***
Disisi lain, didalam kamar pengantin.Ibu Ratih, ayah Wisnu dan semua yang berada di kamar, berusaha untuk membangunkan Ryn. Termasuk Andrian yang selalu berada di samping Ryn, ia dengan setia menanti Ryn sampai ia sadar.
Berbagai cara sudah di lakukan olehnya. Namun Ryn tidak kunjung bangun.
Sampai pada akhirnya semua yang ikut dan memenuhi kamar satu persatu keluar.Ayah dan ibu meminta Andrian untuk tetap mendampingi Ryn, anak cdpwperempuannya itu sampai tersadar.
"Andrian, ayah menitipkan Ryn kepada mu ya nak, tolong dijaga Ryn nya sampai ia tersadar" Pinta ayah Wisnu. Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu." Baik yah, serahkan saja semua nya padaku, aku akan menjaga dan menunggu Ryn sampai ia sadar." ucap Andrian.
"Terimakasih ya nak." Ucap Ayah Wisnu dengan nada penuh harap kepada Andrian.
"Bi, sebenarnya aku tidak bahagia dengan pernikahan ini. Aku tidak bisa menerima abang Andrian sebagai suamiku bi. Aku mencintai orang lain dan itu bukan Abang. Tapi aku tidak sanggup untuk mengatakan nya kepada ayah dan ibu. Aku tidak ingin mereka tahu, karena itu akan membuat mereka kecewa"."Sayang, bibi tahu sejak awal dari caramu memandang Andrian, kamu terpaksa menerima perebelum ada rencana perjodohan. Jadi dengan segala usahanya paman, dalam menaklukan hati bibi, itulah yang membuat bibi luluh. Dan kamu tahu itulah yang dinamakan cinta sejati.""Cinta sejati itu, mampu memandang kelemahan, lalu diubah menjadi sebuah kelebihan untuk selalu mencintainya" - Bj.HabibieBibi Hilma mencoba untuk meyakinkan Ryn bahwa Andrian sangat tulus dengan cintanya, dan suatu saat nanti Ryn akan menyadari cinta yang Andrian miliki untukn dirinya. Setelah bibi meyakinkan Ryn, ia mengerti betul dengan apa yang dimaksudkan, dari penjelasan bibi tadi.Hatinya berkata, 'mungkin yang bibi ucapkan itu ada benarnya. Tapi apakah aku bisa menaruh hatiku kepada saudara sepupuku sendiri. Sedangkan yang diceritakan bibi tentang dirinya dan paman itu sangatlah jauh berbeda dengan diriku. Karena bibi mengenal paman yang latar belakangnya paman adalah orang asing baginya. Sedangkan aku, abang Andrian adalah saudara sepupuku sendiri. Ahh... Entah lah aku pusing memikirkan ini semua.'Lalu setelah lama Ryn berada di hadapan bibi Hilma. Ia melanjutkan tujuannya ke arah paman Tomy. Dan Ryn langsung bertanya "Paman, aku mau tanya sama paman. Bagaimana kah seorang abang Andrian di mata paman?".
Dan dengan perlahan paman Tomy menceritakan tentang Andrian, sosok yang selama ini dinilai sebagai lelaki yang baik, penurut, dan juga penyayang. paman faham betul tentang sosok Andrian, karena ia sudah lama tinggal dengan Andrian.
" Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang sebenarnya. Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sama, sehingga membuat Ryn menjadi sedikit yakin. Bahwa Andrian memang lah terkenal sebagai laki - laki yang baik.
Setelah mereka selesai melakukan sesi acara sungkeman kepada kedua orang tua mempelai. Ryn dan Andrian kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Hari ini seakan waktu sangatlah panjang untuk Ryn. Karena ia belum bisa menerima pernikahannya. Jadi ia merasa acara pernikahan ini begitu membosankan.Untunglah ada sahabat-sahabat yang datang menemaninya. Ryn sengaja meminta mereka untuk naik ke atas panggung. untuk berfoto, termasuk dengan jovian sang mantan kekasih yang juga ikut naik.Namun tak disangka jovian melangkah mencoba mendekati Andrian dan memeluknya. Jovian mengungkapkan bahwa dirinya ikhlas melepas Ryn. Asal Andrian mampu mencintai Ryn dengan tulus."Aku titipkan dia, lanjutkan perjuanganku untuknya. Bahagiakan dia, kau sayangi dia, sepertiku menyayanginya". Kata kata yang seperti lirik lagu ini, dia coba lontarkan ke telinga Andrian."Aku tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, tapi aku berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan". Andrian membalas ucapan jovian dengan salah satu kutipan yang pernah diucapkan oleh seorang profesor ternama. yang memiliki kisah nyata tentang cinta sejatinya bersama seorang istri bernama Ainun. Dia adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Lalu setelah puas berbincang dengan Andrian, jovian datang menghampiri Ryn. Semula Ryn merasa penasaran, saat melihat Andrian dan Jovian berpelukan. Ia sangat ingin tahu obrolan apa yang diobrolkan, di antara mereka berdua.Namun disaat jovian mendekatinya. kini rasa penasaran berganti menjadi sbuah dram yang mandang menjadi ter heran - heran, dan membuat mereka bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi."Ehhh.. kenapa itu ko pengantin wanitanya malah pelukan dengan pria lain" pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari tamu undangan seakan menyerbu dan menusuk dalam telinga Andrian, Ryn dan yang lainnya, yang ada di atas panggung." iyaa ya..Jangan jangan nikahan ini. dan bibi sangat memahami apa yang kamu rasakan. Karena bibi pun pernah mengalaminya dengan pamanmu. Dulu bibi sempat tidak menyetujui perjodohan orang tua bibi, yaitu nenek dan kakekmu. Bibi tidak bisa menerima paman sebagai suami bibi, tapi seiring berjalan nya waktu, bibi mencoba untuk membuka hati bibi ke paman. Karena dengan kami hidup bersama, perasaan itu akan muncul dengan sendirinya. Apalagi dahulu paman memang sangat mencintai bibi situ mantannya bu.."" wahh iyaa bu, kayanya mereka menikah karena dijodohkan deh bu, soalnya pengantin wanitanya kelihatan kaya sedih banget deh bu"" iya tuh bu, saya juga melihat. Dari tadi pengantin perempuannya menangis terus."
Tamu undangan yang berdominan ibu ibu. Mereka saling menggibah mengomentari sikap Ryn yang bisa dibilang tidak pantas, karena berpelukan dengan pria lain di acara pernikahan nya.Namun Ryn menghiraukan nya, dan tetap memeluk jovian sembari mengungkapkan sesuatu dengan pelan-pelan namun terdengar jelas di telinga Andrian."Maafkan aku Sayang, jujur aku masih sayang sama kamu".Namun mendengar apa yang diucapkan oleh Ryn, tidak berhasil membuat jovian menjadi iba. "Maaf kan aku Ryn, semenjak pada hari ini aku tidak lagi mencintaimu. Cintai dia, sebagai suamimu. semoga kamu bahagia dengannya, lupakan lah aku Ryn, karena aku sudah bukan siapa siapa lagi untukmu." ucap Jovian kepada Ryn.
Ryn dikejutkan dengan sikap jovian yang berusaha mendorong tubuh Ryn untuk melepaskan pelukan tersebut dan dengan tega mengucapkan sesuatu kepada Ryn.
Seperti tersambar petir, Ryn mendengar nya, ia sangat - sangat sedih dan tidak dapat menerima ini semua. Pasalnya jovian tidak pernah me ngatakan dan memoerlakukan Ryn seperti itu, sebelumnya. Ryn berusaha kembali menggapai tubuh Jovian untuk memastikan bahwa semua yang jovian katakan itu tidak benar. Ryn yakin bahwa jovian masih sangat mencintainya.Ia ingin semua nya kembali normal seperti dulu lagi. Ia masih tidak rela kalau cinta nya harus kandas di tengah jalan.
Ryn terus menangis, air yang sedari tadi ia tahan terus mengalir deras. Tangan nya masih berusaha untuk menggapai kembali tubuh Jovian. Ryn berniat ingin memeluk Jovian kembali. Namun, badannya tiba - tiba saja terasa llemas, tubuhnya tidak berdaya dan penglihatan nya terlihat sangat gelap dan suara - suara yang semula bising. Tidak lagi dapat ia dengar.Terdengar bunyi "bruggg... " yang sangat kencang, sehingga membuat Andrian dan para Tamu undangan terkejut. Keadaan yang semula baik baik saja berubah menjadi runyam, tak karuan. Suasana yang aman dan damai kini menjadi berantakan tak terkendali.
Terlihat sekali wajah pucat Andrian yang panik karena melihat wanita yang menjadi isterinya itu pingsan di depan matanya.
Dengan sigap ia membopong tubuh Ryn menuju ke dalam kamar pengantin. Banyak sekali orang orang yang menyaksikan kejadian tersebut.
Ada yang melihatnya kasian karena peduli, ada juga yang hanya sekedar memvidiokan kejadian itu dan menyebarkan nya ke sosial media, sama seperti yang terjadi akhir akhir ini.
Vidio viral karena seorang pengantin wanita yang pingsan di saat acara pernikahan nya berlangsung. Karena tidak kuat menahan tangis melihat mantan kekasihnya datang menghadiri acara pernikahan nya bersama pria lain.
Khawatir dengan keadaan Ryn, Jovian pun mengikuti langkah Andrian dan terus menerus berkata dalam hatinya.
“ Bangun lah Ryn! Aku mohon bangun.Aku tidak mau kamu kenapa kenapa ”
Namun di selang ia sedang mengejar Andrian dan Ryn. Ayah Wisnu datang dan menghadang Jovian. Ia tidak rela jika pemuda itu lebih jauh menghancurkan acara pernikahan anak semata wayangnya.
“Pergilah kau dari sini!” Usir ayah Wisnu kepada Jovian.
“ Tapi om, saya ingin melihat keadaan.” Jovian tetap menerobos masuk meski telah dilarang oleh ayah nya Ryn.
Namun dengan tenaga yang penuh ayah Wisnu masih tetap kekeuh berdiri tegak menghadang Jovian. “Saya sudah peringatkan kamu untuk pergi dari sini. Jangan biarkan saya melakukan hal yang lebih dari ini!”
“Tapi om, saya mohon, izinkan saya untuk melihat keadaan Ryn sebentar saja!” Ucap Jovian memelas. yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya
Namun ayah Wisnu tidak lagi memberika kesempatan untuk nya. Ia merasa sangat marah karena merasa ini semua adalah ulah Jovian.
Wisnu masih terus mengusir Jovian yang masih terus berusaha untuk menerobos masuk. Tanpa jera Jovian terus melepaskan tangan Wisnu yang menghadang pintu.
karena ke egoisan berusaha Jovian akhirnya Wisnu melakukan hal yang akan membuat Jovian jera, yaitu memanggil satpam untuk mengusir nya.
Setelah atau pengaman itu datang dan langsung mengusir Jovian dengan kasar. Akhirnya Jovian pun pergi dari acara bersama dengan beberapa teman Ryn yang juga ikut menghadiri acara satpam.
Namun Ryn berusaha menahan keinginannya yang begitu kuat, untuk menyudahi acara akad yang sedang berlangsung, dan menahan kakinya yang hendak berlari ke arah jovian untuk kecuali memeluknya erat - erat.
“Mba, senyum dong!, Jangan cemberut terus” Pinta photografer pria itu kepada Ryn. “Nah gitu dong mba! Saya hitung ya, satu... Dua... Tiga!”
Akhirnya sang photografer itu pun mendapatkan hasil jepretan kamera yang sesuai dan bagus. Meskipun dalam nya menemui berbagai macam rintangan. Namun sang pemotret itu puas karena telah memberikan yang terbaik untuk pelanggannya.
Lengkungan senyuman terbentuk di wajah Andrian. Ia berusaha memastikan kepada Ayah Wisnu, agar pria itu percaya bahwa omonga nya bisa dipegang.
Tidak sedikit pun Andrian bergerak dan merubah posisi duduknya. Ia tetap selalu berada di samping Ryn, untuk menjaga dan menunggunya hingga sadar.
Genggaman tangannya pun selalu berada di tangan gadis yang ia cintai, menatap Ryn yang masih tidak tersadarkan diri.
Andrian mencoba mendekati wajahnya ke wajah Ryn berusaha untuk memandang Ryn lebih jelas. Namun belum sempat Andrian mendekat, tiba-tiba Ryn terbangun dan berteriak.
"Aaakkhhh!!! Abang mau ngapain ...?" Suaranya yang keras menggema di telinga Andrian, hingga membuat Andrian kaget.
"Sa- saya lagi ngeliatin kamu untuk memastikan apakah kamu pingsan beneran atau hanya pura - pura." Andrian berusaha Beralasan.
"Ah ... Abang bohong, abang mau melakukan sesuatu kepadaku yah??, ihhh dasarr cowok me**m!." Ryn menuduh Andrian, tangan nya menempel dibagian dada. Berusaha menutupi apa yang ia miliki.
"Dasar cewek, tidak percayaan kalau dibilangin. Aku beneran mau memastikan kamu beneran pingsan atau tidak. Ke ge- eran sekali kamu tuhh ." Tandas Andrian, berusaha dengan keras meyakinkan Ryn.
"Abang bohong kann..??” Tuduh nya secara terus menerus “Lagian buat apa aku berpura pura pingsan. Tidak ada untungnya buat aku, tau ga!." Tegas Ryn.
"Ya saya nggak tahu, untungnya buat kamu apa. Mungkin bisa jadi kamu hanya modus pingsan, karena kamu ingin digendong sama saya kaan. Yaa maklum sihh namanya pengantin baru, kamu mau manja manja an gitu yaa ke saya ya ckckck” Andrian menggoda nya
"Is dasar kepedean.... Jovian ke mana??" mata Ryn bergerak ke kanan dan ke kiri. Untuk mencari sosok Jovian.
Ia mengingat setiap kejadian sebelum dirinya pingsan. Dirinya terdiam memutar kembali setiap kata kata yang terlontar dari mulut Jovian dalam ingatan nya.
“huft..” Ryn menangis dengan sangat kencang, air mata nya terus mengalir di pipinya. “Jov, kamu tega sekali!” Gerutunya.
Andrian merasa tidak tega melihat Ryn menangis sejadi - jadinya. Tangannya menempel dan mengusap - usap punggung agar diri nya berhenti menangis.
Secara tidak sadar Ryn yang merasa lebih tenang karena mendapatkan perlakuan yang manis dari Andrian. Ia pun merespon Andrian dengan menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik pria yang kini menjadi suaminya.
“Yang sabar ya sayang, aku tahu ini berat untuk mu. Tapi kita harus bisa menerima ini semua!” Ucap Andrian yang masih mendekap hangat wanita nya. Tangan sebelah nya mengelus pelan rambut panjang milik Ryn.
“Ih.. lepasin aku!” Ryn mendorong tubuh Andrian setelah sadar bahwa diri nya sedang berada di dalam pelukan pria yang tidak biasa. “Abang bohong kan?. Abang pasti tahu dimana keberadaan Jovian” Singutnya.
" Jovian, saya tidak tahu Ryn. Kan saya menggendong kamu sampai sini. Jadi yaa saya tidak terlalu memikirkan keberadaan Jovian" Andrian pelan pelan menjelaskan kejadian nya kepada Ryn.
Mata Ryn melotot sesaat menatap kedua mata Andrian. "Mantan??. Siapa yang Abang sebut mantan. Apakah jovian??, Asal Abang tahu jovian itu masih kekasih aku. Stop berbicara seperti itu !. Asal abang tahu, jovian itu masih kekasihku, aku masih sangat mencintainya."
"Oke baik, kalau itu mau kamu saya akan diam. Lebih baik saya mandi, dari tadi saya menunggu kamu untuk sadar. Tapi kamu nya lama sekali sadarnya, sampai saya tidak bisa membersihkan tubuh saya sendiri". Andrian pun meninggalkan Ryn dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Namun seketika langkah nya terhenti, ketika mendengar gawainya tiba tiba bunyi. " apaan niih.." ucap Andrian setelah membuka layar handphone nya.
"Lihat ini! kejadian kamu yang pingsan tadi semua nya viral." Andrian menunjukan vidionya yang viral kepada Ryn. Namun Ryn hanya bisa diam tanpa sedikitpun kata terdengar. “Bikin malu!”
"kenapa?? Kenapa kamu hanya diam. tadi kamu menyuruh saya untuk diam. sekarang, malah kamu yang diam?." Ucap Andrian dengan nada yang agak tinggi.
"A-.. Abang.. Aku takut ayah marah melihat video ini."
"Sudah pasti dong, ayah pasti marah dengan kamu haha." ucap Andrian mengakhiri perbincangan mereka, sembari jalan meninggal kan Ryn. menuju ke dalam kamar mandi.
"A- .. Abang.. " Ryn berlari dari kasur mendekat kepada Andrian yang berniat ingin pergi ke kamar mandinya. Tangannya melingkarnya di tangan Andrian yang terlihat kekar.
"Ada apa lagi??, Oh.. Jangan jangan kamu Mau ikut mandi bareng saya.. Ya.. Ayo.. Apa mau saya gendong lagi untuk ke kamar mandi? " goda Andrian kepada Ryn. Tangan Andrian menarik tangan Ryn yang masih melingkar di tangannya.
"Iihhh ge- er banget sihh.. Orang aku mau tanya sesuatu ke abang juga.." Ia melepaskan tanganya.
“Iya jadi kamu mau apa?” Andrian mulai membuka kaos putih yang ia pakai. Dadanya yang bidang, dan perut yang yang terlihat seperti roti sobek terlihat jelas di mata Ryn.
“Akkhhh.. Abang!” Teriakkan Ryn memekik di telinga Andrian.
Andrian merasa senang karena telah menggoda Ryn. Ia melihat wanita nya itu menutup matanya dengan kedua tangan.
Melihat kelakuan Ryn yang terus berkumat Kamit menggerutu tak jelas, membuat Andrian semakin senang dan bangga.
Ia mendekat kepada Ryn dan mendorong tubuh Ryn agar terjatuh di kasur dan kembali rebahan. Lalu setelah terjatuh Andrian pun menimpah tubuh Ryn.
Ryn masih menutup mata dengan kedua tangannya agar tidak melihat tubuh Andrian. Dan wajah Andrain malah semakin mendekat dan hampir saja mencium bibir nya. Namun tiba - tiba mendengar suara.
“Sayang..!” Ucap ibu Ratih dan ayah Wisnu yang membuka pintu kamar mereka tanpa mengetuknya.
“Eh maaf!” Teriak ibu Ratih yang terkejut melihat Andrian dan Ryn bermesraan. Mereka mengira mereka sedang melakukan sesuatu yang memang sudah semestinya.
Ryn pun terkejut karena orang tuanya memergoki dirinya dalam keadaan yang tidak biasa. “Awas bang” Ryn mendorong tubuh Andrian sehingga terjatuh dari kasur mereka.
Ryn pun menjauh dari suaminya, dan berlari membuka pintu kamar. “Ibu!” teriaknya memanggil sang ibu. Namun ia tidak mendapati ibu dan ayahnya di depan kamar. Yang ia lihat hanya beberapa makanan yang ibu Ratih taruh didepan kamarnya.
“Ada apa Ryn?” Tanya Andrian yang duduk dikasur menunggu kedatangan Ryn. Karena penasaran Andrian pun menengok Ryn yang berada di balik pintu. “Ibu dan ayah kemana? Bukan kah tadi mereka kesini” Mata nya melirik kesana kemarin mencari keberadaan orang tua nya.
“Ada kemungkinan ibu dan ayah tadi pergi setelah melihat kita sedang berduaan.” Jawab Ryn. “Ini semua gara gara Abang, ayah dan ibu jadi enggan masuk ke kamar karena Abang yang kegatelan mendekati aku!” Singutnya.
Andrian terpaku karena melihat Ryn yang uring -uringan, Ryn kembali masuk ke kamarnya membawa makanan yang telah ibu Ratih siapkan.
“Pokok nya Abang gak boleh ngelakuin hal bodoh kaya tadi lagi!” Bentak Ryn menyeruak di telinga Andrian.
Namun Andrian tidak menggubrisnya sama sekali. Ia tetap berjalan dengan lenggang kangkung ke arah kamar mandi. “Lebih baik saya mandi, dari pada ngederin kamu ngoceh tidak jelas!”
“Abang tunggu, aku belum selesai ngomong sama Abang!” Rengek Ryn kepada Andrian. Mata nya terlihat merah, Tangan nya menarik kembali lengan Andrian kembali.
"Tolong aku, bantuin aku untuk bilang ke ayah. Supaya ia tidak marah kepadaku. Bang" Ryn merengek meminta tolong kepada Andrian.
"Hmm... Kamu mau saya tolongin??" Andrian menggoda Ryn, wajah nya terus mendekat kepada Ryn.
"Ihh abangg... Aku serius." Singut Ryn. “Abang tolong dong bantuin aku. Tolong ya bang.. ya.. ya.. ya..” Pintanya memelas.
"Yaa. Nanti abang bantuin kamu. Buat ngomong ke ayah, supaya kamu tidak kena marah ayah." Andrian pun memenuhi keinginan Ryn.
"Sipp makasih .." Ucap Ryn dengan manja.
"Oke" Andrian mencubit hidung Ryn, lalu pergi meninggalkan nya.
"Abang.. Aku mau tanya satu lagi kepada abang." Ryn kembali menghentikan langkah Andrian.
"Ada apa lagi.. Mau tanya apa Ryn sayangku.?" Andrian memanggil Ryn dengan sebutan sayang. Membuat Ryn merasa sangat risih mendengarnya.
“Lama lama Abang tidak akan jadi mandi karena kamu terus memanggil” Ujar Andrian kepada Ryn.
"Aku mau tanya sama abang, Sebenarnya Abang itu maunya apa sih? Kenapa Abang mau dijodohin sama orang tuaku?" Tanya Ryn dengan mengungkapkan rasa penasaran nya kepada Andrian.
"Kamu penasaran ya? Ahh saya tidak mau jawab. Buat apa saya jawab pertanyaan kamu." Singut Andrian yang tidak ingin menjawab pertanyaan isteri nya." ihh abang.. Aku tuh serius nanya ini. Kalau tidak mau jawab aku akan keluar dari kamar ini. Dan mencari tahunya sendiri " Ryn menggertak Andrian agar ia mau menjawab.
" Oke kalau kamu mau tau akan saya jawab. Tapi setelah saya men jawab pertanyaan kamu. Kamu harus berjanji, Kamu harus mencium saya ya..ckckck".
"Ihhhhh... Ga mauu.. Seeerem banget..." Ryn bergidik memikirkan jika dia benar benar mencium Andrian.
" haha serammm.. Kamu kira saya hantu?”
" iyaaa abang itu memang kaya hantu... ! Hantu tua..!! Hantuu tuaa..!! " umpat Ryn. Sambil menjulurkan lidahnya. Mengejek Andrian dan kembali menyuruh Andrian untuk menjawab pertanyaan nya.
"Ayoolahh bang.. Cepat jawab pertanyaan ku. Ceritakan, mengapa abang mau di jodoh kan oleh ayah dan ibu.? " Ryn terus terusan membujuk Andrian agar ia mau menceritakan yang sebenarnya.
" oke, saya akan ceritakan semua nya. Tapi Yang pertama, yang harus kamu tahu dulu, adalah. yang tadi kamu bilang orang tua kamu.. Itu orang tua saya juga, mereka sudah seperti orang tua kandung buat saya, karena merekalah yang sudah menyelamatkan saya dari tangan ibu yang mempunyai niat jahat. ingin mengakhiri nyawa anaknya sendiri, ibu kandung saya yang sebenarnya tidak ingin memberikan saya kesempatan kepada saya untuk melihat dunia." Cerita Andrian terhenti sejenak. Ia melangkah mendekati Ryn yang masih rebahan diatas kasur nya.
" silahkan mba.." pelayan itu menyerahkan pricelistnya ke Ryn. Ryn dan Andrian mulai melihat Satu persatu menu yang ada di pricelistnya. Seketika mereka hening sejenak, sampai Ryn tiba tiba membuka mulutnya " mba, saya mau pesan.." Selanjutnya.. *** " Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn. " baik pak" ucap pelayan itu. Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya. "Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan
*** 'Pagi ini, adalah hari pertamaku berada di rumah ini, aku mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kurasa ini tidak begitu sulit untuk aku bisa beradaptasi dengan keadaan di sini. Dan kehidupanku terjamin karena abang telah memenuhi segala kebutuhanku dengan fasilitas-fasilitas yang semuanya serba ada' gumam Ryn ketika terbangun dari tidurnya di pagi hari. Sambil memandang seisi rumah yang baru aja dia tempati. Ryn memulai aktivitasnya Dengan melakukan semua perkerjaan rumah, Dari mulai menyapu lantai, mengepelnya, membersihkan area dapur, masak dan lain sebagainya. Ia lakukan satu persatu dengan baik. Ia menyadari bahwa tidak mudah untuk mengerjakan pekerjaan rumah, layaknya ibu rumah tangga. Baru kali ini ia mengerjakan semua nya sendirian Karena dahulu yang ia tahu hanya kuliah, hangout, shopping, healing dan lain sebagainya. Dahulu ia adalah mahasiswi yang hobi nya main dan jalan bersama teman - teman nya. Tidak pernah sekalipun ia mengerjakan pekerjaan rumah sendirian
Hingga akhirnya, Ryn berusaha membuka hatinya untuk Andrian suaminya sendiri. Perlahan Ia belajar untuk mencintai Andrian. Selanjutnya... Hari ini, keadaan Ryn sudah mulai membaik. Hanya saja ia perlu menjalani kembali, tes swab antigen sesuai aturan yang harus dijalankan. Agar mengetahui apakah virus yang ada ditubuhnya masih ada atau tidak. "Sayang. Kamu sudah siap?." Tanya Andrian. Hari ini dia lah yang akan menemani Ryn untuk periksa. Sekaligus dirinya pun ikut di tes. Untuk mengetahui apakah Andrian pun ikut tertular atau tidak. "Sudahh abangg... " Ryn berjalan dengan pelan ketika hendak menuju ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan rumah. Kakinya bergetar saat hendak menaiki mobil karena dirinya sangat gugup saat itu. "Sudah siapp neng?" Tanya Andrian, tangan nya sudah berada di alat kendali mobil. "Siapp bang..." Ryn terdengar antusias menjawab pertanyaan suaminya. Kali ini ada yang berbeda dari sikap Ryn dari biasanya, perlakuanya kepada Andrian jauh lebih baik d
pagi ini, Ryn dan Andrian melakukan aktifitas seperti biasanya, kekhawatiran - kekhatiran mereka akan kejadian yang lalu tentang covid - 19 kini telah sirna, mereka mampu melewati semuanya bersama -sama. Hingga mendapatkan pelajaran baru untuk diri Ryn. Yaitu ia harus lebih bisa menghargai suami yang telah menikahinya itu. Dan akhirnya Ryn pun memulai kehidupan barunya dengan belajar untuk menjadi istri yang baik untuk Andrian, dan belajar mencintainya. meskipun terbilang terlambat, namun Ryn tetap ingin melakukan itu. Karena ia telah berjanji pada dirinya sendiri. Meskipun ada satu hal yang masih belum bisa ia lakukan sampai saat ini, menuntaskan tugas seorang istri seutuhnya, yaitu memberikan hak kepada sang suami. Ryn terlihat sibuk dengan sejumlah pekerjaan nya yang ada di dapur, ia memasak makanan khusus untuk Andrian. Meskipun Ryn tidak seberapa mengerti apa yang disukai oleh Andrian. Namun makanan yang ia buat adalah makanan yang dibuat dengan rasa cinta
Malam ini Ryn menyiapkan makanan untuk dinner berdua dengan Andrian. Dinner romantis di pinggir kolam. " abang.. Ikut aku yuk.." ajak Ryn. " kemana sayang?" " udahh abang ikut aku aja dulu.. Aku mau kasih sesuatu buat abang, Tapi mata abang harus ditutup dulu pakai ini." Ryn menunjukkan sebuah tali kepada Andrian. Ryn menutup mata Andrian dengan sebuah ikatan seperti tali, lalu menarik tangan Andrian hingga ke tempat dinner yang sudah ia siapkan. "ayuu bang," ucap Ryn. " heeiii.. Abang mau dibawa kemana ini?. Sampai ditutup matanya gini sayang.." Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. " ga apa, abang tidak usah khawatir, abang akan baik - baik saja. Cukup abang ikutin arahan aku saja ya." Ryn membimbing langkah Andrian sampai ke ruang belakang atau lokasi kolam berenang. ' abang pasti bahagia melihat ini' gumam Ryn dalam hati, ia sedang memikirkan reaksi Andrian saat pertama kali melihat kejutan ini. sesampainya mereka dikolam, Ryn
*POV RYN Hari ini, aku berniat ingin memberikan hadiah. berupa makanan yang abang Andrian suka. Ku buka handphone yang sedari tadi ada digenggaman untuk mencari-cari informasi tentang makanan yang enak. Aku berniat akan membuatkan makanan kesukaan Abang Andrian, namun aku belum mengetahui apa makanan kesukaannya. hingga pada akhirnya aku teringat pada ibu. Pasti ibu mengetahui tentang makanan kesukaan abang. Kucari kontak bernama ibu, yang ada di layar handphoneku. Aku merasa memang sudah lama sekali tidak mengobrol dengan ibu. Semenjak meminta obat untuk Abang Andri yang sakit, Rasanya aku tidak bisa melakukan hal lain, selain berada didekatnya. "Tuuutt..." Suara dering hp terdengar. Setelah beberapa kali berdering akhirnya ibu mengangkat telpon dariku. "Halo.. ibu apa kabar?". Ku mulai pembicaraan ini dengan menanyakan kabar ibu. "Baik nak, bagaimana dengan kamu Dan Andrian?, apakah dia sudah membaik?". Ibu balik menanyakan kabar kami. "Alhamdulillah baik bu, ayah baik bu?. Ak
" tapi bang, aku merasa sangat bersalah kepada abang” Ryn merasa bersalah dan berniat akan menggantikan kesalahnya untuk memberikan Andrian sebuah hadiah “untuk menebus kesalahanku, apakah abang mau kalau aku saja yang mngurut pinggang abang? bagaimana?" Ucap Ryn.Tanpa pikir panjang lagi Andrian pun menerima tawaran Ryn. " Good idea Ryn, abang terima tawaran kamu dengan senang hati". Dengan segera Andrian beranjak naik keatas kasur dan rebahan dengan posisi tengkurap, ia telah siap menerima pijatan demi pijatan dari tangan wanita nya itu. "Abang sudah siap sayang?” Tanya Ryn, dan Andrian pun menganggukkan kepalanya. “Mari kia mula!” Ryn pun ikut naik ke atas kasur, dengan membawa sebotol minyak urut digenggamannya. "Abang tahan ya kalau sakit! " "Siap sayang, abang pasti tahan. tahan lama untuk kamu sayang.." andrian menggoda Ryn."Ihh abang" Perlahan Ryn membalurkan minyak urut keseluruh bagian punggung Andrian. dengan pelan ia menaburnya dan diusap sampai merata keseluruh tubuh.
Ibu Ratih pun menyuruh mereka untuk beristirahat ke kamarnya. " yasudah sana, kalian istirahat juga. Buat anak lagi yaah malam ini hihi"selanjutnya...***mereka saling bertatap muka. mendengar perkataan ibu Ratih membuat Andrian dan Ryn tidak mampu berkata - kata."hmm.. yasudah bu, kami masuk dulu yaa." " iyaa sayangg." sesampainya Ryn dan Andrian didalam kamar. seketika Suasana jadi hening dan sunyi tanpa ada perbincangan, mereka masih memikirkan tentang perkataan ibu Ratih yang meminta mereka untuk membuat kan seorang cucu untuk nya.setelah satu menit kemudian Andrian menyeletuk dan akhirnya mereka pun saling bersahutan. " Bagaimana saya bisa membuat anak. kalau saya saja belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan Ryn. "." iyaa bang, gimana ya, ibu dan juga ayah selalu meminta cucu dari kita berdua. sedangkan kita aja belum pernah melakukan nya."" apaakaahhh seharusnya abang meniduri wanita lain saja yaaa??" " ihhhhh abaannngg..." Ryn mendumel, tangannya bergerak me
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele