Home / Romansa / Sentuhan Cinta / BAB 41. Puncak Gairah

Share

BAB 41. Puncak Gairah

Author: Miracle
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kenapa tak ada yang bertanya kenapa aku sakit?" Ririn mengajukan pertanyaan lagi.

Mata Ares melihat wajah Ririn yang memerah dan mata wanita itu yang menyimpan kesedihan yang mendalam. "Kenapa?" tanya Ares dengan lembut.

"Dia jahat, jahat dan jahat. "

"Siapa yang jahat?"

"Miko."

Ares menyeringai karena mendengar nama itu lagi, yang keluar dari mulut Ririn. Mendengar hal itu membuat Ares tertarik mendengar, kata apa yang akan dikatakan sama Ririn selanjutnya.

Tapi sebelum dirinya mendengar apa yang dikatakan sama Ririn selanjutnya. Ares berusaha memakaikan pakaian ke tubuh Ririn.

Ares harus cepat memakaikan pakaian ini ke tubuh Ririn, karena jika tidak gairah yang sedari dirinya tahan, akan lepas kendali melihat tubuh indah, wanita yang ada didepannya ini.

Tapi saat Ares akan memakai pakaian ini, lagi-lagi wanita mabu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sentuhan Cinta   BAB 42. Malam Panas (18+)

    Ririn yang sudah kehilagan kendali akan tubuh dan akalnya sendiri, ini semua karena minuman yang mengandung alkohol.Pikiran Ririn benar-benar kacau sekali, hingga dirinya tak menyadari dampak apa yang akan terjadi.Sedangkan Ares hanya menikmati apa yang sudah di mulai oleh Ririn. Jangan salahkan Ares jika dirinya bisa seganas ini.Ini semua karena ulah wanita yang ada di bawah tubuhnya ini. Wanita yang sudah berhasil membuat pertahanan dirinya runtuh seketika.Ares sudah menahan gairahnya yang akan bangkit, tapi wanita ini malah memancing gairahnya semakin meningkat.Hingga membuat Ares menjadi hilang akal dan berani menyentuh wanita bernama Ririn ini. Ares melahap bibir lembut Ririn.Ares melumat bibir Ririn, seperti akan memakan bibir milik Ririn. Ares semakin brutal, karena tak ada penolakan dari wanita yang berada di dalam kungkungannya ini.&nbs

  • Sentuhan Cinta   BAB 43. Mencarinya (18+)

    Mata Roy melihat ke arah sekeliling bar, dirinya tak menemukan keberadaan wanita yang bersamanya tadi.Roy bahkan sudah bertanya kepada pria yang berprofesi bartender itu, kalau Ririn dibawa oleh seorang pria.Tapi bartender itu, tak tau siapa pria tersebut karena pria yang membawa Ririn pergi dengan cepat bersama Ririn.Roy sangat cemas sekali, dirinya khawatir jika terjadi sesuatu nantinya sama Ririn. Roy yang membawanya ke bar ini.Sudah 20 menit dirinya mnecari keberadaan Ririn di bar ini, tapi dirinya tak menemukan apapun. Jalan satu-satunya, dirinya harus melihat CCtv, agar dirinya bisa melihat siapa yang membawa Ririn.Roy hanya berharap, kalau Ririn baik-baik saja dan orang yang membawanya tak berbuat buruk sama wanita tersebut.Saking cemas dan paniknya, Roy tak menyadari kalau dirinya mengigit bibr sambil melihat ke arah layar monitor.

  • Sentuhan Cinta   BAB 44. Awal Segalanya (18+)

    Roy langsung saja keluar dari mobilnya, setelah dirinya sampai di lobi utama hotel. Bahkan mobil mahalnya dipakirkan oleh staff.Pikiran Roy hanya ingin meloihat Ririn dalam keadaan baik-baik saja, hanya itu saja yang ada di jalan pikiran Roy.Hingga tiba-tiba, langkah kaki Roy berhenti seketika. Disaat dirinya menyadari, kalau Roy belum mengetahui dimana kamar yang ditempati oleh Ririn.Roy sangat yakin, kalau Ririn dibawa oleh pria asing tersebut, ke dalam kamar Ririn. Roy seyakin ini, karena hotel ini adalah tempat dimana Ririn menginap selama liburannya.Pandangan mata Roy tertuju kepada resepsionis, dirinya harus bertanya kepada staff hotel agar dirinya bisa mengetahui kamar Ririn."Apa kau mengetahui dimana kamar Ririn?" tanya Roy mengunakan bahasa.inggris.Roy menjelaskan semuanya tentang Ririn, sampai memberikan foto Ririn kepada staff hotel, agar bis

  • Sentuhan Cinta   BAB 45. Melarikan Diri

    Pagi hari yang cerah, dengan disuguhi pemandangan langit biru yang indah. Cahaya matahari memasuki celah jendela kamar.Saking terangnya cahaya matahari, perlahan-lahan mata indah dan lembut itu terbuka perlahan-lahan.Saat matanya terbuka, kepalanya langsung saja merasakan denyut kesakitan. Tapi mata indah itu tetap kekeuh, ingin membuka mata walaupun merasakan kesakitan.Pertama kali yang dilihat adalah langit-langit kamar. "Arght," rintih Ririn seraya memijat pelipis agar bisa mengurangi rasa sakit dikepala.Sambil memjiat kepalanya yang berdenyut sakit, mata indah itu menatap ke arah samping tubuhnya.Deg.Jantungnya berdegup kencang saat melihat apa yang ada didepannya matanya ini. Bola matanya hampir saja keluar.Tiba-tiba saja ingatan semalam terlintas didalam pikirannya, jantungnya Ririn seakan ingin berhenti.

  • Sentuhan Cinta   BAB 46. Pelukan Hangat

    Seminggu sudah berlalu, semenjak dirinya kembali dari Hawai. Kembali dirinya dari liburan ke Hawai, dirinya merasakan perasaan yang sangat aneh.Sekarang Ririn hanya berdiam diri saja didalam kamar, selama berhari-hari Ririn mengurung dirinya sendiri didalam kamar.Ririn merasa kalau dirinya sudah berbeda, walaupun di mata orang lain Ririn masih saja sama dengan Ririn yang dulu.Tapi Ririn merasa kalau dirinya sudah aneh, mungkin saja karena dirinya yang kehilangan keperawanannya.Jika mengingat kembali dirinya yang sudah hilang kesegelan kesuciaan, membuat Ririn menghela nafasnya kasar.Dirinya hanya bisa menerima saja, karena jika dirinya marah juga tak akan menghasilkan apapun. Semua sudah terjadi didalam hidupnya."Kenapa hidupku menyedihkann sekali?" Ririn dengan mata yang menatap langit-langit kamarnya.Pertama dirinya putus cinta,

  • Sentuhan Cinta   BAB 47. Memulai Awal Yang Baru

    Pukul 8 pagi hari. Ririn sudah berada dihalte bus, tempat dimana dirinya selalu menunggu bus disaat masih bekerja.Tapi sekarang tujuan dari dirinya menaiki bus kali ini berbeda, dulu ia menaiki bus untuk menuju ke tempat dirinya bekerja, tapi sekarang tujuannya adalah mencari sebuah pekerjaan.Bibirnya tersenyum untuk menyakinkan dirinya kalau ia bisa melalui semuanya. Walaupun cahaya matahari sangat terang hari ini, tidak membuat Ririn patah semangat.Ririn segera bangkit untuk berdiri, disat bus yang akan membawanya ke hotel tempat dimana ia akan wawancara kali ini.Semoga saja wawancaranya berhasil dan bisa diterima oleh hotel tempat dirinya melamar kali ini. Menurut Ayahnya, dirinya akan diterima karena pengalamannya yang sudah bertahun-tahun didunia memasak.Walaupun dirinya mempunyai pengalaman dalam dunia pekerjaan yang dirinya tekuni ini, tapi Ririn masih kalah pengalama

  • Sentuhan Cinta   BAB 48. Bertemu Kembali

    "Ririn."Mata Ririn berkali-kali mengerjap, untuk menyakinkan kalau apa yang ada hadapannya ini bukan khayalan semata."Ririn," ucap Miko dengan telapak tangannya yang masih menyentuh pergelengan tangan Ririn.Ririn menghiraukan panggilan dari pria bajingan tersebut. Matanya hanya fokus ke arah kanan tubuhnya, yang mana terdapat orang yang baru dirinya kenal."Ini benar Ririn bukan?""Roy," ucap Ririn pelan.Tanpa aba-aba, tubuh mungil Ririn langsung saja dipeluk erat oleh Roy. Ririn tak bisa menghindar, karena gerakan Roy sangat cepat.Sedangkan Miko yang melihat juga, sangat terkejut karena Ririn tiba-tiba saja dipeluk oleh pria yang dirinya tak kenal.Miko yang terbakar api cemburu, melihat kedekatan Ririn dengan pria lain. Langsung saja dengan cepat, menarik kasar tangan Ririn dan mendorong kuat pria itu, hi

  • Sentuhan Cinta   BAB 49. Kejutaan Besar

    Perlahan-lahan mata Ririn mulai terbuka, telinganya mendengar sekilas suara orang-orang yang sepertinya sedang bicara.Pandangan maat Ririn masih buram, hingga membuatnya harus mengedipkan matanya berkali-kali, agar membuat pandangan mata Ririn kembali seperti semula.Hingga akhirnya pandangan mata Ririn kembali normal dan dirinya bisa melihat jelas. Pertama kali yang Ririn lihat adalah langit-langit ruangan sepertinya.Mata Ririn melihat sekeliling dan dirinya melihat kalau ia sepertinya sedang berada diruangan yang mewah.Ririn menyadari dirinya sedang berada dirumah sakit, disaat ada infus yang tepasang dipergelangan tangan miliknya ini.Dikepala Ririn muncul berbagai pertanyaan, kenapa dirinya bisa berada dirumah sakit dan bagaiamana dirinya bisa berada di kamar Vvip rumah sakit."Ririn."Saat Ririn sedang melamun memikirkan akan dirinya sendiri. Pintu terbuka d

Latest chapter

  • Sentuhan Cinta   BAB 98. Bukan Akhir Segalanya

    Di pagi buta seperti ini. Dirinya sudah dipaksa untuk bangun dari tidurnya dan tiba-tiba saja Roy mengatakan kalau kakaknya sedang menunggu didalam mobil sedan berwarna putih. Roy menipunya dengan mengatakan hal tersebut, membawanya pada pukul 6 pagi hari. Bahkan matahari saja belum muncul.Bahkan Ririn ingin meminta bantuan dari Ares, tapi pria itu sama sekali tak bisa dihubungi. Padahal semalam dirinya tidur bersama dengan Ayah dari anaknnya, di kamar rumah sakit. Membuat Ririn mengucapkan sumpah serapah kepada Roy, yang seenaknya saja membawa dirinya di pagi hari ini."Tersenyumlah agar cantik," ucap Roy kepada wanita itu yang sedang duduk."Apa yang elu lakukan sama gue Roy?" Ririn menatap tajam adik dari Ares.Tapi bukannya menjawab apa yang dikatakan sama Ririn, Ares malah memerintahkan kepada staff untuk melakukan hal magic kepada Ririn, yang sedang marah-marah itu."Roy!!

  • Sentuhan Cinta   BAB 97. Permintaan dan Permohonan

    Pukul 8 malam hari di rumah sakit. Ririn tetap berada disamping kakaknya yang tak juga terbangun. Hati Ririn hancur melihat alat-alat yang menempel ditubuh Vanya. Ririn juga tak henti-hentinya untuk menangis.Ririn memegang dengan lembut tangan Vanya, sambil berdoa kepada Tuhan, agar membuat Vanya cepat sadar. Tapi kakaknya tak juga sadar, padahal kata dokter kakaknya akan bangun. Tapi kenapa Vanya belum juga membuka matanya.Kriet. Pintu terbuka dan membuat Ririn menoleh, mendengar suara itu."Rin. kembalilah ke kamar kamu." Roy mendekati wanita hamil tersebut."Masih ada disini?" Ririn yang kaget karena Roy masih berada dirumah sakit, dirinya mengira kalau Roy akan kembali."Hm, priamu itu memintaku untuk menemanimu," jawab Roy yang berdiri disamping Ririn.Ririn hanya menganggukan kepalanya saja. Tatapan matanya kembali melihat ke arah Vanya. "Kapan kakak

  • Sentuhan Cinta   BAB 96. Aliran Listrik

    Ares mendobrak pintu berkali-kali, tapi pintu ruang bawah itu sangat kuat dan membuat Ares susah menembusnya. Oleh karena itu Ares menembakan pintu terbuka dan membuat kunci pintu hancur. Membuatnya menjadi lebih mudah masuk ke dalam ruang bawah tersebut Bibirnya menyeringai bak seorang iblis. Tatapan matanya dan aura yang Ares keluarkan berubah seketika, saat melihat orang yang dicarinya. Ares menatapnya seakan ingin membunuh langsung Miko, yang sedang duduk dengan wajah yang babak belur. Pria itu langsung saja bangun disaat melihat kedatangan Ares, dengan tangan yang membawa senjata api tersebut. Ares mendekati pria bajingan itu dan membuatnya saling berhadapan dengan pria yang sudah membuat akal sehatnya menghilang. Tapi bukannya takut dengan kedatangan Miko.

  • Sentuhan Cinta   BAB 95. Menghukumnya

    Vanya akhirnya mendapatkan pertolongan. Ambulance membawanya pergi tubuhnya menuju rumah sakit bersama dengan Ririn yang tak ingin berpisah dengan kakaknya tersebut. Sedangkan Roy menelpon rumah sakit untuk menyediakan segalanya dan tak lupa juga memberitahu Ares melalui sekretarisnya tentang apa yang terjadi hari ini. Ares sangat sibuk sekali karena jadwal hari ini begitu padat sekali dengan berbagai macam rapat. Hingga membuat kakaknya melupakan ponselnya. Roy yang mengangkat panggilan masuk dari nomer asing di ponsel milik Ares dan yang mendengar suara-suara Ririn meminta pertolongan. Tapi setelah itu panggilannya terputus dan Roy menghubungi balik tapi ponsel tersebut tidak aktif lagi. Lantas dengan cepat Roy melacak semua jaringan itu dengan berbagai cara yang dirinya ketahui, hingga ia menemukan lokasinya. Untung saja Roy biasa menemukan lokasinya dengan cepat. Jika tidak kedua bersaudara itu akan dalam bahaya, terutama Ririn

  • Sentuhan Cinta   BAB 94. Bawa Dia!!

    Miko semakin mendekati Ririn yang terus saja mundur-mundur. Tapi Miko mendekati wanita yang terlihat jelas kalau sedang ketakutan. "Jika saja kamu kebih nurut, pasti tak akan terjadi hal ini." Miko menyeringai sinis dan tatapan mata Miko sangat tajam, seperti pedang yang siap menghunus siapapun.Vanya berdiri dengan susah payah, walapun harus menahan rasa sakit akibat tubuhnya yang menerima hantaman keras oleh Miko. Vanya harus bangkit karena ia melihat adiknya dalam keadaan yang berbahaya, Vanya tak akan membiarkan Miko melukai Ririn dan bayinya.Vanya menarik tangan Miko agar menjauh dari adiknya. Menahannya dengan sekuat tenang, walaupun dengan tubuh yang sakit. "Lari Ririn, keluar dari apartemen ini!!" teriak Vanya kepad adiknya."Tidak, tidak. Kita harus keluar bersama!!" ucap Ririn yang melihat kakaknya terus menahan Miko."Cepatlah, tak punya banyak waktu. Keluarlah!!" teriak Vanya.

  • Sentuhan Cinta   BAB 93. Bekerja Sama

    Entah keberanian dari mana membuat Ririn melakukan hal gila ini dengan bawa-bawa pisau. Tapi jika dirinya tak melakukan hal ini, pasti Ririn akan di lecehkan lagi sama Miko. Ririn tak ingin membiarkan hal itu terjadi."Baiklah sayang. Aku tak dekat-dekat dengan dirimu."Ririn sedikit tenang karena ancaman dirinya ini sangat ampuh dan membuat Miko tak akan berniat untuk melecehkan dirinya lagi. "Dimana kakak gue?" tanya Ririn kepada Miko.Arah pandangan mata Ririn berahli melihat ke arah telunjuk tersebut. Dugaan dirinya sepertinya memang benar, kalau kakaknya tersebut disembuyikan sama Miko. "Buka pintunya," perintah Ririn. Pasti pintu itu terkunci jika tidak, pasti kakaknya akan keluar dan menemui dirinya."Baiklah, tapi pisau itu jauhkan dari tangan kamu." Miko yang masih panik dengan apa yang dilakukan sama Ririn. Miko hanya menuruti apa yang dikatakan sama Ririn, tapi setelah itu ia akan me

  • Sentuhan Cinta   BAB 92. Makanlah Bersama Aku

    Tubuh Vanya berada di atas ranjang, dalam keadaan tak berbusana sama sekali. Itu semua karena ulah Miko yang menyentuhnya secara paksa dan ancaman, membuat Vanya tak bisa berkutik dan melakukan apa yang dikatakan sama Miko, padahal dirinya tak ingin sama sekali disentuh oleh bajingan seperti Miko.Cairan bening keluar dari matanya, tubuhnya tak terlalu merasakan sakit walaupun Miko melakukannya dengan kasar. Perasaanya saja yang sangat terluka, akibat perbuatan dari Miko. Hiks.. hiks.. Sungguh hatinya merasakan sakit bertubi-tubi ini semua karena Miko. Pria itu sudah melukai perasaanya dan sekarang melukai tubuhnya.Vanya hanya bisa tergeletak di kasur ini saja, tubuhnya lemas dan tak bisa melakukan apapun. Lagian kamar yang Vanya tempati terkunci dari luar oleh Miko. Pria itu juga keluar dari kamar dan meninggalkannya sendiri dengan air mata yang bercucuran.Vanya hanya berharap semoga saja adiknya tidak datang ke

  • Sentuhan Cinta   BAB 91. Menghilang

    Pukul 8 pagi hari. Ririn sudah terbangun dari tidurnya yang nyenyaknya. Tubuhnya merasakan sakit sekali, akibat sentuhan panas tersebut. Efeknya baru dirinya rasakan pagi ini. Ares sungguh sangat luar biasa, sekaligus gila karena telah membuat tubuhnya sakit-sakit."Tubuhku yang malang." Ririn segera bangkit untuk berendam air hangat. Semoga saja mampu sedikit mengurangi rasa sakit tubuhku ini.Tak butuh waktu lama Ririn sudah keluar dari kamar mandi dengan perasaanya yang jauh lebih nyaman. Ririn berendam hanya 7 menit saja, sejujurnya mau lebih lama. Tapi dirinya ingat sedang mengandung. Ririn hanya takut saja, kalau tak baik berendam lama-lama untuk kandungannya ini.Pandangan mata Ririn melihat ke arah langit yang cerah sekali dan langitnya indah. Ririn menuju balkon kamarnya untuk menghirup udara pagi yang segar ini. "Indah sekali." bibir Ririn tersenyum manis melihat cuaca yang indah dan bagus ini.&nb

  • Sentuhan Cinta   BAB 90. Tutup Mulutmu!!

    Vanya duduk kursi yang berada dibalkon kamarnya, menatap langit-langit malam yang begitu gelap dan tak ada bintang yang menghiasi langit ibu kota ini. Seperti hatinya yang gelap dan tak ada arah kehidupan lagi. Vanya bahkan dianggap tak ada dirumah ini oleh kedua orang tuanya, sedangkan orang yang dirinya cintai hanya menganggapnya sebagai pelampiasan nafsunya saja. Mata Vanya otomatis menoleh ke arah bawah saat mendengar suara orang. Vanya melihat kedua pasangan tersebut yang baru keluar dari rumah ini. Kedua pasangan itu tak lain adalah Ririn dan juga Ares. Ririn mengantarkan Ares untuk ke depan pintu, sepertinya Ares akan pulang. "Serasi sekali," ucap Vanya dengan senyuman tipis melihat adiknya yang sepertinya sudah mendapatkan kembali kehidupan asmaranya. "Semoga kalian bahagia. Aku tak akan biarkan Miko merusak kebahagian kalian." Vanya dengan matanya yang masih melihat kedua pasangan itu yang masi

DMCA.com Protection Status