Home / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 59. Gadis Bodoh

Share

SPM - Part 59. Gadis Bodoh

Author: Ummu Nadin
last update Last Updated: 2023-09-02 09:16:16
Berjumpa dengan jenius lain di zaman kuno memang sedikit merepotkan. Zhou Yuwen dengan kemampuan yang hebat bukan digunakan untuk kemakmuran Da Liang, tapi untuk menyulitkan seseorang yang dibencinya.

Bagi Zhou Yuwen, ribuan nyawa manusia yang telah menjadi tumbal dari wabah maut hitam ini tidak berharga demi tercapainya tujuan.

Samar-samar, Xin Qian sudah menangkap hubungan rahasia antara Zhou Yuwen dengan keluarga kerajaan Negara Zhou. Meski dia belum memverifikasi secara pasti. Namun, Raja Zhou Xiuhuan sebagai adik Kaisar memberi perlindungan di dalam rumahnya secara khusus. Bukankah ini menandakan adanya hubungan tersebut.

Dosa bagi orang yang menyerang anggota keluarga Istana akan dijebloskan di dalam penjara surgawi.

"Kamu sebagai Dewa Perang Da Liang menerobos masuk perbatasan Negara Zhou tanpa izin resmi dari Kaisar, bukankah ini sebuah kejahatan?"

Zhou Yuwen merasa kesal. Kenapa bisa secepat ini, Xuan Yuan mengetahui dirinya berada di kediaman Raja Zhou Xiuhuan?

"Aku datang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
wow ada teman lain di kolom komentar bukan hanya q dan kak Kiya...
goodnovel comment avatar
Michael Wirajaya
semangat ya author ku yg baik, jgn kendur ya nulisnya, GBU
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 60. Mari Kita Berlomba dengan Takdir

    Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa hari, akhirnya tiga ekor kuda yang salah satunya adalah ras kuda ferghana sudah hampir sampai di gerbang Kota Tangluo. Xiao Shan berada di posisi terdepan. Kepalanya terangkat dengan penuh kebanggaan. Ternyata, Xin Qian adalah keberuntungan bagi Xiao Shan. Dengan adanya gadis cantik itu di atas punggungnya, Xiao Feng diizinkan mengiringi di belakang. Tuannya juga tidak mengeluh atau meminta Xiao Feng untuk memimpin di depan. Sepasang majikan merasa senang, sepasang kuda juga demikian. Hanya Xue dan kuda putihnya yang nelangsa. Kendati demikian, dia juga tidak berani mengeluh. Bisa melihat majikannya kembali dalam suasana hati yang sangat baik, Xue sudah bersyukur. Aura dingin yang mencekam sudah menghilang dari wajah Pangeran Ketiga."QianQian, kenapa kamu begitu bersemangat pulang ke Tangluo?" seru Xuan Yuan.Ketika menyebut tempat pulang, Xin Qian tidak membahas Istana Xi Wei sama sekali. Sepertinya Tangluo telah meninggalkan kesan

    Last Updated : 2023-09-02
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 61. Pria Berhati Kejam

    Seorang pria mengayunkan langkah terburu-buru penuh kemarahan. Dengan kasar, dia menghempaskan tubuh seorang gadis ke dipan kayu yang ada di sudut ruangan. Suara dengusan kasar merontokkan nyali. Yan Huaxin yang masih kesakitan tak kuasa menolak perlakuan kasar tersebut.Yan Huaxin mencoba duduk dengan stabil di atas dipan. Di depannya, Zhou Yuwen menatapnya dengan pandangan jijik."Kupikir ayahmu sudah memberitahu dengan jelas, kenapa aku memanggilmu kemari!?" raung Zhou Yuwen.Kobaran amarah yang tidak akan bisa padam begitu saja. Rencana yang telah disusun dengan sangat detail dan teliti sedemikian rupa bisa hancur sekejab. Zhou Yuwen merasa kesal setengah mati dengan kehadiran Yan Huaxin. "Tuan Pemimpin, Ayah meminta saya untuk melindungi Anda." Yan Huaxin bertemu satu kali dengan Tuan Pemimpin ini sebelumnya. Ayahnya dan Tuan Pemimpin sudah membuat sebuah aliansi untuk menyingkirkan Pangeran Ketiga, supaya memuluskan jalannya untuk menduduki tahta Da Liang."Sekarang, siapa me

    Last Updated : 2023-09-03
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 62. Kembali ke Tangluo

    Berita tentang kepulangan Xin Qian sudah terdengar di seantero Kota Tangluo. Kabar itu menyebar dengan begitu cepat bagaikan jamur di musim hujan. Bagi penduduk Tangluo, Xin Qian sudah dianggap seperti Dewi. Seorang Dewi hidup yang menyelamatkan nyawa ribuan orang dari kematian.Jasa besar inilah yang membuat penduduk Kota Tangluo ikut bersedih saat Xin Qian diculik. Saat ini, mereka berdesak-desakan di gerbang kota untuk ikut menyambut kedatangan Xin Qian dan Pangeran Ketiga. Hanya orang sakit yang masih dalam perawatan saja yang tidak ikut menyambut. Bisa dibayangkan seramai apa gerbang Kota Tangluo hari ini.Satu setengah bulan yang lalu, kota ini nyaris seperti kota mati. Hari ini, dengan wabah yang berangsur menghilang, situasi sudah hampir kembali pada situasi sebelumnya.Huantian juga begitu antusias ingin menyambut kedatangan Xin Qian. Selama beberapa hari ini dia tidak enak makan dan tidak enak tidur, karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk ikut mencari Xin Qian.Putra Mahko

    Last Updated : 2023-09-04
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 63. Memilih

    Xuan Yuan sudah kembali dengan kesibukan semula bersama penduduk pria dalam menata Kota Tangluo. Masalah utama kota ini adalah tata kota dan sanitasi yang buruk. Sebelum mereka kembali ke Hangzhou untuk membuat laporan pada Kaisar, Xuan Yuan ingin memperbaiki semua terlebih dahulu, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Sisanya akan dipikirkan nanti saat mereka kembali.Di kediaman Penguasa Kota Liu Xingsheng, Xin Qian dan Huantian berada di aula. Tak ada orang lain, Huantian merasa begitu bahagia mendapatkan momen berdua dengan Xin Qian."Qian'er."Xin Qian yang baru saja meletakkan kota obat, seketika tertegun. Dia yang sedang memunggungi Huantian, tak merubah posisi berdiri selama beberapa saat.Panggilan yang terasa begitu intim. Hanya Ye Tian yang memanggilnya dengan nama itu. Sekarang, Huantian memanggilnya Qian'er, sepertinya sengaja memberitahu Xin Qian bahwa Ye Tian adalah dirinya.Bukankah Huantian biasanya memanggil Adik Ipar Ketiga?"Qian'er, kamu dengar tidak? Aku s

    Last Updated : 2023-09-04
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 64. Selir Zhou

    Istana Zhou Feng Di Aula utama Istana Zhou Feng, wajah Selir Zhou tampak murka. Mendengarkan laporan dari Ying Lan tentang gagalnya rencana yang telah dibuat dengan begitu rapi dan detail, Selir Zhou mengurut dada dengan sangat nelangsa.Pengorbanan dan kesabaran yang sudah dilakukan puluhan tahun ini, seakan hancur lebur begitu saja."Lan'er, kenapa kamu bisa berubah menjadi begitu bodoh?" dengus Selir Zhou kesal setengah mati."Ibunda, kita bisa menyusun rencana baru. Masih ada banyak waktu!" sahut Ying Lan."Masih banyak waktu? Apakah kamu ingin ibumu ini harus menambahkan lagi waktu untuk bersabar?" Selir Zhou menjawab penuh emosional.Tatapan Selir Zhou sangat rumit. Sepasang ibu dan anak itu saling bertukar pandang dalam kebisuan selama beberapa saat.Menjadi selir Kaisar Murong Tian Yi bukanlah keinginannya. Pernikahan politik antara dua negara telah menghancurkan cinta sejati dan harapan yang pernah tumbuh di dalam hati Selir Zhou pada kekasih hatinya."Ibunda sudah berkorban

    Last Updated : 2023-09-05
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 65. Kesulitan Kaisar

    Sudah hampir setengah bulan Putra Mahkota tidak hadir dalam rapat pagi di Pengadilan Istana. Meski pada pejabat tidak berani secara terang-terangan mempertanyakan kealpaan Putra Mahkota, akan tetapi hal ini menjadi ganjalan bagi Penasihat Lao Haocun. Jika dihitung mundur, Huantian datang terakhir kali saat hari terakhir rapat yang membahas tentang surat dari Pangeran Ketiga terkait wabah di Kota Tangluo. Selepas itu, Pangeran Pertama Da Liang itu mulai tidak terlihat batang hidungnya dimanapun.Ketika pertemuan pagi usai, Permaisuri Lao mengunjungi Kaisar di Aula untuk mengeluhkan hal tersebut.Huantian tidak pernah datang memberi salam padanya. "Kaisar, apakah Anda mengetahui dimana Tian'er sekarang? Sudah setengah bulan ini dia tidak pernah mengunjungi saya," keluh Permaisuri Lao gusar. Murong Tian Yi hanya tersenyum tipis menatap Permaisuri Lao. Dia tidak memberitahu kepergian putranya karena permintaan dari Huantian sendiri."Bukankah biasanya kamu mengeluh sakit kepala saat dia

    Last Updated : 2023-09-05
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 66. Kembali

    Di Kota Tangluo, kesibukan hari ini kembali terlihat di jalanan kota. Kondisi wabah sudah berangsur hilang. Hanya ada beberapa orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sisanya sudah menjalani kehidupan normal. Pengendalian wabah dengan isolasi dan aturan yang ketat terkait prokes yang didapatkan Xin Qian dari zaman modern, diberlakukan dengan disiplin di kota ini. Hasilnya memang sudah terlihat, bahkan dalam dua bulan penanganan."Tuan Liu, kondisi Kota Tangluo sudah kembali stabil. Aku akan kembali ke Istana untuk melaporkan hal ini pada Kaisar." Pangeran Ketiga dan rombongan akan meninggalkan Tangluo hari ini.Liu Xingsheng melepaskan kepergian rombongan Pangeran Ketiga dengan hati yang rumit. Di antara para rombongan ya g dibawa dari Hangzhou dua bulan lalu, Tabib Wei dan beberapa orang anak buahnya masih harus tinggal sampai kondisi benar-benar sudah bisa ditinggalnya."Pangeran Ketiga, hutang budi kami penduduk Kota Tangluo kepada Anda dan Nona Xin Qian, sudah sebesa

    Last Updated : 2023-09-06
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 67. Terus Terang

    "QianQian, kamu pasti merindukan Sekte Emei. Setelah pernikahan kita, kita akan pulang meminta restu pada Guru." Xuan Yuan merengkuh tubuh Xin Qian erat. Terlalu banyak penderitaan harus dialami oleh keduanya sejak dua bulan terakhir. Xuan Yuan merasa bersalah pada calon permaisurinya tersebut. Saat ini, Xin Qian bicara ngelantur, mungkin karena tekanan besar atas penderitaan hidup selama ini. Xuan Yuan merasa bersedih untuk itu. Seharusnya, Xuan Yuan hadir memberi kebahagiaan untuk Xin Qian, tapi sekarang justru dia membawa gadis itu dalam masalah wabah. Rasa kecewa pada Kaisar kembali hadir menghentak di dalam dada Xuan Yuan."Aku lupa Sekte Emei ada dimana," gumam Xin Qian linglung. Bagaimana dia bisa membawa Xuan Yuan ke Sekte Emei, sedangkan dia tidak tahu dimana Sekte Emei berada. Saat itu, dia hanya asal bicara. Siapa sangka ternyata Sekte Emei benar-benar ada di zaman ini.Xin Qian benar-benar tidak berdaya. Dia tidak tahu harus berkata apa."QianQian, lain kali kamu tidak

    Last Updated : 2023-09-07

Latest chapter

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status