Share

Bab 289

Setelah mengikutinya begitu lama, masih tidak bisa membaca situasi.

Kasim Chang buru-buru berkata, “Tidak perlu."

Sera tersenyum tipis, tapi tetap memijatnya dengan kuat.

Seseorang ketika tua, sebenarnya, sama seperti anak-anak, membutuhkan perhatian dan ingin dimanja.

Setelah memijat sebentar, Kaisar Tertinggi menyuruhnya untuk duduk dan memberinya sepotong kue.

“Apakah lukamu sudah sembuh?” Kaisar Tertinggi menatapnya dan bertanya.

“Sudah sembuh!” Sera menjawab sambil tersenyum dan memakan kue.

“Kenapa bodoh sekali, apakah kau tidak takut mati?” Mulut Kaisar selalu beracun.

Sera tersenyum tipis, "Tidak akan mati."

Dia sudah tahu pasti dimarahi jika datang ke sini.

Kaisar memelototinya, "Bukankah aku pernah memberitahumu agar selalu waspada, apakah kau cacat mental? Apakah kau tidak tahu penyakit Herbert sangat krusial?"

Sera menghela napas, agak kejam mengatakan dia cacat mental.

“Iya, iya, aku terlalu ceroboh saat itu.” Sera benar-benar harus dimarahi, sebenarnya, dia harus lebih wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mutia Ananda
dan benar akhir nya Sera hamil kembar 3
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status