Lista keluar dari dalam taksi yang membawanya dari sekolah ke rumah. Setelah membayar dan berterima kasih, Lista turun dan masuk ke dalam rumahnya.
Masih dengan coklat yang ada dalam pelukannya. Ia membuka pintu rumah dan mendapati rumah dalam keadaan kosong.
Namun ia tak heran ,karena ia yaki
"Rama! Ambilin bunda mangkok di atas meja nak!" "Rama, tuangin airnya ya." "Rama, sendoknya jangan lupa!"
Di kamarnya, Lista duduk terdiam. Ia mengingat kejadian tadi siang di rumah Angkasa. Saat cowok itu memarahi adiknya, Rama, hanya karena sebuah kesalahpahaman. Jujur, ia yang tak pernah merasakan memiliki seorang adik, cukup kesal dengan perlakuan Angkasa tadi pada Rama. Kenapa cowok itu harus sekasar itu. Tak menggunakan kata-kata yang baik, berbicara dengan Lo Gue, dan tak selalu penuh dengan tekanan emosi. Apa seorang Angkasa memang memiliki sifat yang seperti itu?.
"Eh itu punya gue. Lo main colong aja!" teriakan seorang gadis terdengar sangat nyaring di sebuah tempat makan di salah satu Mall. Bahkan semua yang mendengarnya langsung melirik ke arah gadis yang saat ini sedang mengejar teman cowoknya. Dan salah satu penonton gratis itu adalah Ririn dan Lista.Mereka melihat adegan bak film india itu terpampang jelas di depan mereka membuat Ririn seketika mual ingin muntah."Kenapa lo?" tanya Lista sambil terkikik geli."Noh! Lebay banget. Dikira ini mall punya mereka?""Hahaha. Iri aja lo. Makanya cari pacar. Biar bisa lari-larian kaya gitu.""Dih! Saran lo saran yang membagongkan." tawa Lista semakin meledak dengan jawaban kesal Ririn, "Lo duluan yang cari pacar, trus lari-larian macam dua orang tadi." balas Ririn."Tapi gue nggak yakin bakalan bisa."Ririn menatap Lista dalam,
Rabu di minggu ke dua, Hari yang bagi SMA Merah Putih sudah menjadi hari yang cukup mendebarkan. Pasalnya pada hari ini, pihak guru biasanya akan mengadakan ulangan serentak semua kelas. Baik kelas satu, dua dan tiga.Dan ritual pagi bagi Siswa yang berotak cerdas, mereka akan melakukan kegiatan lain, seperti untuk yang laki-laki, berkumpul di lapangan untuk bermain basket, atau hanya sekedar nongkrong-nongkrong di kantin.Namun beda ritual untuk yang berotak menengah ke bawah, mereka akan sibuk di kelas, mencatat jampi-jampi dan menyembunyikan di tempat terbaik di tubuh mereka. Tentu saja dengan tulisan yang sangat kecil. Ya walaupun ujung-ujungnya, jampi-jampi tersebut tetap tak terpakai. Penyebabnya karena ketatnya mata guru yang mengawasi serta mereka yang lebih menggunakan permainan A,B,C ada berapa atau membaca secara eja Asma Allah sembari menunjuk satu-satu pilihan jawaban.Dan jika untuk essay, mereka memilih sistem 'huss! Huss!' manja.Ten
"Lo lihat Lista kan pagi ini?""Eh, gilaaaa, dia cantik banget pake baju cheerleader. Sexy.""Pengen gue peluk, tahu nggak.""Apalagi bibirnya, beeuh! Sexy banget. Ditambah polesan lipstik yang nggak norak, makin aduhai cuk!"Omongan seru tiga orang siswa yang tak tahan melihat penampilan Lista tadi saat menjadi anggota cheers sekolah. Memang diakui, Lista begitu cantik dengan balutan dress ala anak cheers tersebut dan jujur, dialah yang menjadi pusat perhatian tadi saat dilapangan.Termasuk ketiga siswa yang dikenal dengan pangeran sekolah namun suka bergonta-ganti pasangan.Sebut saja yang saat ini sedang merapikan rambutnya di depan cermin, namanya Riko.Riko ketua utama di geng mereka. Tiga orang tampan namun playboy dan diketuai oleh Riko. Bahkan ketampanan Riko, mampu bersaing dari Angkasa dan menjadikannya salah satu incaran para gadis.Ya bisa dikatakan, Riko versi iblisnya dan Angkasa versi malaikatnya.&nbs
Setelah kejadian di kantin ,Lista berhasil menjadi pusat perhatian satu sekolah. Sebenarnya ia risih, namun sebisa mungkin ia tak menghiraukan itu.Karena dibully seperti itu sudah menjadi makanan hariannya saat ia masih berada di sekolah lamanya. Dan lagi-lagi semua karena cowok. Sebenarnya ia sendiri merasa bingung, Kenapa banyak para siswi yang memusuhinya, padahal Ia sama sekali tidak melakukan apapun Hanya karena banyak siswa laki-laki yang mengejarnya. lalu ia harus dijadikan target pembullyan para cewek-cewek di sekolah. Aneh bukan? Ia tak merebut siapapun, ia tak mengambil kekasih siapapun, tapi kenapa ia dibuat seperti perebut kekasih orang. Lista kembali menghela nafas. Harinya sungguh berat. Ia tak bisa melakukan apapun lagi yang bisa membuatnya tenang di berada di sekolah ini. Menjadi anak baik-baik? Sudah ia lakukan. Tapi apa yang ia dapatkan? Justru ia ditindas.Lista menatap kosong papan tulis yang saat ini dicoret-coret oleh guru. Ia tak fokus sama sekali dengan peng
Sepanjang kelas berlangsung, Lista memutuskan untuk tidur di ruang UKS. Ia tak bisa melihat Angkasa sekarang. Mungkin ini yang disebut tak berjodoh. Bahkan niat untuk berjuang pun tak diAminkan malaikat.Ia lagi-lagi mengambil nafas panjang."Apa yang bakal lo lakuin setelah ini?" Lista terkejut saat ia mendengar suara Aiden."Aiden?"Tirai terbuka dan memunculkan Aiden dari sana."Lo ngapain di sini?""Minta izin ke toilet.""Dan itu bohong?"Aiden mengangguk. Ia hanya ingin melihat Lista."Apa yang akan lo lakuin setelah ini? Kuasa Citra terhadap sekolah ini sungguh kuat, apalagi terhadap diri Angkasa. lo pasti sudah dengar kalau Angkasa menyukai gadis tersebut dan sekarang lo berkasus dengan Citra dan otomatis lo akan berkasus juga dengan Angkasa." ucap Aiden yang duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur Lista.Lista mengernyitkan keningnya, "Lo tahu kalau Angkasa suka dengan Citra?"Aiden mengangguk, "Gue sama Heru tahu kalau dia suka dengan Citra. Tapi jujur, kita nggak
"Angkasa!" Lista berlari mengejar Angkasa yang sedang berjalan menuju parkiran motornya."Angkasa, gue manggilin lo! Nyaut kek." kesal Lista saat langkahnya sudah sejajar dengan pria tersebut.Namun Angkasa cuma diam dan tak mau meladeni.Masa bodoh bagi Lista. Ia hanya perlu memecahkan batu dalam hati Angkasa. Mungkin dengan banyaknya interaksi, batu itu akan pecah.Sudah cukup ia yang kadang maju kadang mundur lalu maju dan mundur lagi. Ia sudah lelah. Dan sekarang, kepalang tanggung semuanya sudah tahu, bahkan Aiden, Heru dan Ririn sudah mendukungnya, ia harus bergerak maju."Semangat Lista!" Ucapnya berbisik untuk dirinya sendiri.Lista kembali menatap Angkasa yang sudah sampai di samping motor pria tersebut. Lista yang kaget, langsung berlari cepat dan langsung mencabut kunci motor Angkasa yang sudah terpasang di posisinya."Eh! Apa-apaan lo! Balikin kunci motor gue!""Akhirnya ngomong juga. Gitu dong. Dari tadi dipanggilin nggak nyaut nyaut. Anterin sampe rumah dong!."Angkasa m
"Angkasa!" Lista berlari mengejar Angkasa yang sedang berjalan menuju parkiran motornya."Angkasa, gue manggilin lo! Nyaut kek." kesal Lista saat langkahnya sudah sejajar dengan pria tersebut.Namun Angkasa cuma diam dan tak mau meladeni.Masa bodoh bagi Lista. Ia hanya perlu memecahkan batu dalam hati Angkasa. Mungkin dengan banyaknya interaksi, batu itu akan pecah.Sudah cukup ia yang kadang maju kadang mundur lalu maju dan mundur lagi. Ia sudah lelah. Dan sekarang, kepalang tanggung semuanya sudah tahu, bahkan Aiden, Heru dan Ririn sudah mendukungnya, ia harus bergerak maju."Semangat Lista!" Ucapnya berbisik untuk dirinya sendiri.Lista kembali menatap Angkasa yang sudah sampai di samping motor pria tersebut. Lista yang kaget, langsung berlari cepat dan langsung mencabut kunci motor Angkasa yang sudah terpasang di posisinya."Eh! Apa-apaan lo! Balikin kunci motor gue!""Akhirnya ngomong juga. Gitu dong. Dari tadi dipanggilin nggak nyaut nyaut. Anterin sampe rumah dong!."Angkasa m
Sepanjang kelas berlangsung, Lista memutuskan untuk tidur di ruang UKS. Ia tak bisa melihat Angkasa sekarang. Mungkin ini yang disebut tak berjodoh. Bahkan niat untuk berjuang pun tak diAminkan malaikat.Ia lagi-lagi mengambil nafas panjang."Apa yang bakal lo lakuin setelah ini?" Lista terkejut saat ia mendengar suara Aiden."Aiden?"Tirai terbuka dan memunculkan Aiden dari sana."Lo ngapain di sini?""Minta izin ke toilet.""Dan itu bohong?"Aiden mengangguk. Ia hanya ingin melihat Lista."Apa yang akan lo lakuin setelah ini? Kuasa Citra terhadap sekolah ini sungguh kuat, apalagi terhadap diri Angkasa. lo pasti sudah dengar kalau Angkasa menyukai gadis tersebut dan sekarang lo berkasus dengan Citra dan otomatis lo akan berkasus juga dengan Angkasa." ucap Aiden yang duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur Lista.Lista mengernyitkan keningnya, "Lo tahu kalau Angkasa suka dengan Citra?"Aiden mengangguk, "Gue sama Heru tahu kalau dia suka dengan Citra. Tapi jujur, kita nggak
Setelah kejadian di kantin ,Lista berhasil menjadi pusat perhatian satu sekolah. Sebenarnya ia risih, namun sebisa mungkin ia tak menghiraukan itu.Karena dibully seperti itu sudah menjadi makanan hariannya saat ia masih berada di sekolah lamanya. Dan lagi-lagi semua karena cowok. Sebenarnya ia sendiri merasa bingung, Kenapa banyak para siswi yang memusuhinya, padahal Ia sama sekali tidak melakukan apapun Hanya karena banyak siswa laki-laki yang mengejarnya. lalu ia harus dijadikan target pembullyan para cewek-cewek di sekolah. Aneh bukan? Ia tak merebut siapapun, ia tak mengambil kekasih siapapun, tapi kenapa ia dibuat seperti perebut kekasih orang. Lista kembali menghela nafas. Harinya sungguh berat. Ia tak bisa melakukan apapun lagi yang bisa membuatnya tenang di berada di sekolah ini. Menjadi anak baik-baik? Sudah ia lakukan. Tapi apa yang ia dapatkan? Justru ia ditindas.Lista menatap kosong papan tulis yang saat ini dicoret-coret oleh guru. Ia tak fokus sama sekali dengan peng
"Lo lihat Lista kan pagi ini?""Eh, gilaaaa, dia cantik banget pake baju cheerleader. Sexy.""Pengen gue peluk, tahu nggak.""Apalagi bibirnya, beeuh! Sexy banget. Ditambah polesan lipstik yang nggak norak, makin aduhai cuk!"Omongan seru tiga orang siswa yang tak tahan melihat penampilan Lista tadi saat menjadi anggota cheers sekolah. Memang diakui, Lista begitu cantik dengan balutan dress ala anak cheers tersebut dan jujur, dialah yang menjadi pusat perhatian tadi saat dilapangan.Termasuk ketiga siswa yang dikenal dengan pangeran sekolah namun suka bergonta-ganti pasangan.Sebut saja yang saat ini sedang merapikan rambutnya di depan cermin, namanya Riko.Riko ketua utama di geng mereka. Tiga orang tampan namun playboy dan diketuai oleh Riko. Bahkan ketampanan Riko, mampu bersaing dari Angkasa dan menjadikannya salah satu incaran para gadis.Ya bisa dikatakan, Riko versi iblisnya dan Angkasa versi malaikatnya.&nbs
Rabu di minggu ke dua, Hari yang bagi SMA Merah Putih sudah menjadi hari yang cukup mendebarkan. Pasalnya pada hari ini, pihak guru biasanya akan mengadakan ulangan serentak semua kelas. Baik kelas satu, dua dan tiga.Dan ritual pagi bagi Siswa yang berotak cerdas, mereka akan melakukan kegiatan lain, seperti untuk yang laki-laki, berkumpul di lapangan untuk bermain basket, atau hanya sekedar nongkrong-nongkrong di kantin.Namun beda ritual untuk yang berotak menengah ke bawah, mereka akan sibuk di kelas, mencatat jampi-jampi dan menyembunyikan di tempat terbaik di tubuh mereka. Tentu saja dengan tulisan yang sangat kecil. Ya walaupun ujung-ujungnya, jampi-jampi tersebut tetap tak terpakai. Penyebabnya karena ketatnya mata guru yang mengawasi serta mereka yang lebih menggunakan permainan A,B,C ada berapa atau membaca secara eja Asma Allah sembari menunjuk satu-satu pilihan jawaban.Dan jika untuk essay, mereka memilih sistem 'huss! Huss!' manja.Ten
"Eh itu punya gue. Lo main colong aja!" teriakan seorang gadis terdengar sangat nyaring di sebuah tempat makan di salah satu Mall. Bahkan semua yang mendengarnya langsung melirik ke arah gadis yang saat ini sedang mengejar teman cowoknya. Dan salah satu penonton gratis itu adalah Ririn dan Lista.Mereka melihat adegan bak film india itu terpampang jelas di depan mereka membuat Ririn seketika mual ingin muntah."Kenapa lo?" tanya Lista sambil terkikik geli."Noh! Lebay banget. Dikira ini mall punya mereka?""Hahaha. Iri aja lo. Makanya cari pacar. Biar bisa lari-larian kaya gitu.""Dih! Saran lo saran yang membagongkan." tawa Lista semakin meledak dengan jawaban kesal Ririn, "Lo duluan yang cari pacar, trus lari-larian macam dua orang tadi." balas Ririn."Tapi gue nggak yakin bakalan bisa."Ririn menatap Lista dalam,
Di kamarnya, Lista duduk terdiam. Ia mengingat kejadian tadi siang di rumah Angkasa. Saat cowok itu memarahi adiknya, Rama, hanya karena sebuah kesalahpahaman. Jujur, ia yang tak pernah merasakan memiliki seorang adik, cukup kesal dengan perlakuan Angkasa tadi pada Rama. Kenapa cowok itu harus sekasar itu. Tak menggunakan kata-kata yang baik, berbicara dengan Lo Gue, dan tak selalu penuh dengan tekanan emosi. Apa seorang Angkasa memang memiliki sifat yang seperti itu?.
"Rama! Ambilin bunda mangkok di atas meja nak!" "Rama, tuangin airnya ya." "Rama, sendoknya jangan lupa!"
Lista keluar dari dalam taksi yang membawanya dari sekolah ke rumah. Setelah membayar dan berterima kasih, Lista turun dan masuk ke dalam rumahnya. Masih dengan coklat yang ada dalam pelukannya. Ia membuka pintu rumah dan mendapati rumah dalam keadaan kosong. Namun ia tak heran ,karena ia yaki