"Kamu selalu tidak percaya padaku, aku tidak pernah menyakiti hatimu.""Ini bukan masalah kepercayaan, Wynne, belumkah kamu tahu? Setelah suntikan obatmu, apakah itu tidak mengejutkan?" Sera berhenti sebentar, tiba-tiba teringat sesuatu dan menatap Wynne, "Kamu belum berhasil, obat yang kamu suntikan bukan obat yang kamu kembangkan sendiri, jika tidak, kamu tidak akan sangat membutuhkan dataku."Wynne diam dan tidak ingin mengatakannya. Wynne berkata, "Terserah apa yang kamu pikirkan, tapi kata-kataku masih sama, aku tidak akan menyerah."Sera mengangguk, "Mungkin ini pertemuan terakhir kali kita, Wynne, aku harap kamu dapat mempertimbangkannya dengan baik."Sera pergi setelah mengatakan hal itu.Setelah meninggalkan laboratorium, dia berada dalam suasana hati yang lebih tertekan dan berat. Dia tidak ingin memikirkan tujuan Wynne dan Harry, tetapi masalah ini selalu menjadi duri di dalam dagingnya.Dia masuk ke mobil menenangkan pikirannya dan menelepon kakaknya."Di mana kalian
Sera merasa senang melihat Deon yang tampak seperti anak kecil. Kakak Sera berdiri di belakang dan mengamati mereka. Deon berada di belakang antrean dan tersenyum sampai matanya tampak segaris.Kakak Sera berkata, "Dia tertarik pada segala sesuatunya. Jika kalian bisa tinggal lebih lama, aku jamin dia akan lebih senang lagi.""Sekarang dia sudah sangat senang." Sera tersenyum.Kakak Sera memegang bahunya, "Lalu ... karena dia sangat senang, apakah dia setuju untuk tinggal 2 hari lagi?"Sera bersandar di samping kakaknya dan berkata dengan tenang, "Dia tidak bisa melakukannya. Kami dikirim oleh Ibu Suri Long, waktu kami hanya 3 hari.""Oh begitu …." Kakak Sera jelas tampak kecewa. Dia berpikir Deon yang memutuskan untuk tinggal atau tidak, jadi hari ini dia mencoba yang terbaik untuk menyenangkan, "Bisakah Ibu Suri Long mengirim kalian ke sini lagi?""Aku tidak tahu, tapi aku akan berusaha keras. Aku pasti akan pulang jika punya kesempatan pulang." Mata Sera sedikit panas. Ini su
"Aku belum pernah melihatnya begitu bahagia." Mata Sera terasa panas."Dia penuh rasa ingin tahu!" Rudy Yuan memujinya.Setelah talinya sudah terikat dengan baik, dia membuka tangannya dan berbalik. Dia melompat kemudian meluncur ke bawah dengan cepat. Angin yang berembus membuatnya merasa bahwa seluruh dunia tampak berbeda.Kakak Sera, Rudy Yuan, berkata sambil tersenyum dan menatap jam tangan, “Ayo kita pergi! Aku pesan jam 13:30, jika kita pergi sekarang waktunya pas.”Deon sangat bersemangat saat berada di dalam mobil. Hal yang dia disesalkan adalah Sera tidak melompat bersamanya. Dia bertanya kepada kakak Sera, "Nanti kita akan terjun payung, seperti apa ya?""Terjun payung ya, pertama -tama kita terbang dengan helikopter di ketinggian lima kilometer, lima kilometer ... ukuran kalian kaki ya? Sekitar seribu lima ratus kaki, lalu kita membawa ransel yang isinya parasut, pada ketinggian tertentu kita akan melompat, membuka parasut, dan kemudian perlahan-lahan mendarat."Keti
Setelah naik helikopter, Deon tampak sedikit gugup, "Ini disebut helikopter? Bisa terbang? Bagaimana cara terbangnya?"Sera memegang tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Penjelasan ini agak rumit untukmu. Terlihat berbahaya tetapi sebenarnya faktor keamanan relatif tinggi, kamu tenang saja."“Kamu tidak boleh melompat!" Deon memperingatkan Sera dengan serius."Aku lihat situasi dulu, aku sebenarnya sangat takut. Aku bahkan tidak berani bungge jumping." Sera memang sangat takut, kemampuan IQnya memang tinggi tapi kemampuan fisiknya tidak terlalu baik. Benar ada yang menemaninya terjun, tapi dia masih tetap ketakutan.Kakak Sera berkata sambil tersenyum, "Jika kamu tidak mau lompat, ikuti helikopter saja, tidak usah dipaksakan, tetapi jika kamu bisa menghadapinya, kamu akan merasa tantangan lain dalam hidupmu bukanlah apa-apa. Deon akan menyukainya. Perasaan terbang itu tak terlupakan dalam hidupnya."Deon merasa bersemangat, perasaan terbang itu pasti lebih sensasional daripada
Dia akan melompat ke bawah dengan ketinggian ini, bukankah ini menunjukkan keberaniannya? Nanti pulang dia harus menunjukan ini pada orang rumah."Sera, kamu foto aku ya, aku mau kasih lihat ayah mertua." Deon berteriak pada Sera"Tenang saja, ada orang yang khusus mengambil foto." Sera melirik ke luar. Dia sangat takut dan tidak berani melompat.Mereka sudah memakai pakaian terjun payung dari tadi, semua orang akan melompat dengan pelatih yang menyertainya. Pelatih memeriksa sabuk pengaman dan mengonfirmasi bahwa semuanya sudah oke. Pelatih bertanya, "Siapa yang pertama?"Kakak Sera telah menunggu lama, jadi dia yang pertama angkat tangan, "Aku!"Dia tidak memiliki rasa takut sedikit pun. Dia berjalan ke pintu kabin dengan pelatih yang menyertainya, menyapa angin yang kencang, dan melompat ke bawah dengan pelatih pendamping.Deon tampak sangat gembira dan berteriak kepada Sera, "Kamu nanti ikut mesin terbang ini saja, kamu jangan melompat, jangan melompat, mengerti?""Kamu ti
Deon sangat ketakutan sehingga jantungnya hampir berhenti berdetak. Dia mencoba melepas kaitan di parasut. Dia ingin menggunakan ilmu meringankan tubuh menarik Sera. Pelatih berusaha menahannya dan siku Deon mengenainya. Deon memandang ke depan dan berteriak "Sera, Sera!"Sera sendiri juga sangat ketakutan. Kecepatan jatuh secepat ini sulit untuk diterima. Dia mendengar teriakan Deon. Dalam deburan angin yang kencang ini, suara angin menutupi semua suara di sekeliling mereka, tetapi Sera malah bisa mendengarnya.Ketakutan muncul dalam hatinya, anak-anak, Deon, orang tuanya, wajah mereka muncul di depan matanya. Sera gemetar dan merasa menyesal, mengapa dia terjun payung?Tepat ketika Sera pikir dia akan mati, kecepatan jatuhnya tiba-tiba menurun, seolah-olah parasutnya tiba-tiba terbuka dan mengangkat mereka. Sera mengangkat kepalanya dan melihat bahwa parasut itu tidak dibuka, tetapi kecepatan mereka berdua memang melambat.Sera sangat terkejut. Apa yang terjadi? Bahkan pelat
Profesor Yuan di ujung telepon berkata, "Tiba-tiba mata mereka sangat merah, jangan khawatir, kami akan pergi ke rumah sakit sekarang dan meminta dokter mata untuk memeriksanya."“Oke, kita akan segera ke sana.” Sera sangat khawatir.Padahal tadi baik-baik saja, kenapa mata tiba-tiba memerah?Ketiganya bergegas ke rumah sakit dan satu jam kemudian baru tiba. Anak-anak baru saja selesai diperiksa. Sera memeluk Seven-up, Deon memeluk Cola, dan mata si kembar merah, seperti mata kelinci. Profesor Yuan buru-buru berkata, "Jangan Khawatir, dokter meresepkan obat tetes mata, dan itu akan baik-baik saja dalam dua hari."“Bagaimana ini bisa terjadi?” Kakak Yuan bertanya, “Apakah itu konjungtivitis?”"Ini sedikit konjungtivitis, tetapi dokter Wu mengatakan bahwa tampaknya karena volume darah di pembuluh darah lokal tiba-tiba meningkat karena kekuatan yang berlebihan, dan akan baik-baik saja dalam dua hari."“Masih bayi, bagaimana bisa menggunakan terlalu banyak kekuatan?” Kakak Yuan bertanya de
Sera mungkin mengetahuinya di dalam hatinya, dan berkata, "Ayah, tidak perlu memeriksa lagi. Ini adalah pemeriksaan awal di rumah sakit, dan data ini tidak dapat dirahasiakan. Aku akan membawa mereka ke lembaga penelitian untuk menemui Wynne Fang."Rudy Yuan juga setuju dengan pernyataan Sera, jadi dia meminta Ayah dan Ibunya untuk kembali dulu, dan mereka langsung pergi ke lembaga penelitian bersama kelima anak mereka, dan menelepon Wynne Fang terlebih dahulu dalam perjalanan.Wynne Fang menunggu di lembaga penelitian, dan ketika semua orang tiba, dia mengatur berbagai tes untuk dilakukan pada anak-anak, dan nilai yang diperoleh bahkan mengejutkan dirinya sendiri.“Dokter, bagaimana menurutmu?” Wynne Fang memandangnya dan bertanya.Sera mengamati dengan hati-hati untuk beberapa saat, lalu menatap Wynne Fang, "Tahu kenapa aku mau menghentikan rencana ini?"Wynne Fang menghela napas pelan, "Aku mengerti maksudmu, tapi aku memiliki beberapa obsesi di hatiku, dan aku belum bisa melepaskan