Dipagi hari, sang surya mulai menampakkan diri, Sinarnya menyebar keseluruh bumi. Termasuk rumah yang berada di desa Sedangsari, rumah bibi Hilma. Sinar mentari pagi mampu menembus sela sela jendela yang tertutup oleh tirai di kamar mereka. Semilir angin hangat seolah mengajak Ryn untuk bangun dari tidurnya.
Ia bahagia karena telah berhasil menemukan alamat rumah Ibu Saswi. Dan berhasil mempersatukan kembali hubungan yang sempat memanas di antara Andrian dengan ibu kandungnya. Ia melihat senyum kebahagiaan yang terpancar dari wajah Andrian.
Namun semua itu tidaklah nyata. Ia perlahan membuka matanya dan terbangun dari tidurnya. Ia bertanya didalam hati 'apakah aku hanya bermimpi?' sembari menghela nafas panjang seakan merasa kecewa karena itu tidak semua tidaklah nyata.
Lalu Ryn melangkahkan kaki menuju jendela. Ia Menikmati hangatnya suasana pagi di dalam desa. Matanya terpanah ketika disuguhkan pemandangan di areal persawahan yang luasnya sekitar 636
haloo guys maaf yaa baru upload lagi.. Tolong dukung novel aku yaa dengan komenan terbalik dari kamu Stay healt atas love 💕 Kahlisa aizaa
Sesampainya didalam mobil ki***g hitam milik paman Tomy. Wajah Ryn lansung mendekat kearah Andrian dan lebih dulu menyambarnya. Bibirnya dengan lugas melumat bibir Andrian yang tadi sudah basah karena ciumannya di bangku taman. Beruntungnya kaca mobil Milik Paman Tomy tidak tembus pandang, jadi mereka aman. Tidak akan ada yang bisa melihat aktifitas mereka dari luar. " hmm bang..." Ryn berdesah pelan. Ia merasa kesulitan karena terhalang pembatas ditengah - tengah antara kursi pengemudi dan kursi penumpang disampingnya. Namun itu tidak menghalangi gairahnya kepada suaminya yang sudah membara. " Bangg... Mmmphhhh aku ingin lebih dari ini bang..akkhh.." Tangan Ryn berusaha menurunkan resleting celana dan kini benda lonjong dan besar itu tampak ketara di balik CD Andrian. Mata Ryn yang terpanah melihat benda itu yang sudah tampak mengacung. Ia melirik ke arah Andrian memberikan kode bertanda meminta izin. Untuk memainkan benda berharga milik suaminya itu. Mata A
Setelah semalaman penuh mereka bertarung sampai pagi. Andrian dan Ryn mengakhiri pertarungan nya dengan mencium kening Ryn penuh kasih sayang. tangannya melingkar di tubuh Ryn, mendekap hangat Ryn dari belakang. *** "Kriingg kriingg kringgg" Ponsel Ryn berdering. Membuatnya terbangun dari tidur, Matanya melirik ke arah jarum jam Yang tertempel didinding. Dan tanganya meraih ponsel yang ada diatas nakas. Ia melihat nama seseorang di layar ponselnya. Ia terkejut mengetahui bahwa Jovian yang memanggilnya. Seketika matanya melirik ke arah Andrian. Ia takut suara deringnya yang keras bisa membangun kan Andrian yang masih tertidur pulas. Andrian terlihat sangat kelelahan setelah semalaman habis memuaskan bidadari hatinya itu. Ryn berusaha melepaskan tangan Andrian yang melingkar ditubuhnya dan turun dari kasur. ia mengenakan satu persatu pakaian yang bececeran dilantai ke tubuhnya yang telanjang bulat. Dan bergegas berlari ke arah kamar mandi.
Sesampainya di alamat yang tertera. Jovian menepikan mobilnya dan mereka melihat seorang ibu dari arah kejauhan. Ia sedang merapihkan kemeja yang dipakai seorang pria. Yang kemungkinan itu adalah suaminya.' jadi betul dengan apa yang dikatakan oleh bibi Hilma. Ibu nya abang sudah memiliki suami lagi. Lantas jikalau ibunya sudah menikah kembali. Ayahnya abang kemana? Dan mengapa mereka berpisah. Apakah suaminya yang baru menjadi alasan kuat mengapa ia tega ingin membuang darah dagingnya sendiri.? ' Pikiran Ryn berkemelut, dahinya mengeryit." Kamu kenapa Ryn? Apakah Ada yang sedang kamu pikirkan?." tanya Jovian, yang bingung melihat raut wajah Ryn, terlihat seperti memikirkan sesuatu." Tidak apa jov, aku hanya bahagia sudah bisa menemukan ibunya abang Andrian." Ryn berbohong menutupi cerita sebenarnya yang terjadi diantara suami dan ibu mertuanya itu." Kamu mau turun Menemukan ibu itu?."" Hmm tunggu sebentar yaa jov. Kita tunggu sampai pri
[FLASHBACK OFF ] "Anak tiri, jadi apakah benar ibu hanyalah anak tiri?." ceritanya terhenti, Ryn pun mulai mempertanyakan hal hal yang menurut nya tidak masuk akal. Atau terkesan mengada - ngada. Ibu Saswi menarik nafas panjang, dan menjawab semua pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh Ryn. " iya. Dahulu, waktu umur sayap genap sepuluh tahun. Ibu kandung saya menyerahkan saya kepada ayah dan ibu tiri saya, yaitu eyang buyut dan eyang muda. Dia adalah eyangmu." Ryn terkejut dengan apa yang ibu Saswi katakan. " Jadi, ibu bukan anak kandungnya eyang muda.?" Ryn kembali bertanya kepada ibu Saswi. " Iyaa.. Yang tadi didepan kamu bilang, mengapa ada seorang anak yang sangat tidak peduli kepada ibu kandungnya sendiri. sampai tidak mengetahui tentang kematiannya. Yang kamu maksud itu saya kan." " Asal kamu tahu Ryn, bukan saya yang tidak mempedulikan soal eyang muda. Tapi mereka yang tidak menyukai keberadaan saya ditengah tengah mereka. Mereka tidak terima, sebab ibuku adala
Selang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..*** Disisi lain, di ruang tengah rumah bibi Hilma. Andrian dan para pelayat sedang menyiapkan alat kendaraan yang akan membawa Wisnu ke tempat peristirahatan terakhirnya. " ayaahhh" tiba tiba suasana yang awal nya hening dan sedang sibuk masing - masing. seketika keheningan nya pecah karena terdengar suara ibu Ratih yang berteriak memanggil suaminya. Ibu Ratih berlari dan meleraikan kerumunan. Ia memeluk sebuah peti, yang di dalamnya ada jenazah Wisnu. Ia terus memeluk peti itu dan melarang pelayat untuk membawanya ke dalam mobil. " mau dibawa kemana suami saya ?? hah.. jangan jangan ada yang menyentuh suami saya.. pergi kalian sana.. pergi.. hikss hikss hiks.."" ibu jangan bu, " Andrian memeluk ibu Ratih dari belakang
" nakk,, datanglah kemari, ayah ingin menunjukan sesuatu kepadamu. Sini nak, ayoo ikutlah dengan ayah" Suara ayah Wisnu terdengar dari alam bawah sadar Ryn yang masih tertidur pulas, Mendengar permintaan tersebut, Ryn pun mengikuti langkah ayah nya yang menuntunnya ke suatu tempat, tempat itu sangatlah gelap seperti sebuah pemakaman. iya melihat langkah ayahnya terhenti ke satu lubang yang terbuka. " ini untuk kamu, dan kamu ikuti pria itu " dalam mimpi nya, Ayah Wisnu memberika sesuatu ke tangan Ryn, dan menunjuk ke arah seorang laki laki. laki - laki yang mengenakan topi yang menutupi wajah nya itu sedang mengumpat di balik sebuah pohon. " laki laki itu siapa yah?" Ryn menanyakan siapakah sosok laki laki tersebut kepada ayah nya. Namun secara mengejutkan, ayah nya melompat ke dalam lubang tersebut, dan lubang itu pun langsung tertutup dengan sendiri nya." ayaaahhh...!!" Suara teriakkan Ryn membangunkan Andrian yang tertidur lelap." kenapa sayang.." tanya Andrian." ga apa bang,
" Ryn.... Ryn... Kemana Ryn bi?" Andrian pulang kerumah dengan berteriak seperti orang yang marah. " Ryn.. Masih ada di kamarnya nak, memangnya ada apa.?" tanya bibi Hilma. Ia merasa bingung melihat Andrian seperti orang yang kerasupan. Andrian terus memanggil nama Ryn. "Ryn.. Kemana kamu hahh...??" " Ada apa ini nak?? Mengapa kamu teriak teriak seperti ini. Kasihan ibu kamu sedang beristirahat di kamarnya. " " biarkan bi, biar semua nya tahu. Apa yang sebenarnya terjadi diantara keluarga kita. Ryn... Keluarlah kamu.." Andrian terus memanggil Ryn yang tidak kunjung keluar. " Ada apa bang?, abang teriak teriak. Aku baru saja selsesai mandi. " Ryn pun akhirnya keluar setelah mendengar suaminya teriak memanggil manggil namanya. " Apa ini maksud nya tolong jelaskan. Didepan semua nya, ibu kebetulan ibu juga ikut keluar. Ambil lahh dan jelaskan kepada kita semua." Andrian memberikan selembar surat yang ternyata berisi hasil dari pemeriksaan obat yang Ryn belikan. " Hasil pemeriksaan,
- Gedung Perpustakaan Kota, Kabupaten Bandung Barat. Jawa Barat, Bandung- [FLASCHBACK, Desember 2010] Pagi itu, di pertengahan bulan Desember. Satu peristiwa yang menggetarkan jiwa terjadi. Di saat semuanya sibuk dengan sekolah, atau pekerjaannya sebagai pegawai kantor. Gadis polos yang imut, Mengalami kejadian yang nahas. Kejadian itu merenggut segalanya dari gadis tak berdosa. Tentang rahasia, Ryndu, dan dendam yang harus dibalas lunas!. ************************************** Di atas bangku tunggu yang ada di Bandara Interntional Husein Sastranegara, Bandung. Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. Lena Lestari, gadis berdarah Sunda- Jepang yang memiliki rambut yang panjang menjutai, dengan leher yang jenjang. Pinggang dan perut yang ramping di tambah dua gunung terlihat padat dan berisi Membuat dia terlihat sexy. Sehingga tak ada satu pun laki-laki yang tidak tergoda
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele