Share

469. KATA SANDI #2

Padang Anushka sepi ketika kami tiba. Satu-satunya yang menyambut kami hanya Mister. Kalau kupikirkan Mister akan terkejut, ternyata dia biasa saja. Dia hanya keluar pondok, lalu menundukkan kepala seolah-olah kami orang terhormat. Aku selalu sulit terbiasa ketika Mister melakukan itu padaku, jadi biasanya aku ikut menundukkan kepala—bahkan jauh lebih menunduk darinya. Itu membuat Lavi tertawa. Dengan cara paling kurang ajar, Lavi langsung mengajak Mister bercanda. Tampaknya dia bukan tipe yang mengedepankan formalitas.

“Kami langsung ke klinik, jadi mereka tidak perlu dipanggil,” kata Lavi.

“Baiklah,” kata Mister. “Selamat istirahat.”

Setelah kami agak jauh, aku baru berani bertanya pada Lavi. “Tidakkah kau kurang sopan kalau tidak ikut menundukkan kepala?”

“Aku menundukkan kepala, kok. Cuma tidak sampai lutut sepertimu. Kau terlalu sibuk menunduk sampai tidak lihat aku menunduk. Begini-begini a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status