Rumah mertuanya ada tiga kamar, Deon berpikir bahwa dia pasti akan tidur bersama Sera. Sebelum dia tidur, Sera mengatakan kepadanya bahwa dia akan tidur dengan ibunya. Mereka berdua ingin mengobrol, Deon akan tidur bersama bayi kembar."Jika begitu aku tidur dengan para Camilan." Deon dan Sera sudah bersama cukup lama. Kecuali Deon ke luar kota, mereka berdua selalu tidur bersama dan tiba-tiba sekarang harus tidur secara terpisah. Deon benar-benar tidak terbiasa, tetapi kondisinya rumahnya seperti ini, jadi dia hanya bisa menerimanya.Sera bersandar di bahunya, "Camilan bilang mereka ingin tidur dengan kakakku, dan kakakku sudah setuju.""Aku tidur sendiri? Bagaimana dengan ayah mertua?" Deon menatapnya dengan terkejut.Sera tertawa, "Ayahku bilang dia ingin bersamamu satu malam. Dia sangat tertarik dengan Dinasti Tang Utara. Dia ingin mengobrol denganmu."Deon terkejut dan menatap Sera, "Apa?"Deon tidak mau tidur dengan seorang pria."Kamu tadi bilang di lift, kamu tidak akan m
Deon memanggil ayah untuk pertama kalinya. Sebenarnya cukup lancar memanggilnya, padahal dia berpikir ini akan terasa canggung.Ayah Sera sedikit terpana, dan kemudian matanya kemerahan, "Baik, baik, mau minum bir? Aku bawa bir ke sini, kita lakukan pembicaraan sesama laki-laki."Deon mendengarkan kata bir dan ingin minum satu teguk. Dia harus tidur di kamar yang sama dengan orang asing, mungkin dia memerlukan bir.Dua kaleng bir dingin dikeluarkan dari lemari es. Deon belum pernah minum ini. Ayah Sera membantu Deon membukanya. Deon minum dan terasa cukup enak."Aku belum pernah minum arak semacam ini. Di tempat kami, kami minum arak." Deon duduk di dekat tempat tidur dan melihat ayah Sera yang mulai berbicara."Kamu katakan lebih banyak tentang Dinasti Tang Utara, aku ingin mendengarnya." Ayah Sera sekarang sangat ingin tahu tentang Dinasti Tang Utara. Putrinya sekarang berada di Dinasti Tang Utara.Deon awalnya berpikir bahwa percakapan ini akan terasa ganjil, tetapi pengetahua
Tidak sulit untuk mengubah rencana, Wynne menghilangkan jejak sama sekali. Dia tidak terbiasa dengan data. Penelitiannya tercampur dengan terlalu banyak ide dan data. Ini adalah kedua kalinya dia mengatakan akan menggunakan data Sera, tetapi data yang lama telah diretas oleh Ibu Suri, jadi Wynne sekarang tidak memiliki data lengkap.Demi membuat Sera merasa tenang, Wynne berkata, "Mengenai pengembangan obat, apakah akan memberikanya kepada Harry, aku akan bertanya padamu dulu, kamu bilang oke, aku baru akan memberi ke dia."Setelah Sera melihat ada perubahan, dia merasa lega dan bertanya, "Apa hubunganmu dengan Harry?" Wynne mengatakan, setelah menjadi ‘Kepala Biara’, dia sudah tidak berhubungan dengan Harry. Bagaimana mungkin dia meneliti obat-obatan untuk Harry?Wynne berkata, "Kamu percaya padaku, dia tidak memiliki ambisi besar. Aku tidak tahu apa tujuannya menggunakan obat ini, dia bilang kepadaku untuk menyelamatkan orang.""Jika begitu kamu memberi tahu asal mulanya masala
"Kamu selalu tidak percaya padaku, aku tidak pernah menyakiti hatimu.""Ini bukan masalah kepercayaan, Wynne, belumkah kamu tahu? Setelah suntikan obatmu, apakah itu tidak mengejutkan?" Sera berhenti sebentar, tiba-tiba teringat sesuatu dan menatap Wynne, "Kamu belum berhasil, obat yang kamu suntikan bukan obat yang kamu kembangkan sendiri, jika tidak, kamu tidak akan sangat membutuhkan dataku."Wynne diam dan tidak ingin mengatakannya. Wynne berkata, "Terserah apa yang kamu pikirkan, tapi kata-kataku masih sama, aku tidak akan menyerah."Sera mengangguk, "Mungkin ini pertemuan terakhir kali kita, Wynne, aku harap kamu dapat mempertimbangkannya dengan baik."Sera pergi setelah mengatakan hal itu.Setelah meninggalkan laboratorium, dia berada dalam suasana hati yang lebih tertekan dan berat. Dia tidak ingin memikirkan tujuan Wynne dan Harry, tetapi masalah ini selalu menjadi duri di dalam dagingnya.Dia masuk ke mobil menenangkan pikirannya dan menelepon kakaknya."Di mana kalian
Sera merasa senang melihat Deon yang tampak seperti anak kecil. Kakak Sera berdiri di belakang dan mengamati mereka. Deon berada di belakang antrean dan tersenyum sampai matanya tampak segaris.Kakak Sera berkata, "Dia tertarik pada segala sesuatunya. Jika kalian bisa tinggal lebih lama, aku jamin dia akan lebih senang lagi.""Sekarang dia sudah sangat senang." Sera tersenyum.Kakak Sera memegang bahunya, "Lalu ... karena dia sangat senang, apakah dia setuju untuk tinggal 2 hari lagi?"Sera bersandar di samping kakaknya dan berkata dengan tenang, "Dia tidak bisa melakukannya. Kami dikirim oleh Ibu Suri Long, waktu kami hanya 3 hari.""Oh begitu …." Kakak Sera jelas tampak kecewa. Dia berpikir Deon yang memutuskan untuk tinggal atau tidak, jadi hari ini dia mencoba yang terbaik untuk menyenangkan, "Bisakah Ibu Suri Long mengirim kalian ke sini lagi?""Aku tidak tahu, tapi aku akan berusaha keras. Aku pasti akan pulang jika punya kesempatan pulang." Mata Sera sedikit panas. Ini su
"Aku belum pernah melihatnya begitu bahagia." Mata Sera terasa panas."Dia penuh rasa ingin tahu!" Rudy Yuan memujinya.Setelah talinya sudah terikat dengan baik, dia membuka tangannya dan berbalik. Dia melompat kemudian meluncur ke bawah dengan cepat. Angin yang berembus membuatnya merasa bahwa seluruh dunia tampak berbeda.Kakak Sera, Rudy Yuan, berkata sambil tersenyum dan menatap jam tangan, “Ayo kita pergi! Aku pesan jam 13:30, jika kita pergi sekarang waktunya pas.”Deon sangat bersemangat saat berada di dalam mobil. Hal yang dia disesalkan adalah Sera tidak melompat bersamanya. Dia bertanya kepada kakak Sera, "Nanti kita akan terjun payung, seperti apa ya?""Terjun payung ya, pertama -tama kita terbang dengan helikopter di ketinggian lima kilometer, lima kilometer ... ukuran kalian kaki ya? Sekitar seribu lima ratus kaki, lalu kita membawa ransel yang isinya parasut, pada ketinggian tertentu kita akan melompat, membuka parasut, dan kemudian perlahan-lahan mendarat."Keti
Setelah naik helikopter, Deon tampak sedikit gugup, "Ini disebut helikopter? Bisa terbang? Bagaimana cara terbangnya?"Sera memegang tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Penjelasan ini agak rumit untukmu. Terlihat berbahaya tetapi sebenarnya faktor keamanan relatif tinggi, kamu tenang saja."“Kamu tidak boleh melompat!" Deon memperingatkan Sera dengan serius."Aku lihat situasi dulu, aku sebenarnya sangat takut. Aku bahkan tidak berani bungge jumping." Sera memang sangat takut, kemampuan IQnya memang tinggi tapi kemampuan fisiknya tidak terlalu baik. Benar ada yang menemaninya terjun, tapi dia masih tetap ketakutan.Kakak Sera berkata sambil tersenyum, "Jika kamu tidak mau lompat, ikuti helikopter saja, tidak usah dipaksakan, tetapi jika kamu bisa menghadapinya, kamu akan merasa tantangan lain dalam hidupmu bukanlah apa-apa. Deon akan menyukainya. Perasaan terbang itu tak terlupakan dalam hidupnya."Deon merasa bersemangat, perasaan terbang itu pasti lebih sensasional daripada
Dia akan melompat ke bawah dengan ketinggian ini, bukankah ini menunjukkan keberaniannya? Nanti pulang dia harus menunjukan ini pada orang rumah."Sera, kamu foto aku ya, aku mau kasih lihat ayah mertua." Deon berteriak pada Sera"Tenang saja, ada orang yang khusus mengambil foto." Sera melirik ke luar. Dia sangat takut dan tidak berani melompat.Mereka sudah memakai pakaian terjun payung dari tadi, semua orang akan melompat dengan pelatih yang menyertainya. Pelatih memeriksa sabuk pengaman dan mengonfirmasi bahwa semuanya sudah oke. Pelatih bertanya, "Siapa yang pertama?"Kakak Sera telah menunggu lama, jadi dia yang pertama angkat tangan, "Aku!"Dia tidak memiliki rasa takut sedikit pun. Dia berjalan ke pintu kabin dengan pelatih yang menyertainya, menyapa angin yang kencang, dan melompat ke bawah dengan pelatih pendamping.Deon tampak sangat gembira dan berteriak kepada Sera, "Kamu nanti ikut mesin terbang ini saja, kamu jangan melompat, jangan melompat, mengerti?""Kamu ti