"Tartarus Land?" Tanya Arthur, tampak kebingungan. Belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
"Yah, tempatmu berada sekarang di sebut dengan Tartarus Land! Satu dari 10.000 Realm kelas rendah, sama dengan Gaia Land, tempat kau tinggal sebelumnnya!" Jawab Jiwa kegelapan.
"Satu dari 10.000 Realm kelas rendah?" Tanya Arthur lagi, justru menjadi semakin bingung setelah mendengar penjelasan yang diberikan makhluk aneh di hadapannya.
"Hmmm… memang susah menjelaskan kepada orang awam seperti mu! Dengarkan baik-baik, alam semesta ini sangatlah luas! Terdiri dari 10.000 Realm kelas rendah, 1000 Realm kelas menengah, dan 100 Realm utama!"
"Dan kau, adalah penduduk dari Realm kelas rendah! Sementara aku, berasal dari salah satu realm kelas utama!" Kata Jiwa Kegelapan, menjelaskan kepada Arthur dengan telaten dan sabar.
"Hmmm… yah, sebenarnya aku tak peduli dengan Realm kelas rendah, menengah, utama, atau apapun itu! Terlebih lagi, dari mana kau berasal!" Dengus Arthur.
"B4jingan! Bukankah itu kau tadi yang bertanya tentang 10.000 realm kelas rendah!" Bentak Jiwa kegelapan, kini menjadi kesal dengan sikap Arthur.
"Hmmm… aku kan cuma bertanya, apa itu Tartarus Land! Kau tinggal menjawabnya! Kalau ini bukan alam baka, terus tempat macam apa Tartarus Land ini?" Dengus Arthur.
Mendengar kata-kata Arthur, aura kegelapan pekat mulai mencuat keluar dari dalam tubuh Jiwa kegelapan. Makhluk ini tampak mulai tak bisa menahan rasa kesalnya.
"Bukankah sudah kujelaskan, Tartarus Land adalah satu dari 10.000 realm kelas rendah, sama dengan Gaia Land tempat kau tinggal sebelumnnya!"
"Bocah, apa kau sedang mencoba bermain-main denganku!" Gumam jiwa Kegelapan, dengan intonasi dingin dan mencekam.
"Bermain-main denganmu? Bukankah sudah kubilang, aku tak peduli dengan Realm kelas rendah atau apalah itu! Cukup jelaskan dunia macam apa Tartarus Land ini!" Dengus Arthur balik, tampak tak menunjukkan ekspresi takut sama sekali di wajahnya.
Mendengar kata-kata terakhir Arthur, Jiwa Kegelapan yang kini memahami maksud Arthur dimana ia hanya menginginkan penjelasan tentang dunia macam apa tempatnya saat ini berada. Menjadi terbengong untuk beberapa saat. Merasa dirinya sangat bodoh.
"Itu benar, kenapa juga aku harus repot-repot menjelaskan tentang tingkatan kelas Realm pada bocah awam ini!" Gumam Jiwa Kegelapan.
"Dasar aneh!" Hardik Arthur, begitu mendengar gumaman makhluk di hadapannya.
Mendengar itu, Jiwa kegelapan kembali menatap Arthur tajam. "Apa katamu? Aku menyesalkan kenapa harus menjelaskan tentang tingkatan kelas Realm padamu, itu karena kau hanya makhluk kecil yang tak penting!" Bentak Jiwa Kegelapan. Merasa sangat kesal karena Arthur saat ini justru terlihat bangga.
"Hahhh…!! Lupakan! Potong semak belukar! Langsung saja jawab pertanyaanku! Berhenti bersikap rumit dan mempersulit dirimu sendiri!" Dengus Arthur.
"Kau….!"
Jiwa Kegelapan hendak memberi bentakan kepada Arthur karena telah bersikap kurang ajar kepada nya, sampai tiba-tiba, tatto aneh mulai tampak di kening Arthur, dan bersamaan dengan munculnya tatto ini, sebuah segel berbentuk lingkaran pentagram, mulai muncul pada tanah di bawah kakinya.
Dari dalam lingkaran pentagram, aura kegelapan lain yang terasa asing, mulai menyeruak liar. Peristiwa ini diakhiri dengan sesosok makhluk melompat keluar dari dalam lingkaran.
"Hmmm… bocah! Jaga cara bicaramu saat sedang berhadapan dengan Lord Kegelapan! Beliau adalah itentitas tertinggi dari ras Iblis! Salah satu ras paling dominan di Realm utama! Dihadapannya, kau ini hanyalah makhluk rendah yang tak penting!" Bentak sosok yang baru saja keluar. Sambil memasang ekspresi wajah marah kearah Arthur.
"Hmmm… Barbatos, setiap kau keluar, kenapa selalu saja bersikap menyebalkan!" Dengus Arthur.
Makhluk yang baru saja keluar tak lain adalah Barbatos, satu dari 10 Lord terkuat ras Iblis. Pada kehidupan Arthur sebelumnya, di Gaia Land, karena suatu peristiwa tertentu, ia secara kebetulan harus rela terikat kontrak dengan pemuda di hadapannya. Berakhir menjadi Iblis kontrak panggilan milik Arthur.
Barbatos sendiri, memiliki bentuk tubuh anak-anak, berkepala kadal dengan lidah yang terus menjulur keluar. Sementara sayap gagak lebar juga terbentang di punggungnya, sayap ini terus menyala dengan api berwarna hitam pekat yang disebut Hell Fire.
Saat ini, mendengar Arthur masih saja bersikap congkak, Bahkan setelah ia menegurnya, Barbatos mulai maju satu langkah, ingin memberi bocah ini pelajaran. Namun sebelum ia sempat membuat langkah kedua, Jiwa Kegelapan menghentikannya.
"Biarkan saja! Lagipula, kita memerlukan bantuan bocah ini dalam jangka waktu yang relatif panjang untuk kedepan! Jadi, biarkan ia sedikit bersikap semaunya!" Kata Jiwa Kegelapan, mencoba menenangkan Barbatos.
"Sekarang lebih baik kembali masuk kedalam tatto segel! Kuharap setelah ini kau bisa membimbing bocah ini untuk terus menjadi kuat!"
Mendengar kata-kata Jiwa kegelapan, Barbatos tak memberi sanggahan apapun, ia hanya memasang sikap hormat untuk sesaat, sebelum mulai berubah menjadi kepulan api hitam. Menghilang dalam ketiadaan.
Setelah kepergian Barbatos, Jiwa Kegelapan mulai menjelaskan apa itu Tartarus Land pada Arthur. Dimana menurut Jiwa kegelapan, Tartarus Land adalah tempat yang bagaikan neraka bagi umat manusia. Karena tempat ini dipenuhi dengan makhluk buas yang di sebut Demonic Beast.
Populasi umat manusia yang tinggal di Tartarus Land, secara bertahap mulai semakin berkurang, terus di buru dan dijadikan makanan oleh kawanan Demonic Beast yang tanpa henti bergerak secara berkelompok mengelilingi Tartarus Land. Mencari koloni-koloni umat manusia.
Mendengar penjelasan itu, Arthur secara reflek segera bertanya, kenapa Jiwa Kegelapan membuat dirinya terlahir kembali di tempat berbahaya seperti ini. Dan pertanyaan Arthur, segera di jawab dengan cepat dijawab oleh Jiwa Kegelapan, dimana ia menjelaskan bahwa Arthur yang memiliki kekuatan kegelapan, akan lebih mudah berkembang menjadi kuat di tempat ini.
"Hmmm… Jadi menurutmu, karena tempat ini di dominasi oleh Demonic Beast, makhluk yang memiliki aura Kegelapan pekat dalam tubuhnya, akan membuat aku yang memiliki atribut kegelapan, bisa berkembang lebih kuat lagi?" Tanya Arthur. Mencoba mengambil kesimpulan dari penjelasan panjang Jiwa kegelapan.
"Tepat sekali! Bisa dibilang, tempat ini adalah surga untukmu!" Jawab Jiwa Kegelapan.
"Hmmmm… aku sama sekali tak peduli dengan alasan kenapa dirimu ingin agar aku terus bertambah kuat, tapi jawab pertanyaanku, bila aku terus bertambah kuat, apakah aku bisa kembali pulang ke dunia lamaku?" Tanya Arthur.
"Secara teori tentu saja bisa. Dengan menjadi lebih kuat, kau bisa meninggalkan Realm kelas rendah, naik ke Realm kelas menengah, jadi bila itu hanya berpindah pada Realm di kelas yang sama, akan cukup mudah!"
"Namun tentu dengan catatan, kau harus menjadi makhluk terkuat dulu di Tartarus Land ini!" Kata Jiwa Kegelapan.
"Hmmmm... Baiklah! Itu sudah cukup bila memang ada cara untuk membuat ku kembali lagi ke dunia yang lama!" Jawab Arthur.
"Bagus! Sekarang karena kau sudah memutuskan, lebih baik segera mulai pelatihan mu! Bagaimanapun juga, tubuh yang sedang kau gunakan saat ini, hanyalah wadah kosong. Sehingga kau harus kembali memulai dari awal jalan kultivasimu!" Kata Jiwa Kegelapan.
"Hmmm… memulai dari awal ya!" Gumam Arthur.
"Tak perlu terlalu risau, bukankah sudah kubilang, bahwa tempat ini adalah surga bagimu! Kau hanya perlu terus membunuh Demonic Beast, kemudian menyerap Demonic Core nya, dengan begitu, kau akan bisa tumbuh lebih kuat!" Sahut Jiwa Kegelapan, begitu melihat ekspresi wajah Arthur yang tampak agak kesal karena harus mengulang dari awal jalan kultivasinya.
"Hmmm… baiklah, karena sekarang aku bahkan belum memasuki kelas Pioneer, berapa Demonic Core yang harus kuserap agar aku bisa menjadi seorang Pioneer tahap awal?" Tanya Arthur.
"Sebelum aku menjawabnya, aku ingin sedikit memberi informasi!"
"Pertama, berhenti memakai ukuran tingkatan kultivasi dari dunia lamamu! Karena itu akan berbeda disini!"
"Tubuhmu akan menyesuaikan diri dan mengikuti arus energi alam dari Tartarus Land. Bila ditempat lama kau tinggal energi alam di sebut Mana, di sini akan disebut Chi. Dan dalam tingkatan kultivasi, kualitas Chi dibagi menjadi lima. Yang disebut dengan lima gerbang Chi!"
"Gerbang paling rendah adalah Gerbang putih, kemudian dilanjut dengan Gerbang kuning, Gerbang Hijau, Gerbang Merah, dan yang paling tinggi adalah Gerbang Hitam!"
"Di dalam kelima gerbang, terdapat enam pintu, dan kau harus mampu membuka keenam pintu ini agar bisa naik ke gerbang yang lebih tinggi!" Kata Jiwa Kegelapan, menjelaskan dengan tak terburu-buru pada Arthur.
"Hmmm… cukup mudah diingat!" Kata Arthur.
"Jadi, aku harus menyerap berapa Demonic Core untuk bisa membuka Gerbang putih?" Tanya Arthur kemudian.
"Kau cukup beruntung karena tubuh yang saat ini kau pakai, sedang berada di sebuah gunung yang di penuhi Demonic Beast kelas rendah!"
"Jadi, untuk saat ini, cukup cari Demonic Beast kelas rendah yang juga belum membuka gerbang terendahnya, serap 1000 Core milik mereka, kurasa itu akan cukup untuk membuka gerbang putih milikmu!" Jawab Jiwa kegelapan.
"Hmmm… 1000 Core Demonic Beast ya!" Gumam Arthur."Baiklah sampai disini dulu! Untuk kedepan, bila kau perlu bertanya atau bimbingan dalam mengembangkan atribut kegelapanmu, bertanya saja pada Barbatos!" Kata Jiwa Kegelapan."Ohh ya, terakhir, coba periksa ranah jiwamu, disana aku menempatkan beberapa item milikmu di kehidupan sebelumnnya yang mungkin saja bisa berguna!" Kata Jiwa Kegelapan.Mendengar itu, Arthur segera memasang ekspresi antusias, kemudian dengan cepat memeriksa ranah jiwanya. Dan benar saja, ada beberapa item kesayangan dari kehidupan sebelumnnya yang berada disana. Melayang-layang lembut dalam ranah jiwa Arthur.Tanpa menunda, Arthur segera mengeluarkan semua item tersebut. Yang tak lain adalah seperangkat Armor terbuat dari sisa tubuh Hydra, Sebuah Spacial Ring, kemudian beberapa gulungan kertas yang tampak kuno."Hmmm... bagus, dengan ini aku tak akan sampai memerlukan bantuan d
*Boooommmm…!!!Rangkaian suara ledakan, menggema keras pada wilayah hutan sekitar air terjun, tempat dimana sebelumnya Arthur bermeditasi.Ledakan-ledakan tersebut, tak lain berasal dari puluhan lemparan Dark Ball milik Arthur. Yang tanpa henti ia hujamkan kearah kawanan Demonic Beast berbentuk kadal raksasa di hadapannya.*Slaaaassshhh…!!!Selain lemparan Dark Ball, Arthur memberi selingan dalam setiap serangannya dengan melancarkan tebasan-tebasan cepat dimana selalu terarah pada kepala kadal-kadal yang berposisi dekat dengannya. Tebasan-tebasan tersebut, secara instan membunuh setiap kadal yang menerima serangan.Aksi Arthur dalam membantai kawanan kadal berlanjut untuk beberapa waktu, sampai akhirnya kawanan kadal yang pada awal kemunculan nya berjumlah puluhan, sekarang cuma tersisa satu ekor.Seekor kadal terakhir ini, tampaknya adalah Boss dari kawanan kadal yang tadi d
(Satu minggu kemudian)*Wunggggg…..!!!Suara mendengung keras yang disertai dengan hembusan aura tak kasat mata, bergema disekitar cela tebing tempat Arthur bermeditasi. Ledakan aura ini, tak lain adalah efek dari terbentuknya gerbang putih di dalam ranah jiwa Arthur.Estimasi waktu yang semula diperkirakan Arthur akan butuh 10 hari untuk memenuhi target menyerap 1000 Demonic Core, ternyata bisa berjalan lebih cepat. Sama seperti apa yang di katakan oleh Jiwa kegelapan, Ranah jiwa Arthur yang beratribut kegelapan, mampu bertambah kuat beriringan dengan semakin banyaknya ia menyerap Demonic Core, menyebabkan setiap kali Arthur menambah Demonic Core yang ia serap, semakin kuat pula Ranah Jiwa nya.Bertambah kuatnya Ranah Jiwa Arthur, membuat fondasi kultivasi nya semakin kokoh, yang mana mempengaruhi kendali Arthur pada Chi kegelapan menjadi semakin baik.Dengan semakin baiknya kendali atas atribut ke
"Groooahhhh….!!!"Kadal raksasa yang kini berbentuk tulang belulang dengan di selimuti api hitam pada sekujur tubuhnya, mulai berteriak liar saat ia pertama kali keluar dari dalam kobaran Hell Fire."Hahahahha….! Bagus! Berhasil! Ini benar-benar memberiku perasaan nostalgia yang menyenangkan!" Seru Arthur, saat melihat makhluk dihadapannya."Baiklah! Mulai sekarang, namamu adalah Skull Lizard!" Kata Arthur, seraya kemudian membuat gerakan tangan mengibas.Dan bersamaan dengan gerakan tangannya tersebut, makhluk yang dinamai nya Skull Lizard, kembali mengaum liar untuk sesaat, sebelum mulai berubah menjadi kepulan api hitam dan kemudian menghilang."Hehhehe… Dengan Tartarus Land ini di penuhi oleh Demonic Beast, otak cemerlang ku ini memiliki beberapa gagasan luar biasa yang benar-benar membuat darahku menjadi panas! Aku tak sabar ingin segera memulainya!" Gumam Arthur, sambil memasang seringai lebar
*Boooommmm….!!!*Booommmm….!!!*Booommmm….!!!Suara rentetan ledakan, imbas dari pertempuran antara Arthur melawan Boss Serigala, menggema keras disekitar area tanah lapang. Selain menimbulkan ledakan keras yang menghancurkan tempat pertempuran, setiap bentrokan yang dibuat keduanya juga menyebabkan hembusan gelombang kuat. Baik Arthur maupun Boss Serigala, tampak memberikan semua yang mereka punya untuk memenangkan pertarungan."Dark Ball!"Teriak Arthur, segera mengeksekusi teknik serangan jarak jauhnya begitu melihat celah dalam gerakan Boss Serigala yang sedang sedikit mengambil nafas.Serangan tersebut, mendarat dengan telak pada wajah lawannya. Membuat Boss Serigala terdorong mundur beberapa langkah sambil mengusap-usap wajahnya yang berdarah."Auuuuuuu….!!" Lolongan kesakitan dari sang Boss Serigala, mulai terdengar begitu aliran Chi kegelapan yang mendarat d
(Tiga hari kemudian. Celah tebing, markas tersembunyi Arthur)*Wunnggg….!!!*Blaaaarrr….!!!Suara dengungan keras yang diakhiri dengan sebuah ledakan, menggema di sekitar lokasi. Kejadian ini menjadi pertanda dari terbukanya Pintu pertama dari Gerbang Putih dalam ranah jiwa Arthur."Hmmmm… sungguh sensasi yang luar biasa!" Gumam Arthur, saat merasakan aliran Chi disekitar tubuhnya, mulai bergerak liar memasuki pintu yang baru saja terbuka dalam ranah jiwanya. Terus mengisi ruang dalam pintu tersebut untuk beberapa saat, sampai akhirnya berhenti saat ruangan sudah penuh.Kejadian ini, segera menyebabkan cipratan liar dari kelebihan aliran Chi yang terdorong keluar, merembes pada sisi-sisi Gerbang jiwa."Lanjutkan untuk mengalirkan Chi pada Element Seed mu!"Saat Arthur masih menikmati sensasi yang ia rasakan, suara Barbatos tiba-tiba terdengar dari dalam ranah jiwany
"Hmmm… Apa yang sedang terjadi disana?"Tepat ketika sampai dikaki gunung, Arthur yang saat ini masih menikmati sensasi terbang tinggi diatas langit menunggangi Bangau api, segera mengerutkan kening saat pandangan matanya melihat tiga lelaki dewasa bermuka bengis, saat ini sedang mengejar seorang wanita muda.***(Kaki gunung)"Hahhaha… gadis muda, cepat berhenti! Itu akan percuma saja melarikan diri dari kami!" Teriak salah satu pria berwajah bengis. Perawakan pria ini, bertubuh kekar dengan wajah penuh bekas luka."Hahhaha…! Itu benar! Jangan sampai kami terpaksa melukai tubuh berhargamu itu!" Teriak pria berwajah bengis lain, yang memiliki perwakan tubuh lebih kecil dari pria sebelumnnya."Hmmmm… Dasar keras kepala! Jika saja pemimpin melarang kami melukaimu, dimana menyebabkan harga jual tubuhmu menjadi turun, aku sudah akan menghajarmu dari tadi!" Teriak pria bengis ketiga. Den
"Tuan muda, itu benar kau?" Seru sang gadis. Setelah menatap kearah Arthur dengan lekat beberapa saat."Tuan muda?" Sementara Arthur yang mendapat seruan dari sang gadis, justru segera memasang sikap bodoh, ia menoleh kebelakang. Mencari keberadaan orang lain di lokasi yang di panggil tuan muda oleh sang gadis.Bersamaan dengan sikap bodoh Arthur, sang gadis tampak maju satu langkah, kemudian mulai berlari cepat. Dengan keras memeluk Arthur secara tiba-tiba."Tuan muda, itu benar-benar kau! Syukurlah! Syukurlah aku bisa bertemu denganmu lagi!" Kata sang gadis sambil memeluk Arthur. Ia juga mulai menangis sesenggukan."Tuan muda? Aku?"Ditengah pelukan erat sang gadis, Arthur yang tak memberi pelukan balik, kini menjadi tertegun. Benar-benar tak memahami apa yang sebenarnya terjadi."Huhuhu….! Tolong berhenti bercanda tuan muda, aku tau kau tertekan karena hancurnya Klan! Tapi tolong
Di dalam kawah, saat ini Theo terlihat tengah berdiri tegak tanpa luka, sambil menggendong Arthur yang telah kembali ke wujud normal di pundaknya. Seperti sedang membawa sekantung beras.Melihat keponakannya baik-baik saja, Bosweric segera merasa lega. Theo yang kini ada di hadapannya terlihat sangat berbeda dari yang dia kenal, meskipun secara fisik tak terlalu berubah, Bosweric bisa merasa aura yang di keluarkan Theo sangatlah dalam dan kuat. Belum lagi sorot matanya terus menerus mengeluarkan ketajaman yang seharusnya tak di miliki oleh anak seusianya. Ketajaman yang sama seperti milik ayahnya Lord Arduric. Bahkan menurut Bosweric melebihinya.Setiap orang disekitar lokasi masih termenung menatap Theo ketika dia tiba-tiba melemparkan Arthur yang ada di pundaknya kearah Master Dario."Ahhh.. tuan muda..!!!" Dengan sigap Master Dario menangkap Arthur dan segera memeriksa kondisinya. Terlihat sangat khawatir."Tenang saja, dia masih hidup untuk saat ini. Sege
"BOCAHHH..!! TENANGKAN DIRIMU…!!!" Teriak Theo lantang.Semua orang di sekitar lokasi segera termenung melihat kedatangan tiba-tiba pemuda di hadapan mereka."Hoooaaaaarrrrgggggggg….!!!! Siapa yang kau sebut bocahhh????" Arthur Wild kembali berteriak gila setelah berdiri."Siapa lagi? Kau bocah nakal tak berguna yang bahkan tak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri! Kau itu lebih bocah dari pada bocah! Dasar bocah ingusan." Kata Theo, sambil menatap remeh Arthur.Mendengar kata-kata Theo, mata hitam Arthur mulai melotot. Dia terlihat sangat marah."Siapa yang kau sebut bocah ingusan!!!!" Arthur berteriak marah, segera maju menerjang kearah Theo.Melihat bocah dihadapannya semakin menggila, Theo memasang kuda-kuda. Bersiap ikut menerjang kedepan. Menyambut serangan Arthur."Anak muda..!! Apa yang coba kau lakukan? Cepat menghindar! Itu berbahaya..!!" Bosweric yang k
"Ini berbahaya, bocah ini harus dihentikan, dia tak bisa mengontrol mana nya." Kata Theo.Setelah berkata demikian, Theo memerintahkan Jasia dan Kalina untuk tinggal di tempat. Dan segera pergi kelokasi pertempuran.***"Tuan muda, tenangkan dirimu."Seorang tetua dari house Wildbear terlihat sangat panik, dia terus berteriak kepada pemuda yang berdiri tak jauh di hadapannya untuk tenang."Diam…!!! Siapa tadi diantara kalian yang menyebutku bocah?"Pemuda di hadapan sang tetua bukannya semakin tenang, malah semakin liar memaki. Mana kegelapan mulai merembes keluar menutupi area sekitar pemuda tersebut.Mana kegelapan adalah yang paling ganas diantara semua jenis unsur mana. Unsur ini memiliki kemampuan untuk menyerap energi kehidupan di sekitarnya. Semua yang di lewati oleh unsur ini akan segera mengering dan mati."Ini gawat, tuan muda mulai kehila
"House Wildbear?"Jasia kemudian mulai menjelaskan, Hutan Pinus Beku saat ini terbagi menjadi 4 wilayah kekuasaan. Wilayah-wilayah ini di kuasai oleh 4 kelompok Knight, yakni house Alknight, Ironhead, Thrue Alknight, dan Wildbear.Keempat kelompok ini membagi Hutan Pinus Beku bagian luar dan bagian tengah menjadi wilayahnya masing-masing dengan mulai membangun Basecamp. Sementara wilayah bagian dalam hutan tidak ada yang menguasai. Spirit beast yang tinggal di wilayah dalam terlalu liar untuk diatasi oleh house manapun, sehingga tak ada yang berani membangun basecamp di wilayah bagian dalam hutan pinus beku. Wilayah ini akhirnya hanya menjadi tempat eksplorasi kelompok elite masing-masing house."Jadi seperti itu." Theo kini mulai mengerti.Setelah mendengarkan penjelasan Jasia, kini Theo mulai memperhatikan pertempuran kembali. Dia memperhatikan jalannya pertempuran dengan seksama untuk beberapa saat, sampai ada seorang pemuda dari house Wildbear yang menari
(Dalam beberapa chapter kedepan, menceritakan kehidupan lama Arthur di Gaia Land. Pertemuan awalnya dengan sang mentor. Theodoric Alknight)"Haaaahhh…. Haaahhh.. Haaaa….."Theo kini terbaring penuh luka, sedangkan lawannya juga terbaring, namun dengan kondisi yang lebih buruk dari pada Theo. Selain di dipenuhi luka, kedua tangan dan kedua kaki lawannya patah, dia sekarang sedang mengerang kesakitan dalam sebuah lubang tanah penuh retakan, tak jauh dari posisi Theo.Theo berhasil memenangkan pertempuran dengan banyak usaha dan menggunakan berbagai trik. Bertarung melawan seorang Immortal bumi, ternyata memanglah sudah menjadi batasan maksimal Theo.Melihat kondisinya sekarang, dia tak bisa membayangkan bila harus melawan dua Immortal bumi secara bersamaan. Dari pertarungan ini, dia menjadi sadar bahwa dirinya masih terlalu lemah. Hal ini membuatnya semakin terdorong untuk segera melakukan terobosan menjadi seorang Immortal.Untuk membantu house nya yang
"Hati-hati! Kabut ini sepertinya bergerak dengan cara tak biasa! Sangat berbeda dengan yang selama ini selalu kulihat!" Seru Cecilia, memberi peringatan seraya menarik bahu Arthur.Tepat ketika Cecilia menarik bahu Arthur, sehingga membuat Arthur mundur beberapa langkah kebelakang, kabut biru muda menerjang ditempat sebelumnya Arthur berdiri."Hmmm… Itu seperti punya kehendak sendiri!" Gumam Arthur saat melihat pergerakan tak biasa kabut biru muda di hadapannya."Kabut ini menutup semua akses menuju keluar! Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Cecilia."Aku sendiri juga tak tahu! Lagipula kita juga tak bisa memastikan efek apa yang akan terjadi bila terkena kabut itu!" Jawab Arthur.Situasi kemudian berubah hening saat Cecilia dan Arthur hanya melihat kedepan pada kabut biru muda yang saat ini juga tiba-tiba berhenti bergerak ketika sudah berada di lokasi tempat Arthur sebelumnya berdiri.
*Wuuushhhh….!!!Arthur yang telah kembali membuka mata, kini mulai mencoba kemampuan baru yang ia dapatkan. Menggunakan pikiran, ia mengalirkan serbuk ungu aneh yang telah menjadi satu dengan Element Seed miliknya, untuk di manifestasikan kedunia nyata.Dari dalam pori-pori kulit Arthur, serbuk ungu saat ini tampak perlahan merembes keluar. Mulai menyelimuti seluruh tubuhnya."Hmmmm… Bahkan warna dari serbuk korosi Kunang-kunang penghancur yang kau miliki, saat ini tampak berbeda! Itu seharusnya berwarna kuning, bukannya ungu pekat seperti itu!" Ucap Cecilia, memberi tanggapan saat melihat serbuk ungu di sekitar tubuh Arthur."Warna tidaklah penting! Sekarang kita lihat, apa yang bisa dilakukan serbuk korosi ini!" Kata Arthur. Seraya kini mengarahkan gumpalan serbuk ungu yang menyelimuti seluruh tubuhnya, pada tumpukan mayat Demonic Beast hasil buruan Gro kecil yang tergeletak disalah satu sudut gua.Serbuk ungu yang saat ini dikendalikan Arthur, berger
*Booommm…!!!Suara dengungan keras, menjadi pertanda terbukanya pintu ketiga dalam Gerbang Jiwa Arthur. Dengan aura Kegelapan pekat menyelimuti seluruh tubuhnya. Arthur secara perlahan membuka mata."Akhirnya selesai juga!" Gumam Arthur.Ia kemudian melanjutkan dengan menstabilkan aliran Chi dalam tubuhnya yang masih bergejolak untuk beberapa saat, sebelum menghembuskan nafas panjang. Mengakhiri proses Kultivasinya."Cecilia, sudah berapa hari sejak aku memulai kultivasi?" Tanya Arthur kepada Cecilia yang saat ini sedang duduk bersila tak jauh di hadapannya."Tepat satu minggu!" Jawab Cecilia singkat."Hmmm… Lumayan lama juga! Ngomong-ngomong, dimana Gro kecil?" Tanya Arthur lagi, sambil mulai melihat sekeliling. Mencari keberadaan Gro kecil."Makhluk panggilanmu itu, benar-benar tak bisa diam! Setelah makan dan tidur, dia akan kembali berlari keluar, melakukan perb
"Hmmm… Gua yang cukup dalam!" Gumam Arthur, saat telah sampai di lokasi tempat persembunyian Cecilia, sebuah gua dengan aura aneh yang di selimuti oleh selubung kabut berwarna biru muda."Ini adalah gua yang kumaksud sebelumnya, tempat yang kutemukan secara tak sengaja! Entah kenapa setelah sampai di lokasi ini pertama kali secara tak sengaja beberapa tahun yang lalu, aku seperti mempunyai insting tertentu untuk bisa menemukan tempat ini lagi, meskipun selalu ada selubung kabut aneh yang menutup seluruh area!" Ucap Cecilia."Cukup aneh juga!" Jawab Arthur, setelah mendengar kalimat penjelasan Cecilia."Apa kau cukup yakin tak ada orang lain lagi yang tahu lokasi ini selain dirimu?" Tanya Arthur."Cukup yakin! Selama ini tak akan ada yang pernah bisa menemukanku saat sedang berada di dalam gua ini!" Jawab Cecilia."Baiklah kalau begitu, aku memerlukan waktu lumayan lama untuk memulihkan diri setelah ini, pertempuran di pusat kota sebelumnya, hampir mengu