"supir, satpam, tukang bersih-bersih juga tukang ojek, mereka itu lah orang-orang hebat yang bekerja dengan ikhlas, dan setulus hati. Pekerjaan mereka hebat, dan sangat mulia, karena tanpa mereka kita tidak akan merasa nyaman dan aman. Dibandingkan dengan orang yang katanya hebat, keren, dan berdasi. Mereka itu yang merugikan banyak orang" Kata-kata Lena yang terdengar naif, namun semuanya adalah benar. Setiap pekerjaan akan ternilai mulia, dan hebat bila dilakukan dengan tulus, ikhlas dan segenap hati. Dan yang paling utama adalah, pekerjaan itu tidak merugikan orang lain. selanjutnya... Sepasang t-straps berwarna merah, turun dari sebuah mobil mewah yang terparkir tepat di parkiran rumah bertaraf Internasional. “Mommy...” teriakan khas yang berasal dari kejauhan terdengar di telinga Lena. Suara itu adalah suara milik Nawala Sastra Allbelard. Seorang gadis yang memiliki tubuh tinggi, lekuk hidung yang sempurna, dan bentuk wajah yang sangat baik. Tak heran bila Nawala dikenal s
Tawa, canda dan obrolan hangat terjalin di atas meja makan. Selanjutnya.. Setelah mereka selesai menghabiskan makan siangnya. Lena meminta mereka untuk kembali berkumpul di ruang keluarga. Salah satu spot ruangan tempat mereka biasa berkumpul dan berbincang. Mba wiwien terlihat sedang merapihkan beberapa menu makanan yang telah selesai mereka makan. Dan dengan telaten mba wiwien mengangkat satu per satu piring bekas makan dan mencucinya di dapur. Wiwien windharti, gadis jawa tulen yang memiliki paras yang lumayan manis, tidak telalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Kulitnya yang berwarna sawo matang menegaskan bahwa dia memang seorang gadis berdarah jawa. Wiwien masih dibilang baru menjadi seorang pembantu di dalam rumah mereka. Walau terbilang masih baru namun kinerjanya sebagai pekerja tidak usah diragukan lagi. Karena wiwien bekerja dengan cekatan, dia dapat menyapu dan mengepel dengan bersih, mencuci baju dengan baik, menggosok baju sampai dia rapi. Semua yang wiwien lakuka
Kamu mau tahu, apakah yang terjadi pada waktu itu??" ************************ Cerita selanjutnya... "Oke baiklah, kalau kamu ingin mengetahui semuanya aku akan ceritakan." #POV Turi. Jadi pada malam itu, satu minggu yang lalu. Air hujan dengan deras mengguyur kota. Saat itu kebetulan aku sedang berada di sebuah mall yang jaraknya lumayan jauh dari sini. Aku bersama temanku mendengar suara keributan. Dan semua orang berbondong-bondong keluar dari mall tersebut. Semula kupikir keributan itu terjadi, karena ada sebuah teror bom yang ditaruh tepat di dalam mall. Karena memang pada saat itu lagi heboh-hebohnya teror bom yang ditemukan di mana mana. Aku bertanya kepada salah satu pengunjung yang juga ikut berlari. "Ada apa mba ini mba??, Apa terjadi sesuatu di sini." "Iya mba, apakah ada bom di dalam mall ini." Alya, temanku ikut menimpalkan pertanyaan kepada salah satu pengunjung itu. "Bukan bom mba, tetapi ada seorang wanita yang ingin terjun dari lantai atas gedun
Pagi yang cerah. Matahari menyelinap dicelah tirai yang berada di depan Nawala, Nawa pun terbangun dari tidurnya. Dia mengingat bahwa mommynya saat Ini tinggal bersama, berada dirumahnya. Dia pun berinisiatif untuk membuatkan sarapan pagi yang enak dan lezat. yaitu ayam pop. Sesuai dengan makanan kesukaan Lena. Dan memasakkan ayam geprek makanan yang sangat disukai Turi sedari dahulu.Nawa tersenyum gembira, dia memasakan semua makanannya penuh rasa cinta. Cinta kepada sang ibu yang melahirkannya. Dan cinta kepada Turi, seorang wanita yang telah membesarkannya. "Hmmm... Wangii sekalii.. Nampaknya ini enak sekali. Kamu sedang memasak apa sayang??" Tanya lena yang berjalan menuju dapur. Mengikuti arah aroma yang masuk dengan sopan ke dalam hidungnya.Lena merasa bahagia sekali, sebab dia dapat melihat gadis kecil itu dipagi hari. Membuat moodie nya terisi dengan penuh."Nawa lagi masakin ayam pop kesukaan mamah, dan ayam geprek kesukaan tante Turi. Aku buatkan ini semua untuk mama dan
"Akuu..." Selanjutnya... *** "Sebenarnya aku mengalami ujian yang membuat aku putus asa, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku." Ryn perlahan-lahan mulai menceritakan semua yang sedang terjadi padanya. Tangan Lena mengelus pundak Ryn berusaha untuk menenangkannya "Aku sudah tahu itu, Turi sudah cerita banyak tentangmu. Aku turut prihatin dengan apa yang kamu alami. tetapi yang membuatku tidak habis pikir adalah, mengapakah mereka bisa sampai menuduh dirimu lah yang bersalah?!." Ryn berdiri dari sofanya, dan berjalan pelan sembari menceritakan yang terjadi. "Sebenarnya aku saat itu yang disuruh ibu untuk membelikan obat ayah. namun cerobohnya aku, aku malah menitipkan seseorang untuk membelikan obat ayah." "Kamu menyuruh orang kembali, untuk membelikan obatnya??. Memangnya siapakah orang itu?? Apakah orang itu, orang yang kamu percaya??, atau.." tanya Lena yang mulai penasaran akan ceritanya. "Mantaku.. Dia adalah mantan kekasihku, tetapi aku percaya bahwa dia
“Tidaakkk..!!!” Teriakkan Turi terdengar sangat keras.Selanjutnya..***'Nyiiiitttt....' suara itu terdengar dari mobil yang mengrem secara mendadak. Membuat Turi dan Pak Joko merasa shock karena ia mengalami kejadian serupa untuk kedua kalinya. 'Hufft' napas Turi kini sedikit reda, setelah nafas menderu karena telah terkejut membuat mobilnya rem secara mendadak. Beruntunglah saat itu keadaan di jalan sedang sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang melaju disekitarnya. Sehingga tidak membuat orang menjadi celaka.Setelah mobilnya terhenti, Turi menepikan mobil itu sejenak, untuk menanyakan apa yang sebenarnya ingin Pak Joko katakan. “Pak Joko tidak apa-apa?? maafkan saya pak karena tidak mengemudi dengan baik..” Pak Joko ternyata merasa bersalah, menurutnya karena dia telah mengejutkan secara tiba-tiba membuat Turi jadi tidak fokus. “Maafkan saya non, karena saya tadi membuat non kaget. Non gak kenapa-kenapa kan?”“Iya pak, saya tidak apa-apa kok. Saya hanya terkejut saja karena tadi
(POV Turi)Di pagi hari aku terbangun dengan kepala yang terasa sedikit sakit, aku menengok ke arah jam yang tertempel di dinding, semabari mengucak-ngucak mata kulihat jarum jam menunjukkan pukul 04.35, ternyata sudah subuh. Terdengar dari kejauhan riuh kokok ayam saling bersahutan. Lumayan lama aku terpaku dalam lamunan, mengingat apa saja yang telah dibincangkan semalam. Tentang mempertemukan Ryn kembali dengan ibu kandungnya. "kenapa kepalaku masih terasa sakit yah, apakah karena semalam tidur terlalu larut ya.?" Bicaraku dalam hati. Perbincangan semalam aku mulai ingat-ingat kembali, dan berusaha untuk merealisasikannya hari ini.Sekitar lima menit berlalu, udara dingin menyapu kulitku dengan mesranya di waktu bersamaan Aku beranjak dari kasur ternyamanku, dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Kuraih handuk yang menggantung di sudut kamar mandi, kubalut seluruh tubuhku dengan handuk berwarna merah muda. Kulangkahkan kaki kanan ku terlebih dahulu untuk keluar dari kamar mandi
Cowok itu adalah Andrian Ramatha. Teman yang selalu mengandalkan aku setiap dia butuh, aku sebenarnya menyimpan perasaan padanya tapi dia tidak mengetahui tentang perasaanku. Jadi aku hanya bisa menyimpannya dan menjadi rahasiaku hingga sekarang. FLASH BACK ON Aku teringat pada Suatu hari di malam pensi, dimana setiap siswa sedang merayakan hari kelulusan. Mereka menari dan bergembira saat itu, termasuk Andrian yang malam itu sedang menikmati malam berdua dengan pacarnya yang ia tembak pada saat malam pensi. Sebenarnya hati ini sulit untuk menerima bahwa Andrian selama bersahabat denganku, ia selalu berganti-ganti pasangan. Sedang aku hanya menyimpan harapan yang sia-sia kepadanya. Betapa seorang wanita hanya bisa berharap kepada laki- laki yang tidak pasti. Yang cinta nya tidak sama sekali untuk aku. Namun lelaki itu hanya mengganggapku sebatas teman. Sedih, namun aku tidak bisa melakukan apa-apa. Karena ini memang bukan salahnya, tapi salahku yang mencintai sahabatku sendiri. A
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun
Didalam kamar yang sepi, tanpa ada orang yang menemani, status ku memanglah sudah menikah, namun aku tidak merasakan seutuhnya pernikahan ini, nikah atau tidak menikah sama saja. Aku masih sama, tidur dikamar sendiri tanpa sosok seorang istri. Istri yang kunikahi tak semata - mata menerima diriku dan mencintaiku, karena ia mencintai orang lain. Dan masih memikirkan mantan nya itu. Kata - kata Ryn barusan masih terngiang di telingaku, Aku terus memikirkan cara supaya Ryn dapat mengingat, separuh ingatan nya yang hilang itu, agar dia menyadari bahwa aku dan dirinya saling mencinta. Aku terus memikirkan nya hingga pagi menjelang.Aku menatap wajahku di depan cermin, mataku sembab, mungkin karena aku menangis semalam, atau aku tidak bisa tidur semalaman, entahlah aku tidak mengerti. Yang aku mengerti adalah. Aku benar - benar hancur, hatiku remuk namun aku hanya bisa pasrah dan mengalah, agar diriku masih bisa terus disamping wanitaku ini. Karena hanya bersama nya lah hidupku jadi berwar
Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri agar tidak berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan.Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Hanya dirinya yang sangat mengertiSedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah.Betul kata orang, "seorang cinta pertama bagi anak perempuannya." begitu pula dengan Ryn. Ayah Wisnu adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan pelukan hangat." Ryn, paman tau betul bagaimana Andrian yang . Karena paman pernah tinggal satu atap dengan nya. Andrian adalah sosok lelaki yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Ia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi. Jadi, percayalah dengan paman. Andrian aka menjadi seorang suami yang terbaik untuk kamu." ucapan ayah, bibi Hilma, dan juga paman Tomy semua hampir sa
" Nasi goreng mentega satu dengan telur ceplok setengah matang. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn." baik pak" ucap pelayan itu.Ryn melirikan matanya sedikit ke arah Andrian. Dan kembali membuka mulutnya, " hmm.. Minuman nya saya pesan.." belum sempat menyelesaikan pesanannya Andrian kembali menyambar, ia memberitahu minuman apa yang akan Ryn pesan untuknya."Jus strawberry mba, ia.. Jus strawberry tapi jangan dipakaikan susu ya. Karena dia tidak menyukai susu, dan buat nya jangan terlalu manis ya mba, dia suka kalau jus strawberry nya lebih dominan asam." Andrian terus menyela omongan Ryn, dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ryn.Ryn merasa tidak nyaman dengan ulah suaminya itu, dan merasa heran mengapa Andrian bisa mengetahui apa yang sering ia pesan jika sedang makan di restoran.Setelah sele