Sudah satu bulan penuh Eyang muda Berada di ruangan isolasi. Gejala yang ia rasakan kini semakin berkurang dirinya pun kini semakin membaik. Namun virus yang bersarang di tubuh eyang muda masih belum lepas, karena ketika di tes swab antigen masih menunjukkan hasil yang positif covid - 19.perawat yang menanganinya selalu meng- update tentang keadaan Eyang muda kepada Ryn dan Andrian, dari keadaanya hingga nafsu makan eyang muda, selalu diperhatikan dan di kabarkan melalui gawai milik Andrian.Semula Ryn, Andrian, ibu Ratih, ayah Wisnu, bibi Hilma, dan juga paman Tomy, mengira bahwa eyang muda akan segera pulang dan kembali bersama mereka, namun takdir berkata lain. Pada akhirnya eyang muda menghebuskan nafas terakhirnya. Dihari ke 14, disaat ia berada di rumah Sakit. Kepergiannya menyisakan luka yang mendalam di hati Ryn dan seluruh keluarga keluarga.Kesedihan Mereka bertambah karena mengetahui bahwa eyang muda akan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan covid 19. Sehingga merek
" Bagaimana keadaan Andrian nak, apakah dia sudah bisa tenang?." Pertanyaan menyerang secara bergantian dari bibi Hilma, yang sudah sangat lama menantikan kabar Andrian. " Abang.. huftt abang sedang mandi, namun dia sudah baik baik saja, dirinya sudah jauh lebih baik. jadi kalian tidak usah khawatir." Ryn menjawab pertanyaan bibi Hilma sembari menghela napasnya yang sedikit sesak, bayang bayang akan kejadian semalam selalu menghantuinya. " assalamualaikum.." suara ibu dan ayah juga Paman Tomy mereka kembali kerumah setelah pergi dari pasar." sayang.. kamu tidak apa apa? ." Tanya ibu Ratih yang melihat raut wajah Ryn seperti orang yang habis menangis." aku tidak apa apa ibu." jawab Ryn menutupi kesedihan nya." bagaimana dengan Andrian? Apa yang sebenarnya terjadi pada Andrian, mengapa semalam ia bisa semarah itu?." Tanya ayah Wisnu, mereka terus mencecar Ryn dengan pertanyaan pertanyaan. Lalu Ryn pun menyodorkan surat yang ia ambil secara diam diam tanpa sepengetahuan Andrian. " I
Dipagi hari, sang surya mulai menampakkan diri, Sinarnya menyebar keseluruh bumi. Termasuk rumah yang berada di desa Sedangsari, rumah bibi Hilma. Sinar mentari pagi mampu menembus sela sela jendela yang tertutup oleh tirai di kamar mereka. Semilir angin hangat seolah mengajak Ryn untuk bangun dari tidurnya. Ia bahagia karena telah berhasil menemukan alamat rumah Ibu Saswi. Dan berhasil mempersatukan kembali hubungan yang sempat memanas di antara Andrian dengan ibu kandungnya. Ia melihat senyum kebahagiaan yang terpancar dari wajah Andrian. Namun semua itu tidaklah nyata. Ia perlahan membuka matanya dan terbangun dari tidurnya. Ia bertanya didalam hati 'apakah aku hanya bermimpi?' sembari menghela nafas panjang seakan merasa kecewa karena itu tidak semua tidaklah nyata. Lalu Ryn melangkahkan kaki menuju jendela. Ia Menikmati hangatnya suasana pagi di dalam desa. Matanya terpanah ketika disuguhkan pemandangan di areal persawahan yang luasnya sekitar 636
Sesampainya didalam mobil ki***g hitam milik paman Tomy. Wajah Ryn lansung mendekat kearah Andrian dan lebih dulu menyambarnya. Bibirnya dengan lugas melumat bibir Andrian yang tadi sudah basah karena ciumannya di bangku taman. Beruntungnya kaca mobil Milik Paman Tomy tidak tembus pandang, jadi mereka aman. Tidak akan ada yang bisa melihat aktifitas mereka dari luar. " hmm bang..." Ryn berdesah pelan. Ia merasa kesulitan karena terhalang pembatas ditengah - tengah antara kursi pengemudi dan kursi penumpang disampingnya. Namun itu tidak menghalangi gairahnya kepada suaminya yang sudah membara. " Bangg... Mmmphhhh aku ingin lebih dari ini bang..akkhh.." Tangan Ryn berusaha menurunkan resleting celana dan kini benda lonjong dan besar itu tampak ketara di balik CD Andrian. Mata Ryn yang terpanah melihat benda itu yang sudah tampak mengacung. Ia melirik ke arah Andrian memberikan kode bertanda meminta izin. Untuk memainkan benda berharga milik suaminya itu. Mata A
Setelah semalaman penuh mereka bertarung sampai pagi. Andrian dan Ryn mengakhiri pertarungan nya dengan mencium kening Ryn penuh kasih sayang. tangannya melingkar di tubuh Ryn, mendekap hangat Ryn dari belakang. *** "Kriingg kriingg kringgg" Ponsel Ryn berdering. Membuatnya terbangun dari tidur, Matanya melirik ke arah jarum jam Yang tertempel didinding. Dan tanganya meraih ponsel yang ada diatas nakas. Ia melihat nama seseorang di layar ponselnya. Ia terkejut mengetahui bahwa Jovian yang memanggilnya. Seketika matanya melirik ke arah Andrian. Ia takut suara deringnya yang keras bisa membangun kan Andrian yang masih tertidur pulas. Andrian terlihat sangat kelelahan setelah semalaman habis memuaskan bidadari hatinya itu. Ryn berusaha melepaskan tangan Andrian yang melingkar ditubuhnya dan turun dari kasur. ia mengenakan satu persatu pakaian yang bececeran dilantai ke tubuhnya yang telanjang bulat. Dan bergegas berlari ke arah kamar mandi.
Sesampainya di alamat yang tertera. Jovian menepikan mobilnya dan mereka melihat seorang ibu dari arah kejauhan. Ia sedang merapihkan kemeja yang dipakai seorang pria. Yang kemungkinan itu adalah suaminya.' jadi betul dengan apa yang dikatakan oleh bibi Hilma. Ibu nya abang sudah memiliki suami lagi. Lantas jikalau ibunya sudah menikah kembali. Ayahnya abang kemana? Dan mengapa mereka berpisah. Apakah suaminya yang baru menjadi alasan kuat mengapa ia tega ingin membuang darah dagingnya sendiri.? ' Pikiran Ryn berkemelut, dahinya mengeryit." Kamu kenapa Ryn? Apakah Ada yang sedang kamu pikirkan?." tanya Jovian, yang bingung melihat raut wajah Ryn, terlihat seperti memikirkan sesuatu." Tidak apa jov, aku hanya bahagia sudah bisa menemukan ibunya abang Andrian." Ryn berbohong menutupi cerita sebenarnya yang terjadi diantara suami dan ibu mertuanya itu." Kamu mau turun Menemukan ibu itu?."" Hmm tunggu sebentar yaa jov. Kita tunggu sampai pri
[FLASHBACK OFF ] "Anak tiri, jadi apakah benar ibu hanyalah anak tiri?." ceritanya terhenti, Ryn pun mulai mempertanyakan hal hal yang menurut nya tidak masuk akal. Atau terkesan mengada - ngada. Ibu Saswi menarik nafas panjang, dan menjawab semua pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh Ryn. " iya. Dahulu, waktu umur sayap genap sepuluh tahun. Ibu kandung saya menyerahkan saya kepada ayah dan ibu tiri saya, yaitu eyang buyut dan eyang muda. Dia adalah eyangmu." Ryn terkejut dengan apa yang ibu Saswi katakan. " Jadi, ibu bukan anak kandungnya eyang muda.?" Ryn kembali bertanya kepada ibu Saswi. " Iyaa.. Yang tadi didepan kamu bilang, mengapa ada seorang anak yang sangat tidak peduli kepada ibu kandungnya sendiri. sampai tidak mengetahui tentang kematiannya. Yang kamu maksud itu saya kan." " Asal kamu tahu Ryn, bukan saya yang tidak mempedulikan soal eyang muda. Tapi mereka yang tidak menyukai keberadaan saya ditengah tengah mereka. Mereka tidak terima, sebab ibuku adala
Selang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..*** Disisi lain, di ruang tengah rumah bibi Hilma. Andrian dan para pelayat sedang menyiapkan alat kendaraan yang akan membawa Wisnu ke tempat peristirahatan terakhirnya. " ayaahhh" tiba tiba suasana yang awal nya hening dan sedang sibuk masing - masing. seketika keheningan nya pecah karena terdengar suara ibu Ratih yang berteriak memanggil suaminya. Ibu Ratih berlari dan meleraikan kerumunan. Ia memeluk sebuah peti, yang di dalamnya ada jenazah Wisnu. Ia terus memeluk peti itu dan melarang pelayat untuk membawanya ke dalam mobil. " mau dibawa kemana suami saya ?? hah.. jangan jangan ada yang menyentuh suami saya.. pergi kalian sana.. pergi.. hikss hikss hiks.."" ibu jangan bu, " Andrian memeluk ibu Ratih dari belakang
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele