Ibu Ratih pun menyuruh mereka untuk beristirahat ke kamarnya. " yasudah sana, kalian istirahat juga. Buat anak lagi yaah malam ini hihi"selanjutnya...***mereka saling bertatap muka. mendengar perkataan ibu Ratih membuat Andrian dan Ryn tidak mampu berkata - kata."hmm.. yasudah bu, kami masuk dulu yaa." " iyaa sayangg." sesampainya Ryn dan Andrian didalam kamar. seketika Suasana jadi hening dan sunyi tanpa ada perbincangan, mereka masih memikirkan tentang perkataan ibu Ratih yang meminta mereka untuk membuat kan seorang cucu untuk nya.setelah satu menit kemudian Andrian menyeletuk dan akhirnya mereka pun saling bersahutan. " Bagaimana saya bisa membuat anak. kalau saya saja belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan Ryn. "." iyaa bang, gimana ya, ibu dan juga ayah selalu meminta cucu dari kita berdua. sedangkan kita aja belum pernah melakukan nya."" apaakaahhh seharusnya abang meniduri wanita lain saja yaaa??" " ihhhhh abaannngg..." Ryn mendumel, tangannya bergerak me
*** Sesampainya di tempat acara. Mereka berjalan saling bergandengan, menuju ballroom. Layaknya sepasang pengantin di acara tersebut, mereka malah menjadi pusat perhatian dan menjadi buah bibir bagi para tamu undangan. Terutama dikalangan pria, penampilan Ryn membuat mereka sampai tidak berkedip, memandangi kencantikan Ryn. "Cantik" Suara itu sontak terdengar dari mulut para lelaki. Membuat hati Andrian menjadi panas mendengarnya, ia tidak rela jika ada yang memuji kecantikan Ryn selain dia. "heeii.. heii Andrian. sini dong". Teriakan dari arah teman-teman Andrian menggelegar, memanggil namanya, dan kemudian menghentikan langkah mereka. Masih dengan tangan yang tergandeng, Andrian menarik tangan Ryn untuk mendekat menuju arah panggilan tersebut. "Haii...." Andrian menyapa teman temannya. "kalian dari tadi ada disini?, oyaahh.. kenalin nihh istri gue, namanya Ryn" Andrian berusaha mengenalkan istrinya ke hadapan para teman nya. "Muda dan cantik banget istri kamu rian. Waahh kamu sa
"haiii.. Andrian.?" terdengar suara wanita yang berusaha mendekatinya. "masih inget gue kan? gue Maria, gadis yang sempat pacari di malam pensi dua belas tahun silam. Jangan bilang kalau lu ga inget." Aktivitas Andrian terhenti, ketika Maria menghampiri dan membuka kembali lembaran lembaran masa lalu yang ia coba lupakan. Matanya terbelalak mengarah ke wanita tersebut, pikirannya tenggelam dalam ingatan dua belas tahun yang lalu. POV Andrian Aku mengingat kejadian dua belas tahun yang lalu, Maria adalah wanita yang pernah menjadi kekasihku saat itu. Saat ketika malam pensi diselenggarakan. dimana, itu adalah malam terakhir masa SMA yang tidak mungkin dilupakan. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Aku berusaha menurutkan nafsuku dengan mencoba meremas dua gundukan kenyal yang ada pada dirinya. Hingga pa
POV Andrian langsung kubopong tubuh lena yang mungil. ke dalam kamar yang selalu ditiduri oleh Turi. kubisiki tepat di telinganya dengan nada yang sensual. "tenang Lena sayang, aku akan membantumu mengakhiri penderitaan mu itu". Selanjutnya.. ***"ka, apa yang sedang kamu lakukan kepadaku ugghhhh...?". Setelah berada didalam kamar, aku langsung menjatuhkan tubuh lena keatas kasur yang ukuran nya hanya muat untuk satu orang, memanglah terdengar sempit untuk melakukan permainan semacam ini. Namun karena tubuh lena yang mungil dan ditambah badanku yang tidak terlalu besar, kami enjoy saja menikmati semua ini. Setelah tubuhnya terbaring diatas kasur, sejenak aku meloroti pandanganku keobjek tubuhnya dari ujung kaki hingga ke ujung rambutnya, namun pandangan ku terhenti ketika aku melihat ke dua gunung kembar yang telihat sangat montok, Aku tahu usia Lena masih belasan tahun, tapi tidak kusangka Lena memiliki gundukan yang sangat besar, yang tidak sesuai dengan kebanyakan wanita seusia
#kembali ke acara pernikahan.. POV Author Ryn menepuk pelan pundak Andrian, sembari memanggilnya. "Bang,.. abang mikirin apa sihh?", kok dari tadi dipanggilin ga nyaut-nyaut. "hmm.. engga ko Ryn, abang abang ga mikirin apa - apa". Andrian melempar pandangannya kearah Maria, mantan kekasihnya itu. Dan menjawab pertanyaannya. "tentu saja saya masih ingat, dong." setelah ia menjawab pertanyaan Maria. Lalu ia pun berpamitan dan berlalu pergi meninggalkan Maria, dengan menggandeng tangan wanita disampingnya. "ayo sayang. Kita kembali kemeja". Seru Andrian. Mereka pun melangkah menuju meja, yang jaraknya jauh dari tempat teman-temannya berada. Mereka menikmati hidangan yang sudah ada diatas piring, sambil berbincang-bincang. Mata Andrian terus menatap wajah Ryn penuh gairah, dan tidak mampu berkedip sekalipun.. " Ryn.."" iya bang.."" apakah kamu sengaja bersolek seperti ini?." " sengaja mak.. maksud nya?" tanya Ryn. ia berpura - pura polos, dan menanyakan apa yang dimaksud oleh An
"Akkkhhhh....mhhmmm.. Tunggu bangg..." teriakan Ryn menghentikan pertarungan yang sedang berjalan. Membuat Andrian sedikit kebingungan. Apakah Ryn akan menolaknya kembali?, seperti hari dimana Andrian jatuh sakit. Ataukah ada hal penting yang ingin Ryn sampaikan kepadanya.? #Selanjutnya.. ***" Ada apa Ryn?.." perlahan Andrian menghentikan permainannya, dengan mata yang terlihat masih sayu ia menatap kearah Ryn. " Abang, aku ingat sekarang... Aku ingat semuanya bang,.. Aku ingat kalau dulu aku dan abang pernah memiliki perasaan. kita pernah saling cinta, benar kan bang?..." Air mata Ryn mengalir saat mengungkapkan semuanya. Apa yang ia rasakan saat ini membuat dia terharu, karena selama ini dia sudah berusaha untuk mengingat, Tetapi ingatan nya tidak kunjung pulih, namun ketika ia mencium bibir Andrian ia mengingat semuanya. " bahkan kita pernah berciuman. Benar kan abang.? jawab!." Kejadian dua belas tahun yang lalu kini terlintas jelas didalam memori ingatan Ryn. Ingatan Ryn kini
Sore ini Andrian dan Ryn, mengantarkan kepulangan ayah dan ibunya kerumah mereka. disepanjang jalan menuju rumah ayah dan ibu, Andrian dan Ryn senyum senyum bahagia mengingat kejadian semalam. " sayang.." Andrian menggenggam tangan Ryn sepanjang perjalanan. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya.sesampainya mereka dirumah ayah dan ibu. Ryn dan Andrian langsung tancap gas untuk kemabali kerumah mereka. " daahh ibu daah ayaahh" Ryn berpamitan kepada ayah dan ibunya. mobil mereka berjalan menuju kembali ke rumah.di perjalanan menuju rumah Ryn dan Andrian saling bercengkrama. suasana hangat dan harmonis terjalin di mobil mereka. " bang.. kalau nanti kita punya anak, abang pengennya punya cewek atau cowok.?" tanya Ryn." kalau abang sih maunya cowok, supaya nanti ketika besar ia bisa menjaga adik adiknya. Tapi apapun nantinya mau cewek atau cowok abang akan tetap bersyukur" ucap Andrian. Andrian terus menggenggam ta
Sudah satu bulan penuh Eyang muda Berada di ruangan isolasi. Gejala yang ia rasakan kini semakin berkurang dirinya pun kini semakin membaik. Namun virus yang bersarang di tubuh eyang muda masih belum lepas, karena ketika di tes swab antigen masih menunjukkan hasil yang positif covid - 19.perawat yang menanganinya selalu meng- update tentang keadaan Eyang muda kepada Ryn dan Andrian, dari keadaanya hingga nafsu makan eyang muda, selalu diperhatikan dan di kabarkan melalui gawai milik Andrian.Semula Ryn, Andrian, ibu Ratih, ayah Wisnu, bibi Hilma, dan juga paman Tomy, mengira bahwa eyang muda akan segera pulang dan kembali bersama mereka, namun takdir berkata lain. Pada akhirnya eyang muda menghebuskan nafas terakhirnya. Dihari ke 14, disaat ia berada di rumah Sakit. Kepergiannya menyisakan luka yang mendalam di hati Ryn dan seluruh keluarga keluarga.Kesedihan Mereka bertambah karena mengetahui bahwa eyang muda akan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan covid 19. Sehingga merek
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele