berharap kepada laki- laki yang tidak pasti. Yang cinta nya tidak sama sekali untuk aku. Namun lelaki itu hanya mengganggapku sebatas teman. Sedih, namun aku tidak bisa melakukan apa-apa. Karena ini memang bukan salahnya, tapi salahku yang mencintai sahabatku sendiri. A
Tepat pukul 1 siang, aku dan mas Lian sampai ke tempat Turi. Kulihat rumah itu dari jauh tampak sepi. Sepertinya Ryn tidak ada di rumahnya. Akupun keluar dari mobil yang terparkir di sebrang jalan. Karena penasaran kupercepat langkah kakiku untuk segera sampai kesana. Sesampainya di depan pintu, aku mengintip dari luar kaca jendela. Tidak kulihat siapapun di rumah ini. Akupun mengetuk pintunya, namun tak ada sautan dari dalam. Aku mengeluarkan sesuatu dari saku hoodie yang kupakai. Untunglah aku membawa kunci serep rumah ini. “Loh, mba Turi punya kunci rumah ini?” Tanya mas Lian, ia tampak kebingungan mengapa ada kunci rumah ini di saku ku. “Iya mas, nanti ya saya ceritakannya kepada mas Lian. Saya ingin membuka pintunya dulu, karena entah mengapa perasaan ku gak enak.” Aku mencoba memasukkan kunci rumah ke dalam lubang kunci yang ada dibawah gagang pintu. 'Cklekk' Akhirnya terbuka, tanpa aba-aba lagi aku langsung menerobos masuk. “Assalamualaikum Ryn. Kamu ada di dalam?. ”
"Ini rumah nya mba Turi?" Tanya Lian, ia terpanah melihat rumah yang mewah dan besar seperti istana. ‘kalau rumahnya aja begini, pasti mba Turi anak orang kayak nih.. Wah bagus dong’ Gumam pria itu di dalam hatinya. Turi dan Ryn pun keluar dari mobil yang terparkir di garasi mobil yang luasnya seperti lapangan bola, dan gerbang yang besar seperti badan mobil truk, saking besarnya Mas Lian sampai mengadahkan kepalanya, melihat ke ujung gerbang. "Bukan mas, ini rumah teman saya. Namanya Lena, dia yang menumpangi saya tempat tinggal." Jelasnya. "Ayo mas kita masuk!" Ajak Turi, ia menarik tangan Lian yang masih terpaku dengan kemewahan rumah yang super megah. *** Selanjutnya... “Assalamu'alaikum” Ucapan salam Ryn dan Turi di saat masuk ke dalam rumah terdengar hingga ke telinga Lena yang berada di ruang tengah. Lena menoleh ke arah suara tersebut “w*‘alaikumsalam” Ucapnya membalas salam. “Ehh.. Kalian sudah sampai. Lama sekali kalian sampai nya.” “Iya nih, habisnya di jalan tadi ba
*** 'Pagi ini, adalah hari pertamaku berada di rumah ini, aku mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kurasa ini tidak begitu sulit untuk aku bisa beradaptasi dengan keadaan di sini. Dan kehidupanku terjamin karena abang telah memenuhi segala kebutuhanku dengan fasilitas-fasilitas yang semuanya serba ada' gumam Ryn ketika terbangun dari tidurnya di pagi hari. Sambil memandang seisi rumah yang baru aja dia tempati. Ryn memulai aktivitasnya Dengan melakukan semua perkerjaan rumah, Dari mulai menyapu lantai, mengepelnya, membersihkan area dapur, masak dan lain sebagainya. Ia lakukan satu persatu dengan baik. Ia menyadari bahwa tidak mudah untuk mengerjakan pekerjaan rumah, layaknya ibu rumah tangga. Baru kali ini ia mengerjakan semua nya sendirian Karena dahulu yang ia tahu hanya kuliah, hangout, shopping, healing dan lain sebagainya. Dahulu ia adalah mahasiswi yang hobi nya main dan jalan bersama teman - teman nya. Tidak pernah sekalipun ia mengerjakan pekerjaan rumah sendirian
"Dan orang tua kamulah yang menyelamatkan saya dari niat jahat nya. mereka merawat saya sedari saya baru bisa membuka mata, sampai saya bisa merasakan bagaimana rasanya hidup di dunia ini, jadi saya itu dibesarkan dari tangan mereka. Kamu tahu, berkat mereka saya bisa berdiri di hadapan kamu sampai asaat ini."Mendengar cerita Andrian membuat Ryn benar-benar terkejut, pasalnya ia tidak mengetahui bahwa Andrian memiliki seorang ibu yang tega ingin menghabisi nyawa anaknya sendiri. selama ini ayah Wisnu dan ibu Ratih tidak pernah menceritakan soal itu kepada nya. Dan yang lebih membuat Ryn terkejut adalah, ternyata ayah dan ibunya pernah merawat Andrian sedari kecil. Itu berarti mereka sudah pernah kenal sebelumnya. Namun Ryn tidak pernah mengetahui hal tersebut."Terus yang kedua, kenapa saya mau menikah dengan kamu. Ini bukan perihal perjodohan, tapi perihal perasaan. Saya cinta sama kamu, itulah sebabnya saya mau menikahi kamu." Andrian melanjutkan cerita nya, tangannya mencubit hidu
***'Pagi ini, adalah hari pertamaku berada di rumah ini, aku mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kurasa ini tidak begitu sulit untuk aku bisa beradaptasi dengan keadaan di sini. Dan kehidupanku terjamin karena abang telah memenuhi segala kebutuhanku dengan fasilitas-fasilitas yang semuanya serba ada' gumam Ryn ketika terbangun dari tidurnya di pagi hari. Sambil memandang seisi rumah yang baru aja dia tempati.Ryn memulai aktivitasnya Dengan melakukan semua perkerjaan rumah, Dari mulai menyapu lantai, mengepelnya, membersihkan area dapur, masak dan lain sebagainya.Ia lakukan satu persatu dengan baik. Ia menyadari bahwa tidak mudah untuk mengerjakan pekerjaan rumah, layaknya ibu rumah tangga. Baru kali ini ia mengerjakan semua nya sendirian Karena dahulu yang ia tahu hanya kuliah, hangout, shopping, healing dan lain sebagainya. Dahulu ia adalah mahasiswi yang hobi nya main dan jalan bersama teman - teman nya.Tidak pernah sekalipun ia mengerjakan pekerjaan rumah sendirian se
Hubungan percintaan antara Ryn dan Jovian memanglah terbilang sudah cukup lama, dan mereka sangat bahagia. Oleh sebab itu tidak mudah untuk Ryn bisa melupakan Jovian.>Selama tiga tahun ia memiliki hubungan dengan Jovian. Tidak pernah sekalipun mereka terlibat pertengkaran atau perdebatan hebat. meski masalah sebesar apapun. Mereka berusaha untuk menyelesaikan masalahnya agar tidak melebar kemana-mana. Tidak seperti pasangan kekasih pada umumnya. Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi.Ryn merasa senang dapat mengenal Jovian. Karena ia adalah laki-laki yang gentleman, ia tidak mengedepankan ego dan tidak gengsi untuk duluan meminta maaf duluan , dan Jovian juga lelaki yang begitu sabar menghadapi segala sikap baik atau buruknya Ryn. dia selalu mengalah untuk wanita yang ia cintai.Begitu pula sebaliknya dengan Ryn, Mereka saling menghargai dan melengkapi, itu ya
“Ih.. lepasin aku!” Ryn mendorong tubuh Andrian setelah sadar bahwa diri nya sedang berada di dalam pelukan pria yang tidak biasa. “Abang bohong kan?. Abang pasti tahu dimana keberadaan Jovian” Singutnya." Jovian, saya tidak tahu Ryn. Kan saya menggendong kamu sampai sini. Jadi yaa saya tidak terlalu memikirkan keberadaan Jovian" Andrian pelan pelan menjelaskan kejadian nya kepada Ryn.Ryn masih belum bisa menerima nya, dan berusaha menyalahkan Andrian "ihh.. Kenapa abang ga cari tahu tentang keberadaan Jovian" Singut nya kembali."Ryn saya sudah bilang kan, saya tadi fokus menggendong kamu sampai sini. Kamu itu aja sudah berat, masa saya harus membebankan diri saya lagi untuk mencari Jovian. Mungkin dia sudah pulang." Mata nya menatap Ryn penuh kehangatan. Sebenarnya Andrian adalah cowok yang sangat sabar dan juga menyayangi Ryn.Ia sangat bertanggung jawab dan lebih mengalah kepada Ryn sama seperti yang diucapkan ayah Wisnu. Hanya saja Ryn masih belum bisa menerima dirinya menjadi
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele